State Of
Southeast Asia
Analisis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Regionalisme
Dosen Mata Kuliah: DR. Agus Subagyo, S.IP., M.SI
Disusun Oleh:
Fairuz Nabihah
NIM: 6211141190
1.1
Latar Belakang
selain
letak
geografisnya
yang
mendukung
mengingat
perkembangan
globalisasi
ke
arah
tersebut
yang
semakin
maju
dan
berkembang
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa faktor dan fungsi terbentuknya organisasi-organisasi di
kawasan Asia Tenggara?
2. Apa kemungkinan terbentuknya The United Nation of Southeast
Asia?
BAB 2
PEMBAHASAN
Semasa Perang Pasifik, kita melihat dua bentuk kerjasama regional di Asia
Tengara. Satu yang bersifat militer, di bawah suatu komando bernama South East
Asia Command atau komando Asia Tenggara, dengan perlengkapanya: South
Pasifik Command, yaitu komando Pasifik Barat-Daya yang mencakup seluruh
kekuatan militer sekutu di daerah Asia Tenggara dengan garis pertahananya: ABD,
yaitu liniAmerica-Dutch-British, yang lainya bersifat propagandistis-ekonomis,
diberi nama Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya, di bawah komandi
bayonet Jepang. Yang dimaksud dengan istilah Asia Tengara, Pasifik Barat-Daya dan
Asia Timur pada waktu itu ialah kawasan Asia Tenggara sekarang, yang atau masih
dikuasai oleh tentara Sekutu, atau yang sudah direbut dan diduduki oleh tentara
Jepang.
Bagaimana juga, kedua contoh di atas dalam sejarah semasa Perang Pasifik
merupakan bentuk-bentuk kerjasama regional. Sekalipun kerjasama itu kerjasama
kauam penjajah, kelompok penjajah yang satu melawan kelompok penjajah yang
lain, tapi jelas, kerjasama itu tidak lain ialah komplotan kekuatan-kekuatan ekstern,
dengan orang luar sebagai subjek yang hidup. Rakyat pribumi yang menjadi korban.
Paling banter sekedar penonton belanda, dus menjadi obyek yang mati dalam
kerjasama regional yang saling berebutan pengaruh dan kekuasaan itu.
Sejak PBB dibentuk tahun 1945, gagasan menciptakan pengaturan kerja sama
regional sebagai sarana penunjang mencapai kerjasama global dilancarkan berbagai
pihak. Kedua gagasan tadi, yakni kerja sama regional dan kerja sama global dalam
piagam PBB dipandang sebagai hal hal yang amat diperjuangkan guna mencapai
perdamaian dunia. Tekad yang diambil para pemrakarsa PBB agar generasi
berikutnya tidak lagi mengalami kesengsaraan peperangan.
Sejak tahun 1945 itu, berkembanglah berbagai ikrar kerja sama regional di
hampir seluruh kawasan dunia yang penting: Eropa, Timur Tengah, Asia, Afrika dan
Amerika Latin. Salah satu asumsi pokok kerja sama regional adalah bahwa
kedekatan geografis akan memudahkan upaya upaya saling memahami di antara
negara negara yang bertetangga sehingga masalah masalah yang mungkin dapat
menjurus kepada pertikaian berlanjut dapat diatasi dengan segera atas dasar hidup
berdampingan secara damai.
Asumsi kerja sama regional adalah pembagian kerja di antara negara negara
yang berdekatan secara geografis tadi agar masing masing negara memusatkan diri
terutama pada kegiatan kegiatan ekonomi yang menurut hematnya paling kuat
dimilikinya sambil menyerahkan bidang kegiatan ekonomi lain kepada tetangga yang
lebih kuat minatnya terhadap bidang kegiatan tersebut.
Sedangkan asumsi ketiga, kerja sama regional ialah bahwa negara-negara yang
melaksanakan kerja sama tadi terlebih dahulu mencapai kata sepakat tentang manfaat
bersama yang diperoleh dari keterikatannya pada satu usaha bersama daripada
menjalankan kegiatan pembangunan secara terpisah dan tersendiri. Asumsi ini
dikenal sebagai konvergensi kepentingan yang tidak mau bersumber pada keputusan
politik.
Menurut Hopkins dan Mansbach,keberadaan organisasi regional
mengalami pertumbuhan yang cepat. Dari sisi jumlah,peran
organisasi regional juga dipandang cukup penting dalam mengatasi
permasalahan yang timbul dalam interaksi antar negara. Tingkattingkat kerja sama regional dapat dilihat menjadi empat jenis, yakni
berupa asosiasi,koordinasi,harmonisasi, dan integrasi baik sebagian
maupun sepenuhnya. Security orientation lebih menekankan pada
keinginan untuk menjaga dan memlihara kestabilan ekonomi,
meredam ketegangan politik atau konflik-konflik sosial dan budaya.
Menurut Bennet, organisasi fungsional merupakan organisasi
yang mendukung kolaborasi ekonomi,sosial,atau politik,dengan
sedikit atau tanpa campur tangan faktor keamanan. Kebanyakan
organisasi
fungsional
dibentuk
guna
mencapai
tujuan-tujuan
organisasi regional itu sama-sama di Asia Tenggara, namun yang dibentuk tahun
1950-an dengan yang dibentuk 1960-an berbeda inisiatifnya. organisasi-organisasi
regional yang dibentuk tahun 1950-an,insiatif pembentuk dan pembangunnya tidak
terletak di tangan bangasa bangsa asia tengara, Sedangkan organisasi organisasi
regional yang lahir pada tahun 1960-an inisiatif negara-negara Asia Tenggara
sendiri.
Dalam makalah ini akan memfokuskan pembentukan organisasi-organisasi
regional di Asia Tenggara tahun 1950-an dan tahun 1960-an yakni organisasiorganisasi regional yang bercirikan klas Asia Tenggara, khususnya yang lahir pada
bagian lebih memperelas sebelum maksud kena sama regional yang disusul
Kemudian pertama akan dikemukakan organisasi regional sebelum ASEAN latar
belakang bentuk-bentuk kena sama regional Asia Tenggara 1950-1967.
2.2
Southeast Asia
Berdasarkan beberapa organisasi-organisasi dikawasan Asia
Tenggara yang sudah dipaparkan, dapat menjadi faktor akan
terbentuknya The United Nation Of Southeast Asia untuk ke
depannya. Yaitu dilihat dari perkembangan organisasi-organisasi
tersebut. Bahkan ASEAN sebagai satu-satunya organisasi yang
akan sangat berpengaruh bagi terbentuknya The United Nation of
Southeast Asia ini. ASEAN yang semakin hari semakin harmonis
menjadi keyakinan utama pembentukannya.
Keberhasilan
usaha-usaha
organisasi
di
Asia
Tenggara
segala
dilaksanakan
hambatan
ASEAN
hanya
dan
beberapa
merupakan
hal
yang
sebagian
belum
kecil
dari
dilakukan
belum
dapat
dilihat
secara
pasti
apa
dan
Hal lain yang juga menyertai keraguan pada masa depan ASEAN dengan
perluasannya adalah kendali tujuan dari ASEAN sendiri. Sangat dimungkinkan
ketika negara-negara ASEAN telah dapat dirangkul dalam kerjasama Asia Timur,
ASEAN akan disetir oleh kekuatan di luar ASEAN. Jika sudah demikian maka
pupuslah sudah cita-cita utama negara-negara ASEAN untuk memiliki kendaraan
bagi bargaining position-nya. Istilah yang muncul kemudian adalah sudah jatuh,
tertimpa tangga pula. Bagaimana tidak, jika telah disetir oleh kekuatan nonASEAN maka otomatis cita-cita ASEAN pun punah. Dan kenyataan secara ekonomi
bahwa ASEAN hanya akan menjadi pasar produk ketiga negara besar pun terbuka
lebar. Apabila hal itu yang terjadi, maka masa depan ASEAN tidak lagi ditentukan
oleh negara-negara anggota ASEAN, tetapi ditentukan oleh Cina, Jepang, dan Korea
Selatan. Dalam kalimat lain, masa depan ASEAN berada di tangan negara-negara di
luar anggota ASEAN dan menjadi milik Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
Seiring berkembangnya globalisasi tentu akan memberi kemajuan pula bagi
perkembangan
rezim-rezim
baru.
Yakni
Regionalisme.
Namun
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang kemungkinan akan
terbentuknya The United Nation of Southeast Asia dilihat dari ASEAN
yang hubungan antara negara-negara ke sepuluh itu aman dan
harmonis. Namun kemungkinan terbentuknya The United Nation of
Southeast Asia ini bukan sebagai pengganti ASEAN dan menyebabkan
ASEAN hilang, melinkan sebagai bentuk kesatuan baru bagi kawasan
Asia Tenggara dari segala bidang.
3.1 Saran
Artikel ini dibuat untuk memperluas kembali wawasan kita dalam
memahami
DAFTAR PUSTAKA