Anda di halaman 1dari 21

V.

Tugas Praktikum
V.II Penulisan File

Listing Program

Tampilan Program
Sebelum dijalankan program

#include<stdio.h>
main()
{
FILE *B;
int c, i, j, m, n, A[10][10];
char namafile[40];
printf("Input jumlah baris :");
scanf("%d", &m);
printf("Input jumlah kolom :");
scanf("%d", &n);
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("Masukkan elemen matriks A[%d][%d] :", i+1, j+1);
scanf("%d", &A[i][j]);
}
}
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen(namafile, "w");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", A[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fclose(B);
return 0;
}

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini membuktikan bahwa input yang kita masukkan
dapat ditampilkan di dalam file. File yang digunakan dalam program kali ini
adalah MatriksA.txt. Dalam listing program terlihat bahwa ketika kita
menginginkan mengakses suatu file maka file tersebut harus dibuka terlebih
dahulu dengan fungsi fopen disertai dengan mode. Mode ini bertujuan untuk
menginstruksikan perilaku yang akan dilakukan terhadap suatu file, dalam
program kali ini mode yang digunakan adalah w. Maksud dari mode w ini
sendiri kita dapat menulis di dalam file tersebut melalui input data dari
program ini. Untuk menunjuk suatu file digunakan pointer, terllihat pada listing
program bahwa pointer yan digunakan kali ini adalah *B. Variabel yang telah
digunakan untuk menjadi sebuah pointer tidak dapat digunakan lagi untuk
menyimpan suatu nilai yang lain, misalnya data yang awalnya disimpan dalam
array A tidak dapat disimpan dalam array B. Untuk menampilkan input tersebut
ke dalam file digunakan fungsi fprintf, dan untuk menampilkan array A
tersebut ke dalam file digunakan perulangan for. Setelah mengakses suatu file,
file tersebut harus ditutup agar data dalam file tersebut tetap aman. Fungsi
untuk menutup file tersebut adalah funsi fclose.

Modifikasi Penambahan Matriks


Listing Program

#include<stdio.h>
main()
{
FILE *B;
int c, i, j, m, n, A[10][10], D[10][10], C[10][10];
char namafile[40];
printf("Input jumlah baris :");
scanf("%d", &m);
printf("Input jumlah kolom :");
scanf("%d", &n);
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)

printf("Masukkan

elemen

matriks

A[%d][%d]

:",

i+1,

B[%d][%d]

:",

i+1,

j+1);

scanf("%d", &A[i][j]);
}
}
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("Masukkan elemen matriks
j+1);
scanf("%d", &D[i][j]);
}
}
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
C[i][j]=A[i][j]+D[i][j];
}
}
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen(namafile, "w");
fprintf(B,"Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", A[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fprintf(B,"Matriks B\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", D[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fprintf(B,"Hasil Penjumlahan\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", C[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fclose(B);
return 0;
}

Tampilan Program
Sebelum program dijalankan

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini digunakan untuk menampilkan penjumlahan dari
suatu matriks dalam bentuk file. Matriks yang dijumlahkan diinput melalui
program kemudian dijumlahkan dan ditampilkan dalam bentuk file. Untuk
mengakses suatu file, file tersebut harus dibuka terlebih dahulu dengan fungsi
fopen disertai mode. Mode ini bertujuan untuk menginstruksikan perilaku
yang akan dilakukan terhadap suatu file, dalam program kali ini mode yang
digunakan adalah w. Maksud dari mode w ini sendiri kita dapat menulis di
dalam file tersebut melalui input data dari program ini. Mode w ini akan
menulis suatu data yang kita perintahkan jika isi file tersebut kosong. Namun
jika file tersebut telah berisi data dan kemudian kita menginput data ke dalam
suatu file dengan menggunakan mode w maka data tersebut akan hilang tanpa
adanya peringatan. Dalam tampilan program dapat dilihat bahwa data yag
semula ada di dalam file akan hilang begitu saja ketika kita menginput nilai
baru. Nilai yang semula ada akan tergantikan dengan nilai yang baru. Dalam

program ini terdapat enam perulangan yaitu perulangan untuk menginput


matriks a, perulangan untuk menginput matriks b, perulangan untuk
mengitung penjumlahan kedua matriks, perulangan untuk menampilkan
matriks a dalam file dengan menggunakan fprintf, perulangan untuk
menampilkan matriks b, dan yang terakhir perulangan untuk menampilkan
array C. Array C adalah array yang digunakan untuk menyimpan nilai
penjumlahan dari kedua matriks tersebut. Perlu diketahui jika ingin
menampilkan sesuatu di dalam file, perintah yang digunakan adalah sebagai
berikut fprintf(B, "%d \t", C[i][j]);. Variabel B yang terdapat
setelah fprintf adalah menunjukkan alamat file tersebut,
berbeda dengan perintah ketika ingin menampilkan sesuatu
di dalam program tidak perlu menunjukkan pointer terlebih
dahulu namun langsung kata atau sesuatu yang ingin
ditampilkan (%d). Jadi pointer B tersebut bertujuan sebagai
perintah bahwa semua input (yang terdapat di antara ...)
akan ditampilkan pada file yang ditunjuk oleh pointer. Setelah
mengakses suatu file, file tersebut harus ditutup agar data
yang terdapat dalam file tersebut aman.
Modifikasi Pengurangan Matriks
Listing Program
#include<stdio.h>
main()
{
FILE *B;
int c, i, j, m, n, A[10][10], D[10][10], C[10][10];
char namafile[40];
printf("Input jumlah baris :");
scanf("%d", &m);
printf("Input jumlah kolom :");
scanf("%d", &n);
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("Masukkan elemen matriks A[%d][%d] :",
j+1);
scanf("%d", &A[i][j]);
}
}
for(i=0; i<m; i++)

i+1,

{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("Masukkan elemen matriks
j+1);
scanf("%d", &D[i][j]);
}
}
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
C[i][j]=A[i][j]-D[i][j];
}
}
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen(namafile, "w");
fprintf(B,"Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", A[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fprintf(B,"Matriks B\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", D[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fprintf(B,"Hasil Pengurangan\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d \t", C[i][j]);
}
fprintf(B, "\n");
}
fclose(B);
return 0;
}

Tampilan Program
Sebelum program dijalankan

B[%d][%d]

:",

i+1,

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini digunakan untuk menampilkan pengurangan dari
suatu matriks dalam bentuk file. Matriks yang dioperasikan diinput melalui
program kemudian diselisihkan dan ditampilkan dalam bentuk file. Untuk
mengakses suatu file, file tersebut harus dibuka terlebih dahulu dengan fungsi
fopen disertai mode. Mode ini bertujuan untuk menginstruksikan perilaku
yang akan dilakukan terhadap suatu file, dalam program kali ini mode yang
digunakan adalah w. Maksud dari mode w ini sendiri kita dapat menulis di
dalam file tersebut melalui input data dari program ini. Mode w ini akan
menulis suatu data yang kita perintahkan jika isi file tersebut kosong. Namun
jika file tersebut telah berisi data dan kemudian kita menginput data ke dalam
suatu file dengan menggunakan mode w maka data tersebut akan hilang tanpa
adanya peringatan. Dalam tampilan program dapat dilihat bahwa data yag
semula ada di dalam file akan hilang begitu saja ketika kita menginput nilai
baru. Nilai yang semula ada akan tergantikan dengan nilai yang baru. Dalam
program ini terdapat enam perulangan yaitu perulangan untuk menginput
matriks a, perulangan untuk menginput matriks b, perulangan untuk
mengitung selisih kedua matriks, perulangan untuk menampilkan matriks a

dalam file dengan menggunakan fprintf, perulangan untuk menampilkan


matriks b, dan yang terakhir perulangan untuk menampilkan array C. Array C
adalah array yang digunakan untuk menyimpan nilai selisih dari kedua
matriks tersebut. Perlu diketahui jika ingin menampilkan sesuatu di dalam
file, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut fprintf(B, "%d \t",
C[i][j]);.

Variabel B yang terdapat setelah fprintf adalah

menunjukkan alamat file tersebut, berbeda dengan perintah


ketika ingin menampilkan sesuatu di dalam program tidak
perlu menunjukkan pointer terlebih dahulu namun langsung
kata atau sesuatu yang ingin ditampilkan (%d). Jadi pointer
B tersebut bertujuan sebagai perintah bahwa semua input
(yang terdapat di antara ...) akan ditampilkan pada file
yang ditunjuk oleh pointer. Setelah mengakses suatu file, file
tersebut harus ditutup agar data yang terdapat dalam file
tersebut aman.
Modifikasi Penambahan Matriks dengan Matriks Operand berasal dari File
Listing Program
#include<stdio.h>
main()
{
FILE *B;
int c, i, j, m, n, A[10][10], D[10][10], C[10][10];
m=2;
n=2;
char namafile[40];
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen("MatriksA.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B,"%d", &A[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",A[i][j]);

}
printf("\n");
}
printf("\n");
sprintf(namafile, "MatriksB.xt");
B=fopen("MatriksB.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B, "%d", &D[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("\n");
printf("Matriks B\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",D[i][j]);
}
printf("\n");
}
printf("\n");

printf("\n");
printf("Hasil Penjumlahan \n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
C[i][j]=A[i][j]+D[i][j];
printf("%d\t", C[i][j]);
}
printf("\n");
}
sprintf(namafile, "MatriksC.txt");
B=fopen(namafile, "w");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d\t",C[i][j]);
}
fprintf(B,"\n");
}
printf("\n");
fclose(B);
return 0;

Tampilan Program
Sebelum program dijalankan

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini digunakan untuk melakukan penjumalahan
matriks, yang input data matriks tersebut di ambil dalam suatu file. Dalam
tampilan program dapat dilihat bahwa input yang digunakan diambil dari file

MatriksA.txt untuk matriks A, file MatriksB.txt untuk input matriks B dan file
MatriksC.txt untuk menyimpan hasil penjumlahan dari kedua matriks
tersebut. Seperti yang telah dipaparkan pada program sebelumnya, untuk
mengakses suatu file, file tersebut perlu dibuka dengan fungsi fopen disertai
dengan mode. Mode yang digunakan dalam program kali ini adalah r.
Mode r berfungsi untuk membaca data dari sebuah file, yang datanya
tersebut akan ditindaklanjuti di dalam program. Pada program kali ini, saat
pembacaan file dilibatkan perulangan. Setelah matriks A selesai di scan maka
file tersebut ditutup terlebih dahulu dengan fungsi fclose. Kemudian matriks
A tersebut ditampilkan dalam program. Begitu pula yang dilakukan dengan
matriks B. Matriks A disimpan dalam array A, dan matriks B disimpan dalam
array D. Hal ini dilakukan karena matriks B tidak dapat diletakkan pada array
B karena variabel B telah digunakan dalam pointer yang akan menunjukkan
alamat file tersebut. Setelah itu dilakukan penjumlahan antara matriks A dan
matriks B yang hasilnya tersebut akan disimpan dalam array C dan hasil
tersebut ditampillkan dalam program. Setelah itu array C ditampilkan di
dalam file, dengan cara membuka file tersbeut dan melibatkan mode w.
Setelah itu array C disimpan dalam file MatriksC.txt dan kemudian file
tersbeut ditutup dengan fungsi fclose. Setiap selesai menggunakan suatu file
akan lebih baik ditutup terlebih dahulu, kemudian jika ingin menggunakan
file tersebut lagi maka file tersebut dibuka kembali. Terlihat pada listing,
bahwa setelah file MatriksA.txt dibuka kemudian discan file tersebut ditutup
terlebih dahulu. Dalam tampilan program terlihat bahwa file MatriksA.txt dan
file MatriksB.txt tidak mengalami perubahan setelah program tersebut
dijalankan, karena pada file tersebut hanya dilakukan proses scanning,
berbeda dengan file MatriksC.txt yang mengalami perubahan dari yang
semula file tersebut kosong kemudian terisi data hasil penjumlahan kedua
matriks.
Modifikasi Pengurangan Matriks dengan Matriks Operand berasal dari File
Listing Program
#include<stdio.h>
main()

FILE *B;
int c, i, j, m, n, A[10][10], D[10][10], C[10][10];
m=2;
n=2;
char namafile[40];
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen("MatriksA.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B,"%d", &A[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",A[i][j]);
}
printf("\n");
}
printf("\n");
sprintf(namafile, "MatriksB.xt");
B=fopen("MatriksB.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B, "%d", &D[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("\n");
printf("Matriks B\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",D[i][j]);
}
printf("\n");
}
printf("\n");
printf("\n");
printf("Hasil Pengurangan \n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)

C[i][j]=A[i][j]-D[i][j];
printf("%d\t", C[i][j]);

}
printf("\n");
}
sprintf(namafile, "MatriksC.txt");
B=fopen(namafile, "w");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d\t",C[i][j]);
}
fprintf(B,"\n");
}
printf("\n");
fclose(B);
return 0;

Tampilan Program
Sebelum program dijalankan

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini digunakan untuk melakukan selisih dari kedua
matriks, yang input data matriks tersebut di ambil dalam suatu file. Dalam
tampilan program dapat dilihat bahwa input yang digunakan diambil dari file
MatriksA.txt untuk matriks A, file MatriksB.txt untuk input matriks B dan file
MatriksC.txt untuk menyimpan hasil penjumlahan dari kedua matriks
tersebut. Seperti yang telah dipaparkan pada program sebelumnya, untuk
mengakses suatu file, file tersebut perlu dibuka dengan fungsi fopen disertai
dengan mode. Mode yang digunakan dalam program kali ini adalah r.
Mode r berfungsi untuk membaca data dari sebuah file, yang datanya
tersebut akan ditindaklanjuti di dalam program. Pada program kali ini, saat
pembacaan file dilibatkan perulangan. Setelah matriks A selesai di scan maka
file tersebut ditutup terlebih dahulu dengan fungsi fclose. Kemudian matriks
A tersebut ditampilkan dalam program. Begitu pula yang dilakukan dengan
matriks B. Matriks A disimpan dalam array A, dan matriks B disimpan dalam
array D. Hal ini dilakukan karena matriks B tidak dapat diletakkan pada array
B karena variabel B telah digunakan dalam pointer yang akan menunjukkan
alamat file tersebut. Setelah itu dilakukan selisih antara matriks A dan matriks
B yang hasilnya tersebut akan disimpan dalam array C dan hasil tersebut
ditampillkan dalam program. Setelah itu array C ditampilkan di dalam file,
dengan cara membuka file tersbeut dan melibatkan mode w. Setelah itu
array C disimpan dalam file MatriksC.txt dan kemudian file tersbeut ditutup
dengan fungsi fclose. Setiap selesai menggunakan suatu file akan lebih baik

ditutup terlebih dahulu, kemudian jika ingin menggunakan file tersebut lagi
maka file tersebut dibuka kembali. Terlihat pada listing, bahwa setelah file
MatriksA.txt dibuka kemudian discan file tersebut ditutup terlebih dahulu.
Dalam tampilan program terlihat bahwa file MatriksA.txt dan file
MatriksB.txt tidak mengalami perubahan setelah program tersebut dijalankan,
karena pada file tersebut hanya dilakukan proses scanning, berbeda dengan
file MatriksC.txt yang mengalami perubahan dari yang semula file tersebut
kosong kemudian terisi data hasil selisih kedua matriks.
VI. Tugas Akhir
VI.I Menghitung perkalian matriks dengan suatu bilangan skalar

Listing Program
#include<stdio.h>
main()
{
FILE *B;
int c, i, j, m, n,r, A[10][10], C[10][10];
m=2;
n=2;
char namafile[40];
printf("Masukkan bilangan skalar:");
scanf("%d", &r);
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen("MatriksA.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B,"%d", &A[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",A[i][j]);
}
printf("\n");
}
printf("\n");

printf("\n");
printf("Hasil Perkalian \n");

for(i=0; i<m; i++)


for(j=0; j<n; j++)
{
C[i][j]=A[i][j]*r;
printf("%d\t", C[i][j]);
}
printf("\n");

}
sprintf(namafile, "MatriksC.txt");
B=fopen(namafile, "w");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fprintf(B, "%d\t",C[i][j]);
}
fprintf(B,"\n");
}
printf("\n");
fclose(B);
return 0;

Tampilan Program
Sebelum program dijalankan

Setelah program dijalankan

Analisa Program
Program kali ini digunakan untuk menghitung perkalian matriks
dengan bilangan skalar. Namun berbeda dengan program pada praktikum
sebelumnya, kali ini matriks yang akan dikali dengan bilangan skalar adalah
matriks yang berasal dari suatu file yakni fila MatriksA.txt. File tersebut
ditunjuk oleh sebuah pointer yaitu *B. Pertama diperlukan input bilangan
skalar. Kemudian file MatriksA.txt dibuka dengan fungsi fopen, kemudian
discan dengan fscanf, setelah data tersebut didapat file MatriksA.txt ditutup
dengan menggunakan fungsi fclose. Kemudian matriks tersebut ditampilkan
dalam program dengan menggunakan perulangan. Setelah itu dilakukan
perkalian dengan bilangan skalar yang telah dimasukkan sebelumnya, hasil
perkalian tersebut disimpan dalam array C. Setelah dilakukan perkalian
kemudian array C tersebut ditampilkan dalam program dengan menggunakan
fungsi perulangan. Selanjutnya data hasil perkalian tersebut akan disimpan
dalam suatu file, yaitu file MatriksC.txt. Oleh karena itu MatriksC.txt ini
harus dibuka terlebih dahulu dengan fungsi fopen kemudian dilakukan
penulisan dengan fungsi fprintf serta perulangan. Setelah data tersebut
disimpan file MatriksC.txt ini harus ditutup dengan menggunakan fungsi
fclose. Dalam tampilan program, dapat dilihat bahwa file C awalnya kosong
kemudian setelah program dijalankan file tersebut terisi dengan nilai yang
merupakan hasil perkalian matriks dari file MatriksA.txt dengan sebuah nilai
skalar yang diinput dalam program. File MatriksA.txt tidak mengalami
perubahan dikarenakan pada file tersebut hanya dilakukan proses scanning
tanpa merubah data dari file tersebut.

VI.II Menguji kesimetrisan matriks bujursangkar

Listing Program
#include<stdio.h>
main()
{

FILE *B;
int c, i, j, m,n, A[10][10], C[10][10];
m=2;
n=2;
char namafile[40];
printf("Menguji kesimetrisan matriks\n");
sprintf(namafile, "MatriksA.txt");
B=fopen("MatriksA.txt", "r");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
fscanf(B,"%d", &A[i][j]);
}
}
fclose(B);
printf("Matriks A\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
printf("%d\t",A[i][j]);
}
printf("\n");
}
printf("\n");
for(i=0; i<m; i++){
for(j=0; j<n; j++)
{
C[i][j]=A[j][i];
}
}
printf("\n");
printf("\n");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)
{
if(C[i][j]!=A[i][j])
{
printf("Matriks ini asimetris ");
goto label;
}
}
}
printf("Matriks ini simetris");
label:;
sprintf(namafile, "MatriksC.txt");
B=fopen(namafile, "w");
for(i=0; i<m; i++)
{
for(j=0; j<n; j++)

fprintf(B, "%d\t",C[i][j]);
}
fprintf(B,"\n");
}
printf("\n");
fclose(B);
return 0;

Tampilan Program
Ketika file MatriksA memuat matriks simetris

Ketika file MatriksA memuat matriks asimetri

Analisa Program
Program kali ini dibuat untuk menguji kesimetrisan sebuah matriks.
Matriks akan dikatakan simetris, ketika jumlah baris sama dengan jumlah
kolom dan matriks A sama dengan transpose matriks A. Berbeda dari program
pada praktikum sebelumnya, matriks yang diuji kesimetrisannya berasa; dari
suatu file, yakni file MatriksA.txt sehingga dalam program kali ini tidak
dilakukan input matriks secara manual melalui program. Pertama tama untuk
mengambil data dari file MatriksA.txt file tersebut perl dibuka dengan fungsi
fopen dan mode yang ingin digunakan, mode kali ini adalah r sehingga kita
dapat membaca data apa yang terdapat di dalam file dan kekmudian data
tersebut dapat diambil. Kemudian setelah file tersebut dibuka dilakukan
proses scanning sehingga data yang terdapat didalamnya dapat diambil.
Setelah itu file harus ditutup supaya data yang terdapat i dalam file tetap
aman, file ditutup dengan menggunakan fungsi fclose. Setelah itu dilakukan
perulangan untuk menampilkan matriks tersebut dalam program. Kemudian
dilakukan perulangan untuk melihat transpose dari matriks tersebut, transpose
matriks tersebut disimpan dalam array C. Setelah itu dilakukan pengondisian,
jika array A sama dengan array C (matriks A sama dengan transpose matriks
A) maka output yang ditampilkan adalah Matriks ini simetris dan jika
ternyata tidak sama antara matriks A dan transposenya maka ouput yanng
keluar adalah Matriks ini asimetris. Untuk mengecek kondisi ini dilakukan
perulangan agar dapat dicek satu persatu, misalnya ketika A11 dengan C11
dan seterusnya. Dan ketika kondisi tersebut terpenuhi dan tercetak pernyataan
tersebut, maka program akan dilanjut menuju goto label, dan program akan
selesai. Namun ketika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka perulangan
tersebut akan terus berlanjut sama akhirnya keluar dari kondisi perulangan
dan akan tercetak pernyataan Matriks ini simetris.

Kemudian nilai dari

tranpose matriks A terebut disimpan dalam suatu file yaitu file MatriksC.txt,
sehingga file tersebut harus dibuka terlebih dahulu dengan menggunakan
fungsi fopen disertai mode w sehingga kita dpat menginput nilai pada file
tersebut melalui program. Setelah transpose dari matriks tersebut disimpan,

kemudian file tersebut ditutup dengan fungsi fclose agar file tersebut aman.
Dalam tampilan program daat dilihat bahwa ketika file MatriksA.txt
menunjukkan matriks simetris maka pernyataan yang ditampilkan adalah
matriks ini simetris, sebaliknya ketika file MatriksA.txt berisi matriks yang
tidak simetris makan pernyataaan yang ditampilkan adalah matriks ini
asimetris.
VI.III Menghitung nilai trace dari matriks bujursangkar

Listing Program

Tampilan Program
Analisa Program

VIII.Kesimpulan
1.Pointer adalah sekumpulan variabel yang berisikan alamat memori (bukan
nilai)atau dengan kata lain dapat di katakan sebagai suatu variabel petunjuk ke
alamat memory tertentu.
2.Kombinasi pointer dengan fungsi merupakan pointer di gunakan sebagai
parameter yang bersifat by reference ,jadi yang di kirimnya bukan nilai tetapi
alamat.
3.Kombinasi pointer dengan array merupakanpointer memiliki hubungan dengan
array yang saling mengeset dan berfungsi sebagai penunjuk ke elemen pertama
array.
4.Alokasi memory adalah pengalokasian ruangan yang telah di izinkan kepada
pemrograman yang sedang berjalan sesuai dengan yang di butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai