Anda di halaman 1dari 5

Semen Seng Fosfat

Semen seng fosfat merupakan substansi yang terbentuk dari reaksi antara bubuk zinc
oxcide dan cairan phosporic acid yang dapat digunakan sebagailuting maupun sebagai
basis (Anusavice, Shen, & Rawls 2012, p. 445).

Setiap semen harus memiliki nilai

biokompabilitas, aman, serta efektif. Semen yang ideal tidak menyebabkan kerusakan
pada gigi, memiliki sifat fisik yang sesuai untuk dapat digunakan, dan memiliki sifat pasif
atau aktif yang biasa disebut dengan bioaktif (Anusavice, Shen, & Rawls 2013, p. 309)
Komposisi
Semen seng fosfat terdiri dari bubuk dan cairan yang hanya dicampur pada saat
pemakaian. Bubuk semen ini terdiri dari seng oksida 75% dan magnesium oksida 13%.
Bubuk ini dicampur pada temperatur di atas 1000 oC. Cairannya terdiri atas phosphoric
acid (38% sampai 59%), air (30% sampai 50%), aluminium fosfat (2 % sampai 3%), dan
seng fosfat sampai 10% (Anusavice, Shen, & Rawls 2013, p. 316).
Cairan berfungsi mengontrol pH dan kecepatan reaksi antara bubuk dan cairan
(reaksi asam basa). Semakin kecil dan halus ukuran partikel maka setting time akan
semakin cepat. Ketika dicampur, phosphoric acid akan melarutkan seng oksida, yang
bereaksi dengan alumunium fosfat dan membentuk gel seng aluminofosfat pada sisa
partikel seng oksida yang tidak larut. Semen yang sudah mengeras terdiri dari partikel
seng oksida yang tidak bereaksi yang terbungkus pada matriks seng aluminofosfat yang
amorf. Kehilangan air dari cairan dapat memperpanjang reaksi setting, sementara itu
penambahan dari air selama proses pencampuran akan mempercepat reaksi setting
(Anusavice, Shen, & Rawls 2013, p. 316).
Letaknya Setelah Reaksi nunggu kiriman yasinta
Reaksi eksotermik yang timbul setelah bubuk dan cairan semen seng fosfat dicampur
memberikan kerugian berupa working time yang singkat. Untuk mengatasi kerugian tersebut,
dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut: (Craig, 2002, p. 596,597).
1

Menggunakan glass slab yang dingin atau tebal


Pada glass slab yang tebal atau dingin, memungkinkan untuk menyerap panas lebih
banyak dari pada glass s lab yang tipis. Penggunaan glass slab dingin dapat memperpanjang
working time dan memperpendek setting time. Glass slab yang dingin dapat menyerap panas
lebih banyak dari reaksi eksotermis yang terjadi. Metode pendinginan glass slab dapat

menggunakan glass slab bersuhu 6oC atau 10oC. Tujuan memanipulasi semeng seng fosfat
dalam glass slab dingin adalah menurunkan kecepatan reaksi, mengontrol pH agar tidak
terlalu rendah, mengurangi panas yang dihasilkan pada rekasi eksotermis, dan working time
cukup.
2

Menggunakan teknik spreading.


Teknik spreading pada saat pengadukan juga dapat mengurangi reaksi eksotermis,
karena dengan cara tersebut bidang pengadukan akan lebih luas, sehingga panas yang dapat
diserap oleh glass slab akan lebih banyak. Semakin lama pengadukan, maka matriks yang
terbentuk akan menjadi hancur. Pecahnya matriks akan membutuhkan waktu yang lama untuk
membangun kembali matriks tersebut. Jadi, semakin lama pengadukan maka semakin lama
setting time nya.

Membagi bubuk menjadi beberapa bagian


Pada saat sebelum melakukan pencampuran semen, bubuk semen dibagi menjadi
beberapa porsi kecil terhadap cairan. Pembagian bubuk menjadi beberapa bagian
menyebabkan reaksi eksotermik yang dihasilkan akan bertahap dan sedikit demi sedikit,
sehingga panas yang dihasilkan tidak terlalu banyak. Sejumlah bubuk yang secara bertahap
dalam jumlah kecil dicampur ke dalam cairan akan mengurangi panas yang ditimbulkan jika
dibandingkan dengan langsung mencampur semua bubuk, sehingga dapat memperlambat
setting time dan menambah working time.

Anda mungkin juga menyukai