Anda di halaman 1dari 6

1.

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang


saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi
yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada
dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu
sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.
2. 4 faktor muncul nya indentitas suatu bangsa yaitu faktor primer , faktor pendorong, faktor penarik dan faktor
reaktif. * Faktor pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa
Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah,
merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang
beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu
persekutuan hidup bersama yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika. * Faktor kedua, meliputi
pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya
dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat
dinamis. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini
sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan
negaranya. Dlm hub ini kesatuan dan persatuan sangat diperlukan. * Faktor ketiga, mencakup kodifikasi
bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Bagi bangsa Indonesia bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga
bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah
dipilih sebagai bahasa antar etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing.
Demikian pula menyangkut birokrasi serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa
meskipun sampai saat ini senantiasa dikembangkan. * Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan
pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah
abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif
rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan
kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat
perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Tambahan sedikit akar-akar nasionalisme indonesia
yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur-unsur indentitas nasional, yaitu
nilai- nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa indonesia

3.Keberhasilan komponen sistem pendidikan dalam menjalankan fungsinya


tergantung pada adanya beberapa sarana penunjang yang ikut membantu
berfungsinya komponen-kornponen atau satuan-satuan pendidikan tersebut.
Beberapa sarana penunjang dalam sistem pendidikan adalah kurikulum, tenaga
kependidikan, sumberdaya pendidikan dan pengelolaan.
-Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19).
-Tenaga kependidikan merupakan ujung tombak usaha perwujudan tujuan
pendidikan. Tugas pokok tenaga kependidikan adalah menyelenggarakan
kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
-Berhasilnya suatu satuan pendidikan dalam menunaikan fungsinya perlu
ditunjang dengan penyediaan sumber daya pendidikan yang meliputi gedung

dan perlengkapannya, sumber belajar seperti buku-buku dan alat-alat bantu


mengajar dan dana yang memadai.
4. Pengertian dari 2 asas di atas, yaitu:
1. Asas Ius Soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah")
adalah asas pemberian kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran (terbatas). Negara yang
menganut asas ini akan mengakui kewarganegaraan seorang anak yang lahir sebagai warganegaranya
hanya apabila anak tersebut lahir di wilayah negaranya, tanpa melihat siapa dan darimana orang tua
anak tersebut. Asas ini memungkinkan adanya bangsa yang modern dan multikultural tanpa dibatasi
oleh ras, etnis, agama, dll.
Contoh beberapa negara yang menganut asas Ius Soli, yaitu:
- Argentina
- Brazil
- Jamaika
- Kanada
- Meksiko
- Amerika Serikat
2. Asas Ius Sanguinis atau jus sanguinis (bahasa Latin untuk "hak untuk darah")
adalah asas pemberian kewarganegaraan berdasarkan keturunan orang tuanya. Negara yang
menganut asas ini akan mengakui kewarganegaraan seorang anak sebagai warga negaranya apabila
orang tua dari anak tersebut adalah memiliki status kewarganegaraan negara tersebut (dilihat dari
keturunannya). Asas ini akan berakibat munculnya suatu negara dengan etnis yang majemuk.Contoh
negara yang menganut asas ini adalah negara-negara yang memiliki sejarah panjang seperti negaranegara Eropa dan Asia.
Contoh beberapa negara yang menganut asas ius sanguinis, yaitu:
- China
- Kroasia
- Jerman
- India
- Jepang
- Malaysia

5. Dalam pembentukan Negara ada beberapa syarat minimal yang harus di penuhi suatu negara
tersebut yang harus di penuhi agar dapat di sebut sebagai negara, syarat tersebut berlaku secara umum
dan meupakan unsur terpenting. syarat-syarat tersebut dapat di golongkan menjadi dua Bagian Yakni :
Unsur terbentuknya negara secara Unsur Konstitutif
Syarat ini merupakan unsur yang mutlak harus di penuhi pada saat negara itu didirikan. Unsur konstitutif
meilputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan berdaulat Oleh karenanya hal ini sangatlah penting jika ingin
membangun sebuah Negara yang di akui seluruh Negara di dunia ini.
Unsur terbentuknya negara secara Unsur Deklaratif
Syarat ini merupakan unsur yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi unsur ini boleh
dipenuhi atau menyusul dipenuhi setelah negara berdiri. Unsur-unsur Deklaratif adalah pengakuan dari
negara lain. jadi sekarang teman-teman sudah mulai faham bukan, mari kita teruskan pembahasan kita.
Bila kita melihat Konvensi Montevideo (Uruguay) tahun 1933, dalam konvensi hukum internasional
dimana negara harus mempunyai empat unsur konstitutif antara lain seperti di bawah ini :

Harus ada penghuni (rakyat, penduduk negara) atau bangsa (staatsvolk)


Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan

Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat
Kesanggupan berhubungan dengan negara-negara lain.

Jika ita melihat unsur konstitutif, negara dipandang sebagai satu kesatuan politis yang konkret, negara in
concreto, sebagaimana terjelmanya negara dalam sejarah bentuk pengelompokan sosial, sebagai
asosiasi manusia. Jadi, bukan negara sebagai ide yang terlepas dari kenyataan sosialnya, Negara
dipandang sebagai gabungan antara penduduk, wilayah, dan pemerintah. Nah selanjutnya kita akan
membahas mengenai Unsur terbentuknya suatu negara secara umun, nah untuk Selengkapnya silahkan
baca di bawah ini ya, teman-teman genggaminternet.com
1. Rakyat
Pengertian Rakyat Secara sosiologis, Pengertian Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh rasa persamaan, dan yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu. Secara umum, rakyat
merupakan warga negara dalam suatu negara yang memiliki ikatan hukum dengan peemerintah.
sementara itu jika Secara sosiologis, Pengertian penduduk adalah semua orang yang pada suatu waktu
mendiami wilayah negara.
Rakyat di dalam suatu Negara merupakan semua orang yang secara nyata berada di dalam wilayah
negara yang tunduk dan patuh kepada peraturan yang ada di dalam negara tersebut, Berdasakan
bentuknya Rakyat suatu negara dapat kita kelompokkan menjadi Beberapa, di antaranya sebagai berikut
ini :
a. Penduduk
Penduduk merupakan orang-orang yang berdomisili yang secara tetap tinggal di dalam daerah suatu
negara untuk jangka waktu yang lama dan banyak yang hingga akhir hayatnya. Jika kita ambil contoh di
Indonesia, Penduduk yang memiliki status kewarganegaraan di sebut dengan WNI(warga negara
indonesia) yang merupakan orang indonesia asli, atau warga negara (WNA),seperti orang asing yang
Menetap di indonesia karena bekerja dan kesengsem dengan indonesia lalu mereka memutuskan untuk
tetap tinggal di Indonesia hingga akhir hayatnya.
b. Bukan Penduduk
Bukan penduduk merupakan orang-orang yang berada di dalam suatu negara tidak secara menetap
melainkan hanya tinggal di dalam negara tersebut Untuk sementara waktu, satatus keawrga negaranya
adalah Warga negara asing, Kita ambil contoh mudahnya adalah Turis asiing yang berlibur ke Negara
Indonesia.
2. Wilayah
Wilayah nerupakan unsur yang mutlak di dalam suatu Negara, jika warga negara meupakan Personal di
dalam suatu Negara, akan tetapi wilayah adalah landasan material atau landasan Fisik negara tersebut.
Suatu bangsa Nomaden yang selalu berpindah-pindah tidak mungkin memiliki Negara, walaupun mereka
memiliki Rakyat dan Penguasa tersendiri, luas wilayah negara di tentukan oleh perbatasanya. Di dalam
batas- batas itu negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada dalam
wilayah itu, kecuali ada beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan dari yurisdiksi itu. Dapat
kita ambil contoh perwakilan diplomatik negara asing dengan harta benda mereka. Wilayah negara

secara umum dapat kita dibedakan atas wilayah daratan, wilayah lautan, wilayah udara, dan wilayah
ekstrateritorial. yang kesemuanya akan kita bahas secara Mendetail di bawah ini :
a. Wilayah Daratan
Wilayah daratan tidak sepenuhnya dapat di miliki sendiri oleh suatu negara, yang berarti suatu negara
harus berbagi wilayah dengan negara tetangga, hal ini terjadi jika negara tersebut ada di wilayah datan
yang sama, seperti Benua dan pulau yang sama. Untu perbatasan Negara biasanya di sepakati melalui
perjanjian antar negara yang di sebut dengan Perjanjian Internasional. perjanjian ini berbentuk bilateral
yang apa bila hanya menyangkut kepentingan dua negara tersebut, dan dapat pula berbentuk multilateral
jika peratasan dengan negara tersebut meliatkan lebih dari dua negara Batas-batas daratan biasanya
ditentukan dalam perjajian perbatasan dengan negara-negara tetangga. Sebagai batas biasanya
ditentukan ciri-ciri alamiah seperti gunung dan sungai. Kadang-kadang batas buatan harus dibangun,
misalnya dalam bentuk tembok pembatas. Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat
berwujud sebagai berikut ini :
Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara alamiah, seperti dalam
bentuk sungai, pegunungan dan hutan
Batas buatan, batas suatu negara dengan bentuk negara lain yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
bentuk pagar tembok, pos penjagaan, dan kawat berduri
Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain yang dapat ditentukan
berdasarkan letak geografis yang melalui garis lintang dan garis bujur. Misalnya, letak negara Indonesia
secara geografis berada pada 6LU 11LS, 95BT- 141BT.
b. Wilayah Lautan
Jika kita perhatikan lagi di semua negara, tidaklah semua negara di dunia ini mendapatkan anugrah
Lautan, terutama negara yang ada di tengah-tengah benua, negara yang seperti itu di kenal dengan
nama land-locked atau Negara yang tidak memiliki laut. Negara yang memiliki wilayah laut patut
bersyukur karen wilaya ini dapat dijadikan modal bagi kesejahteraan rakyat dan negara. Sebagaimana
wilayah daratan, wilayah laut pun memiliki batas-batas. Pada mulanya ada dua konsep dasar mengenai
wilayah lautan, yaitu sebagai berikut berikut ini :
Res nullius, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap negara.
Konsep ini dikembangkan oleh John Sheldon (1584-1654) dari Inggris dalam bukunya Mare ClausumThe Right and Dominion of the Sea.
Res communis, yaitu konsepsi yang beranggapan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga
tidak dapat diambil atau dimiliki oleh setiap negara. Konsep ini dikembangkan oleh Hugo de Groot dari
Belanda (1608) dalam bukunya Mare Liberum (laut bebas).
Sekarang wilayah laut yang masuk di dalam wilayah Negara tertentu disebut dengan perairan wilayah
atau laut teritorial, sementara di luat wilayah laut meupakan lautan atau perairan Internasional atau yang
di kenal dengan nama Mare Liberum. mengenai wilayah laut indonesia pada awal mulanya PBB
menetapkanya sejauh 3 mil dari pantai waktu surut, Pada tanggal 10 desember 1982, PBB (UNCLOS)
menyelenggarakan Konferensi Hukum Laut Internasional III di Jamaika. Hasil konferensi ini
ditandatangani oleh 119 peserta. Sejumlah 117 peserta mewakili negara dan dua peserta mewakili

organisasi internasional. Konferensi ini menetapkan bahwa wilayah laut terdiri atas hal-hal sebagai
berikut..
1. Laut teritorial, yaitu wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu negara di laut. Lebaranya
adalah 12 mil laut diukur dari pulau terluar kepulauan suatu negara pada saat air surut.
2. Zona bersebelahan, yaitu wilayah yang laut yang lebarnya 12 mil dari laut teritorial suatu negara.
Jadi, kalau negara sudah memiliki wilayah teritorial sejauh 12 mil, maka wilayahnya menjadi 24
mil laut diukur dari pantai
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya 200 mil ke laut
bebas. Di zona ini, negara pantai berhak menggali dan mengolah segala kekayaan alam untuk
kegiatan ekonomi eksklusif negara tersebut. Di dalam zona tersebut, negara pantai berhak
menangkap nelayan asing yang ditemukan sedang menangkap ikan.
4. Landas kontinen, yaitu daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial dengan kedalaman
200 m atau lebih.
5. Landas benua, yaitu wilayah laut suatu negara yang lebarnya lebih dari 200 mil laut. Di tempat
ini, negara boleh mengelola kekayaan dengan kewajiban membagi keuntungan dengan
masyarakat Indonesia.
c. Wilayah Udara
Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian internasional. Perjanjian internasional
yang pernah disepakati mengenai wilayah udara suatu negara adalah konvensi Paris 1919 dan Konvensi
Chicago 1944. Di Indonesia, ketentuan wilayah udara suatu negara diatur dalam UU No. 20 tahun 1982.
Berdasarkan UU tersebut dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit
geostasioner adalah setinggi 35. 761 km. Dalam Konvensi Paris (1949) dinyatakan dalam bahwa negaranegara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya,
seperti untuk kepentingan radio, penerbangan dan satelit.
d. Wilayah Ekstrateritorial
Merupakan suatu negara yang berada di luar wilayah negara itu sendiri, dengan kata lain dapat kita
artikan Negara tersebut berada di wilayah negara lain atau di luat wilayah teritorial suatu negara Contoh
untuk ini adalah kantor kedutaan besar suatu negara di negara lain atau kapal asing yang berlayar di laut
bebas dengan berbendera suatu negara. Seorang dua besar memiliki hak ekstrateritorial, selain itu
kekebalan diplomatik (hak imunitas yang bersifat pribadi), yaitu hak kedaulatan atas bangunan, gedung
dan halaman keduataan besar sampai sebatas pagar. Tak seorang pun boleh memasuki halaman
kedutaan besar tanpa izin dari negara atau kedutaan besar yang bersangkutan.

3. Pemerintahan yang Berdaulat


Jika unsur wilayah yang sangat penting iu sudah terpenuhi maka selanjutnya adalah pemerintah yang
berdaulat, yang mana Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh wilayahnya dan segenap
rakyatnya merupakan syarat mutlak keberadaan negara. edaulatan adalah kekuasaan terntinggi dalam
suatu negara yang berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu.
Kedaulatan negara itu bersifat:
(1) asli, karena bukan berdasarkan kekuasaan lain;
(2) tertinggi, karena tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi di atasnya

(3) tidak dapat dibagi-bagi, karena baik ke dalam maupun keluar, negara itu berdaulat sepenuhnya.
Adapun kedaulatan yang dimiliki pemerintah dapat berupa point, yang mana dapat kita lihat sebagai
berikut :
Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dalam mengatur dan
menjalankan organsiasi negara sesuai dengna peraturan perundangan yang berlaku
Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk kepada
kekuatan lain.
Pemerintah harus pula menghoramti kekuasaan negara yang bersangkutan dengan tidak
mencampuri urusan dalam negerinya.
4. Pengakuan dari Negara Lain

Unsur ini bisa menyusul ketika suatu pemerintahan membentuk Negara, Pengakuan dari negara lain
merupakan unsur yang menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri sehingga negara tersebut dikenal
oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terdiri atas dua macam antaralain sebagai berikut ini
:
a. Pengakuan de facto
Merupakan pengakuan yang berdasarkan kenyataan yang berupa data atau fakta yang sungguhsungguh nyata tentang berdirinya suatu negara tersebut
Pengakuan de facto yang bersifat tetap, adalah pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang
bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi.
Pengakuan de facto yang bersifat sementara, adalah pengakuan yang diberikan oleh negara lain tanpa
melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut hancur, maka negara lain akan menarik
pengakuannya.
b. Pengakuan de jure
Pengakuan de jure Merupakan pengakuan yang berdasarkan pada pernyataan resmi menurut hukum
internasional.
Pengakuan de jure bersifat tetap , adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku untuk
selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya pemerintahan yang stabil.
Pengakuan de jure bersifat penuh, adalah terjadinya hubungan antarnegara yang mengakui dan
diakui dalam hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak
menempati konsulat atau membuka kedutaan di negara yang diakui.
Nah Saya Rasa artikel Unsur-Unsur Terbentuknya Negara ini cukup sampai disini ya, saya rasa ini adalah
artikel terpanjang yang pernah saya buat untuk, sahabat genggaminternet.com, sepanjang apapun
tulisan itu akan saya coba berikan kepada teman-teman semua agar bisa menambah wawasan kita
kedepanya, karena misi website ini hadir adalah untuk menjadikan Indonesia Cerdas dengan Internet,
semoga itu akan segera terwujud, Indonesia Buta Internet, dan menjadikan Internet Indonesia, Internet
Positif. sampai ketmu lagi di artikel berikutnya ya, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai