Anda di halaman 1dari 8

A) DEFINISI

Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum


yaitu rongga di antara paru-paru kanan dan kiri yang berisi jantung, aorta, dan
arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar timus, saraf, jaringan
ikat, kelenjar getah bening dan salurannya. Karena rongga mediastinum tidak
dapat diperluas, maka pembesaran tumor dapat menekan organ penting di
sekitarnya dan dapat menganjam jiwa.
B) ETIOLOGI
Jenis tumor di rongga mediastinum dapat berupa tumor jinak atau tumor
ganas dengan penatalaksanaan dan prognosis yang berbeda. Limfoma, timoma
dan teratoma adalah jenis yang paling sering ditemukan. Etilogi dari tumor
mediastinum belum diketahui namun pada teratoma sekitar 20% dari tumor sel
germinal

nonseminomatous

memiliki

sindrom

Klinefelter,

dan

tumor

berkembang 10 tahun lebih awal daripada mereka yang tidak.


C) EPIDEMIOLOGI
Jenis tumor mediastinum sering berkaitan dengan lokasi tumor dan umur penderita.
Pada anak-anak tumor mediastinum yang sering ditemukan berlokasi di mediastinum
posterior dan jenisnya tumor saraf. Sedangkan pada orang dewasa lokasi tumor
banyak ditemukan di mediastinum anterior dengan jenis limfoma atau timoma.
Berdasarkan gender ditemukan perbedaan yang bermakna, yaitu 94% tumor sel
germinal adalah laki-laki, 66% tumor saraf berjenis kelamin perempuan, sedangkan
jenis tumor lainnya 58% ditemukan pada laki-laki. Berdasarkan umur, penderita
limfoma dan timoma ditemukan pada penderita umur dekade ke-5, tumor saraf pada
dekade pertama, sedangkan sel germinal ditemukan pada umur dekade ke-2 sampai
ke-4.5 Evaluasi selama 25 tahun terhadap 124 pasien tumor mediastinum didapatkan
umur tengah pasien adalah 35 tahun. Pasien yang datang dengan keluhan 66% dan
90% dari kasus adalah tumor ganas dengan jenis terbanyak timoma yaitu 38 dari 124
(31%), sel germinal 29/124 (23%), limfoma 24/124 (19%) dan tumor saraf 15/124
(12%).

D) PATOFISIOLOGI
Bagan yang menunjukkan skema sederhana dasar molecular kanker
Zat perusak DNA
didapat
(lingkungan):
Kimiawi/ radiasi/

Sel
normal
Kerusakan DNA

Perbaikan DNA
berhasil
Perbaikan DNA
gagal

Mutasi pada genom sel


somatik

Pengaktifan onkogen
pendorong
pertumbuhan

Perubahan gen yang


mengendalikan
pertumbuhan

Mutasi herediiter pada :


Gen-gen yang
mempengaruhi perbaikan
DNA
Gen-gen yang
mempengaruhi

Penonaktifan
gen supresor
kanker

Ekspresi produk gen


yang mengalami
perubahan dan
hilangnya produk gen
regulatorik
Ekspansi
kloklonal

Mutasi

tamb
ahan
(prog
resi)

Heteroge
nitas

Neoplasma
ganas

E) GEJALA KLINIS

Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi pada


saat dilakukan foto toraks. Untuk tumor jinak, keluhan biasanya mulai timbul
bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang menyebabkan terjadinya
penekanan struktur mediastinum, sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan
gejala akibat penekatan atau invasi ke struktur mediastinum.
Sebagian besar pasien tumor mediastinum akan memperlihatkan gejala
pada waktu presentasi awal. Kebanyakan kelompok melaporkan bahwa antara
56 dan 65 % pasien menderita gejala pada waktu penyajian, dan penderita
dengan lesi ganas jauh lebih mungkin menunjukkan gejala pada waktu
presentasi. Tetapi, dengan peningkatan penggunaan rontgenografi dada rutin,
sebagian besar massa mediastinum terlihat pada pasien yang asimtomatik.
Adanya gejala pada pasien dengan massa mediastinum mempunyai
kepentingan prognosis dan menggambarkan lebih tingginya kemungkinan
neoplasma ganas. Massa mediastinum bisa ditemukan dalam pasien
asimtomatik, pada foto thorax rutin atau bisa menyebabkan gejala karena efek
mekanik local sekunder terhadap kompresi tumor atau invasi struktur
mediastinum. Gejala sistemik bisa non spesifik atau bisa membentuk
kompleks gejala yang sebenarnya patogmonik untuk neoplasma spesifik.
Keluhan yang biasanya dirasakan adalah :
- Batuk atau stridor karena tekanan pada trachea atau bronchi utama.
- Gangguan menelan karena kompresi esophagus.
- Vena leher yang mengembang pada sindroma vena cava superior.
-

Suara serak karena tekanan pada nerves laryngeus inferior.


Serangan batuk dan spasme bronchus karena tekanan pada nervus vagus.
Walaupun gejala sistemik yang samar-samar dari anoreksia, penurunan

berat badan dan meningkatnya rasa lelah mungkin menjadi gejala yang
disajikan oleh pasien dengan massa mediastinum, namun lebih lazim gejala
disebabkan oleh kompresi local atau invasi oleh neoplasma dari struktur
mediastinum yang berdekatan.
Nyeri dada timbul sekunder terhadap kompresi atau invasi dinding
dada atau nervus interkostalis. Nyeri dada timbul paling sering pada tumor
mediastinum anterosuperior. Nyeri dada yang serupa biasanya disebabkan
oleh kompresi atau invasi dinding dada posterior dan nervus interkostalis.
3

Kompresi batang trakhebronkhus biasanya memberikan gejala seperti


dispneu, batuk, pneumonitis berulang atau gejala yang agak jarang yaitu
stridor.
Keterlibatan esophagus bisa menyebabkan disfagia atau gejala
obstruksi. Keterlibatan nervus laringeus rekuren, rantai simpatis atau plekus
brakhialis masing-masing menimbulkan paralisis plika vokalis, sindrom
Horner dan sindrom Pancoast. Tumor mediastinum yang meyebabkan gejala
ini paling sering berlokalisasi pada mediastinum superior. Keterlibatan nervus
frenikus bisa menyebabkan paralisis diafragma. Harus ditekankan bahwa
walaupun lesi ganas lebih sering terlibat dalam menyebabkan gejala yang
berhubungan dengan keterlibatan local, namun tumor jinak bisa juga
menyebabkan simtomatologi serupa.
F) PEMERIKSAAN RADIOLOGI
A. Foto toraks
Dari foto toraks PA/ lateral sudah dapat ditentukan
lokasi tumor, anterior, medial atau posterior, tetapi
pada kasus dengan ukuran tumor yang besar sulit
ditentukan lokasi yang pasti.

Gambar 1. Foto thoraks pada tumor mediastinum anterior.


Tampak adanya gambaran densitas soft tissue yang
luas pada lapang paru sebelah kanan.
4

(radiopaedia.org, 2013)

Gambar 2. Foto thoraks lateral pada tumor mediastinum


anterior. Tampak adanya massa yang mengisi
mediastinum anterior
(radiopaedia.org, 2013)
0

CT-Scan toraks dengan kontras


Selain

dapat

mendeskripsi

lokasi

juga

dapat

mendeskripsi kelainan tumor secara lebih baik dan


dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor, misalnya teratoma dan timoma. CTScan juga dapat menentukan stage pada kasus
timoma dengan cara mencari apakah telah terjadi
invasi atau belum. Perkembangan alat bantu ini
mempermudah pelaksanaan pengambilan bahan
untuk pemeriksaan sitologi. Untuk menentukan luas
radiasi.

Beberapa

jenis

tumor

mediastinum

sebaiknya dilakukan CT-Scan toraks dan CT Scan


abdomen.

Gambar 3. Hasil CT-Scan massa pada aortapulmonary


window pada mediastinum anterior (arah panah)
yang menyokong gambaran timoma.
(https://www.med-ed.virginia.edu, 2013)

DAFTAR PUSTAKA
Amin Z. Penyakit mediastinum. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Editor Sudoyo AW dkk. Jilid II edisi IV. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.2006: 1011-4.
Guyton AC and Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,edisi 11. Jakarta : EGC
Hainsworth JD, Greco FA. Mediastinal germ cell neoplasms. In: Thoracic
oncology. Roth JA, Ruckdeschel JC, Weisenburrger Th. Editors.
W.B Saunders company. Philadelphia.1989.p. 478-89.
Lau S et al. Computed Tomography of Anterior Mediastinal Masses.
Computed Tomography of Anterio
Price, Sylvia A.Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Jakarta:ECG
Rosenberg JC. Neoplasms of the mediastinum. In: DeVita VT, Hellman
S, Rosenberg JC. Editors.Cancer: principles and practice of
oncology. J.B. 4th edition. Lippincortt. Philadelphia 1993.p.75974.
Pratama S, Syahruddin E, Hudoyo A. Karakteristik Tumor Mediastinum
Berdasarkan Keadaan Klinis, Gambaran CT SCAN dan Petanda
Tumor Di Rumah Sakit Persahabatan. Departemen Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,2003.
Sloane, E. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.

Syahruddin E, Hudoyo A, Jusuf A. penatalaksanaan tumor mediastinum


ganas.

Departemen

Respirasi.

Fakultas

Pulmonologi
Kedokteran

dan

Ilmu

Universitas

Kedokteran

Indonesia

RS

Persahabatan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai