Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO

Kasus: Bedah
Topik : Hemorroid Eksterna
Tanggal (Kasus) : 15 September 2016
Tanggal Presentasi :

Presenter :
dr. Reza Fahlevi
Pendamping : dr. Dalima
dr.Herlina

Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Neonatus
Bumil
Deskripsi : Laki-Laki 33 tahun, Datang dengan keluhan terdapat benjolan dianus sejak 6
bulan SMRS, keluhan disertai dengan BAB berdarah, darah menetes tidak bercampur dengan
kotoran dan berwarna merah segar.
Tujuan : Menangani secara tepat keluhan benjolan dianus, Menegakkan diagnosis,
Penatalaksanaan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi
Bahan
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Bahasan :
Pustaka
Cara membahas
Diskusi
Presentasi dan diskusi
Email
Pos
Data Os : Nama
: Tn. S
Umur : 46 tahun
No. Reg : Alamat
: Mayang
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Nama RS: RSUD H. A. Manap
Telp :
Terdaftar sejak : 15 September 2016
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Hemorroid Eksterna / Laki-Laki 33 tahun, Benjolan
dianus sejak 6 bulan SMRS, keluhan disertai dengan BAB berdarah, darah menetes
tidak bercampur dengan kotoran dan berwarna merah segar
2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah melakukan pengobatan
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya.

Pasien tidak menderita Hipertensi, DM, maupun astma. Pasien mengaku BAB tidak
lancar, BAB keras .
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mengalami hal yang serupa dengan pasien
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien sehari-hari merupakan seorang petani
6. Riwayat Kebiasan : Pasien tidak merokok.
7. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1. Sjamsuhidayat,R,Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 : Hemoroid. Jakarta :
EGC, 2005. Halaman : 387-402.
2. Welton ML, Chang GJ, Shelton AA. Hemorrhoid. In: Doherty GM, Way LW. Current

Surgical Diagnosis&Treatment. 12th ed. New York: McGraw-Hill; 2006. P.747-50.


3. Bullard KM, Rothenberger DA. In: Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL,
Hunter JG, Pollock RE. Schwartz Manual of Surgery. 8th ed. New York: McGraw Hill;
2006. P. 773-4
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Hemorroid eksterna.
2. Pemeriksaan fisik dan penunjang Hemorroid eksterna
3. Mencari etiologi Hemorroid eksterna
4. Tatalaksana farmakologi dan nonfarmakologi Hemorroid eksterna
5. Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarganya akan penanganan pasien,
kemungkinan tidakan yang akan dilakukan, resiko dan komplikasi lebih lanjut
1. Subjektif :

Pasien datang ke IGD dengan keluhan benjolan di anus sejak 6 bulan SMRS

Pasien mengatakan benjolan menetap dan tidak bisa dimasukkan.

Keluhan tersebut disertai dengan BAB berdarah, darah tidak bercampur dengan
kotoran dan darah berwarna merah segar.

Pasien mempunyai riwayat BAB tidak lancar, BAB keras sehingga pasien sering
mengedan pada saat BAB.

2. Objektif :

a. Vital sign

KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis,

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Frekuensi nadi: 88 x/menit, teratur, isi cukup

Frekuensi nafas: 20 x /menit, abdominotorakal

Suhu : 36,3 0C

BB : 66kg, TB 167cm

Sianosis(-), pucat(-), ikterik(-)

b. Pemeriksaan sistemik

Kulit

: Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis.

Kepala : Normocephali, jejas (-), rambut hitam, distribusi rambut merata,


rambut tidak mudah dicabut.

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

diameter 2 mm, refleks cahaya +/+ normal.

Hidung : pernafasan cuping hidung (-) deviasi septum (-), discharge (-/-)

Telinga : simetris, discharge (-/-), tinitus (-/-), darah (-/-)

Mulut

: bibir sianosis (-), papil eutrofi. Mukosa tidak hiperemis

Tonsil
T1/T1 tenang, faring hiperemis (-)

Leher

KGB

: Gerak aktif (+), Kelainan (-)


: Tidak teraba pembesaran KGB pada leher, axilla, dan inguinal.

JVP 5+1cm

Thoraks:
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi

: ictus cordis teraba di ICS V, 1 cm medial linea


midclavikularis sinistra, thrill (-)

Perkusi :
Batas atas jantung

: sela iga III garis sternalis kiri

Batas kiri jantung

: sela iga VI 1 cm lateral garis


midklavikularis kiri

Batas kanan jantung : sela iga III-V linea sternalis kanan


Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo :
Inspeksi

: Gerak nafas simetris, bentuk dada normal

Palpasi

: Vokal fremitus simetris

Perkusi

: Sonor. Batas paru dengan hepar, jantung dan lambung dalam


batas normal

Auskultas : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/

Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)

Punggung

: Tidak ada kelainan.

Ekstremitas

Inspeksi

: Palmar eritema (-), tremor (-), clubbing finger (-) Deformitas


(-)

Palpasi
c. Status Lokalis

: Eutrofi, akral hangat +/+, edema -/-

Inspeksi

: tampak benjolan diameter 2 cm, warna merah kecoklatan, hematom


perinal (-), abses (-).

Rectal Toucher : tonus spingter ani cukup, ampula recti kolaps (-), mukosa rectum
licin, terdapat massa konsistensi kenyal dengan diameter 2 cm
pada arah jam 3, nyeri tekan (-), mobile, tidak menghilang saat
penekanan dan pada sarung tangan darah (+), lendir (-), feses (-)
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin

Leukosit
: 10.200 /mm3
Hemoglobin : 10,4 gr%
Hematokrit : 31 %
Trombosit
: 231.000 /mm3
Bleeding Time: 2 menit
Clotting Time : 8 menit

Kimia Darah

GDS

: 114 mg/dl

o Assesment (penalaran klinis) :


Hemorroidadalahpenyakityangcukupseringterjadidimasyarakatdantersebar
luasdiseluruhdunia.PrevalensipenyakitinidiUSAdiperkirakansekitar45%.
Hemorroid bukan penyakit yang fatal, tetapi sangat mengganggu kehidupan.
Sebelumnya hemorroid diperkirakan hanya timbul karena stasis aliran darah
daerah pleksus hemorroidalis, tetapi ternyata tidak sesederhana itu.
Simptomatologiseringtidaksejalandenganbesarnyahemorroid,kadangkadang
hemoroidyangbesarhanyasedikitmemberikankeluhan,sebaliknyahemorroid
kecil dapat memberikan gejala perdarahan masif. Karena itu untuk diagnosis
hemorroidmemerlukananamnesis,pemeriksaanfisikdanpemeriksaankonfirmasi
yangtelitisertaperludievaluasidenganseksamaagardapatdicapaipendekatan
terapeutikyangsesuai.

Patogenesis
Pleksus hemorroidalis merupakan sistem artereriovenous anastomosis yangterletak
didaerah submukosa kanalis analis. Terdapat dua buah pleksus yaitu pleksus
hemorroidalisinternaldaneksternalyangterpisahsatudenganyanglainnya,sebagai
batas adalah linea dentata. Ada3halyang penting untukdiketahui, yaitu pertama
adalahmukosarektumataumukosaanodermal,kemudianstromajaringanyangberisi
pembuluhdarah,ototpolosdanjaringanikatpenunjangsertaketigaadalahjangkar
(anchor)yangakanmelindungipleksushemorroiddarimekanismekerjasphincterani.
Dengan bertambah usia dan berbagai faktor predisposisi (seperti bendungan sistim
porta, kehamilan, PPOK, konstipasi kronik, keadaan yang menimbulkan tekanan
intrapelvismeningkat))makajaringanpenunjangdanjangkartersebutdapatmenjadi
rusakakibatnyapleksusakanmenonjoldanturundanmemberikangejala.Teorilain
menyatakanbahwahemorroidinimiripdengansuatuArteriVenamalformation,ini
dibuktikan dengan adanya perdarahan yang berwarna merah (bukan hitam) seperti
perdarahan arterial. Teori terakhir menyatakan bahwa defek utama merupakan
kombinasidarilemahnyajaringanpenyokongpleksushemorroidalishipertrofidari
ototsfinkterani.Padabeberapaindividusfinkteraniinternahipertrofisehinggakanalis
analis makin menyempit,pada saat mengedan terjadi kongesti,bolus feses menekan
pleksus kebawah melalui sfinkter yang hipertrofi,terjadi kongesti dan menjadi
simptomatik. Dalam hal ini akan terjadi sirkulus vitiosus yaitu penonjolan pleksus
submukosaakanmenimbulkankanalisanalismenjadikakuhalinimerangsangsfinkter
menjadi lebih kencang sehingga kongesti aliran darah menjadi semakin berat dan
akhirnya penonjolan semakin besar. Tidak ada bukti bahwa keturunan dan faktor
geografiturutberperan.Upayapengobatansebaiknyaberdasarkanpadapendekatan
bagaimanamemotonglingkaransetantadi.
Diagnosis.
Menurutanatomiatauletaknya,hemoroiddapatdikelompokkanmenjadidua,yaitu
hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Batas antara interna dan eksterna adalah
suatu garispadaanus yangdisebut linea dentata atau pectinate line.Linea dentata
adalahgarispertemuanantarapermukaanususbesardisisidalamdanpermukaankulit
disisiluar.Jikabenjolanberasaldariataslineadentata,makahemoroidnyatermasuk

hemoroid interna. Sebaliknya jika benjolan berasal dari bawah linea dentata,
hemoroidnyatermasukhemoroideksterna.
Gollighertelahmembuatklasifikasihemoroidinternamenurutderajatprolaps(ukuran
benjolan);sebagaiberikut:
o Grade1:keluardarahsegarsaatmengedan.Tidakadabenjolankeluardarianus.
o Grade2:keluarbenjolandarianussaatmengedan,tetapibegituberhentimengedan
benjolantersebutmasukkembalikeanus.
o Grade3:keluarbenjolandarianussaatmengedan,dantidakmasukkembalisecara
spontansaatberhentimengedan(harusdidorongdenganjariagardapatmasuk).
o Grade4:benjolanyangkeluardarianussecarapermanendantidakdapatmasuk
kembalilagikeanus.
Gejalaklinis
Gejalautamahemoroidtahapawaladalahkeluarnyadarahberwarnamerahsegar
saatbuangairbesar,biasanyakeluarbersamaatausesudahtinja.Gejaladapatberlanjut
menjadibenjolanyangkeluarlewatanus;yangseringkalimeradangdanmengalami
iritasisehinggatimbulpembengkakandannyeri.Benjolaniniberpotensimenyumbat
keluarnyalendirataupuntinjadariususbesar,sehinggaterjadi kesulitan buangair
besaryangakansemakinmemperparahhemoroid,danseterusnya.
Pemeriksaanfisikolehdokter
Untukmemastikandiagnosishemoroidinterna,dokterakanmemeriksaanusdengan
jari(colokdubur/rectalexamination).Pemeriksaanfisikinipentinguntukmencari
asaldarahsegar.Jikaperludokterakanmelakukanproktoskopiuntukmenilaiusus
besarbagianujung(rektum)dananus;ataubahkankolonoskopiuntukmenilaiseluruh
ususbesar.Normalnyapadakasushemoroid,masalahhanyaadapadaanusdantidak
padaususbesar.
Sedangkan untuk hemoroid eksterna, umumnya sudah terlihat dari pemeriksaan
fisikluar.Yangdiperhatikandokterdisiniadalahapakahhemoroidsudahmengalami
trombosis (gangguan sirkulasi darah) atau tidak. Ciri jaringan hemoroid trombotik
adalahberwarnakebiruanataukeunguandandirasakannyeri.

Plan :
Diagnosis klinis

Hemorroid Eksterna
Pengobatan :
Non medikamentosa
o Diet tinggi serat
o Menghindari mengejan berlebihan selama defekasi
Medikamentosa
o
o
o
o

Infus Ringer Laktat 20 tetes per menit


Injeksi ceftriaxone 1 x 1 gr
Injeksi ranitidin 2 x 1 ampul
Injeksi ketorolac 2 x 1 ampul

Pasien dikonsulkan kepada spesialis Bedah


o Rencana hemoroidektomi
Edukasi :
Pasien dijelaskan tentang penyakit yang dideritanya yaitu benjolan di anus.
Pasien dijelaskan tentang komplikasi yang mungkin timbul dari keadaan pasien seperti
perdarahan hebat, abses, fistula perianal dan inkarserasi. Pasien diedukasi terhadap
setiap kemungkinan tindakan resiko serta komplikasi yang akan dilakukan. Sangat
penting pemantauan hemodinamik pada pasien.
Konsultasi :
Pasien dikonsulkan ke dokter spesialis Bedah untuk mengatasi masalah dan komplikasi
pasien.

Anda mungkin juga menyukai