Anda di halaman 1dari 75

HASIL LOKAKARYA KADERISASI

OPMAWA UNJ 2015


#Asik dan Menginspirasi

LOKAKARYA KADERISASI/PSDM/DAGRI/HRD se-UNJ


28 Maret 2015
Alur Pengkaderan

MABA

MPA

PKMF

PKMU

PLMF

PLMU

PENGKADERAN JURUSAN
(PKMJ)

Ketentuan
Ketua BEM UNJ dan menteri telah lulus PKMU
Ketua BEM Fakultas dan menteri telah lulus PKMF
Ketua BEM Jurusan dan menteri telah lulus PKMJ
PKMJ minimal diikuti oleh mahasiswa tingkat I
PKMF minimal diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus PKMJ
PKMU minimal diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus PKMF

Spesifikasi Program Pelatihan Kepemimpinan OPMAWA UNJ

Bentuk Kegiatan

MPA

PKMJ

PLMF

Tujuan
1. Memperkenalkan dunia kampus
2. Menanamkan kecintaan terhadap almamater UNJ

1. Pengkaderan lembaga Eksekutif dan legislatif tingkat jurusan


2. Sebagai langkah awal untuk membangun motivasi berorgansisasi bagi
mahasiswa
3. Langkah awal pembelajaran organisasi kampus baik eksekutif, legislatif,
maupun organisasi lainnya
4. Sebagai wadah pengenalan minat dan bakat

1. Pengkaderan lembaga Legislatif tingkat fakultas


2. Sebagai pengayaan wawasan organisasi tingkat lanjut
3. Meningkatkan ketterampilan manajerial, kepemimpinan, komunikasi

serta penerapannya dalam lembaga legislatif fakultas

PKMF

PLMU

1. Pengkaderan lembaga Eksekutif tingkat fakultas


2. Sebagai pengayaan wawasan organisasi tingkat lanjut
3. Meningkatkan ketterampilan manajerial, kepemimpinan, komunikasi
serta penerapannya dalam lembaga eksekutif fakultas

1. Pengkaderan lembaga Legislatif tingkat Universitas


2. Sebagai wadah pengayaan wawasan organisasi tingkat akhir
3. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan intelektual, legislatif

mahasiswa dalam dan luar kampus

PKMU

1. Pengkaderan lembaga Eksekutif tingkat Universitas


2. Sebagai wadah pengayaan wawasan organisasi tingkat akhir
3. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan intelektual, advokasi,
sosial politik dan pergerakan mahasiswa dalam dan luar kampus

Timeline Kaderisasi
Pelaksanaan serentak di setiap fakultas :
Kegiatan

Waktu

PKMU /PLMU

Pekan ke 2April Pekan ke 3Mei

PKMF / PLMF

Pekan ke 3Mei Pekan ke 4 Juli

MPA

Agustus September

PKMJ

Pekan ke 3September Pekan ke 2 November

PEMILU

November Desember

Maba

Tahun 1
semester 1 Jurusan

Tahun 1
semester 2 akhir

Tahun 2
semester 4
top manager jurusan

PKMF PKMU

MPA

PKMJ
PLMF PLMU

Tahun 3
Universitas

SILABUS KADERISASI
MATERI PENGADERAN TINGKAT JURUSAN (PKMJ)
No
1

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Mengetahui segala sesuatu


yang berhubungan dengan
OPMAWA UNJ

Memahami dasar- dasar


organisasi, tata cara

Materi Pokok

Materi Pembelajaran

Indikator Keberhasilan

1. Mengetahuifungsidan OPMAWA UNJ


peran
lembaga
legisltif dan eksekutif
2. Mengetahui fungsi dan
peran lembaga
legislatif dan
eksekutif tingkat
jurusan
3. Menentukanperangkat
2 yang dibutuhkan
4. Mengenal seluk beluk
OPMAWA yang
sedang dinaunginya

1. Peranan, fungsi,
kewenangan, hak,
dan kewajiban
lembaga eksekutif
dan legislatif
OPMAWA
2. Perangkatperangkat yang
dibutuhkan oleh
lembaga eksekutif
(AD,ART,dll)
3. Pengenalan dan
kapita selekta
BEM dan
BLMJurusan
masing-masing

1. Menyimpulkan
kapabilitas seorang

1. Leadership &
teamwork

1. Peserta mengetahui
fungsi dan peranan
lembaga legislatif dan
eksekutif
2. Peserta mengetahui
fungsi dan peran
lembaga legislatif dan
eksekutif tingkat jurusan
3. Peserta mengetahui
perangkat- perangkat
yang dibutuhkan oleh
lembaga legislatif dan
eksekutif
4. Peserta mengetahui dan
mengenal tentang seluk
beluk
5. BEM Jurusan dan
lembaga legislatif
Jurusan masing-masing
1. Peserta mengetahui
kapabilitas yang harus

Leadership
(Kepemimpinan)

berkomunikasi di khalayak
ramai serta kepemimpinan dan
mampu mengaplikasikannya
dalam organisasi

2.

3.

4.
5.

pemimpin
Memahami analisis
swot dan manajemen
organisasi
Menerangkan polapola leadership dan
prinsip teamwork
Mempelajari tatacara
public speaking
Melakukan probem
solving mengenai
kendala public
speaking

dan Public
Speaking

Mengetahui arti pergerakan


Pergerakan
1. Mengetahui arti
mahasiswa dan strategi gerakan
pergerakan mahasiswa Mahasiswa I
untuk menjawab tantangan
2. Mengenal pola dan
zaman
strategi gerkan
mahasiswa
3. Menyimpulkan
perkembangan
pergerakan mahasiswa
dari masa ke masa

2. Manajemen
organisasi
3. Tata cara public
speaking
4. Kendala dalam
berkomunikasi
dan cara
mengatasinya
5. Simulasi public
speaking

2.
3.
4.

5.
6.

1. Urgensi
Pergerakan
Mahasiswa (Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi)
2. Peranan
Mahasiswa
3. Perkembangan
pergerakanmahasi
swa dari masa
kemasa
4. Perkembangan

dimiliki seorang
pemimpin atau leader
Peserta memahami
analisa
POACE & SWOT
Peserta mengetahui
model-model
kepemimpinan
Peserta mengetahui
prinsip teamwork
Tata cara berkomunikasi
di khalayak ramai

1. Mengetahui arti
Pergerakan Mahasiswa
(Tri Dharma
2. Perguruan Tinggi)
3. Memahami peranan
Mahasiswa
4. Mengetahui
perkembanganPergeraka
n Mahasiswa dari
masake
masaKesimpulan pola
pergerakan dari setiap
masa

Memahami dasar- dasar


manajemen organisasi dan
manajemen EO

1. Mengenal Manajemen
Orrganisasi dan
Manajemen EO
2. Memahami tata cara
pengelolaan arsip
serta dokumen
organisasi

Manajemen
Organisasi &
Manajemen EO

1.

2.
3.
4.

pergerakan
5. Mengetahui
mahasiswa UNJ
perkembangan
dari masake masa
pergerakan mahasiswa
UNJ
6. Kesimpulan
perkembangan
pergerakan mahasiswa
UNJ
7. Mengetahui tantangan
pergerakan masa kini
8. Mengetahui urgensi aksi
Urgensi
1. Peserta memahami
Manajemen EO
manajemen organisasi
dalam organisasi 2. Peserta mengetahui
Manajemen EO
urgensi manajemen EO
dalam sebuah organisasi
Urgensi
administrasi
3. Peserta memahami
perangkat- perangkat
Tata cara
kepanitiaan dan jobdescpenulisan surat,
nya masing-masing
proposal, LPJ,
pembukuan
4. Peserta memahami
keuangan, serta
manajemen rapat
SPJ.
5. Peserta memahami
urgensi evaluasi dalam
sebuah EO
6. Peserta mengetahui
fungsi manajemen
keskretariatan dan

7.

8.

Memahami pentingnya
kepekaan sosial trhadap
masyarakat

Memahami hak,fungsi,
wewenang, tugas, dan
kewajiban Yang dimiliki oleh
Lembaga Legislatif dan
Mengetahui struktur, anggota
dan kelengkapan legislatif
jurusan

1. Menumbuhkan
kepekaan sosial
terhadap masyarakat
2. Membedakan hak dan
kewajiban mahasiswa
dalam sosial
kemasyarakatan

Kepekaan

1. Mempelajari hak,
fungsi, tugas,
wewenang, dan
kewajiban lembaga
legislatif.
2. Mensimulasikan tugas
lembaga legislatif.
3. Mempelajari tata cara
penilaian Proker.
4. Mengetahui struktur,
kelengkapan dan

Kapita Selekta
Legislatif

Sosial

1. Urgensi
Kepekaan Sosial
2. Hak dan
Kewajiban
mahasiswa dalam
sosial
kemasyarakatan
1. Hak budgeting,
simulasi
penghitungan
angket
2. Hak, tugas,
kewajiban, fungsi,
dan wewenang
lembaga legislatif
3. Tata cara penilaian
proker
4. Simulasi serap

1.
2.

3.

pengelolaan keuangan
Peserta memahami
pengelolaan arsip dan
dokumen-dokumen
organisasi
Peserta mengetahui
proses pembukuan
keuangan dan surat
pertanggung jawaban
Peserta memahami
urgensi kepakaan sosial
Peserta mengetahui hak
dan kewajiban dalam
sosial kemasyarakatan
Terbentuk jiwa sosial

1. Peserta mengetahui
hak,tugas,kewajiban,fun
gsi, dan wewenang
lembaga legislatif
2. Peserta memahami
pelaksanaan hak
budgeting dan
perhitungan angket
3. Peserta memahami tata
cara penilaian proker
4. Peserta memahami tata

anggota legislatif yang


ada di jurusan

5.

6.

7.
8.
7

Mengetahui agenda dan


perangkat kegiatan pemilu

Menjabarkan agenda dan


perangkat kegiatan
pemilu

Mekanisme
PEMILU I

1.

2.

Memahami tata cara


persidangan dan mampu
mengaplikasikannya dalam
persdangan

1. Mengetahui fungsi
dan tujuan
persidangan
2. Membedakan hak dan
kewajiban peserta
serta pimpinan sading.
3. Menentukan
perangkat- perangkat
persidangan

Mekanisme
Sidang

1.
2.
3.

aspirasi
cara menyerap aspirasi
Penjabaran hak
5. Peserta memahami hak
interpelasi dan
interpelasi dan
konstitusi
hubungannya dengan
konstitusi
Simulasi
pelaksanaan hak
6. Peserta mampu
interpelasi dan
mengetahui struktur dan
konstitusi
anggota legislatif
masing-masing jurusan.
Perkenalan
legislatif jurusan
7. Peserta mampu mengerti
anggota masing-masing
Penjabaran struktur
legislatif jurusan.
legislatif jurusan
Agenda-agenda
1. Peserta mengetahui
yang terdapat
agenda- agenda yang
dalam alur Pemilu.
terdapat alur pemilu.
Perangkat Pemilu
2. Peserta dapat
dan Fungsinya
mengetahui
3. perangkat-perangkat
Pemilu dan fungsinya.
Perangkat
1. Peserta mampu
persidangan
mengetahui perangkat
persidangan.
Simulasi sidang.
Hak dan kewajiban 2. Peserta mampu
peserta sidang
mensimulasikan sidang

4. Mengetahui
alat-alat
kelengkapan
persidangan.
5. Menyimulasikan
persidangan
Memahami urgensi dan mampu 1. Mendefinisikan
melakukan advokasi
advokasi
2. Memahami urgensi
advokasi
3. Memahami teknik
mengadvokasi

Manajemen
Advokasi

1.
2.
3.
4.

Definisi Advokasi
Urgensi Advokasi
Advokasi Kelas
Teknik Advokasi
5. Membangun
kepekaan sosial

1. Peserta memahami
definisi advokasi
2. Peserta memahami
urgensi advokasi
3. Peserta memahami
teknik mengadvokasi

MATERI LEGISLATIF TINGKAT FAKULTAS


No
1.

Standar Kompetensi
Mengetahui profil seorang
legislator

Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep
diri seorang
legislator

2.

Memahami tata cara


pengadaan dan alur
penyelesaian pelanggaran
pemilu

1.

2.

Memahami alur
penyelesaian
pelanggaran
pemilu.
Melakukan
simulasi
pengadaan
pemilu.

Materi pokok
Materi Pembahasan
Konsep diri
1. Karakteristik seorang legislator
seorang legislator
di tingkat Pemerintahan
2. Kondisi legislator kampus
Legislator ideal
Mekanisme
1. Tata cara setiap kegiatan di
dalam alur Pemilu
PEMILU II
2. Simulasi penyelesaian
pelanggaran Pemilu

Indikator keberhasilan
1. Peserta mengetahui
dan memahami profil
seorang Legislator
1.

2.

3.

3.

Memahami konsep TIPE dan


alur penyelesaian
pelanggaran MPA

1.

Mengetahui
penyelenggaraa
n MPA.

Konsep TIPE dan 1. Hak, tugas, dan fungsi TIPE


MPA
MPA.
2. Perangkat MPA
dan

1.

Peserta memahami
tata cara setiap
kegiatan dalam
agenda alur
Pemilu.
Peserta dapat
memahami alur
penyelesaian
pelanggaran
Pemilu.
Peserta dapat
melakukan
simulasi semua
agenda yang
terdapat pada alur
Pemilu.
Peserta mengetahui
hak, tugas, dan
fungsi TIPE MPA.

2.

3.

4.

5.

Mengetahui struktur dan alat


kelengkapan BPM

Mengetahui, memahami dan


mampu mengelola aspirasi

Mempelajari hak,
tugas dan fungsi
TIPE.
Memahami
penyelesaian
pelanggaran
MPA

1. Mengetahui alat
kelengkapan
BPM
2. Memahami
penjabaran alat
kelengkapan
BPM dengan
baik
1. Memahami
pengertian
aspirasi dan
pentingnya
aspirasi
2. Memahami
teknik-teknik
negosiasi yang
baik

penyelenggaraan MPA.
3. Tata cara penyelesaian
pelanggaran MPA.

2.

alur

3.

Kapita Selekta

Manajemen
Aspirasi

Peserta dapat
mengerti setiap
kegiatan dari setip
agenda yang ada
dalam kegiatan
MPA
Peserta mampu
memahami alur
penyelesaian
pelanggaran MPA

1. Penjabaran struktur dan alat


kelengkapan
2. Penjabaran fungsi, tugas
komisi dan sekretariat jenderal
3. Pengenalan anggota-anggota
BPM

1.

1. Definisi dan urgensi aspirasi


2. Teknik-teknik dan simulasi
negosiasi

1. Peserta mampu
memahami apa saja
pengertian aspirasi
dan pentingnya
mengelola aspirasi
2. Peserta mampu
memahami teknik
negosiasi yang baik
dan benar

2.

Peserta mengenal
pengurus yang
menjabat.
Peserta mengetahui
struktur dan alat
kelengkapan BPM.

6.

Mengetahui jenis
permusyawaratan yang ada
di UNJ.

Permusyawaratan

Mengetahui
mekansme
pengawasan

Mekanisme
pengawasan
(Controlling and
Budgeting)

konsep

1. Mengetahui
jenis-jenis
permusyawarata
n yang ada di
UNJ
2. Mengetahui
fungsi masingmasing dari
permusyawarata
n
dan 1. Memahami alur
pengawasan
2. Mengetahui alat
kelengkapan dan
instrumen
pengawasan

1. Jenis-jenis permusyawaratan
2. Fungsi

masing-masing

permusyawaratan

1.
2.
3.
4.
5.

Alur Pengawasan
Konsep Budgeting
Tata Kelola Penilaian
Urgensi Pengawasan
Simulasi Pengawasan dan
Budgeting

1. Peserta mampu jenisjenis dan fungsi


permusyawaratan

1. Peserta memahami
hak, fungsi, dan
wewenang
pengawasan
2. Peserta mengetahui
konsep Budgeting
3. Peserta memahami
tata cara pengawasan

MATERI EKSEKUTIF TINGKAT FAKULTAS


NO

STANDAR KOMPTENSI

Memahami arti pergerakan mahasiswa


dan strategi gerakan untuk menjawab
tantangan zaman

Memahami urgensi kaderisasi dan pola


pengkaderan yang ideal

KOMPETENSI
DASAR
1. Membedakan
perkembangan
pergerakan
mahasiswa dari
2. masa ke masa
3. Mensimulasikan
aksi mahasiswa

MATERI POKOK
Pergerakan
Mahasiswa II

Urgensi Kaderisasi
1. Mendefinisikan
2. kaderisasi
3. Mengetahui
urgensi kaderisasi
4. Mengenal
pengkaderan
yang ideal dan
efektif

MATERI
PEMBAHASAN
1. Sejarah
pergerakan
mahasiswa
2. Gerakan
mahasiswa
antara realitas
dan idealitas
3. Urgensi aksi
4. Simulasi aksi
(turun ke
jalan)

INDIKATOR
KEBERHASILAN
1. Peserta memahami
sejarah pergerakan
mahasiswa
2. Peserta memahami
gerakan mahasiswa
antara realitas dan
idealitas
3. Peserta mengetahui
mekanisme aksi
4. Peserta dapat
melakukan simulasi
aksi (turun ke jalan)

1. Makna
Kaderisasi
2. Urgensi
Pengkaderan
3. Pengkaderan
yang ideal
dan efektif
(Alur
pengkaderan)

1. Peserta memahami apa


itu kaderisasi sebagai
solusi regenerasi
2. Peserta memahami
makna urgensi
pengkaderan
3. Peserta mengetahui
sasaran (fokus)
kaderisasi
4. Peserta dapat
mengetahui bagaimana

Mengetahui segala sesuatu yang


berhubungan Badan Eksekutif
mahasiswa
UNJ tingkat fakultas

Memahami negosiasi dan dapat


menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari

1. Mengetahui
peran, fungsi,
hak, dan
kewajiban
eksekutif tingkat
fakultas
2. Mengenal seluk
beluk BEM
tingkat fakultas

1. Mendefinisikan
Negosiasi
2. Mengetahui
urgensi negosiasi
3. Mengetahui
Negosiasi yang
baik
4. Menyimulasikan

Kapita Selekta
Eksekutif

Negosiasi

1. Peranan,
fungsi,
kewenangan,
hak, dan
kewajiban
lembaga
eksekutif
tingkat
fakultas
2. Pengenalan
dan kapita
selekta BEM
Fakultas
masing-masing
1. Definisi
Negosiasi
2. Urgensi
Negosiasi
3. Teknik
Negosiasi
4. Simulasi
negosiasi

pengkaderan yang ideal


dan efektif
5. Peserta memahami halhal yang dapat
menghambat proses
pengkaderan
1. Peserta mengetahui
peran, fungsi,
kewenangan, hak, dan
kewajiban lembaga
eksekutif tingkat
fakultas
2. Peserta mengetahui dan
mengenal tentang seluk
beluk BEM Fakultas
masing- masing

1. Peserta mengetahui
definisi atau
pengertian Negosiasi
2. Peserta memahami
urgensi negosiasi
3. Peserta mengetahui
dan memahami
Negosiasi yang baik

Negosiasi

Memahami pentingnya pengabdian


kepada masyarakat dan mampu
melakukan pemberdayaan kepada
masyarakat

Pengabdian dan
1. Mengenal
pemberdayaan
Pengabdian dan
Masyarakat
Pemberdayaan
Masyarakat
2. Memahami hak
dan kewajiban
mahasiswa dalam
pengabdian
masyarakat
3. Menerapkan
kegiatan
pengabdian dan
pemberdayaan
masyarakat

Memahami urgensi pendidikan


nasional dan isu - isu pendidikan
kontemporer

1. Memahami
urgensi
pendidikan
nasional

Pendidikan
Kontemporer

4. Peserta dapat
menerapkan negosiasi
dengan baik
1. Peserta memahami
urgensi pengabdian
masyarakat
2. Peserta memahami hak
dan kewajiban dalam
pengabdian dan
pemberdayaan
masyarakat
3. Peserta memahami
mekanisme pengabdian
dan pemberdayaan
masyarakat
4. Mahasiswa Mampu
mengaplikasikan
pengabdian dan
pemberdayaan
masyarakat

1. Urgensi
Pengabdian
dan
pemberdayaa
n Masyarakat
2. Hak dan
Kewajiban
Mahasiswa
dalam
3. Pengabdian
dan
pemberdayaa
n Masyarakat
4. Mekanisme
Pemberdayaa
n Masyarakat
5. Simulasi
pengabdian
dan
pemberdayaa
n masyarakat.
1. Pendidikan
1. Peserta memahami
Nasional
urgensi pendidikan
nasional.
2. Pendidikan
kontemporer 2. Peserta mengetahui

2. Mengetahui isuisu pendidikan


konteporer

perkembangan
pendidikan nasional
3. Peserta mengetahui isuisu pendidikan
konteporer

MATERI LEGISLATIF TINGKAT UNIVERSITAS


No

Standar Kompetensi

Mengetahui peran dan fungsi Legislatif


Negara

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

1. Mendiskripsik

Legislatif

an fungsi,
peran, dan
alat
kelengkapan
DPRD, DPR,
DPD, dan
MPR.
2. Menjelaskan
kondisi
Legislatif RI
terkini
3. Memahami
konsep
sistem
legislatif di
Indonesia

Indonesia

Materi
Pembelajaran
1. Fungsi dan
peran
masingmasing
lembaga
legislatif
Negara
2. Studi kasus
permasalah
an yang ada
di lembaga
legislative
Negara.
3. Wilayah
kerja dan
batasan
kerja
masing-

Indikator Keberhasilan
1. Peserta mengetahui

fungsi, peran dan alat


kelengkapan masingmasing lembaga
legislatif diIndonesia
2. Peserta
mampumemahami
dinamika yang terjadi
pada lembaga legislatif
Indonesia
3. Peserta mampu
memahami sistem
legislatif di Indonesia

2.

Memahami tata cara pembuatan


perencanaan strategis

1. Memahami alur
pembuatan dan
tata cara
pembuatan
perencanaan
strategis
2. Mensimulasika
n pembuatan
perencanaan
strategi

Renstra dan Statuta


UNJ

3.

Mengetahui perkembangan dankondisi


seluruhopmawa di UNJ.

1. Memahami

Mata Kamera

kondisi
opmawa UNJ
sebelum dan
sesudah
adanya MTM
UNJ
2.
Memahami
kondisi opmawa
UNJ.

masing
lembaga
legislative
di Indonesia
1. Renstra dan
1. Peserta mampu
Statuta.
memahami alur
2. Evaluasi
pembuatan serta tata cara
Renstra
pembuatan renstra yang
danStatuta
baik
UNJ.
2. Peserta dapat memahami
3. Simulasi
renstra dan statuta yang
Renstra Legislatif
ada di UNJ
3. Peserta dapat
mensimulasikan dan
menghasilkan contoh
Renstra Legislatif
1. Sejarah
1. Peserta mengetahui
Opmawa
perkembangan opmawa
secara umum
dan hal-hal yang terjadi
sebelum dan
selama masa
sesudah
perkembangannya
adanya MTM 2. Peserta mampu
UNJ.
memahami hubungan
2. Kondisi
kerja dan ranah kerja
Eksekutif dan
antara eksekutif dan
Legisalatif
legislatif UNJ
UNJ.
3. Hubungan kerja

4.

Memahami pembuatan peraturan

1. Menjelaskan tata
cara pembuatan
peraturan
2. Mensimulasikan
pembuatan
OPMAWA

Tata cara pembuatan


peraturan OPMAWA
(P4O)

Mengetahui struktur alat kelengkapan


MTM UNJ.

1. Mengetahui alat

Kapita Selekta

Memahami
pembagian hak antara pemerintah pusat
dan daerah sesuai dengan
peraturan opmawa
otonomi daerah di UNJ

kelengkapan
MTM UNJ
dengan benar.
2. Memahami
penjabaran alat
kelengkapan BPM
dengan baik
1. Memahami

pembagian
hak otonomi
daerah
2. Memahami
alur dan sifat
hubungan

PO Otonomi
Daerah UNJ

Lembaga Ekskutif
dan Lembaga
Legislatif yang ada
di UNJ
1. Penjabaran tata
cara pembuatan
peraturan
OPMAWA
2. Simulasi
pembuatan
Peraturan
OPMAWA
1. Penjabaran
struktur alat
kelengkapan
2. Pengenalan
nama-nama
anggota
MTM.
3. Profil pimpinan
MTM UNJ.
1. Penjabaran hak
daerah dan
pusat
2. Alur dan sifat
hubungan
(garis
koordinasi)

1. Peserta mampu
menghasilkan sebuah
draf rancangan peraturan

1. Peserta mengenal
pimpinan MTM UNJ
yang menjabat.
2. Peserta mengetahui
struktur dan alat
kelengkapan MTM UNJ.

1. Peserta mengetahui

hak-hak pemerintah
pusat dan daerah
2. Peserta memahami
garis koordinasi aerah
otonom dengan pusat

(garis
koordinasi)
daerah
otonom
dengan pusat

daerah
otonom
dengan pusat

MATERI EKSEKUTIF TINGKAT UNIVERSITAS


NO

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

Memahami urgensi public relation


dalam sebuah organisasi

1. Mendefinisikan
2. Public Relation
3. Mengetahui fungsi dan
tujuan Public relation
4. MenyimulasikanPublic
Relation

Public Relation

Memahami urgensi manajemen isu

1. Mengetahui makna

Manajemen Isu

MATERI
PEMBELAJARAN
1. Definisi, fungsi
dan tujuan public
relation secara
umum
2. Fungsi dan tujuan
public relation
dalam organisasi
3. Simulasi Public
Relation

1. Makna

INDIKATOR
KEBERHASILAN
1. Peserta Memahami
definisi, fungsi dan
tujuan dari public
relation secara
umum
2. Peserta mengetahui
fungsi dan tujuan
public relation
dalam organisasi.
3. Peserta dapat
mempraktekan
"Public Relation
4. Peserta mengetahui
cara membentuk
pencitraan positif
terhadap institusi
1. Peserta mengetahui

dan dapat menganalisis Isu yang


berkembang

manajemen isu
2. Mengenal teknik
membuat dan
mengelola isu

Manajemen Isu
2. Teknik membuat
dan mengelola isu
2.

3.

4.

5.

Memahami Counter Intelegent

1. Mendefinisikan
Counter Intelegent
2. Mengetahui tujuan
counter intelegent
3. Mengenal
penyelenggaraan

Counter Intelegent

1. Definisi dan
tujuan counter
intelegent
2. Penyelenggaraan
intelegent
3. Cara

1.

2.

bagaimana cara
mengelola isu
dengan baik
Peserta dapat
mengelola isu
negatif yang terjadi
dalam internal
organisasi untuk
menghindari
konflik internal
Peserta dapat
mengelola isu yang
ingin disampaikan
ke publik
Peserta mengetahui
cara menggiring
opini publik
Peserta dapat
mengetahui cara
meredam isu yang
tidak baik terhadap
institusi/individu.
Peserta Mengetahui
pengertian dan
tujuan counter
intelegent
Peserta Mengetahui
susunan Counter

counter intelegent

mengamankan
lembaga dan
individu

3.

4.

Memahami urgensi rekayasa sosial


dan dapat menerapkan dalam
berorganisasi

1. Mendefinisikan
rekayasa sosial
2. Mengetahui urgensi
rekayasa sosial
3. Mengenal unsur dan
cara kerja rekayasa
sosial

Rekayasa Sosial

1. Definisi
Rekayasa Sosial
2. Tujuan
Rekayasa Sosial
3. Unsur dan cara
kerja rekayasa
sosial

1.

2.

3.

4.

5.

6.
5

Mengetahui segala sesuatu yang


berhubungan Eksekutif UNJ dan
Eksekutif tingkat Nasional

1. Mengetahui peran,
fungsi, hak, dan
kewajiban lembaga

Kapita Selekta
Eksekutif UNJ dan
Eksekutif tingkat

1. Peranan, fungsi,
kewenangan, hak,
dan kewajiban

1.

Intelegent
Peserta Mengetahui
Penyelenggaraan
Counter Intelegent
Peserta Mengetahui
cara mengamankan
lembaga dan
individu
Peserta Mengetahui
Definisi Rekayasa
Sosial
Peserta Mengetahui
Tujuan Rekayasa
Sosial
Peserta Mengetahui
Latar Belakang
Rekayasa Sosial
Peserta Mengetahui
Unsur- unsur
Rekayasa Sosial
Peserta Mengetahui
Cara Kerja
Rekayasa Sosial
Peserta Mengetahui
Contoh
Peserta mengetahui
peran, fungsi,
kewenangan, hak,

eksekutif tingkat
Nasional
universitas dan lembaga
eksekutif tingkat
nasional
2. Mengenal seluk beluk
eksekutif yang sedang
dinaunginya

Memahami pentingnya
pengabdian kepada masyarakat
dan mampu melakukan
pemberdayaan kepada masyarakat

1. Mengenal
2. Pengabdian dan
Pemberdayaan
Masyarakat
3. Membedakan hak dan
kewajiban mahasiswa
dalam pengabdian
masyarakat
4. Menerapkan kegiatan
pengabdian masyarakat

Pengabdian
Masyarakat

lembaga eksekutif
tingkat universitas
dan lembaga
eksekutif tingkat
nasional
2. Pengenalan dan
kapita selekta
BEM UNJ dan
lembaga eksekutif
tingkat nasional
1. Merasakan
kondisi yang
terjadi ditengah
masyarakat
terutama daerah
tertinggal secara
langsung
2. Melakukan
pengabdian dan
pemberdayaan
kepada
masyarakat
3. Menganalisis
permasalahan
yang terjadi dan
memberikan
solusi terhadap

2.

1.

2.

3.

dan kewajiban
eksekutif tingkat
universitas dan
eksekutif tingkat
nasional
Peserta mengetahui
dan mengenal
tentang seluk beluk
BEM UNJ dan
lembaga eksekutif
tingkat nasional
Mahasiswa mampu
merasakan kondisi
yang terjadi
ditengah
masyarakat
terutama daerah
tertinggal secara
langsung
Mahasiswa mampu
melakukan
pengabdian dan
pemberdayaan
kepada masyarakat
Mahasiswa mampu
menganalisis
permasalahan yang
terjadi dan

permasalahan
tersebut

Menganalisis sistem, tata kelola,


dan lingkungan UNJ

1. Memahami sistem, tata


kelola, dan lingkungan
UNJ
2. Mengevaluasi sistem,
tata kelola, dan
lingkungan UNJ
3. Memberikan solusi
terhadap sistem, tata
kelola, dan lingkungan
UNJ

Sistem, Tata
Kelola, dan
Lingkungan UNJ

1. Sistem, tata
kelola, dan
lingkungan UNJ
2. Kelebihan dan
kekurangan
sistem, tata
kelola, dan
lingkungan UNJ
3. Solusi sistem, tata
kelola, dan
lingkungan UNJ

memberikan solusi
terhadap
permasalahan
tersebut.
1. Peserta dapat
memahami sistem,
tata kelola, dan
lingkungan UNJ
2. Peserta dapat
menganalisis
Kelebihan dan
kekurangan sistem,
tata kelola, dan
lingkungan UNJ
3. Peserta mampu
menerapkan solusi
sistem, tata kelola,
dan lingkungan UNJ.

Ketentuan-Ketentuan
Surat Keputusan
PKMJ
SK PKMJ dikeluarkan oleh LLMJ atau BPM dan disepakati bersama BEMJ/HIMA/HMJ, serta diketahui oleh BPM dan BEMF
PKMF
SK PKMF dikeluarkan oleh BPM dan disepakati bersama BEMF serta diketahui oleh MTM dan BEMUN
PLMF
SK PLMF dikeluarkan oleh MTM dan Fraksi Fakultasnya di MTM
PKMU
SK PKMU dikeluarkan oleh MTM
PLMU
SK PLMU dikeluarkan oleh MTM

Format Penilaian Eksekutif

Indikator penilaian kegiatan pengaderan eksekutif (tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas)
diserahkan ke masing-masing panitia pelaksana.

Format Penilaian PLMF dan PLMU


FORM EVALUASI PKMJ, PLMF dan PLMU
BADAN PENGADERAN MTM UNJ 2015

Wawasan
4

Penugasan
5

Presentasi dan Esai


(tambahkan kolom
untuk setiap
penugasan)

Jumlah

Aspek

Kepribadian
1
2
3

Post test Materi

Nama Penilai :____________________________ , Fak/Jur: ____________________ , Angkt : __________

Penilaian

Kedisiplinan

Keaktifan

Nama

Kehadiran

No

1
2
3
4
5
6
dst.

NB : Isi kolom dengan angka 3 jika baik, 2 jika cukup dan 1 jika kurang. Jumlah maksimal skor 15, Syarat ketuntasan (kelulusan) minimal 75% dari skor
maksimal atau 11.
Catatan :
....................................................................................................................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................

Sertifikat
Sertifikat PKMJ ditandatangani oleh
1. Menyetujui Ketua panitia
2. Menyetujui Ketua BEMJ
3. Menyetujui Ketua LLMJ/BLMJ/DPM
4. Mengesahkan Ka. KD BEMF
5. Mengetahui Kepala Jurusan
Sertifikat PKMF ditandatangani oleh
1. Menyetujui Ketua panitia
2. Menyetujui Ketua BEMF
3. Mengesahkan Ka. Dagri BEM UNJ
4. Mengetahui PD3
Sertifikat PLMF ditandatangani oleh
1. Menyetujui Ketua panitia
2. Menyetujui Ketua BPM
3. Mengesahkan Ka. Fraksi Fakultasnya di MTM
4. Mengetahui PD3
Sertifikat PKMU ditandatangani oleh
1. Ketua panitia
2. Ketua BEM UNJ
3. Mengetahui PR3
Sertifikat PLMU ditandatangani oleh
1. Ketua panitia
2. Ketua MTM UNJ
3. Mengetahui PR3

NB: Sertifikat wajib diserahkan ke peserta paling lambat H+25 Hari Kerja

Timeline PKMF
No

Fakultas

Bulan
1

April
3

Mei
3

4
29-31

Juni
3

Juli
3

1
FMIPA
2
FIP
5-7
3
FIS
17-19
4
FT
12-14
5
FE
12-14
6
FBS
5-7
7
FIK
NB: PKMF FIS di luar timeline yg disepakati dan harus ada catatan khusus hitam diatas putih

Timeline PLMF atau PLMF-Bersama

No

Fakultas
1

1
2
3
4
5

FMIPA
FIP-FT
FIS-FBS
FE
FIK

Mei
3

29-31
30-31

Bulan
Juni
2
3
12-14
12-14

Juli
3

Timeline PKMJ
No

Jurusan
September
3
4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Akuntansi
Ekonomi &
Administrasi
Manajemen
PPKN
Geografi
Sosiologi
P. IPS
Sejarah
IAI
Teknik Elektro
Teknik Sipil
IKK
Teknik Mesin
PLS
PAUD
PLB
MP
BK
TP
Psikologi
PGSD

Bulan
Oktober
3

November
2
13 15
13 15
13 - 15
6-8
13 15
13 15
1

13 15
9 11
13 -15
68
30 - 1
13 - 15
30 - 1
9 11
9 11
9 11
9 11
6-8
30 1
30 1
23 25
30 1
30 1
9 11
68

26
27
28
29
30
31
32
33
34

Bahasa Prancis
Bahasa dan Sastra
Indonesia
ED
Bahasa Jepang
Bahasa Arab
Bahasa Jerman
Jurusan FIK
Jurusan FIK
Jurusan FIK

16 18
25 27
24
24
9 11
24

Peraturan Organisasi Pemerintahan Mahasiswa (OPMAWA)


Universitas Negeri Jakarta
No 03 Tahun 2015
Tentang:
Pola Pengaderan OPMAWA
Universitas Negeri Jakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MAJELIS TINGGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
dan
KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Menimbang :
a. Bahwapola pengaderan merupakansalahsatuproses persiapan suatu regenerasi sebuah organisasi, Proses penyiapan dan peningkatan kualitas SDM
untuk pemenuhan kebutuhan organisasi , pembinaan yang dilakukan oleh organisasi secara kontinyu terhadap anggota organisasi dan guna

menyiapkan

SDM

yang

berkualitasyanghanyadapatterwujudapabiladidukungolehcaradanmetode

yangpasti,baku,danstandaryangmengikatsemualembagayangberwenang melaksanakan pengaderan OPMAWA UNJ;


b. bahwa ketentuan Pasal 10 Ayat (1), Ayat (2), dan Ayat (3) ANGGARAN DASAR OPMAWA UNJ menyatakan bahwa Setiap mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta berhak memanfaatkan sumberdaya Universitas Negeri Jakarta melalui Perwakilan/Organisasi Kemahasiswaan
dilingkungan Universitas Negeri Jakarta, Setiap mahasiswa Universitas Negeri Jakarta berhak menjadi anggota Organisasi Kemahasiswaan di
lingkungan Universitas Negeri Jakarta setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing- masing Organisasi Kemahasiswaan tersebut,
serta Setiap mahasiswa Universitas Negeri Jakarta berhak memperoleh layanan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan dilingkungan Universitas
Negeri Jakarta;
c. bahwaselamainiketentuanyangberkaitan

denganpola

pengaderan

terdapatdalambeberapaperaturanperundang-undanganyangada

sudahtidaksesuailagidenganAD dan ART OPMAWA UNJ;


d. bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalamhurufa,hurufb,danhurufc, perlumembentukPeraturan OPMAWA UNJtentang Pola
Pengaderan OPMAWA UNJ;

Mengingat :
1. BAB II FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB, Pasal 2 AD OPMAWA UNJ;
2. BAB VIMAHASISWA UNJ, Pasal 10 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3) AD OPMAWA UNJ;
3. BAB V POLA PENGADERAN, Pasal 23 sampai Pasal 26 ART OPMAWA UNJ.

DenganPersetujuan Bersama

MAJELIS TINGGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

dan
KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA TENTANG POLA PENGADERAN
OPMAWA UNJ.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Di dalam Peraturan OPMAWA Universitas Negeri Jakarta ini yang dimaksud dengan:
(1)

Organisasi Pemerintahan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang selanjutnya di sebut OPMAWA UNJ adalah satu-satunya organisasi
kemahasiswaan yang berbentuk pemerintahan mahasiswa di lingkungan Universitas Negeri Jakarta

(2)

Pola pengaderan adalah yang berisi tentang alur pengaderan OPMAWA UNJ

(3)

Masa Pengenalan Akademik (MPA) adalah kegiatan penerimaan mahasiswa baru dalam perguruan tinggi dalam rangka memperkenalkan Universitas
Negeri Jakarta sebagai institusi ilmaih dan masyarakat yang khas dalam pengelolaannya.

(4)

Pengaderan Universitas adalah aturan yang berisi tentang proses pengaderan OPMAWA UNJ Pusat (di tingkat Universitas).

(5)

Pengaderan Fakultas adalah aturan yang berisi tentang proses pengaderan OPMAWA UNJ Daerah (di tingkat Fakultas).

(6)

Pengaderan Jurusan adalah aturan yang berisi tentang proses pengaderan OPMAWA UNJ Daerah (di tingkat Jurusan).

(7)

Panitia adalah penyelenggara kegiatan yang berwenang dan bertanggungjawab merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegitan
pengaderan.

(8)

Peserta adalah mahasiswa UNJ yang mengikuti seluruh proses rangkaian kegiatan pengaderan.

(9)

Muatan pengaderan adalah kompetensi yang dituju pada proses pengaderan.

(10)

Lokakarya Kaderisasi adalah forum tahunan yang diadakan untuk membahas pengaderan yang ada di OPMAWA UNJ.

(11)

Kalender Kaderisasi adalah kalender kegiatan yang mengatur jadwal pengaderan yang ada di OPMAWA UNJ.

(12)

Silabus Pengaderan adalah pedoman yang berisi muatan materi pengaderan disetiap tingkatan.

BAB II
ALUR PENGADERAN OPMAWA UNJ

Pasal 2
Alur pengaderan OPMAWA UNJ terdiri dari:
1. Masa Pengenalan Akademik (MPA).
2. Pengaderan Daerah tingkat Jurusan.

3. Pengaderan Daerah tingkat Fakultas.


4. Pengaderan Pusat (Universitas).
BAB III
MASA PENGENALAN AKADEMIK (MPA)

Pasal 3
Masa Pengenalan Akademik (MPA) UNJ bertujuan untuk memperkenalkan Perguruan Tinggi khususnya UNJ sebagai institusi ilmiah dan masyarakat ilmiah
yang kepada mahasiswa baru agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai mahasiswa secara optimal.
Pasal 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai Masa Pengenalan Akademik (MPA) UNJ diatur lebih lanjut dalam Peraturan OPMAWA UNJ yang mengatur tentang Masa
Pengenalan Akademik (MPA)

BAB IV
PENGADERAN DAERAH TINGKAT JURUSAN

Pasal 5

(1)

Pengaderan Daerah tingkat Jurusan merupakan pelatihan Mahasiswa UNJ tingkat Jurusan yang diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi Mahasiswa UNJ tingkat Jurusan guna mengembangkan sumberdaya Mahasiswa UNJ tingkat
Jurusan yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani
dan rohani yang mantap dan mandiri serta mengembangkan budaya demokrasi dan pembelajaran politik sekaligus bertanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.

(2)

Pengaderan Daerah tingkat Jurusan mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah :
a. Pengembanganpotensijatidirimahasiswasebagaiinsan akademis,calon ilmuwandanintelektual yangbergunadimasadepan;
b. Pengembanganpelatihanketerampilanorganisasi pemerintahan baik Legislatif maupun Eksekutif, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa
ditingkat jurusan;
c. Pembinaan dan pengembangan mahasiswa UNJ yang menunjang kerangka kualifikasi nasional Indonesia;
d. Untuk

memelihara

dan

mengembangkan

ilmu

dan

teknologi

yang

dilandasi

oleh

norma-norma

agama,akademis,etika,moral,danwawasankebangsaan.

Pasal6
(1)

Pengaderan Daerah tingkatJurusan (PKMJ) dilaksanakandenganmemperhatikankebutuhan Mahasiswa Jurusan.

(2)

Pengaderan Daerah tingkat Jurusan (PKMJ)diselenggarakanberdasarkanprogrampelatihanyangmengacupada standarkompetensi pengaderan/silabus


pengaderan tingkat Jurusan.

(3)

Pengaderan Daerah tingkat Jurusan (PKMJ) dapatdilakukansecaraberjenjang dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah (tingkat
Jurusan dan/atau tingkat Fakultas).

(4)

Ketentuan mengenai standar kompetensi pengaderan/silabus pengaderan tingkat Jurusan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) diatur dengan
K eputusan Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga
Legislatif Mahasiswa UNJ bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ.

Pasal 7
Peserta Pengaderan Daerah tingkat Jurusan adalah seluruh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara administratif di UNJ
khususnya Jurusannya.

Pasal 8
(1)

Setiap peserta Pengaderan Daerah tingkat Jurusan berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan
kompetensinya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya melalui Pengaderan Daerah tingkat Jurusan (PKMJ).

(2)

Setiappeserta

Pengaderan

Daerah

tingkat

Jurusan

yangtelahmengikutiPengaderan

Daerah

tingkat

Jurusanberhakataspengakuankualifikasi kompetensidari OPMAWA UNJ.


Pasal 9
(1)

Panitia Pengaderan Daerah tingkat Jurusan adalah panitia yang dibentuk oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan yang
berkoordinasi dengan Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan dan/atau tingkat Fakultas.

(2)

Panitia Pengaderan Daerah tingkat Jurusan memiliki syarat-syarat sebagai berikut :


a. Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara administratif di UNJ khususnya Jurusannya.
b. Telah lulus pengkaderan Jurusan.

BAB V
PENGADERAN DAERAH TINGKAT FAKULTAS

Bagian Kesatu
Pengaderan Daerah Tingkat Fakultas

Pasal 10
Pengaderan Daerah tingkat Fakultas dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut Pelatihan Legislatif Mahasiswa Fakultas (PLMF).
2. Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Fakultas (PKMF).
Bagian Kedua
PLMF

Pasal 11
(1)

Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF) merupakan pelatihan Legislatif Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas yang diselenggarakan dan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan

mengembangkan kompetensi Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas dalam bidang kelegislatifan guna

mengembangkan sumberdaya Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan kelegislatifan, sehat jasmani dan rohani yang mantap dan mandiri serta mengembangkan budaya
demokrasi dan pembelajaran politik sekaligus bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(2)

Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF) mempunyai fungsi sebagaisaranadan wadah :


a. Pengembanganpotensijatidirimahasiswasebagaiinsanakademis,calonilmuwandanintelektual yangbergunadimasadepan;

b. Pengembanganpelatihanketerampilanorganisasi pemerintahan dalam ranah kelegislatifan, manajemendankepemimpinanmahasiswa ditingkat


Fakultas;
c. Pembinaan dan pengembangan mahasiswa UNJ yang menunjang kerangka kualifikasi nasional Indonesia dalam ranah kelegislatifan;
d. Untuk

memelihara

dan

mengembangkan

ilmu

dan

teknologi

yang

dilandasi

oleh

norma-norma

agama,akademis,etika,moral,danwawasankebangsaan.

Pasal12
(1)

Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF)dilaksanakandenganmemperhatikankebutuhan Mahasiswa Fakultas maupun Jurusan dan Lembaga
Legislatif Mahasiswa Daerah.

(2)

Pengaderan

Legislatif

tingkat

Fakultas

(PLMF)diselenggarakanberdasarkanprogrampelatihanyangmengacupada

standarkompetensi

pengaderan/silabus pengaderan legislatif.


(3)

Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF)dapatdilakukansecaraberjenjang dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah
(tingkat Jurusan dan/atau tingkat Fakultas).

(4)

Ketentuanmengenaistandarkompetensi

pengaderan/silabus

pengaderan

legislatifsebagaimanadimaksud

dalamAyat(2)diaturdengan

keputusanLokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.

Pasal 13
(1)

Peserta Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF) adalah seluruh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara
administratif di UNJ khususnya Jurusannya dan/atau Fakultasnya yang telah mengikuti dan/atau dinyatakan lulus pengaderan Jurusan.

(2)

KetentuanlebihlanjuttentangPeserta Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF) diaturdengan keputusanLokakarya Kaderisasi Legislatif
Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.

Pasal 14
(1)

Setiap

Peserta

Pengaderan

Legislatif

tingkat

Fakultas

(PLMF)berhakuntukmemperolehdan/ataumeningkatkandan/ataumengembangkan

kompetensinyasesuaidenganbakat,minat,dankemampuannya dalam bidang kajian kelegislatifan melaluipelatihanPengaderan Legislatif tingkat


Fakultas (PLMF).
(2)

Setiap

Peserta

Pengaderan

Legislatif

tingkat

Fakultas

(PLMF)yangtelahmengikutiPengaderan

Legislatif

tingkat

Fakultas

(PLMF)berhakataspengakuankualifikasi kompetensidariOPMAWA UNJ

Pasal 15
(1)

Panitia Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF)adalah panitia yang dibentuk oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas.

(2)

Panitia Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF)memiliki syarat-syarat sebagai berikut :


a. Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara administratif di UNJ khususnya Fakultas.
b. Telah mengikuti dan/atau dinyatakan lulus Pengaderan Legislatif tingkat Fakultas (PLMF).
c. Merupakan anggota Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas maupun Jurusan.

Bagian Ketiga
PKMF

Pasal 16

(1)

Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) merupakan pelatihan Eksekutif Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas yang diselenggarakandan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas dalam bidang keeksekutifan guna
mengembangkan sumberdaya Mahasiswa UNJ tingkat Fakultas yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan keeksekutifan, sehat jasmani dan rohani yang mantap dan mandiri serta mengembangkan budaya
demokrasi dan pembelajaran politik sekaligus bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(2)

Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF)mempunyai fungsi sebagaisaranadan wadah :


a. Pengembanganpotensijatidirimahasiswasebagaiinsanakademis,calonilmuwandanintelektual yangbergunadimasadepan;
b. Pengembanganpelatihanketerampilanorganisasi pemerintahan dalam ranah keeksekutifan, manajemendankepemimpinanmahasiswa ditingkat
Fakultas;
c. Pembinaan dan pengembangan mahasiswa UNJ yang menunjang kerangka kualifikasi nasional Indonesia dalam ranah keeksekutifan;
d. Untuk

memelihara

dan

mengembangkan

ilmu

dan

teknologi

yang

dilandasi

oleh

norma-norma

agama,akademis,etika,moral,danwawasankebangsaan.

Pasal17
(1)

Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan Mahasiswa Fakultas maupun Jurusan dan Lembaga
Eksekutif Mahasiswa Daerah.

(2)

Pengaderan

Eksekutif

tingkat

Fakultas

(PKMF)diselenggarakanberdasarkanprogrampelatihanyangmengacupada

standarkompetensi

pengaderan/silabus pengaderan eksekutif.


(3)

Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF)dapatdilakukansecaraberjenjang dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah
(tingkat Jurusan dan/atau tingkat Fakultas).

(4)

Ketentuan mengenai standar kompetensi pengaderan/silabus pengaderan eksekutif sebagaimana dimaksud dalam Ayat(2) diatur dengan

keputusan Lokakarya Kaderisasi Eksekutif Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ bersama Lembaga Eksekutif
Mahasiswa UNJ.

Pasal 18
(1)

Peserta Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) adalah seluruh Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara
administratif di UNJ khususnya Jurusannya dan/atau Fakultasnya yang telah mengikuti dan/atau dinyatakan lulus pengaderan Jurusan.

(2)

Ketentuan lebih lanjut tentang Peserta Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) diatur dengan keputusan Lokakarya Kaderisasi Eksekutif
Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ.

Pasal 19
(1)

Setiap Peserta Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan
kompetensinya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dalam bidang kajian kelegislatifan melalui pelatihan Pengaderan Eksekutif tingkat
Fakultas (PKMF).

(2)

Setiap Peserta Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) yang telah mengikuti Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) berhak atas

pengakuan kualifikasi kompetensi dari OPMAWA UNJ.

Pasal 20
(1)

Panitia Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF) adalah panitia yang dibentuk oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas.

(2)

Panitia Pengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF)memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

a. Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang terdaftar atau tercatat secara administratif di UNJ khususnya Fakultas.
b. Telah dinyatakan lulusPengaderan Eksekutif tingkat Fakultas (PKMF).

BAB VI
PENGADERAN PUSAT (UNIVERSITAS)

Bagian Kesatu
Pengaderan Pusat (Universitas)

Pasal 21
Pengaderan Pusat (Universitas) dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Pengaderan Legislatif tingkat Universitas yang selanjutnya disebut Pelatihan Legislatif Mahasiswa Universitas (PLMU).
2. Pengaderan Eksekutif tingkat Universitas yang selanjutnya disebut Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas (PKMU).
Bagian Kedua
PLMU

Pasal 22

KetentuanmengenaiPLMFsebagaimana dimaksuddalamPasal11 sampai dengan Pasal 15berlakusecaramutatismutandis terhadap PLMU.


Bagian Ketiga
PKMU
Pasal 23
KetentuanmengenaiPKMFsebagaimana dimaksuddalamPasal16 sampai dengan Pasal 20berlakusecaramutatismutandis terhadap PKMU.

BAB VII
LOKAKARYA KADERISASI OPMAWA UNJ

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 24
(1)

Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ adalah forum tahunan yang diadakan untuk membahas pengaderan yang ada di OPMAWA UNJ.

(2)

Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ dibagi atas Lokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ dan Lokakarya Kaderisasi Eksekutif Mahasiswa
UNJ.

Bagian Kedua
Anggota

Pasal 25
(1)

Anggota Lokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ adalah perwakilan dari setiap Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ yang bertanggungjawab
terhadap kaderisasi.

(2)

Anggota Lokakarya Kaderisasi Eksekutif Mahasiswa UNJ adalah perwakilan dari setiap Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ yang bertanggungjawab
terhadap kaderisasi.

Bagian Ketiga
Tugas, Kewajiban, dan Wewenang

Pasal 26
Tugas dan kewajiban Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ adalah :
a. Merencanakan muatan materi pola Pengaderan Daerah tingkat Jurusan;
b. Merencanakan dan membuat silabus Pengaderan Daerah tingkat Jurusan;
c. Marancang dan membuat kalender Pengaderan Daerah tingkat Jurusan;
d. Mengevaluasi pelaksanaan Pengaderan Daerah tingkat Jurusan.

Pasal 27
Wewenang Lokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ adalah :
a. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan Pengaderan Daerah tingkat Jurusan.
b. Menentukan waktu pelaksanaan Pengaderan Daerah tingkat Jurusan dan/atau sinkronisasi kalender kaderisasi.

Pasal 28
Tugas dan kewajiban Lokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ adalah :
a. Merencanakan pengkaderan dan hal-hal yang berkaitan dengan pengaderan legislatif yang ada di OPMAWA UNJ;
b. Merencanakan muatan materi pola pengaderan legislatif OPMAWA UNJ;
c. Merencanakan dan membuat silabus pengaderan legislatif OPMAWA UNJ;
d. Marancang dan membuat kalender pengaderan legislatif OPMAWA UNJ;
e. Mengevaluasi pelaksanaan pengaderan legislatif OPMAWA UNJ.

Pasal 29
Wewenang Lokakarya Kaderisasi Legislatif Mahasiswa UNJ adalah :
a. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan pengaderan daerah maupun pusat yang berkaitan dengan kelegislatifan.
b. Menentukan waktu pelaksanaan pengaderan seluruh OPMAWA UNJ yang berkaitan dengan kelegislatifan.

Pasal 30
Tugas dan kewajiban Lokakarya Kaderisasi Eksekutif Mahasiswa UNJ adalah :
a. Merencanakan pengkaderan dan hal-hal yang berkaitan dengan pengaderan eksekutif yang ada di OPMAWA UNJ;
b. Merencanakan muatan materi pola pengaderan eksekutif OPMAWA UNJ;
c. Merencanakan dan membuat silabus pengaderan eksekutif OPMAWA UNJ;
d. Marancang dan membuat kalender pengaderan eksekutif OPMAWA UNJ;
e. Mengevaluasi pelaksanaan pengaderan eksekutif OPMAWA UNJ.

Pasal 31
Wewenang Lokakarya Kaderisasi Eksekutif Mahasiswa UNJ adalah :
a. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan pengaderan daerah maupun pusat yang berkaitan dengan keeksekutifan.
b. Menentukan waktu pelaksanaan pengaderan seluruh OPMAWA UNJ yang berkaitan dengan keeksekutifan.

Bagian Keempat
Waktu

Pasal 32
Waktu penyelenggaraan Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ dilakukan dalam triwulan pertama periode kepengurusan OPMAWA UNJ.

BAB VIII
KALENDER KADERISASI OPMAWA UNJ

Pasal 33
Kalender kaderisasi adalah timeline kegiatan pengaderan yang diatur dan dirancang dalam Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ yang wajib dilaksanakan
oleh seluruh OPMAWA UNJ.

BAB IX
SANKSI

Pasal 34
(1)

Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ sesuai dengan tingkatanya dapat menghentikan sementara pelaksanaan penyelenggaraan pengaderan, apabila
dalam pelaksanaannya ternyata tidak sesuai dengan arah pengaderan sebagaimana dimaksud dalam:

Pasal 5, 6, dan 9 untuk PKMJ;

Pasal 11,12, dan 15 untuk PLMF;

Pasal 16, 17, dan 20 untuk PKMF;

Pasal 22 untuk PLMU;

Pasal 23 untuk PKMU;

Pasal 33 untuk waktu/kalender kaderisasi.

Dan/atau melanggar PO Pengaderan ini atau Keputusan Lokakarya OPMAWA UNJ.


(2)

Penghentiansementarapelaksanaanpenyelenggaraanpengaderansebagaimana
dimaksuddalamAyat(1),disertaialasandansaranperbaikandanberlakupalinglama 2 (dua) minggu.

(3)

Penghentian sementara pelaksanaan penyelenggaraan pengaderan hanya dikenakan terhadap program pengaderan yang tidak memenuhi
syarat/melanggar sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) pada Point 1 sampai dengan 5 Dan/atau melanggar PO Pengaderan ini atau Keputusan
Lokakarya OPMAWA UNJ.

(4)

Bagipenyelenggarapengaderandalamwaktu2

(dua)

minggutidakmemenuhidan

melengkapisaranperbaikansebagaimanadimaksuddalamAyat(2)

dikenakansanksi administrasi 30 Point dan penghentianprogrampengaderan dan diberi waktu revisi paling lama 1 (satu) bulan .
(5)

Penyelenggara pengaderan yang tidak menaati dan tetap melaksanakan program pengaderan yangt elah dihentikan sebagaimana dimaksud dalam
Ayat (4) dikenakan sanksi administrasi 20 Point dan sertifikat pengaderan yang dikeluarkan tidak diakui dan tidak dapat dipergunakan dalam
fungsional OPMAWA UNJ.

(6)

Dalam hal Penyelenggara pengaderan melaksanakan pengaderan diluar jadwal yang tertera pada kelender kaderisasi OPMAWA UNJ atau melanggar
kalender kaderisasi OPMAWA UNJ sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Point 6 tanpa konfirmasi kepada lembaga legislative mahasiswa UNJdan
tanpa alasan yang jelas, maka Penyelenggara pengaderan dikenakan sanksi administrasi 50 Point dan sertifikat pengaderan yang dikeluarkan tidak
diakui dan tidak dapat dipergunakan dalam fungsional OPMAWA UNJ.

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan, keputusan dan pemberian sanksi PO UNJ PengaderandiaturdenganKeputusanLembaga Legislatif
Mahasiswa UNJ sesuai dengan tingkatanya.

BAB X
PENGAKUAN KUALIFIKASI KOMPETENSI PENGADERAN

Pasal 35
Pengakuan kualifikasi kompetensi pengaderan berupa tanda jasa/sertifikat/piagam atau sejenisnya yang berfungsi diluar maupun didalam OPMAWA UNJ.

Pasal 36
(1)

Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ mengeluarkan Surat Keputusan sebagai izin pembuatan sertifikasi pengaderan, yang melampirkan daftar nama
peserta pengaderan secara keseluruhan dan disepakati bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ yang berwewenang dalam penyelenggaraan
pengaderan.

(2)

Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PKMJ dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan dan disepakati
bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan, diketahui oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas dan Lembaga
Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas.

(3)

Apabila Daerah tingkat Jurusan tidak memiliki Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan secara otomatis wewenang tersebut
dilimpahkan kepada Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas.

(4)

Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PLMF dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas dan disepakati
bersama Lembaga Legislatif Mahasiswa Pusat (Universitas) dan/atau Ketua Fraksi Fakultasnya di MTM UNJ.

(5)

Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PKMF dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas dan disepakati
bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas, diketahui oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Pusat (Universitas) dan Lembaga
Eksekutif Mahasiswa Pusat (Universitas).

(6)

Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PLMU dan PKMU dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Pusat (Universitas).

(7)

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatan Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi Pengaderan diatur dengan K eputusa n
Lokakarya Kaderisasi OPMAWA UNJ dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa
UNJ bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ.

Pasal 37
Setelah Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi Pengaderan telah dikeluarkan, maka paling lambat 2 (dua) minggu setelah penyerahan Surat
Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi Pengaderan, penyelenggarapengaderan wajib mengeluarkan tanda jasa/sertifikat/piagam atau sejenisnya dan
diberikan pada peserta pengaderan sesuai dengan Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi Pengaderan.

Pasal 38
(1)

Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PKMJ dinyakan Legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh
:
a. Ketua Panitia;
b. Ketua BEMJ/HMJ/HIMA J;
c. Ketua LLMJ atau sebutan lainnya atau Ka. Fraksi Jurusannya;
d. Ka. Dept Kaderisasi BEMJ/HMJ/HIMA J atau sejenisnya;
e. Mengetahui Pembimbing BEMJ/HMJ/HIMA J;
f.

(2)

Mengetahui Ketua Jurusan.

Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PLMF dinyakan Legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh
:
a. Ketua Panitia;

b. Ketua BPM;
c. Ka. Komisi yang memiliki wewenang dalam kaderisasi legislatif tingkat Fakultas;
d. Mengetahui Pembimbing BPM;
e. Mengetahui PD III.
(3)

Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PKMF dinyakan Legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh
:
a. Ketua Panitia;
b. Ketua BEM F;
c. Ka. Dept Kaderisasi BEM F atau sejenisnya;
d. Mengetahui Pembimbing BEM F;
e. Mengetahui PD III.

(4)

Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PLMU dinyakan Legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh
:
a. Ketua Panitia;
b. Ketua MTM;
c. Ka. Komisi yang memiliki wewenang dalam kaderisasi legislatif tingkat Universitas;
d. Mengetahui PR III.

(5)

Pengakuan Kualifikasi Kompetensi PKMU dinyakan Legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani
oleh :
a. Ketua Panitia;
b. Ketua BEM UNJ;
c. Ka. Dept Kaderisasi BEM UNJ atau sejenisnya;
d. Mengetahui PR III.

(6)

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatan Pengakuan Kualifikasi Kompetensi Pengaderan diatur dengan K eputusa n Lokakarya
Kaderisasi OPMAWA UNJ dengan persetujuan Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ yang disahkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ
bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 39
PadasaatPO UNJinimulaiberlaku,PeraturanPerundang-undangan OPMAWA UNJ yangmerupakan peraturanpelaksanaandari PO UNJtentangPola Pengaderan
OPMAWA UNJ dinyatakanmasihtetapberlaku sepanjangtidak bertentangandenganketentuandalam PO UNJ ini.

Pasal 40
PadasaatPO UNJinimulaiberlaku, PO UNJ No.1 tahun 2015 tentangPengaderan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 41
PeraturanpelaksanaandariPO UNJiniharus ditetapkanpaling lama 90 (sembilan puluh) hariterhitung sejak PO UNJ inidiundangkan.

Pasal 42
PO UNJ inimulaiberlakupadatanggal diundangkan. Agarsetiaporangmengetahuinya, memerintahkan pengundangan PO UNJ ini dengan penempatannya
dalamLembaranOPMAWA UNJ dan Berita Acara OPMAWA UNJ.Apabila dikemudian hari terjadi kesalahan maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Disahkan di :
Tanggal
Waktu

:
:

KETUA BEM UNJ

(____________________)

KETUA MTM UNJ

(______________________)

PERATURAN ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
NO : 02 TAHUN 2014
TENTANG
MASA PENGENALAN AKADEMIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan :
(1) MPA (Masa Pengenalan Akademik) adalah kegiatan dan acara penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi dalam rangka memperkenalkan Universitas Negeri
Jakarta sebagai institusi ilmiah dan masyarakat yang khas dalam pengelolaannya.
(2) Perangkat MPA adalah unsur yang ada pada MPA dari kalangan mahasiswa yang terdiri dari panitia, peserta, dan TIPE MPA UNJ yang memiliki hak dan kewajibannya
masing-masing.
(3) Ketua MPA merupakan alat kelengkapan MPA dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif di dalam pengambilan keputusan.
(4) Panitia MPA adalah penyelenggara yang terdiri dari unsur mahasiswa sebagai pelaku utama dan dosen yang berwenang dan bertanggung jawab mempersiapkan,
melaksanakan kegiatan MPA di UNJ yang ditandai dengan tanda pengenal yang jelas mulai tingkat universitas hingga tingkat jurusan.
(5) Peserta adalah seluruh mahasiswa baru yang diketahui oleh panitia dan atas kesadaran mahasiswa sendiri akan pentingnya mengikuti MPA.
(6) TIPEMPA UNJ (Tim Pengawas dan EvaluasiMasaPengenalanAkademikUniversitasNegeriJakarata) adalah unsur MPA yang fungsi utamanya mengawasi
penyelenggaraan MPA agar sesuai dengan tujuan MPA yang beranggotakan dari legislatif Universitas, Fakultas, dan Jurusan.
(7) MOU MPA UNJ adalah kesepakatan bersama antara TIPE MPA UNJ dan seluruh Panitia MPA yang mengatur jalannya MPA UNJ, dan bersifat mengikat.
(8) Atribut adalah tanda-tanda pengenal yang dikenakan perangkat MPA selama kegiatan berlangsung.
(9) Aturan adalah ketentuan-ketentuan yang berisi tentang hak, kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh perangkat MPA.
(10) Sanksi adalah hukuman yang ditujukan kepada perangkat MPA sebagai akibat pelanggaran yang dilakukan terhadap aturan-aturan MPA.

Pasal 2
Secara umum MPA UNJ bertujuan untuk memperkenalkan Perguruan Tinggi khususnya Universitas Negeri Jakarta sebagai institusi ilmiah dan masyarakat ilmiah, kepada
mahasiswa baru agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai mahasiswa secara optimal.#1

Pasal 3
1

MPA UNJ dibagi atas MPA Universitas, MPA Fakultas, dan MPA Jurusan.

Pelanggaran terhadap peraturan ini yang bersifat pidana yang berlaku di negara Indonesia menjadi ketentuan yang berlaku pada MPA UNJ ini dan akan diserahkan kepada
pihak berwajib dengan mempertimbangkan masukan dari dekanat dan rektorat yang mengacu pada peraturan UNJ tentang tata-tertib kehidupan kampus UNJ.

BAB II
TATA-TERTIB PESERTA MPA
Pasal 4
Setiap peserta berkewajiban mengikuti semua ketentuan atribut, kehadiran, acara, dan ketentuan lain yang ditetapkan Panitia MPA.
Pasal 5
Hak peserta MPA adalah:
1. Mendapat dan/atau melakukan pembelaan terhadap dirinya maupun peserta lain ataspelanggaran yang dilakukanpanitia MPA yang dijadikan pertimbangan dalam
pemberian sanksi.
2. Mendapat perlakuan adil dan manusiawi.
3. Melaporkan setiap tindakan panitia MPA kepada TIPE MPA UNJ tanpa persetujuan panitia MPA apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan panitia MPA.#2
Pasal 6
Kategori pelanggaran peserta MPA adalah :
1. Terlambat datang;
2. Kesalahan dalam atribut;
3. Berkata-kata yang bersifat tidak sopan, kotor, menghina, dan/atau merendahkan orang lain (Peserta MPA, Panitia MPA, TIPE MPA UNJ, dll);
4. Merokok dan/atau membawa rokok, meminum minuman beralkohol dan/atau membawa minuman beralkohol, membawa dan/atau menggunakan NAPZA selama
MPA;#3
5. Melakukan tindak kekerasan terhadap peserta MPA, Panitia MPA, serta TIPE MPA UNJ;
6. Melakukan tindakan pidana dan asusila;
7. Melakukan pelecehan terhadap institusi dalam hal apapun baik lisan maupun tulisan dalam media elektronik dan non elektronik;
8. Tidak mengikuti jalannya acara MPA tanpa alasan yang jelas.

BAB III
MEKANISME PENERAPAN SANKSI PESERTA MPA
2
3

Mekanisme pelaporan tindakan panitia MPA kepada TIPE diatur lebih lanjut oleh Divisi Pengawasan Penindakan dan Evaluasi (PPE TIPE MPA); dapat melalui media sosial atau cp.
Batas wilayah diatur dalam MOU masing-masing.

Pasal 7
Sanksi yang diperkenankan dikenakan kepada peserta MPA adalah sanksi berupa teguran secara lisan maupun tulisan, fisik atau pemberian tugas yang masih dalam batas
4
kewajaran.#
Pasal 8
(1) Sanksi yang dikenakan ke peserta MPA dapat dilakukan apabila peserta melanggar hal yang telah disebutkan pada pasal 6.
(2) Apabila terjadi pelanggaran diluar ketentuan yang disebutkan pada pasal 6, maka panitia MPA wajib melapor kepada TIPE MPA UNJ, dan kemudian di tindak lanjuti
oleh TIPE MPA UNJ.
(3) Apabila ketentuan padaPasal 8 Ayat (2) tidak dilaksanakan dan tidak berjalan semestinya, maka TIPE MPA UNJ berhak melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan
mekanisme pengawasan TIPE MPA UNJ tanpa persetujuan dan intervensi dari pihak manapun.
(4) Panitia MPA tidak diperbolehkan memberikan sanksi fisik kepada peserta MPA yang berada dalam kondisi sakit.
BAB IV
KETUA MPA
Pasal 9
(1) Dalam menyelenggarakan MPA, diperlukan Ketua MPA untuk kelancaran acara.
(2) Ketua MPA merupakan alat kelengkapan MPA dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif di dalam pengambilan keputusan.
(3) Pemilihan Ketua MPA diserahkan kepada internal OPMAWA UNJ dan/atau ORMAWA UNJ, dengan syarat dan ketentuan ketua MPA mengacu pada peraturan ini dan
diverivikasi oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.
(4) Setelah ketua MPA terbentuk, Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ wajib menyerahkan surat keputusan ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ tentang ketua MPA
tersebut kepada Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme verifikasi data Syarat dan ketentuan ketua MPA diatur dengan keputusan Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.
Pasal 10
Syarat dan ketentuan Ketua MPA Pusat sebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA.
4. Merupakan pengurus ORMAWA UNJ yang telah sah, dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang ditanda tangani oleh:
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Birokrat UNJ.
4

Untuk sanksi fisik disesuaikan dengan MOU MPA masing-masing sesuai tingkatanya, mengacu pada MOU MPA UNJ (Pusat); tidak diperkenankan memberikan sanksi yang bersifat
pungli/pengumpulan uang dan/atau barang/sumbangan/denda atau sebutan lainnya.

5. Menjabat aktif minimal 1 tahun kepengurusan dan berpengalaman sebagai pengurus ORMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang
bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Birokrat UNJ.
6. Mengikuti pengaderan di organisasinya masing-masing, dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan telah mengikuti pengaderan pada organisasinya
masing-masing yang ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Ketua Departemen/biro yang berwenang dalam kaderisasi ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang menjabat saat ini;
c. Birokrat UNJ.
7. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap universitas.

Pasal 11
Syarat dan ketentuan Ketua MPA Fakultas sebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga
Eksekutif daerah.
4. Merupakan pengurus BEM Fakultas atau BEMJ/HIMA J/HMJ yang telah sah, dibuktikan dengan surat keterangan dari BEM Fakultas yang bersangkutan dan
ditandatangani oleh;
a. Ketua BEM Fakultas yang sedang menjabat;
b. PD III.
5. Menjabat aktif minimal 1 tahun kepengurusan dan berpengalaman sebagai pengurus OPMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari BEM Fakultas yang
bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua BEM Fakultas yang sedang menjabat;
b. PD III.
6. Mengikuti pengaderan di BEM Fakultasnya, dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan telah mengikuti pengaderan pada organisasinya masingmasing (PKMF) yang ditandatangani oleh :
a. Ketua BEM Fakultas yang sedang menjabat;
b. KetuaDepartemen/biro yang berwenang dalam kaderisasi BEM Fakultas yang menjabat saat ini;
c. PD III.
7. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap fakultas.

Pasal 12
Syarat dan ketentuan Ketua MPA Jurusan sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.

5.

6.

7.

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.


Mampu menjalankan amanah dengan baik.
Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga
Eksekutif daerah.
Merupakan pengurus BEM Jurusan yang telah sah, dibuktikan dengan surat keterangan dari BEM Jurusan yang bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua BEM Jurusan yang sedang menjabat;
b. Ketua Jurusan.
Menjabat aktif kepengurusan dan berpengalaman sebagai pengurus OPMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari BEM Jurusan yang bersangkutan
yang ditandatangani oleh :
a. Ketua BEM Jurusan yang sedang menjabat;
b. Ketua Jurusan.
Mengikuti pengaderan di BEM Jurusannyanya, dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan telah mengikuti pengaderan pada organisasinya masingmasing (PKMJ) yang ditanda tangani oleh :
a. Ketua BEM Jurusan yang sedang menjabat;
b. KetuaDepartemen/biro yang berwenang dalam kaderisasi BEM Jurusan yang menjabat saat ini;
c. Ketua Jurusan.
Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap jurusan.

Pasal 13
Tugas dan wewenang Ketua MPA :
1. Membentuk panitia MPA dengan pertimbangan kepala departemen yang bersangkutan selama memenuhi syarat dan ketentuannya sesuai dengan Peraturan
OPMAWA ini;
2. Menyusun struktur kepanitian MPA dengan pertimbangan kepala departemen yang bersangkutan;
3. Mengkoordiasikan panitia MPA;
4. Berkerjasama dengan pihak-pihak yang dapat mendukung efisiensi dan efektifitas kerjanya selama tidak melanggar aturan yang berlaku dengan pertimbangan TIPE
MPA UNJ;
5. Mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam penyelenggaraan MPA dengan pertimbangan TIPE MPA UNJ;
6. Berkoordinasi dengan seluruh ketua MPA (baik MPA pusat maupun daerah).
BAB V
PANITIA MPA
Bagian Pertama
Umum

Pasal 14
Dalam menyelenggarakan MPA, perlunya dibentuk panitia MPA untuk kelancaran acara.
Syarat dan ketentuan panitia MPA mengacu pada peraturan ini dan diverifikasi oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.
Struktur, pembagian tugas dan wewenang panitia MPA diserahkankepada internal panitia MPAUNJ mengacu pada peraturan ini.
Setelah panitia MPA terbentuk,ketua MPA wajib menyerahkan surat keputusan ketua MPA tentang struktur dan pembagian tugas serta wewenang panitia MPA kepada
Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ dan TIPE MPA UNJ.
(5) Kententuan lebih lanjut mengenai mekanisme verifikasi data Syarat dan ketentuan panitia MPA diatur dengan keputusan Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ.
(1)
(2)
(3)
(4)

Pasal 15
Syarat dan ketentuan koordinator seksi panitia MPA Pusat sebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepadaTuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA.
4. Merupakan anggota ORMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Birokrat UNJ.
5. Menjabat aktif kepengurusan dan berpengalaman sebagai pengurus ORMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang
ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Birokrat UNJ.
6. Mengikuti pengaderan ORMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;
b. Ketua Departemen/biro yang berwenang dalam kaderisasi ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang menjabat saat ini;
c. Birokrat UNJ.
7. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap Universitas.
Pasal 16
Syarat dan ketentuan Staff panitia pusat sebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepadaTuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA.
4. Merupakan anggota ORMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari ORMAWA UNJ yang bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. Ketua ORMAWA UNJ yang sedang menjabat;

b. Birokrat UNJ.
5. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap Universitas.

Pasal 17
Syarat dan ketentuan koordinator panitia MPA Fakultas dan/atau Jurusansebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga Eksekutif
daerah.
4. Merupakan anggota Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerah yang telah sah, dibuktikan dengan surat keterangan dari Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerah yang
bersangkutan yang ditandatangani oleh :
a. KetuaLemba ga Eksekutif Mahasiswa daerah yang sedang menjabat;
b. PD III.
5. Menjabat aktif minimal 1 tahun kepengurusan dan berpengalaman sebagai pengurus OPMAWA UNJ dibuktikan dengan surat keterangan dari Lembaga Eksekutif
Mahasiswa daerah yang bersangkutan yang ditandatangani oleh : #10
a. Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerah yang sedang menjabat;
b. PD III.
6. Mengikuti pengaderan di Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerahnya, dibuktikan dengan sertifikat dan/atau surat keterangan telah mengikuti pengaderan pada
organisasinya masing-masing (minimal PKMJ) yang ditandatangani oleh :
a. Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerah yang sedang menjabat;
b. Ketua Departemen/biro yang berwenang dalam kaderisasi Lembaga Eksekutif Mahasiswa daerahyangmenjabat saat ini;
c. PD III.
7. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap fakultas.

Pasal 18
Syarat dan ketentuan Staff panitia MPA Fakultas dan/atau Jurusan sebagai berikut :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2. Mampu menjalankan amanah dengan baik.
3. Telah Mengikuti MPA dan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat MPA atau surat keterangan telah mengikuti MPA yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga Eksekutif
daerah.
4. Mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap fakultas.
Bagian Kedua
Kedudukan dan Koordinasi

Pasal 19
Kedudukan setiap Panitia MPA bertempat pada sekertariat lembaga yang memungkinkan dan layak di setiap tingkatannya.
Pasal 20
5
(1) Seluruh penyelenggaraan MPA baik tingkat Jurusan, Fakultas maupun Universitas harusmengacu dengan MPA Pusat dan dikoordinasikan dengan MPA Pusat.#
(2) Seluruh penyelenggaraan MPA baik tingkat Jurusan,Fakultas, maupun Universitas harus dikoordinasikan kepada TIPE MPA UNJ.
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, danKewajiban
Pasal 21
Tugas dan kewajiban Panitia MPA Pusat adalah:
1. Merencanakan penyelenggaraan MPA UNJ;
2. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan MPAUNJ minimal kepada ORMAWA UNJ;
3. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan MPA UNJ dan dikonfirmasikan dengan TIPE MPA UNJ;
4. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran MPA UNJ;
5. Mengkoordinasikan penyelengaraan MPA UNJ dengan MPA Fakultas dan/atau Jurusan dan memberikan konfirmasi kepada TIPE MPA UNJ;
6. Membuat dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan MPA UNJ pada birokrat terkait.
Pasal 22
Wewenang Panitia MPA Pusat adalah:
1. Membuat kebijakan-kebijakan MPA UNJ mengacu pada Peraturan OPMAWA ini dan/atau MOU MPA UNJ;
2. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan MPA UNJ;
3. Berhubungan dengan pihak-pihak yang dapat menyukseskan MPA UNJ;
4. Menjaga keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan MPA UNJ dan melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak terlibat dalam penyelengaraan MPA
UNJ;
5. Mengelola dana MPA Pusat.

Pasal 23
Tugas dan kewajiban Panitia MPA Fakultas adalah:
1. Merencanakan penyelenggaraan MPA ditingkat fakultas;
2. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan MPA minimal kepada OPMAWA di Fakultas;
5

Mengacu dan dikoordinasikan oleh MPA Universitas.

3.
4.
5.
6.
7.

Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan MPA ditingkatFakultas sesuai dengan ketentuan MPA Pusat dan dikonfirmasikan dengan TIPE MPA Fakultas;
Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dana MPA fakultasnya;
Mengkoordinasikanpenyelengaraan MPA di Fakultasdengan MPA Pusat dan memberikan konfirmasi kepada TIPE MPA Fakultas;
Mengikuti waktu dan tempat pelaksanaan MPA yang ditentukan oleh MPA Pusat;
6
Membuat dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan MPApada BPM dan birokratfakultas.#

Pasal 24
Wewenang Panitia MPA Fakultas adalah:
1. Membuat kebijakan-kebijakan MPA ditingkatFakultas sesuai dengan Peraturan OPMAWA ini, ketentuan MPA Pusat, Peraturan OPMAWA Fakultas, dan/atau MOU MPA
Fakultas;
2. Berhubungan dengan pihak-pihak yang dapat menyukseskan MPA;
3. Menjaga keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan MPA dan melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak terlibat dalam penyelengaraan MPA
ditingkat Fakultas;
7
4. Mengelola dana MPA fakultas.#
Pasal 25
Tugas dan kewajibanPanitia MPA Jurusan adalah:
1. Merencanakan penyelenggaraan MPA ditingkatJurusan;
2. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan MPAminimal kepada OPMAWA di Jurusan;
3. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan MPA Jurusansesuai dengan ketentuan MPA Pusat dan dikonfirmasikan dengan TIPE MPA Jurusan;
4. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dana MPA Jurusan;
5. Mengkoordinasikanpenyelengaraan MPA di JurusannyadenganPanitia MPA FakultasdanPanitia MPA Pusat dan memberikan konfirmasi kepada TIPE MPA Jurusan;
6. Mengikuti waktu dan tempat pelaksanaan yang ditentukan oleh panitia MPA pusat;
7. Membuat dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan MPA pada LLMJ atau BPM dan Birokrat Jurusan.#8
Pasal 26
Wewenang MPA Jurusanadalah:
1. Membuat kebijakan-kebijakan MPA di tingkatJurusan sesuai dengan Peraturan OPMAWA ini, ketentuan MPA Pusat, Peraturan OPMAWA Fakultas, Peraturan OPMAWA
Jurusan, dan/atau MOU MPA Jurusan;
2. Berhubungan dengan pihak-pihak yang dapat menyukseskan MPA;
3. Menjaga keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan MPA dan melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak terlibat dalampenyelengaraan MPA
6

Sesuai dengan mekanisme pengawasan Lembaga Legislatif Mahasiswa sesuai dengan tingkatannya.
Berkoordinasi dengan Lembaga Legislatif Mahasiswa sesuai dengan tingkatannya (transparasi dana).
8
Apabila Jurusan tersebut tidak memiliki LLMJ maka dialihkan kepada BPM nya; sesuai dengan mekanisme pengawasan Lembaga Legislatif Mahasiswa sesuai dengan
tingkatannya.
7

ditingkat Jurusan;
9
4. Mengelola dana MPA Jurusan.#

Pasal 27
(1) Semua ketentuan yang disebutkan pada Pasal 20, apabila tidak dilaksanakan maka TIPE MPA UNJ berhak menyatakan itu sebagai pelanggaran dan melakukan tindakan
sesuai dengan ketentuan mekanisme pengawasan TIPE MPA UNJ tanpa persetujuan dan intervensi dari pihak mana pun.
10
(2) Semua kebijakan-kebijakan MPA yang dikeluarkan Pusat/Fakultas/Jurusan harus sesuai dengan bentuk kegiatan MPA dengan landasan konstitusional yang jelas.#
(3) Pada Pasal 22 angka 1, Pasal 24 angka 1dan Pasal 26 angka 1 setiap kebijakan-kebijakan MPA yang dikeluarkan panitia MPA Pusat/Fakultas/Jurusan harus
dikonfirmasikan kepada TIPE MPA UNJ dan dengan persetujuan TIPE MPA UNJ.
(4) Apabila kebijakan-kebijakan MPA yang dikeluarkan panitia MPA Pusat/Fakultas/Jurusan yang dikonfirmasikan kepada TIPE MPA UNJ, menurut TIPE MPA UNJ tidak
sesuai dengan Pasal 27 Ayat (2), maka TIPE MPA UNJberhak melakukan pembatalan dan pengapusan kebijakan.
(5) Kebijakan yang telah di batalkan tetapi tetap dilaksanakan, maka TIPE MPA UNJ berhak menyatakan itu sebagai pelanggaran dan melakukan tindakan sesuai dengan
ketentuan mekanisme pengawasan TIPE MPA UNJ tanpa persetujuan dan intervensi dari pihak manapun.
(6) Apabila kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan panitia MPA Pusat/Fakultas/Jurusan tidak dikonfirmasikan kepada TIPE MPA UNJ, maka TIPE MPA UNJ berhak
menyatakan itu sebagai pelanggaran dan melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan mekanisme pengawasan TIPE MPAUNJ tanpa persetujuan dan intervensi dari
pihak manapun.

BAB VI
TATA-TERTIB PANITIA MPA
Pasal 28
Setiap panitia MPA berkewajiban mengikuti semua ketentuan atribut, kehadiran, acara dan ketentuan lain yang telah disepakati. Hal ini tidak berlaku untuk panitia yang
telah diberi izin pengecualian.#11
Pasal 29
Kategori pelanggaran panitia MPA adalah :
1. Terlambat datang;
2. Menghambat jalannya acara;
3. Kesalahan atribut;
4. Melakukan hal-hal yang menyinggung SARA;
5. Berkata-kata yang bersifat tidak sopan, kotor, menghina, dan/atau merendahkan orang lain (Peserta MPA, Panitia MPA, TIPE MPA UNJ, dll);
9

Berkoordinasi dengan Lembaga Legislatif Mahasiswa sesuai dengan tingkatannya (transparasi dana).

10
11

Landasan konstitusional sama dengan SK Rektor tentang MPA, PO MPA, MOU MPA.
Izin pengecualian contohnya yang berhubungan dengan akademik (PKL, PPL, KKN, UAS, dll.), Sakit parah (dibuktikan dengan surat keterangan dokter), dan kedaan lain yang telah disetujui TIPE MPA UNJ.

6. Melakukan tindak kekerasan terhadap peserta MPA, panitia MPA, serta TIPE MPA UNJ;
7. Memerintahkan mahasiswa baru memakai pakaian atau atribut yang melecehkan nilai-nilai intelektual;
8. Merokok dan/atau membawa rokok, meminum minuman beralkohol dan/atau membawa minuman beralkohol, membawa dan/atau menggunakan NAPZA selama
12
MPA;#
9. Melakukan pungutan liar kepada peserta MPA baik berupa uang, barang, atau jasa;
10. Melakukan kegiatan MPA diluar jadwal kegiatan dan tempat MPA yang telah diatur;
11. Memberikan hukuman fisik yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan;
12. Melakukan tindakan pidana dan asusila;
13. Melakukan pelecehan terhadap institusi dalam hal apapun baik lisan maupun tulisan dalam media elektronik dan non elektronik;
14. Tidak mengikuti jalannya acara MPA tanpa alasan yang jelas.
Pasal 30
Hukuman fisik yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan seperti:
1. Memukul, menampar, mendorong, menendang, menginjak, melempar benda dan kontak fisik lain yang mengandung unsur kekerasan;
2. Sit up, push up, scote jump, dan semacamnya yang diluar prosedur kesehatan;
3. Jalan jongkok, lari keliling yang berlebihan dan hukuman yang dapat mengakibatkan cedera;
4. Pelecehan seksual dan/atau kontak fisik dengan lawan jenis.

Pasal 31
Hak dan kewajiban Panitia MPA UNJ adalah :
1. Menjalankan tugasnya sesuai ketentuan dengantidakmengganggujalannyaacara MPA UNJ.
2. Melindungi keselamatan peserta MPA UNJ.
3. Membuat jadwal acara, tatatertib, dan ketentuanatributbagipesertasesuai dengan semua ketentuan pada BAB V tentang PANITIA MPA.
4. Menegur dan/atau menghukum peserta yang melakukanpelanggaransesuaidengansemua ketentuan pada BAB III tentang MEKANISME PENERAPAN SANKSI PESERTA
MPA.
5. Mendapatdan/ataumelakukanpembelaanterhadapdirinyamaupunpanitialainataspelanggaran yang dilakukan yang dijadikanpertimbangandalampemberiansanksi.
6. Mendapat perlakuan adil dan manusiawi.

BAB VII
MEKANISME PENERAPAN SANKSI PANITIA MPA
Pasal 32
12

Batas wilayah diatur dalam MOU masing-masing.

Sanksi yang diperkenankan dikenakan ke Panitia MPA adalah sanksi teguran, fisik atau denda yang masih dalam batas kewajaran. Penerapan sanksi akan menjadi tanggung
jawab seksi yang berwenang, ketua MPA, dan/atau ketua OPMAWA yang bersangkutan.
Pasal 33
(1) Sanksi yang diperkenankan dikenakan ke Panitia MPA dapat dilakukan apabila Panitia melanggar hal yang telah disebutkan pada pasal 29.
(2) Apabila terjadi pelanggaran diluar ketentuan yang disebutkan pada pasal 29, maka panitia MPA wajib melapor kepada TIPE MPA UNJ, dan kemudian di tindak lanjuti
oleh TIPE MPA UNJ.
(3) Apabila ketentuan pada Pasal 33ayat (2) tidak dilaksanakan dan tidak berjalan semestinya, maka TIPE MPA UNJ berhak melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan
mekanisme pengawasan TIPE MPA UNJ tanpa persetujuan dan intervensi dari pihak manapun.
(4) Panitia MPA tidak diperbolehkan memberikan sanksi fisik kepada Panitia MPA lain yang berada dalam kondisi sakit.
BAB VIII
TIPE MPA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 34
(1) Dalam menyelenggarakan MPA,perlunya dibentuk Panitia TIPE MPA UNJ untukkelancaranacara.
(2) Struktur, pembagiantugasdanwewenangPanitia TIPE MPA UNJ diserahkankepada internal panitia TIPE MPA UNJ mengacu pada TIPE MPA UNJ yang secara hierarki
berada diatas.
(3) TIPE MPA UNJ terbagi atas :
a. TIPE MPA Pusat (Universitas).
b. TIPE MPA Fakultas.
c. TIPE MPA Jurusan.
(4) Anggota TIPE MPA UNJ adalah anggota Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ yang sah dalam forum tertinggi masing-masing sesuai dengan tingkatannya.
(5) Penentuan Ketua TIPE MPA UNJ disesuaikan dengan ketentuan pada masing-masing tingkatannya mengacu pada asas musyawarah mufakat.

Bagian Kedua
Kedudukan dan Koordinasi
Pasal 35

Kedudukan setiap Panitia TIPE MPA UNJ bertempat pada sekretariat yang memungkinkan dan layak di setiap tingkatannya.
Pasal 36
Seluruh penyelenggaraan TIPE MPA UNJ baik Fakultas maupun Jurusan harus dikoordinasikan dengan TIPE MPA Pusat (Universitas).
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Pasal 37
Tugasdankewajiban TIPE MPA Pusatadalah :
1. Merencanakanpenyelenggaraan TIPE MPA UNJ;
2. Melaksanakansosialisasipenyelenggaraan TIPE MPA UNJ kepada OPMAWA UNJ;
3. Mempertanggungjawabkanpenggunaananggarandana TIPE MPA UNJ;
4. Membuat dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan TIPE MPA UNJ pada birokrat terkait.
Pasal 38
Wewenang TIPE MPA Pusatadalah :
1. Membuatkebijakan-kebijakanTIPE MPA UNJ;
2. Membuat MOU MPA UNJ dan/atau keputusan TIPE MPA UNJ;
3. Berhubungandenganpihak-pihak yang dapatmenyukseskan MPA UNJ danmelarangpihak-pihak yang tidakberkepentingansupayatidakterlibatdalam MPA UNJ;
4. Mengeloladana TIPE MPA UNJ.
Pasal 39
Tugas dan kewajiban TIPE MPA Fakultas adalah:
1. Merencanakanpenyelenggaraan TIPE MPA di tingkatFakultas;
2. Melaksanakansosialisasipenyelenggaraan TIPE MPA kepada OPMAWA di Fakultas;
3. Mengkoordinasikanpenyelenggaraan TIPE MPA di Fakultasdengan TIPE MPA Pusat;
4. Membuatdanmenyerahkanlaporanpertanggungjawabanpenyelenggaraan TIPE MPA Fakultas pada birokrat Fakultas.

Pasal 40
Wewenang TIPE MPA Fakultas adalah:
1. Membuat kebijakan-kebijakan TIPE MPA di tingkat Fakultas;
2. Membuat MOU MPA UNJ dan/atau keputusan TIPE MPA UNJ ditingkat fakultas;
3. Berhubungandengan pihak-pihak yang dapat menyukseskan MPA dan melarang pihak-pihak yang tidakberkepentingansupayatidakterlibatdalam MPA di
tingkatFakultas;
4. Mengeloladana TIPE MPA di tingkat Fakultas.

Pasal 41
Ketentuan mengenai Tugas, Kewajiban, dan Wewenang TIPE MPA Fakultassebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40 berlaku secara mutatis mutandis pada
Tugas, Kewajiban, dan Wewenang TIPE MPA Jurusan.
Bagian Keempat
Tata-Tertib TIPE MPA UNJ
Pasal 42
Setiap anggota TIPE MPA UNJ berkewajiban mengikuti semua ketentuan atribut, kehadiran, acara, dan ketentuan lain yang telah disepakati. Hal ini tidak berlaku untuk TIPE
MPA UNJ yang telah diberi izin pengecualian.
Pasal 43
Kategori pelanggaran TIPE MPA UNJ adalah:
1. Terlambat datang;
2. Menghambat jalannya acara;
3. Kesalahan atribut TIPE MPA UNJ dan/atau meminjamkan tanda pengenal kepada orang lain;
4. Melakukan hal-hal yang menyinggung SARA;
5. Berkata-kata yang bersifat tidak sopan, kotor, menghina, dan/atau merendahkan orang lain (Peserta MPA, Panitia MPA, TIPE MPA UNJ, dll);
6. Melakukan tindak kekerasan terhadap peserta MPA dan Panitia MPA;
7. Merokok dan/atau membawa rokok, meminum minuman beralkohol dan/atau membawa minuman beralkohol, membawa dan/atau menggunakan NAPZA selama
MPA;
8. Melakukan pungutan liar kepada Peserta MPA dan/atau Panitia MPA baik berupa uang, barang, atau jasa;
9. Melakukan tindakan pidana dan asusila;
10. Melakukan pelecehan terhadap institusi dalam hal apapun baik lisan/tulisan dalam media elektronik dan non elektronik;
11. Tidak mengikuti jalannya acara MPA tanpa alasan yang jelas;
12. Tidak merespon segala bentuk pengaduan yang diutarakan Peserta MPA.
Pasal 44
Sanksi yang dikenakan untuk TIPE MPA UNJ jika melakukan pelanggaran adalah:
1. Untuk pelanggaran terhadap pasal 43 angka 1, 2, 3, 4, 5, 11 akan dikenakan teguran lisan dari Koordinator dalam bidang hukum TIPE MPA UNJ atau Ketua TIPE MPA
UNJ. Jika teguran lisan dua kali tidak diindahkan, akan diberikan teguran tertulis yang jika tidak diindahkan akan dikeluarkan dari TIPE MPA UNJ.
2. Untuk pelanggaran pasal 43 angka 6, 7, 8, 9, 10, 12 akan diberikan teguran tertulis yang jika tidak diindahkan akan dikeluarkan dari TIPE MPA UNJ.
Pasal 45
Hak TIPE MPA UNJadalah :

1. TIPE MPA UNJ berhak dan berkewajiban menjalankan tugasnya sesuai mekanisme pengawasan dengan tidak mengganggu jalannya acara MPA UNJ.
2. TIPE MPA UNJ berhak mengawasi, memantau, dan mencatat berlangsungnya kegiatan MPA sesuai dengan Berita Acara Pengawasan.
3. TIPE MPA UNJ berhak memberi masukan pada saat persiapan MPA UNJ kepada panitia MPA UNJ dan teguran sesuai dengan mekanisme pengawasan TIPE MPA
UNJpada saat pelaksanaan MPA UNJ.
4. TIPE MPA UNJ berhak memproses pelanggaran yang terjadi dan meminta ketua Jurusan atau Pembantu Dekan III yang bersangkutan atau Pembantu Rektor III untuk
memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan panitia MPA UNJ.
5. TIPE MPA UNJ berhak melakukan penelitian terhadap jalannya MPA UNJ.
6. TIPE MPA UNJ berhak berinteraksi dengan peserta MPAUNJ selama tidak mengganggu jalannya acara MPA UNJ.
7. Dan hak-hak TIPE MPA UNJ lainnya yang diatur dalam MOU MPA UNJ.

BAB IX
MEKANISME PENGAWASAN TIPE MPA UNJ
Bagian Pertama
Umum
Pasal 46
(1) TIPE MPA UNJ melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan MPA UNJ dan perangkat MPA UNJ.
(2) Aspek pengawasan berupa atribut, acara, penerapan sanksi, dan kebijakan-kebijakan atau ketentuan lain yang disepakati panitiaMPA UNJ dan/atau Ketua MPA UNJ.#13
(3) Apabila terjadi hal-hal diluar dari kesepakatan, maka TIPE MPA UNJ berhak mengeluarkan tindakan dengan memperhatikan pertimbangan Birokrat UNJ.
Bagian Kedua
Penerapan Sanksi
Pasal 47
Pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disepakati akan mendapat teguran dari TIPE MPA UNJ agar panitia MPAUNJ dapat menindak lanjuti pelanggaran tersebut.

Pasal 48
Setiap pelanggaran akan dicatat pada berita acara pengawasan dan akan ditindaklanjuti oleh TIPE MPA UNJ berupa pelaporan kepada pimpinan UNJ (Birokrat UNJ baik
Jurusan, Fakultas, dan/atau Universitas).
Pasal 49
Pelanggaran yang dicatat dapat bersumber dari pengawasan TIPE MPA UNJ atau pengaduan-pengaduan yang kemudian dikonfirmasi oleh anggota TIPE MPA UNJ.
13

Diatur lebih lanjut didalam MOU masing-masing tingkatan.

Bagian Ketiga
Teguran
Pasal 50
(1) Teguran Lisan 1 :
Teguran ini di berikan apabila dalam pelaksanaan MPA UNJ, panitia melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati dan menghalang-halangi TIPE MPA UNJ
dalam pelaksanaan tugasnya dari awal sampai berakhirnya MPA UNJ.
(2) Teguran Lisan 2 :
Teguran ini diberikan apabila panitia MPA melakukan kesalahan yang sama dan telah diberikan teguran lisan 1 oleh TIPE MPA UNJ.
(3) Teguran Tertulis 1 :
Apabila Pasal 50Ayat (1) dan Ayat (2) tidak diindahkan oleh panitia MPA UNJ, maka TIPE MPA UNJ mengeluarkan teguran tertulis yang ditandatangani oleh anggota TIPE
MPA UNJ diberikan kepada Ketua Panitia MPA UNJ dan meminta Ketua Jurusan yang bersangkutan atau pembantu Dekan III Fakultas yang bersangkutan untuk
memberikan sanksi atas pelanggaran yang telah dilakukan.
(4) Teguran Tertulis 2 :
Apabila pasal 50 ayat (3) tidak diindahkan oleh Panitia MPA, maka TIPE MPA UNJ mengeluarkan teguran tertulis kedua kepada Panitia MPA dan meminta Pembantu Rektor
III UNJ untuk memberikan sanksi atas pelanggaran yang telah dilakukan.
Bagian Keempat
Penghentian Acara
Pasal 51
Penghentian Acara dilakukan apabila :
1. Apabila semua teguran yang diberikan tidak diindahkan;
2. Apabila penyelenggaraan MPA melebihi batas waktu yang telah ditentukan yaitu hingga pukul 17:00 WIB;
3. Apabila dalam pelaksanaan MPA UNJ ada kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang disepakati, melanggar tata tertib MPA UNJ, tidak sesuai dengan bentuk
kegiatan MPA UNJ dengan landasan konstitusional yang jelas, serta mengancam keselamatan jiwa mahasiswa baru.
Pasal 52
Penghentian acara dilakukan tanpa persetujuan dan intervensi dari pihak manapun, sampai ada keputusan dari Pimpinan UNJ (Birokrat UNJ) yang bersangkutan.
BAB X
PENGAKUAN KUALIFIKASI MPA
Pasal 53
(1) Pengakuan kualifikasi MPA berupa tanda jasa/sertifikat/piagam atau sejenisnya yang berfungsi diluar maupun didalam OPMAWA UNJ.
(2) Pengakuan kualifikasi MPA dikeluarkan oleh penyelenggara MPA tingkat Fakultas dan/atau Jurusan.

Pasal 54
(1) Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ mengeluarkan Surat Keputusan sebagai izin pembuatansertifikat MPA, yang melampirkan daftar nama peserta MPA secara
keseluruhan dan disepakati bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa UNJ yang berwenang dalam penyelenggaraan MPA.
(2) Surat Keputusan Pengakuan MPA dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas dan disepakati bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa
Daerah tingkat Fakultas, diketahui oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Pusat (Universitas) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa Pusat (Universitas).
(3) Surat Keputusan Pengakuan MPA dikeluarkan oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Jurusan dan disepakati bersama Lembaga Eksekutif Mahasiswa
Daerah tingkat Jurusan, diketahui oleh Lembaga Legislatif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa Daerah tingkat Fakultas.
Pasal 55
Setelah Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi MPA telah dikeluarkan, maka paling lambat satu bulan setelah penyerahan Surat Keputusan Pengakuan Kualifikasi MPA,
penyelenggara MPA wajib mengeluarkan tanda jasa/sertifikat/piagam atau sejenisnya dan diberikan pada peserta MPA sesuai dengan Surat Keputusan Pengakuan
Kualifikasi MPA.
Pasal 56
(1) Pengakuan Kualifikasi MPA tingkat fakultas dinyatakan legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh :
a. Ketua Panitia;
b. Ketua BEMF;
c. Mengetahui PR III.
(2) Pengakuan Kualifikasi MPA tingkat jurusan dinyatakan legal atau layak digunakan atau fungsional di OPMAWA UNJ apabila telah ditandatangani oleh :
a. Ketua Panitia;
b. Ketua BEMJ;
c. Ketua Jurusan.

BAB XI
PEMBIAYAAN
Pasal 57
(1) Pembiayaan MPA UNJ dapat bersumber dari dana MPA UNJ, Persatuan Orang tua Mahasiswa dan sumber lain yang halal serta tidak mengikat.
(2) Segala pembelanjaan atas sumber dana tersebut diatur oleh masing-masing panitia MPA UNJ.
(3) Segala pembelanjaan atas pembiayaan TIPE MPA UNJ diatur oleh anggota TIPE MPA UNJ yang berwenang.
BAB XII
MOU MPA UNJ

Pasal 58
MOU MPA UNJ merupakan hasil kesepakatan bersama antara panitia MPA dengan TIPE MPA yang telah diketahui oleh birokrasi sesuai dengan tingkatannya yang bersifat
mengikat kedua belah pihak.

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Pasal 59
MOU MPA UNJ Paling lambat dibuat H-30 pelaksanaan MPA UNJ disesuaikan dengan jadwal pada tiap tingkatannya.
Rancangan MOU MPA UNJ dibuat oleh lembaga legislative pada tingkatannya.
Rancangan MOU MPA UNJ dibahas bersama oleh TIPE MPA UNJ dan Panitia MPA UNJ.
MOU MPA UNJ dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Ketua TIPE MPA UNJ ,Ketua Panitia MPA UNJ, Ketua Lembaga Legislatif, dan Ketua Lembaga Eksekutif.
MOU MPA UNJ harus diketahui oleh Birokrasi UNJ dibuktikan dengan tanda tangan pihak birokrasi sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 60
MOU MPA UNJ merupakan kesepakatan bersama yang minimal berisi mengenai :
a. Waktu Pelaksanaan MPA;
b. Batas Maksimal waktu pelaksanan MPA;
c. Batas Wilayah Pelaksanaan MPA;
d. Pelanggaran dan Sanksi MPA UNJ (Peserta MPA, Panitia MPA, dan TIPE MPA);
e. Hak-hak TIPE MPA UNJ;
f. Aspek Pengawasan TIPE MPA UNJ;
g. Atribut dan Kebijakan yang telah dibuat oleh Panitia MPA UNJ dan TIPE MPA UNJ;
h. Kesepakatan lain yang mengatur jalannya kegiatan MPA UNJ.
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 61
(1) Semua perangkat MPA harus mentaati segala aturan yang disebutkan.
(2) Apabila pasal 58 ayat (1) tidak berjalan semestinya, maka Lembaga Legislatif Mahasiswa UNJ berhak menyatakan ini sebagai pelanggaran dan berhak mengeluarkan
tindakan dengan memperhatikan pertimbangan Pimpinan UNJ (Birokrat UNJ).

BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 62

(1) Segala bentuk peraturan, kesepakatan, maupun ketetapan MPA khususnya mengatur MPA yang dibuat harus berpedoman pada Peraturan OPMAWA UNJ tentang
Pedoman Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan OPMAWA UNJ.
(2) Segala bentuk peraturan, kesepakatan, maupun ketetapan MPA khususnya mengatur MPA UNJ sesuai ketentuan Pasal 62 Ayat (1) yang ada masih tetap berlaku
selama tidak bertentangan dengan Peraturan OPMAWA ini.
(3) Apabila segala bentuk peraturan, kesepakatan, maupun ketetapan MPA UNJ khususnya mengatur MPA UNJ yang dibuat tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 62 Ayat
(1) dan Ayat (2), maka peraturan, kesepakatan, maupun ketetapan MPA UNJ tidak sah dan tidak berlaku.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 63
(1) Pada saat PO UNJ tentang MPA ini mulai berlaku, PO UNJ tentang Masa Pengenalan Akademik Nomor 2 Tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2) PO UNJ ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PO UNJ ini dengan penempatannya dalam
Lembaran OPMAWA UNJ dan Berita Acara OPMAWA UNJ. Apabila dikemudian hari terjadi kesalahan maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di___________,_______________

Anda mungkin juga menyukai