Pelanggan, Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka dengan berusaha
melayani pelanggannya secara wajar dan jujur. Mereka mencari cara untuk menetapkan harga
secara
wajar,
menghargai
garansi,
memenuhi
komitmen
pengiriman
pesanan,
dan
Pemasok, Hubungan dengan para pemasok itu harus dikelola dengan hati-hati. Banyak
perusahaan kini mengakui pentingnya perjanjian yang saling menguntungkan dengan
pemasoknya. Jadi mereka memberikan informasi mengenai rencana masa depan, negosiasi
jadwal pengantaran dan harga yang dapat diterima kedua belah pihak.
Komunitas Lokal, Berusaha untuk bertanggung jawab secara sosial kepada komunitas lokal.
Mereka dapat memberikan sumbangan programprogram lokal seperti baseball tittle laegue
secara aktif terlibat dalam programprogram amal seperti united way atau sekedar berusaha
menjadi warga korporasi yang baik dengan meminimalkan dampak negatif mereka terhadap
masyarakat.
2.2 Bidang Tanggung Jawab Sosial
Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
a. Polusi udara
Polusi udara terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama sehingga menurunkan kualitas
udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil menimbulkan polusi udara, seperti asap
dan bahan kimiawi dari pabrik.
Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang baru, banyak perusahaan saat
ini diharuskan memasang alat-alat khusus untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan
lewat udara. Namun demikian, usaha seperti itu sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan
dengan maslah seperti hujan asam, yang terjadi apabila sulfur dipompakan di atmosfer,
bergabung dengan zat alami, dan jatuh sebagai hujan.
b. Polusi air
Polusi air terjadi akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan sampah. Selama bertahun-tahun,
bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam sungai, hulu sungai, dan danau tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya..
c.
Polusi tanah
Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama adalah bagaimana
mengembalikan kualitas tanaah yang rusak. Yang kedua adalah bagaimana cara mencegah
kontaminasi di masa mendatang. Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian
terhadap masalah itu. Limbah yang mudah terbakar, misalnya, dapat dipisahkan dan digunakan
sebagai bahan bakar di alat pemanas industry, serta dekomposisi dapat dipercepat dengan cara
Masalah kontroversial yang utama dalam polusi tanah adalah pembuangan limbah beracun.
Limbah beracun merupakan produk sampingan berbahaya dari proses manufaktur yang
mengandung zat-zat kimia atau radioaktif. Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin
menyimpan limbah beracun di belakang rumahnya.
Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Presiden John F. Kennedy mengidentifikasikan empat hak dasar konsumen, yaitu hak
untuk mendapatkan keamanan (the right to safety), hak untuk mendapatkan informasi (the right
to be informed), hak untuk memilih (the right to choose), dan hak untuk didengar (the right to be
heard). Empat dasar ini diakui secara internasional. Adapun hak-hak yang saat ini didukung oleh
-
jasa.
- Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atu jasa yang digunakannya.
- Hak untujk mendapat advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
-
Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila barang dan atau
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebegaimana mestinya.
Etika manajerial merupakan sandar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika
manajerial ke dalam tiga kategori, yaitu:
1. Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi materi seperti memecat atau merekrut, menentukan kondisi upah dan kerja
serta memberikan privasi dan respect. Pedoman keputusan dan pemecatan harus didasarkan pada
kemanapuan karyawan melakukan pekerjaan. Tapi bagaimana manajer yang merekrut teman atau
sanak keluarga ketika masih ada orang yang lebih memenuhi syarat? Keputusan itu mungkin
tidak melawab hukum, namun secara etik tidak dapat diterima.
Upah dan kondisi kerja walaupun diatur oleh undang-undang, juga merupakan bidang yang
kontrofersial. Bayangkan seorang manajer membayar seorang pekerja kurang dari layak karena
ia tau bahwa karyawan itu harus berkerja atau tidak bisa menguluh lantaran takut diberhentikan.
Beberapa orang akan melihat perilaku itu tidak etis, yang lain akan melihat sebagai taktik bisnis
yang cerdas, kasus-kasus
seperti ini cukup sulit dinilai tetapi diperhatikanlah perilaku manajemen Enron terhadap
karyawan perusahaan.
2. Perilaku terhadap organisasi
Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap majikan, seperti kasus konflik kepentingan,
kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi jika suatu aktifitas bisa mengguntungkan
individu dengan merugikan pihak majikannya.
3. Perilaku terhadap agen ekonomi
Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannya dengan apa yang disebut
agen kepentingan primer (primery agen of intres). Dalam menghadapi agen-agen tersebut, ada
peluang terjadinya ambiguitas etis dalam hamper
keuangan,pemesanan dan pembeliin, tawar menawar, dan perundingan, dan hubungan bisnis
lainnya.
2.4 Menilai perilaku etis
Adapun 3 langkah yang disederhanakan untuk menerapkan penilaian etis terhadap situasi
yang dapat timbul selama melakukan aktifitas bisnis :
a. Menggumpulkam informasi aktual yang relevan.
b. Menganalisis fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat.
c. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktifitas atau
kebijakan yang akan kita nilai tersebut.