Polimer atau makromolekul adalah molekul raksasa (giant) dimana paling sedikit
seribu atom terikat bersama oleh ikatan kovalen. Makromolekul ini mungkin
rantai linear, bercabang, atau jaringan tiga dimensi (Siswarni, Indra 2006). Asam
laktat mempunyai nama IUPAC yaitu asam 2-hidroksipropanoat. Rumus kimia
untuk asam laktat yaitu CH3CHOHCOOH. Asam laktat merupakan suatu asam
karboksilat dengan satu gugus yang menempel pada gugus hidroksil. Asam ini
adalah cairan pekat tidak berwarna, tidak berbau, larut di dalam air dengan
berbagai perbandingan (higroskopik), alkohol dan eter kecuali kloroform.
Polimerisasi asam laktat (PLA) adalah salah satu jenis biodegradable polyester.
PLA termasuk termoplastik dan merupakan suatu polyester alifatik yang terbuat
dari bahan-bahan mudah diolah seperti pati jagung atau tanaman tebu (Minhatul
Ulya,Rudiana Agustini 2012).
Sintesa PLA adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa langkah,
dimulai dari produksi asam laktat sampai pada tahap polimerisasi. Poli asam
laktat dapat diprodukksi melalui tiga metode, yaitu: (1) Polikondensasi langsung
(direct condensation-polymerization) asam laktat yang menghasilkan PLA dengan
berat molekul rendah dan rapuh (2) Kondensasi dehidrasi azeotropik (Azeotropic
dehydration condensation) asam laktat dengan menggunakan pelarut azeotropik
(3) polimerisasi pembukaan cincin (ring opening polymerization, ROP), yang
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu polikondensasi asam laktat, depolimerisasi
sehingga membentuk dimer siklik (lactide) dan dilanjutkan dengan polimerisasi
pembukaan cincin, sehingga diperoleh PLA dengan berat molekul tinggi (Averous
2008). Poli asam laktat mempunyai potensi yang sangat besar dikembangkan
sebagai pengganti plastik konvensional. Poli asam laktat bersifat termoplastik,
memiliki kekuatan tarik dan modulus polimer yang tinggi, bobot molekul dapat
mencapai 100.000 hingga 500.000, dan titik leleh antara 175-200C (Nasiri, Syah
2008).
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan yaitu pengukur waktu, gelas
piala 50 ml, termometer 200 C, gelas ukur 50 ml, hot plate, neraca, pipet tetes,
dan gelas pengaduk. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu asam
laktat dan katalis Sn(Oct)2.
Prosedur Percobaan
Gelas piala 50 ml sebanyak dua buah disiapkan dan di timbang bobot
kosongnya. Asam laktat sebanyak 20 ml dimasukkan ke dalam dua buah gelas
piala 50 ml berbeda yang ditandai dengan A1 dan A2. Gelas piala berisi asam
laktat dipanaskan pada suhu 120 C selama satu jam. Setelah itu, suhu dinaikkan
hingga menjadi 150 C. Gelas piala A1 dipanaskan selama 15 menit sedangkan
gelas piala A2 selama 30 menit. Selama proses pemanasan dalam suhu 150 C
asam laktat harus selalu diaduk. Setelah proses pemanasan, kedua gelas piala
didinginkan pada suhu kamar, ditimbang bobotnya, dan diamati.
Daftar Pustaka
Averous, L. 2008. Polylactic Acid: Syntethesis, Properties and Aplication, dalam
Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources (Ed
Mohamed Naceur Belgacem And Alessandro Gandini), 1st Edition, Chapter
21. Amsterda: Elsevier Ltd.
Billmeyer, F.W. 1984. Textbook of Polymer Science Third Edition. New York: John
Wiley and Sons
Minhatul Ulya, Rudiana Agustini. 2012. Polymerization temperature effect of llactic acid by ring opening polymerization (ROP) method on polylactic acid (PLA)
characteristics. Journal of Chemistry. 1(1): 68-70
Nasiri, Syah Johan. 2008. Plastik ramah lingkungan. Sentra Polimer . 7(1):27
Siswarni, Indra Surya. 2006. Teknik polimerisasi. Jurnal Teknologi Proses. 5(1): 3133