Prosedurpengujianrutintrafo 140408193529 Phpapp02 PDF
Prosedurpengujianrutintrafo 140408193529 Phpapp02 PDF
Kelas
Lelompok
Penanggung Jawab
Anggota Kelompok
: II B D4
:1
: Abdan Arsyad
:
1. Akmal Auliya A.
2. Eza Rizky R.
3. Sufyan Hadi H.
4. Raudah Freedawn M.
5. Ilyas
/ 1241150014
/ 1241150041
/ 1241150011
/ 1241150048
/ 1241150049
/ 1241150003
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ......................................................................................................... iv
I. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI ................................................................................1
Prosedur Percobaan tahanan isolasi........................................................................5
II. PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN ........................................................................6
Prosedur Percobaan tahanan kumparan .................................................................8
III. PENGUJIAN RUGI BESI DAN ARUS BEBAN NOL ........................................................9
Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open Circuit) ............. 12
IV. PERCOBAAN SHORT CIRCUIT ............................................................................... 13
Prosedur Percobaan short circuit .......................................................................... 14
V. PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR ..................................... 16
Prosedur Percobaan Perbandingan Belitan Transformator ..................................... 17
VI. PENGUJIAN VECTOR GROUP TRANSFORMATOR ................................................... 18
Prosedur percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator . 21
Prosedur Percobaan dengan Truth Table ............................................................... 22
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur semoga selalu tetap tercurahkan kepada ALLAH SWT
karena atas limpahan rakhmad serta hidayah-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Mesin Listrik untuk membuat sebuah laporan
tentang Prosedur Pengujian Rutin Transformator 3 fasa dengan mudah dan
lancar. Laporan Mata Kuliah Mesin Listrik ini kami susun untuk memenuhi tugas
semester genap. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. RACHMAT SUTJIPTO ,B.TECH. ,MMT selaku dosen pembimbing
mata kuliah Mesin Listrik.
2. Orang tua kami yang memberikan dukungan baik secara materi maupun
nonmateri.
3. Teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan.
4. Serta semua pihak yang turut membantu melancarkan dalam
pelaksanaan tugas kami ini
Apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan kata-kata kami mohon maaf
karena sebagai makhluk tuhan yang tak sempurna pasti memiliki kekurangan. Kami
juga mengharapkan semoga tugas yang kami susun sedemikian rupa dapat memberi
manfaat yang berguna bagi para pembaca.
Penyusun
iii
PENDAHULUAN
a. Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator,
meliputi:
b. Pengujian Jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah
transformator yang mewakili transformator lainnya yang sejenis, untuk
menunjukkan bahwa semua transformator jenis ini memenuhi persyaratan yang
belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian jenis terdiri dari pengujian:
c. Pengujian khusus
Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan
atas persetujuan pabrik denga pembeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu
atau lebih transformator dari sejumlah transformator yang dipesan dalam suatu
kontrak. Pengujian khusus meliputi :
dielektrik
pengujian impedansi urutan nol pada transformator tiga phasa
hubung singkat
harmonik pada arus beban kosong
tingkat bunyi akuistik
daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
iv
Tujuan
1. Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.
2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat
3. Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi
tegangan.
II.
Dasar Teori
Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran
dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil
(nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi
tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer,
sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk
mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo
tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan batasan) yang
harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal.
Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup
aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan
isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu
akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi
oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia
dan kelembaban udara di sekitarnya.
Megger
Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah
satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur
kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan
antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang
sama, Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi
tegangan menengah maupun tegangan rendah.
Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji
isolasinya.
Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada
pengukuran tahanan isolasi transformator`:
III.
1 buah
1 buah
secukupnya
IV.
Rangkaian Percobaan
Insulation
tester
HV
LV
Gnd
HV
LV
HV
Insulation
tester
LV
Gnd
LV
Insulation
tester
S
HV
LV
Insulation
tester
S
V.
VI.
Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV
3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo.
II.
Dasar Teori
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa
nilai tahanan pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila
kumparan tersebut dialiri arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut
dapat digunakan untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi
HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan
dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi
HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan
sebelum trafo dihubungkan.
Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai
dengan hukum Ohm : V = I x R
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi
HV lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.
Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga
bisa mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui
lilitan pada trafo tersebut dalam kondisi terputus atau short.
Dari hasil tes tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3
fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak
ditinjau dari sisi nilai tahanan kumparannya. Pembandingan dilakukan
pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa R,S,T dengan netralnya)
ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes tersebut hasilnya
hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam keadaan
seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada tiap
fasa hampir sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri
arus juga sama, sehingga memungkinkan adanya keluaran yang
seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut standard IEC ketidak
seimbangan beban yang diijinkan adalah 5% ,karena dengan
tingginya ketidak seimbangan beban maka berpengaruh sekali
terhadap besarnya arus netral
6
III.
IV.
1 buah
1 buah
secukupnya
Rangkaian Percobaan
HV
LV
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
V.
VI.
Hasil Pengukuran
Tabel pengukuran tahanan kumparan transformator
Sisi HV
No
Phasa
RN
SN
TN
Tap Tegangan
(V)
199
209
220
231
242
199
209
220
231
242
199
209
220
231
242
Tahanan ()
0,4684
0,4779
0,5403
0,5292
0,6531
0,4425
0,4015
0,4533
0,4373
0,4945
0,4054
0,4156
0,528
0,4839
0,49
Sisi LV
No
Phasa
rn
sn
tn
Tap Tegangan
Tahanan ()
127
220
127
220
127
220
0,1709
0,3476
0,1687
0,3741
0,2265
0,375
Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi
maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 1.4.) dan
apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung
belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, maka akan
timbul gaya gerak listrik (GGL).
Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di sisi
tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan
tegangan nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ;
- Alat-alat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat.
Untuk parameter trafo 3 phasa dengan hubungan delta delta didapatkan rumus
perhitungan sebagai berikut
P oc =
V oc = V oc
I oc =
Rc =
Cos oc =
I =
2.1
sin oc
Xm =
1.3.
3
sin
11
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
2.2
Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open
Circuit)
1.
2.
3.
4.
5.
2.3
Tabel hasil pengujian rugi besi dan arus beban nol pada
transformator
Vp line-line
Vs line-line
I Line
Sisi Primer
Sisi sekunder
PR
PT
(A)
(V)
(V)
(watt)
(watt)
R-S S-T
R-T r-s s-t r-t
r
s
t
219,8 219 218,4 410 420 420 0,49 0,42
0,35
22
70
R-N
S-N
T-N
r-n s-n
t-n
Xm =
3 1272
3
sin
48
48387
48
= 1008,06
3 127
= 0,42
12
P 3 phasa
(watt)
48
Power
meter
90
Y
Full load copper loss = Psc
Psc
3
I
sc
3
Vsc
Psc
3
I sc
Psc
Psc
I sc
I sc
Vsc
Vsc
3
V
V
sc sc
I sc
3I sc
Vsc
Z eq
Vsc
3Vsc
I sc
I sc
Req
Psc
Psc / 3
2
I sc
I sc / 3
Z eq
Psc
I sc 2
Req
Psc
P
sc2
2
I sc 3I sc
2
X eq Z eq Req2
X eq Z eq Req2
C. Daftar Peralatan
13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
secukupnya
secukupnya
D. Test Circuit
Star-star Connection
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3 V.I
S=
F. Tabel Data
Tabel Hasil Percobaan Short Circuit
VHV (volt)
R-S
15
R-N
9
S-T
15,5
S-N
8,5
ILV(nominal) (A)
T-R
15,5
T-N
9
R
7,02
S
7,34
T
7,18
P1
(watt)
P2
(watt)
64
108
ZSC =
. ,
= 1,2
Xek = ( . ) . = , , = , = 0,5
15
Ptot
(watt
)
168
Rek
()
Xek
()
Zsc
(%)
1,08
0,5
1,2
=
=
16
(1 Buah)
(1 Buah)
secukupnya
secukupnya
POWER SUPPLY
Rangkaian Percobaan
Vs Line
Vrs = 410
Vrt = 420
Vst = 420
17
a
VP/VS = 0,5
VP/VS = 0,5
VP/VS = 0,5
18
(1 Buah)
(1 Buah)
(1 Buah)
secukupnya
POWER SUPPLY
19
20
21
Voltage
Cc < Bc = Cb > Cc < AB
Cc < Bc > Cb = Cc < AB
Cc < Bc > Cb < Cc < AB
Cc < Bc > Cb < Cc > AB
Cc < Bc > Cb < Cc > AB
Cc = Bc > Cb < Cc > AB
Cc > Bc = Cb < Cc > AB
Cc > Bc < Cb = Cc > AB
Cc > Bc < Cb > Cc >= AB
Cc > Bc < Cb > Cc < AB
Cc < Bc < Cb > Cc < AB
Cc = Bc < Cb > Cc < AB
POWER SUPPLY
Group
Number
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Rangkaian Percobaan
Bc
175
Cb
175
22
Cc
90
AB
200