BUMN merupakan perusahaan yang didirikan dan dikelola Negara untuk menjalankan
kegiatan opeasional di sektor indstri dan bisnis strategis. Persaingan bisnis yang semakin tajam
dan mengglobal semakin menjadi tantangan yang menuntut perusahaan untuk selalu berkembang
dan dinamis. Dalam perkembangan tersebut diperlukan adanya peningkatan kinerja,
produktivitas dan efisiensi seluruh kekuatan ekonomi setiap perusahaan nasional di Indonesia.
Salah satunya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan badan yang dikelola
oleh negara dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. BUMN memiliki peran yang
cukup besar dalam perekonomian di Indonesia karena kebutuhan publik akan listrik, bahan
bakar, air bersih, telekomunikasi, bahan pangan, perbankan, masih dikerjakan oleh BUMN.
Pada dasarnya memang pemerintah Indonesia mendirikan BUMN dengan tujuan yang
bersifat ekonomi dan tujuan yang bersifat sosial. Dalam tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN
dimaksudkan untuk mengelola sektor-sektor bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak
tertentu, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 33 UUD 1945, dikuasai oleh BUMN. Sedangkan
tujuan BUMN yang bersifat sosial antara lain dapat dicapai melalui penciptaan lapangan kerja
serta upaya untuk membangkitkan perekonomian lokal. Hal tersebut juga selaras dengan peran
BUMN yang tercantum dalam UU No.19 tahun 2003 sebagai penggerak ekonomi, untuk
pelayanan umum, sebagai perintis usaha, untuk mengembangkan ekonomi lemah serta sebagai
perusahaan juga harus profit. Kebijakan pemerintah untuk melakukan Go Public tehadap
beberapa BUMN salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
BUMN dalam rangka menghadapi persaingan di pasar global dan untuk memberikan kesempatan
kepada masyarakat berperan serta dalam pemilikan saham BUMN. Menurut Penelitian
Megginson, DSouza dan Nash dalam Pranoto (2007) bahwa privatisasi BUMN telah
membangun praktek corporate governance menjadi lebih baik.
2) mungkinkah pihak swasta atau asing menajadi pemegang saham atau pemilik modal BUMN
dan bagaimana pegaturannya ?
Pihak swasta atau asing dapat menjadi pemegang saham modal BUMN dengan melihat
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan Yang
Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (PP No.83/2001). Dalam pertimbangan
3) Mungkinkah terjadi penggabungan atau peleburan antara persero dan perseroan terbatas ? jika
mungkin, apa alasannya dan bagaimana caranya? Apa ada peraturan yang menajdi dasar
hukumnya ? berikan 1 contoh:
Dalam persero akan terjadi peleburan dengan perseroan terbatas dengan alasan untuk
menciptakan ilkim usaha yang sehat dan efisien. Menurut undang-undang nomor 40 tahun 2007
Memiliki iklim usaha yang sehat tentunya akan mewujudkan kompetisi usaha yang sehat pula
dan saling menguntungkan serta menghindari monopoli usaha yang mengarahkan kepada
persaingan usaha yang tidak sehat. Selain itu, mekanisme Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan harus memperhatikan kepentingan perseroan, pemegang saham minoritas, dan
karyawan perseroan yang bersangkutan, kepentingan masyarakat dan juga memperhatikan
kepentingan kreditor. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan hanya dapat dilakukan
dengan persetujuan pemegang saham dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
dihadiri oleh pemegang saham yang mewaklili paling sedikit (tiga perempat) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit (tiga
perempat) bagian dari jumlah suara tersebut.
Terjadinya Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan oleh suatu Perseroan Terbatas juga
akan mempengaruhi lalu lintas permodalannya yang terbagi dalam bentuk saham seperti aktiva
dan pasiva perseroan yang menggabungkan atau meleburkan kecuali pengambilalihan beralih
karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan atau perseroan hasil peleburan.
Pemegang saham perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri karena hukum menjadi
pemegang saham perseroan yang menerima penggabungan atau perseroan hasil peleburan.
Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum terhitung sejak
tanggal penggabungan atau peleburan mulai berlaku. Sebaliknya tentang Pengambilalihan. Lalu
lintas permodalannya melalui saham dilakukan dengan cara Pengambilalihan saham yang telah
dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh perseroan melalui direksi perseroan atau langsung
dari pemegang saham. Pengambilalihan dapat juga dilakukan oleh badan hukum atau orang
perseorangan. Dengan adaya Pengambilalihan saham juga mengakibatkan beralihnya
pengendalian terhadap perseroan tersebut. Dalam hal pengambilalihan yang dilakukan oleh
badan
hukum
berbentuk
perseroan,
direksi
sebelum
melakukan
perbuatan
hukum
Pengambilalihan harus berdasarkan keputusan RUPS yang memenuhi kuorum kehadiran dan
ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS. Sementara Pengambilalihan yang
dilakukan oleh direksi, pihak yang akan mengambil alih menyampaikan maksudnya untuk
melakukan Pengambilalihan kepada direksi perseroan yang akan diambil alih.
Cara melakukan penggabungan dan peleburan tersebut adalah :
Rencana penggabungan tersebut harus terlebih dahulu dituangkan ke dalam rancangan
penggabungan atau peleburan yang disusun oleh direksi dari perseroan yang ingin melakukan
penggabungan.
Rancangan penggabungan tersebut harus disetujui oleh RUPS dan memuat paling sedikit atau
sekurang-kurangnya :
a. Nama dan tempat kedudukan dari setiap perseroan yang akan melakukan penggabungan
(merger).
b. Alasan serta penjelasan masing-masing direksi perseroan yang akan melakukan
penggabungan dan persyaratan penggabungan.
c. Tata cara penilaian dan konversi saham perseroan yang menggabungkan diri terhadap
saham perseroan yang menerima penggabungan.
d. Rancangan perubahan anggaran dasar perseroan yang menerima penggabungan apabila
ada.
e. Laporan keuangan yang meliputi tiga tahun buku terakhir dari tiap perseroan.
f. Rencana kelanjutan atau pengakhiran perseroan yang akan melakukan penggabungan.
g. Neraca proforma perseroan yang menerima penggabungan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
h. Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota direksi, dewan komisaris dan
i.
pihak ketiga.
j. Cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap penggabungan
perseroan.
k. Nama anggota direksi dan dewan komisaris serta gaji, honorarium dan tunjangan bagi
anggota direksi dan dewan komisaris perseroan yang akan melakukan penggabungan.
l. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan penggabungan.
m. Laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap perseroan
n.
4) untuk menyehatkan dan menyelamatkan kondisi bank bermasalah saat itu dalam kasus bank
bumi daya, bank exim, bank dagang Negara dan bank pembangunan Indonesia, banyak cara yang
bisa dilakukan pemerintah yaitu marger, konsolidasi, akuisisi. Tampaknya pemerintah akan
mengambil salah satu diantara ketiga pilihan tersebut untuk menyelesaikan kasus diatas. Menurut
saudara mana yang lebih tepat, apa alasannnya dan jelaskan!
Untuk menyehatkan dan menyelamatkan kondisi bank bermasalah dapat dilakukan
konsolidasi, karena dalam konsolidasi Perusahaan-perusahaan yang melakukan konsolidasi akan
memiliki kekuatan yang lebih besar untuk bersaing dengan perusahaan yang lain karena biasanya
proses konsolidasi dilakukan oleh lebih dari dua perusahaan yang melebur menjadi satu dan
dengan melakukan konsolidasi perusahaan yang mengalami kesulitan modal tidak harus
dilikuidasi, akan tetapi masih tetap bisa bertahan meski dengan perusahaan yang baru.