Tugas Kelompok
Oleh
1.
2.
3.
4.
120210032032
120210032031
120210032029
120210032017
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Kamboja (Awal Imperialisme Perancis Hingga Perang
Saudara) yang merupakan salah satu dari komponen nilai tugas individu mata
kuliah Sejarah Asia Tenggara II dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas jember.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Sumarjono, M.Si., selaku Dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Asia Tenggara II yang telah membimbing;
2. Teman-teman yang telah memberi dorongan dan semangat;
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya
penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................1
Kata Pengantar......................................................................2
Daftar Isi................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................4
1.1
Latar Belakang........................................................4
1.2
Rumusan Masalah...................................................4
1.3
Tujuan......................................................................5
BAB 2. PEMBAHASAN.............................................................6
2.1
2.2
2.3
Bentuk
Perlawanan
Rakyat
Kamboja
Menuju
Kemerdekaan..........................................................10
2.4
BAB 3. SIMPULAN...................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................22
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kamboja
merupakan Negara di kawasan Asia tenggara yang
merupakan Negara jajahan kolonial Perancis, maka dari itu di zaman yang
modern ini biasa disebut indo-china. Kawasan ini juga termasuk daerah
persebaran kebudayaan terbesar di dunia yaitu kebudayaan India dan China.
Kebudayaan yang paling terkenal di Kamboja adalah Angkor Wat, itu
merupakan bukti masa kejayaan kerajaan Kamboja pada abad ke-12 sampai
13 Masehi. Pada masa kolonial, Kamboja tidak luput dari wilayah incaran
para imperialisme bangsa Eropa termasuk Perancis. Kawasan Asia tenggara
merupakan lumbung Sumber Daya Alam yang sangat tinggi harga jualnya
maka dari itu banyak Negara-negara Asia Tenggara diperebutkan oleh Bangsa
Eropa untuk di jadikan Negara jajahannya.
Sejak abad ke-16 kawasan Asia Tenggara sudah bersebaran
imperialisme
menjadi wilayah kekuasaan Perancis hingga merdeka pada tahun 1953. Pada
masa sesudah kemerdekaan Kamboja juga tidak luput dari perang saudara
karena perbedaan Faham dan Pengaruh Perang Dingin yang pada saat itu
sangat berpengaruh di pelosok dunia. Khmer merah adalah suatu kelompok
yang berpaham Komunis yang sangat berperan dalam perkembangan sejarah
Kamboja hingga Zaman modern ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakag kedatangan bangsa Eropa di Kamboja ?
2. Bagaimana proses Imperialisme Perancis di Kamboja ?
3. Bagimanakah bentuk perlawanan rakyat Kamboja menuju
kemerdekaan?
1.3
Tujuan
1. Agar dapat mengetahui latar belakang kedatangan bangsa Eropa di
Kamboja
2. Dapat mengetahui proses Imperialisme Perancis di Kamboja
3. Dapat mengetahui bentuk perlawanan rakyat Kamboja menuju
kemerdekaan
4. Dapat mengetahui kondisi kamboja setelah merdeka.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1
yang kaya akan sejarah dan kultur. Kejayaannya dapat diidentifikasikan pada
masa Kerajaan Khmer yang berkuasa antara abad 10 hingga abad ke-14 dimana
rakyatnya hidup dalam damai dan kesejahteraan tanah dan alamnya. Saat ini,
puncak kejayaan Kerajaan Khmer dapat kita saksikan melalui peninggalan
Pagoda Angkor Wat. Oleh karena kekayaan yang berlimpah yang ada di
Kamboja inilah yang mendorong Perancis melakukan ekspansi kekuasaannya
ke Kamboja yang pada saat itu kawasan indo-china yang ada di daerah asia
tenggara merupakan daerah kesatuan jajahan Perancis
2.2
tetangga,
Kamboja
seperti
mendapatkan
payung
di
luar
kerajaan
sudah
dipersiapkan
kapal-kapal
memasukan budaya Perancis ke indo-china atau dengan kata lain memperancis-kan indo-china.
Dengan adanya hal itu rakyat Kamboja pun tidak senang,
akhirnya pada tahun 1884-1885 terjadi pemberontakan yang
dipimpin oleh saudara tiri Norodom, yaitu Si Votha. Perancis
menduga
pemberontakan
ini
didukung
oleh
Norodom.
Sisowath,
mulai
pada
tahun
1904
sampai
politik,
antara
lain
terbentuknya
partai
beraliran
AS,
karena
itu,
pada
tahun
1965,
Sihanouk
mengambil alih
mengerahkan
pasukan
untuk
memerangi
pasukan
Bentuk
Perlawanan
Kamboja
Menuju
Kemerdekaan
Dengan
Kamboja
datangya
membuat
Imperialisme
rakyat
Kamboja
Perancis
untuk
ke
wilayah
membentuk
Kamboja
juga
membuahkan
hasil
yaitu
10
Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jenderal Lon
Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS
untuk menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya.
Dari Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi
dengan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali
tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu
perang saudara timbul di Kamboja. Daerah ini dikuasi Khmer
Merah pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan
menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin
oleh Pol Pot. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat
rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di
Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja
untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di
Kamboja. Pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan
antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi
mandat untuk mengadakan genjatan senjata antara pihak
Norodom Sihanouk dan Lon Nol. Sekarang ini Kamboja mulai
berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah
perang, walaupun pada tahun 1997 kestabilan negara ini
kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi.
Tahun 1970 merupakan tahun yang perlu dicatat dalam sejarah
rakyat Kamboja, bahwa pada waktu itu terjadi pergantian
kekuasaan dan sekaligus telah membawa perubahan bentuk
negara dari Kerajaan menjadi Republik. Pangeran Norodom
Sihanouk sebagai seorang raja berkuasa di Kamboja, pada
waktu sedang berkunjung ke luar negeri (Paris), di istana terjadi
pergeseran kekuasaan oleh kelompok militer di bawah pimpinan
Letjen Lon Nol.
11
Padahal
harus
diingat
bahwa
pada
waktu
itu
untuk
menumpas
gerakan
Komunis
Khmer
Merah.
kekuasaannya
dari
keganasan
kaum
waktu
kemudian
komunis
Khmer
Merah
ini
atau
selanjutnya
dinamakan
KNUFNS.
Gerakan
KNUFNS ini dipimpin oleh Heng Samrin dan didukung oleh pihak
Vietnam.
Hal
ini
ternyata
semakin
12
mempertajam
konflik
perbatasan
antara
Vietnam
dan
Kamboja
yang
sudah
kekuasaan
nasionalis
dukungan
Amerdika
Serikat.
2.4
13
kamboja.
Empat
periode
pemerintahan
asing
lainnya.
Tampilnya
pemerintahan
yang
ini
tetangganya.
telah
menjadi
Thailand
ajang
menekan
rebutan
dari
tetangga-
sebelah
barat
14
begitu
pula.
Dominasi
Negara-negara
Indochina.
Selama
kolonialisme
perancis
telah
bermusuhan
dengan
Vietnam.
Thailand
Kamboja
menjadi
semakin
mendapat
sukses
secara
15
gemilang
dalam
rangka
kenyataan.
menunjukkan
lain.
Akan
tetapi
perkembangan
Khmer
Merah
yang
dalam
komunis
Vietnam
yang
bagaimana
diharapkan
semula.
Bahkan keduanya saling bertentangan, apalagi setelah
Kamboja dipimpin oleh PM Pol Pot dukungan RRC. Kamboja
tidak bersedia sama sekali untuk kompromi.. Banyak faktor
yang
memotivasinya.
Di
samping
persoalan-persoalan
Malaysia
dan
Vietnam-Kamboja
juga
Indonesia.
menjadi
semakin
Konflik
kritis.
Lahirlah
berbagai
bentuk
perlawanan
rakyat.
Dengan demikian ambisi dan usaha Vietnam itu seolaholah dilegalisisr karena ingin membantu rakyat Kamboja
yang
tertindas.
Konflik
perbatasan
yang
kemudian
Kamboja
itu
sebenarnya
dapat
diselesaikan
penyelesaian
perundingan
itu
damai
pernah
melalui
disampaikan
perundingan-
Vietnam,
tetapi
ditolak oleh Pol Poy. Bahkan Pol Pot pernah pula secara
tegas menolak usul penyelesaian melalui perundingan
yang disampaikan lewat forum PBB dan menolak resolusi
Dewan Keamanan PBB mengenai pelanggaran hak-hak
asasi manusia di Kamboja. Oleh karena itu para pengamat
Barat
berkesimpulan
bahwa
Kambojalah
yang
luas
yakni
terutama
berkaitan
dengan
oleh
Brzenzinki
dari
Dewan
Keamanan
17
dan
kehadiran
kekuatan
Amerika
secara
itu
masih
Penyelamatan
bestatus
Kamboja.
Front
Persatuan
Pembangunan
Untuk
kembali
Konferensi Internasional
Berbagai langkah diplomasi telah dilakukan, akan
tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan. Vietnam
masih tetap menempatkan sekitar 200.000 pasukannya di
Kamboja.
Satu-satunya
hasil
penting
adalah
agar
diselenggarakan
mengenai
Kamboja.
Konferensi
Ternyata
usul
ini
konferensi
mengenai
internasional
penyelesaian
dengan
masalah
acara
khusus
Kamboja.
Untuk
diselenggarakannya
konferensi
internasional
itu,
19
kemerdekaan,
kedaulatan
dan
senjata
bagi
semua
pihak
yang
bersengketa.
o Dibentuk semacam badan atau panitia yang akan
meneruskan lebih lanjut hasil-hasil konferensi tersebut.
Konferensi
itu
kemudian
berakhir
dengan
konferensi
internasional
mengenai
rakyat
Kamboja,
konferensi
internasional
deklarasi
yang
20
dihasilkan
konferensi
mendeklarasikan
rumusan
pasal-pasal
yang
yang
sebenarnya
akan
tetap
mempersulit
dengan
raja
pusat
kegiatannya
Sihanouk,
21
banyak
di
Muangthai.
mengeluarkan
stattement
politik
dari
pengasingan,
yang
intinya
Vietnam
berikutnya,
di
ketiga
Kamboja.
kelompok
Dalam
perkembangan
tersebut
nampak
ingin
mengadakan kontak-kontak politis dalam rangka bersamasama menentang rezim Heng Samrin. Kemudian pada
suatu saat, terjadilah peristiwa yang sangat penting, yang
jarang terjadi disepanjang sejarah Indochina. Peristiwa itu
terjadi pada
bertemunya pemimpin-pemimpin.
Mengambil analogi dari kasus di atas maka dapat
dikatakan bahwa Koalisi Longgar itu mungkin akan tetap
hidup sebagai wujud dari kelompok perlawanan anti
Vietnam,
selama
rezim
Heng
Samrin
yang
diganjal
Masing-masing
menampakkan
Hanyalah
peran
kelompok
dan
akan
unjuk
kekuatan
Sihanouk
gigi
untuk
masing-masing.
sajalah
kiranya
yang
sang
pangeran
ini
masih
memerlukan
Cukuplah
dengan
Koalisi
Longgarnya,
atau
problema
bagi
perdamaian
di
Indochina
22
persaingan
dengan
pihak
lain.
Dengan
BAB 3. SIMPULAN
Dari hasil makalah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Kerajaan
Kamboja adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia
Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah
menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Pada
tahun 1864 Prancis memulai kekuasaannya di Kamboja dan berhasil menguasi
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Ricklefs, M.G, Lockhart, Bruce. 2013. Sejarah Asia Tenggara Dari Masa
Prasejarah sampai Kontemporer. Jakarta: Komunitas Bambu
http://id.wikipedia.org/wiki/kamboja ( diakses tanggal 13 Maret
2014)
http://www.asal-usul.com/2009/04/khmer-merah-lembar-sejarah
%20kelam.html (diakses tanggal 13 Maret 2014 )
25