PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan
derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan merupakan unit
utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu
dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang
dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan
masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan
keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap perkembangan keluarga, misalnya
keluarga dengan pasangan baru (Berganning family) / keluarga pemula.
Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru
merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada keluarga tahap ini
perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap masalah
kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat perhatian dari
pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan, karena memicu terjadinya
angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat banyak, yakni 34,5% dari
total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah antara 2-2.5 juta pasangan setiap
tahunnya. Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010).
Presentase pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah
tahun 2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat desa. Pada
tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda mencapai 50,08%
(BKKBN. 2009). Maka dari hal tersebut diatas penulis mengambil asuhan keperawatan
keluarga dengan kasus berganning family/ keluarga dengan pasangan baru.
Keluarga dengan pasangan baru/ Berganning family adalah ketika masing-masing
individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah, dan
meninggalkan keluarganya masingmasing serta mempersiapkan keluarga yang baru.
Pasangan baru menikah adalah tahap awal pembentukan keluarga, jadi dibutuhkan adaptasi
yang baik.
Butuh penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari, belajar hidup bersama, beradaptasi
dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Mereka merupakan anggota dari 3 keluarga yaitu
keluarga suami, istri dan membentuk keluarga sendiri. Masing-masing mengahadapi
perpisahan dengan keluarga orang tuanya. Mereka mulai membina hubungan baru dengan
keluarga dan kelompok sosial pasangan.
Pada tahap keluarga dengan pasangan baru mempunyai tugas perkembangan keluarga
yang harus dipenuhi. Tugas perkembangan tersebut adalah membina hubungan intim yang
saling memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan orang lain
dengan menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis dan keluarga berencana.
Selain mempunyai tugas, keluarga juga mempunyai fungsi supaya keluarga menjadi
sejahtera. Fungsi keluarga yang harus dipenuhi meliputi fungsi afektif, sosialisasi, perawatan
kesehatan, ekonomi, biologis, psikologis dan fungsi pendidikan. Maka dari hal tersebut peran
perawat sangat berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan
keperawatan keluarga pasangan baru menikah.
Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada
keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk
membantu mereka mengenali tugas dan perkembangan pada keluarga tahap tersebut. Asuhan
keperawatan juga membantu memandirikan pasangan baru menikah dalam pengambilan
keputusan terkait masalah kesehatan yang mereka alami.
Sehingga pada tumbuh kembang pada keluarga pasangan baru menikah pengkajian
asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi
tugas perkembangannya.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah (keluarga tahap 1).
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan penulis mengetahui :
a. Pengkajian pada keluarga dengan pasangan baru menikah / keluarga tahap
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru menikah.
c. Membuat rencana tindakan keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah.
d. Melakukan implementasi keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah.
e. Mengevaluasi atas tindakan keperawatan yang telah dilakukan kepada keluarga
f.
menikah.
1.3 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ini adalah :
BAB I
: Pendahuluan yang berisi latar belakang , tujuan penulisan, metode penulisan
Dan sitem penulisan
BAB II
BAB III
BAB IV
: Pembahasan
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definis keluarga
keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah kumpulan dua
orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu
punya peran masing-masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan
anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilahistilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah
keluarga .
Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang
komprehensif, yaitu sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan -ikatan
kebersamaan dan keintiman.
Hariyanto, 2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan
oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /
lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing masing, ada pengambil keputusan,
kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah
Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2. Ada
keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
Struktur keluarga (ikatan darah) : 1.Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal,
keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan
itu berasal dari jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4.
Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan.
Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri.
2.2 Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar
1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama,
sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih
indikator KS tahap I.
terakhir, Anggota yang berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap, Umur 10, 60
tahun dapat baca tulis, Umur 7-15 tahun bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga
masih pus saat ini berkontrasepsi.
4. KELUARGA SEJAHTERA III
Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama, pakaian berbeda
tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota melaksanakan ibadah,
daging/telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir, luas
2
lantai 8 m perorang, anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir.
pengkajian
meliputi
pengumpulan
informasi
dengan
cara
sistematis
dengan
pencegahan
tradisional
Merupakan
pilihan
bagi
keluarga
untuk
pengobatan dan
7
keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila
peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan
mengakibatkan ketegangan dalam keluarga
9) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya
agar tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu
bagi anggota keluarga itu sendiri.
b. Fungsi sosialisasi . keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga
dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak
memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan
anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi
menjadi labil dan mudah stress.
c. Fungsi kesehatan Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan
melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah. Hal-hal yang perlu
dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami fakta-fakta
dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
2. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;
a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah
b) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh
c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan
f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam mengatasi masalah.
macam
pandangan
perawatan
negatif
yang
terhadap
11
nutrisi
12
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan
c.
ketidakmauan keluarga
mengambil keputusan/tindakan
ketidakmampuan
14
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Tinggi
Sedang
Rendah
Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera ditangani
ditangani
Masalah tidak dirasakan
Skoring :
Skor
Angka tertinggi X BOBOT
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
15
4.
Menyusun tujuan
menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi kepada klien
kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan
ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan keluarga . Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.
Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap
evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
I.
Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn.T
Umur
: 28 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat
: Jl. Nusa Indah
Nomor telepon
: 085839102342
2. Komposisi keluarga
No
Nama
JK
Umur
Hub.Klg
1.
2.
Tn. T
Ny.A
L
P
28 thun
26 thn
Suami
Istri
Status
imunisasi
Lengkap
Lengkap
Pendidikan
S1
S2
18
3.
4.
5.
6.
Tn. E
Ny.M
Tn. W
Ny.L
L
P
L
P
57 thn
62 thn
22 thn
25 thn
Orang tua
Orang tua
Adik
Adik
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
S1
S1
S1
S1
3. Genogram
Ket :
: laki laki
satu rmah
: perempuan
: tinggal
: Klien
4. Type keluarga
Tipe keluarga Keluarga Besar ( extended family ).
5. Suku bangsa
Pasien mengatakan bersuku bangsa melayu
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien mengatakan beragama islam dan melakukan ibadah sholat
7. Status social ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ayah, Ibu, Suami, Istri
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Pasien mengatakan dalam rekreasi keluarganya sering kali jalan-jalan keluar kota
bersama keluarga.
3.2 RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
19
Keluarga Tn.T sekarang pada tahap keluarga dengan keluarga yang baru menikah
dengan tugas perkembangan, antara lain: Keluarga Tn. T dan Ny. A baru menikah 3
minggu yang lalu dan belum mempunyai anak, jadi keluarga Tn. S dan Ny. N berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Ny.A mengatakan saat ini keluarga Ny. A dan Tn. T sebagai keluarga baru belum
memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Ny. A nanti setelah 1 tahun
menikah,namun sebenarnya mereka tidak memberikan patokan. berapa jumlah anak
yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. A saat ini
dia dengan suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman
dan masyarakat sekitar.Saat ini keluarga Ny. P dan Tn. A tinggal di rumah mertua.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a. Riwayat kesehatan pada keluarga inti , perhatian terhadap penyakit, sumber
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan , pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan
N
Nama
Umur
BB
Keadaan
Imunisasi
Masalah
TindakanYang
Kesehatan
(BCG/ Polio/
Kesehatan
telah dilakukan
Gastritis
Berobat
Lengkap
Gastritis
rumah sakit
Berobat
ke
Lengkap
dan Malaria
Gastritis
rumah sakit
Berobat
ke
DPT/HB/
1.
2.
3.
Tn.T
Ny. A
Tn.E
28 th
26 th
57 th
54
48
63
Sehat
Sehat
Sehat
Campak)
Lengkap
ke
rumah sakit
ada Berobat
ke
4.
Ny.M
62 th
54
Sehat
Lengkap
Tidak
5.
Tn.W
22 th
49
Sehat
Lengkap
masalah
rumah sakit
Tidak ada Berobat
ke
Lengkap
masalah
rumah sakit
Tidak ada Berobat
ke
6.
Ny.L
25 th
46
Sehat
masalah
rumah sakit
yang sama, dan Ny.A juga mengatakan pernah mengalami magh (gastritis) dan pada
keluargan Ny.A yang juga pernah mengalami magh (gastritis) Tn.E , dan Ny.A juga
mengatakan pernah mengalami sakit malaria waktu SMA dan Tn.E juga mengalami
penyakit malaria, sedangkan Ny.L tidak mengalami penyakit yang sama dengan
keluarganya hanya saja Ny.L pernah mangalami demam.
3.3 LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
Rumah keluarga Tn. E berukuran 9 X 15 M, rumah permanen, terdiri dari ruang
tamu, 1 ruang keluarga,6 ruang kamar, 2 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 WC beserta
kamar mandi, lantai terpasang keramik, terdapat jendela dan ventilasi pada kamar, dan 1
ruang makan
2. Denah rumah
khawatir terhadap
Variabel
1.
Riwayat
Malaria
T Sakit dan nyeri Tidak
mengatakan
sering
Ny.M
Reumatik
ada Sakit dan nyeri
sakit telat
pada lutut
makan
Riwayat
Tidak
penyakit
masalah
sering
juga
merasa
panas
dingin
ada Malaria
dan Gastiris
Ny. S perna
gastritis
terjatuh sekitar
sebelumya
3 bulan yang
lalu saat
berjalan
menuju ke
TTV
kamar
TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 110/70 TD : 120/80
Kepala
mmhg
N : 81 X/Menit
P : 21 X/Menit
S : 36,50 c
Bentuk
:
mmhg
N : 76 X/Menit
P : 20 X/Menit
S : 360 c
Kepala
mmhg
N : 73 X/Menit
P : 19 X/Menit
S : 36,50 c
Bentuk
:
mmhg
N : 85 X/Menit
P : 20 X/Menit
S : 370 c
Kepala
normal
tidak simetris,
normal
tidak simetris,
ada
nyeri rambut
ada
nyeri distribusi
tekan.
Distribusi
bewarna
: hitam,
tekan.
Distribusi
rambut merata,
: tidak ada lesi,
merata
distribusi
merata
konjungtiva
Tekstur : halus,
Tekstur : halus,
merata, tidak
tidak anemis,
23
: konjungtivaan
semetris,
Leher
sedikit
simetris
serumen.
bersih
simetris dan
: berih
dan semetris,
ada
sedikit
serumen.
merah
Konjungtiva :
muda,an
merah muda,an
anemis,
anemis,
:
Hidung
simetris,
simetris,
bersih, Mulut :
bersih, Mulut :
gigi
gigi
utuh,
Lidah : bersih
Tidak
ada Tidak
utuh,
Lidah : bersih
ada Tidak
ada Tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar
geta kelenjar
geta kelenjar
bening,
tidak bening,
tidak bening,
ada
diviasi ada
trakea,
Thorak
beruban,
Konjungtiva :
pembesaran
hidung
Hidung
lesi, rambut
diveasi ada
tidak trakea,
tidak trakea,
ada lesi
Bentuk
ada lesi
Bentuk
ada lesi
Bentuk
ada lesi
Bentuk
normochest,
normochest,
normochest,
normochest,
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
suara
nafas suara
nafas suara
bantuan ada
bantuan ada
Abdomen
saat bernafas
saat bernafas
saat bernafas
saat bernafas
Tidak
ada Saat dilakukan Tidak
ada Tidak ada
masalah
dan pengkajian,
tidak
ada Ny.A
masalah
nyeri tidak
distensi
abdomen
sebelah
atas
abdomen
kiri abdomen
dengan
skala nyeri 4
dan rasa nyeri
seperti
tertusuk-tusuk,
9
Ekstremitas
Lengkap,
detik, ekstr
ekstremitas
keterbatasan
pada sendi
bawah,tidak
baik, lutut
keterbatasan
emitas ekstremitas
ekstremitas
bawah,tidak
Ada Ada
bawah, nyeri
pada lutut
pada
pergelangan
10
Kulit
kaki
Tidak ada lesi , Tidak ada lesi , Tidak ada lesi , Tidak ada
tidak
ada tidak
ada tidak
ada perbedaan
11
Genetalia
warna
kulit warna
kulit warna
tidak
ada tidak
ada tidak
kulit bila
ada dibandingkan
perbedaan
perbedaan
perbedaan
dengan kulit
dibandingkan
dibandingkan
dibandingkan
lainnya
dengan
kulit dengan
kulit dengan
lainnya
Tidak
lainnya
dapat Tidak
lainnya
dapat Tidak
kulit
dapat Tidak dapat
dilakukan
dilakukan
dilakukan
dilakukan
pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan
pemeriksaan
25
8. Harapan Keluarga
1. Tidak ada anggota keluarga yang sakit
2. Masalah kesehatan tidak bertambah para
3. Kondisi kesehatan kedepan semakin membaik
4. Tetap menjadi kelurga yang harmonis dan bahagia
5. Dan umur pernikahan diharapkan sampai kakek nenek.
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Dan Sintesa Data
Data
Ds :
-
Kemungkinan penyebab
Ketidak mampuan
keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah gastritis
Masalah/ diagnosa
Resiko pengulangan
gastritis pada keluarga
Tn.T terutama Ny. A dan
Ny.E.
Ketidak mampuan
keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah reumatik
Do :
-
Ds :
- Ny. M mengatakan sakit pada sendi
dan lutut
- Ny. M mengeluh sulit untuk
beraktivitas
Do :
-
26
Data subjektif :
Ny.A Mengatakan belum tahu
tentang apa itu kesehatan reproduksi
Ny.D mengatakan belum ingin
memiliki anak, tetapi sebenarnya dia
tidak menunda.
Ny.D mengatakan sebenarnya dalam
keluarganya
belum
mengetahui
tentang bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan membina keintiman
dengan suami.
Data objektif :
Usia Pernikahan Belum Cukup 1
Bulan Karena Nikah 6 Agustus
Kemarin
Usia Ny.A 26 tahun dan Tn.T 28
tahun
Kemungkinan
keluarga
tidak mengenal masalah
tugas
perkembangan
keluarga baru menikah.
Kurang
pengetahuan
tentang
tugas
perkembangan keluarga
baru
menikah
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
tugas
perkembangan keluarga
baru menikah.
3.5 SKORING
PRIORITAS
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KELUARGA
BARU
MENIKAH
Dx 1 : Keterbatasan gerak pada keluarga Tn.T terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
27
No
Kriteria
1
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
2
Skor
3
2
1
3
2
Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
1
0
Bobot
1
2
1
0
Jumlah
Pembenaran
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak
bertambah parah
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Adanya riwayat jatuh dan
mobilitas yang tinggi pada Ny.S
dapat menyebabkan masalah
dicegah menjadi rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasakan adanya
masalah dan menurut keluarga
masalah Ny. S harus segera
ditangani
1 + 2 + 1/3 + 1 = 4 1/3
Dx 2 : Nyeri akut pada keluarga Tn. T terutama pada Ny.A dan Tn.E nberhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastristis
No
Kriteria
Skor
Bobot
Pembenaran
28
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
2
Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
1
0
2
1
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak
mengganggu aktifitas Tn. A
1/2 X 2 = 1
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 2/3
Adanya frekuensi yang cukup
tinggi pada Tn. A yaitu sekitar
2-3 X/Bulan mmenyebabkan
potensi masalah untuk dicegah
rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah berat
harus segera ditangani
Jumlah
1 + 2 + 1/3 + 1 = 3 2/3
Dx 3 : Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru
menikah.
No
Kriteria
Skor
Bobot
Pembenaran
29
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
3
2
1
2
1
0
3
2
1
Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
Jumlah
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar harapan
keluarga dapat tercapai
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Masalah telah terjadi dan
perlahan harus ditangani
1/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah,
namun menurut keluarga hal itu
tidak membutuhkan penanganan
1 + 1 + 1/3 + = 2 5/6
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut pada
keluarga Tn.T
terutama pada
Ny.A dan Tn. E
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga dengan
gastristis
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Tujuan umum :
Nyeri pada
Tn.T
teratasi/berkura
ng
Tujuan khusus :
Setelah
dilakukan 2 kali
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
1.Mengenal
masalah
gastritis pada
Dengan menggunakan
leaflet :
1. Diskusikan
30
Ny.A dan
Tn.E
a. Menyebutka
n pengertian
gastristis
b. Menyebutka
n penyebab
gastristis
c. Menyebutka
n tandatanda dan
gejala
gastristis
2.Memutuskan
untuk
mengatasi
masalah
gastritis
a. Memutuskan
Respon
verbal
Gastristis : suatu
keadaan atau
perdarahan
mukosa lambung
yang dapat bersifat
akut, kronis,
difusi, atau local
Respon
verbal
2.
3.
4.
5.
bersama
keluarga tentang
pengertian
gastristis
menggunakan
leaflet
Beri motifasi
untuk
mengemukakan
pendapatnya
Jelaskan tentang
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala
gastristis
Berikan
pertanyaan
tentang
gastristis
Beri pujian atas
jawaban yang
diberikan
Cara mengurangi
gastritis :
1.Makan sedikit tapi
Respon
sering
verbal 2.Makan tepat waktu
3.Banyak minum air
hangat
4.Awasi tanda dan
gejala gastritis
31
cara
mengurangi
manajemen
gastritis
b. Memutuskan
untuk
merawat
Respon
verbal
Keluarga
memutuskan untuk
merawat dan
mengatasi masalah
gastritis pada Tn.E
dan Ny.A
Diskusikan dengan
keluarga tentang
gastritis. Cara
mengurangi gastritis
- Tanyakan kembali
tentang cara
mengurangi gastritis
- Berikan pujian atas
usaha yang dilakukan
4.Memodifikasi
lingkungan
dengan cara :
a. Menyebutk
an
makanan
yang
dihindari
dan boleh
dikonsumsi
Respon
verbal
Respon
verbal
makanan yang
dapat dikonsumsi
Tn. E dan Ny.A :
1. keluarga tidak
menyajikan
makanan yang
dapat merangsang
penyakit seperti
makanan pedas
2. keluarga tidak
memakan buahbuahan asam
3. hindarkan stress
dari Tn.E dan
Ny.A
4. bantu keluarga
memili makan
yang sesuai
dengan kondisi
penyakit :
- menyediakan
manan yang agak
lunak
- selalu
menyediakan
makanan karena
Tn.E dan Ny.A
harus makan
sedikit-sedikit tapi
sering
1.Diskusikan bersama
keluarga mengenai
memili, mengola, dan
menyajikan makanan
sesuai kondisi Tn.E
dan Ny.A
2.Motifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
memili, mengola, dan
menyajikan makanan
3.Beri kesempatan pada
keluarga untuk
menilai sendiri
penyajian makanan
untuk Tn.E dan Ny.A
4.Bersama- sama
melakukan modifikasi
lingkungan
1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas,
posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan
lainnya
5.Keluarga
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
a. Menyebutkan
sarana
Respon
kesehatan
afektif 2. Tugas sarana kes :
dan peran
- Dokter :
33
dari para
medis yang
dapat
dimanfaatkan
Keluarga mau
menggunakan
fasilitas kesehatan
terdekat yaitu
pergi ke
puskesmas yang
berada di wilayah
Nusa Indah
Keterbatasan
gerak pada
keluarga Tn. T
terutama Ny. M
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga dalam
merawat
anggota
keluarga dengan
masalah
reumatik
Tujuan Umum :
Gangguan
keterbatasan
gerak pada
Ny.M dapat
dikurangi
Tujuan Khusus :
Setelah
dilakukan 2 kali
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
34
1. Mengenal
masalah
rematik pada
Ny. M
a. Menyebutka
n pengertian
reumatik
b. Menyebutka
n penyebab
reumatik
c. Menyebutka
n tanda dan
gejala
reumatik
d. Menyebutka
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Dengan menggunakan
leaflet :
1.Diskusikan bersama
keluarga pengertian
Reumatik : suatu
rematik dengan
peradangan kronik
menggunakan lembar
pada sendi-sendi
balik
atau pegal-pegal 2.Tanyakan kembali pada
keluarga tentang
yang disertai
pengertian reumatik
dengan nyeri
3.Berikan pujian atas
usaha yang dilakukan
Menyebutkan 3
dari 5 penyebab
reumatik :
1. Proses menua
2.Kelelahan
3.Cidera mendadak
4.Infeksi kuman
5.Penurunan
kekebalan tubuh
1. diskusikan dengan
keluarga tentang
penyakit reumatik
dengan leaflet
2. modifikasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali penyebab
reumatik
3. beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1. diskusikan dengan
keluarga tanda-tanda
reumatik
2. tanyakan kembali
pada keluarga tanda
dan gejala reumatik
3. beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
Menyebutkan 3
dari 4 tanda dan
gejala reumatik
dan nyeri :
1. Nyeri
2. Pembengkakan
sendi
3. Gerakan yang
terbatas
1. Jelaskan akibat
4. Kekakuan,
lanjut apabila
kelemahan
ramatik tidak diobati
dengan media leaflet
35
n akibat
lanjut tidak
diobati
rematik
e. Memutuska
n untuk
merawat
f. Menyebutka
n cara
perawatan
reumatik
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Menyebutkan 3
2. Motivasi keluarga
dari 4 akibat lanjut
untuk menyebutkan
dari rematik yang
kembali akibat dari
ridak diobati :
rematik yang tidak
1. Perubahan
diobati
3. Beri reinforcement
bentuk sendi
positif atas usaha
dan tulang
2. Nyeri yang
yang dilakukan
semakin
keluarga
meningkat
3. Pengeroposan 1. Motivasi keluarga
tulang
untuk mengatasi
4. Lumpuh
masalah
2. Beri reinforcement
positif atas
keputusan keluarga
Keputusan
untum merawat
keluarga untuk
anggota keluarga
merawat dan
mengatasi rematik 1. Diskusikan bersama
pada anggota
keluarga untuk
keluarga
mengatasi masala yang
dihadapi
2. Diskusikan cara
perawatan reumatik
Menyebutkan 6
3. Motivasi keluarga
dari 9 perawatan
untuk dapat
reumatik :
menyebutkan kembali
1.Kompres dengan
perawatan reumatik
air hangat bila 4.Berikan pujian atas
tidak ada
usaha yang dilakukan
bengkak nyeri
2.Kompres dengan
air dingin bila
ada bengkak dan
nyeri
3.Hindari penekanan
4.Makan dengan
protein nabati
5.Konsumsi vit C
dan zat besi
36
6.Istirahat yang
cukup
7.Latihan
pergerakan
8.Hindari kerja berat
9.Jaga Keamanan
lingkungan
rumah
g. Melakukan
perawatan
pada sendi
yang sakit
1. Diskusikan bersama
keluarga cara
melakukan perawatan
pada sendi yang sakit
2. demonstrasikan cara
Cara mengurangi
melakukan kompres
sakit pada sendi
3. Motivasi keluarga
yang sakit :
untuk dapat melakukan
- Kompres hangat,
redemonstrasi
digunakan jika
Respon
5.Beri reinforcement
sendi yang sakit
psikom
positif pada keluarga
mengalami
otor
bengkak tanpa
warna
kemerahan,
caranya basahi
handuk kecil
atau waslap
diguyur air
hangat lalu
diperas dan
ditempelkan
pada sendi
- Kompres dingin,
digunakan jika,
sendi yang sakit
mengalami
bengkak dengan
warna
1. Pada kunjungan
kemerahan,
tidak terencana,
caranya basahi
evaluasi penerapan
handuk kecil
kompres pada
dengan air es lalu
keluarga Tn. A
diperas dan di
2. Berikan pujian pada
tempelkan pada
keluarga
sendi
37
Respon
aktif
3
Defisiensi
Pengetahuan
tentang tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah Tn. T
dan Ny.A
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
mengenal
masalah tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah.
Keluarga
melakukan
kompres sesuai
kebutuhan untuk
mengatasi nyeri
pada sendi
terutama Ny.s
Tujuan umum :
Pengetahuan
Keluarga
Meningkat
Tujuan khusus :
Setelah
dilakukan 2 X
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
1. Mengenal
masalah
perkembang
an dan
pertumbuha
n pada
keluarga
baru
menikah
a. Menyebutka
n pengertian
keluarga
baru
menikah
b. Mengetahui
peran dan
tanggung
jawab
2. Memutuska
n untuk
mengatasi
Respon
verbal
Respon
verbal
Setelah keluarga
mengetahu tentang
peran dan
kewajiban setiap
anggota keluarga,
bantu keluarga
untuk menjalankan
peran dan
kewajibannya
Memotivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali apa yang
disebut tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah
Diskusikan dengan
keluarga tentang tahap
perkembangan keluarga
baru menikah.
38
masalatahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah
a. Memutuska
n
menjalankan
peran dan
tanggung
jawab
b. Memutuska
n untuk
mengatasi
masala
Keluarga
memutuskan untuk
mengatasi masalah
- Tanyakan kesediaan
keluarga untuk
mengatasi masalah
Tn.T dan Ny.A
- Beri pujian atas
keputusan yang telah
diambil
Respon
3.MembimbingTn verbal
.T dan Ny.E
dengan
masala
defisiensi
penggetahuan
a. Mengetahui
merawat
anggota
keluarga
pada tahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah
Respon
Afektif
Mengetahui
Masalah pada
tahap
perkembangan
1. Diskusikan bersama
keluarga baru
keluarga masalah
menikah :
pada tahap
- Ketidakmatangan
perkembangan
diri
keluarga baru
- Pembangkangan
menikah
terhadap moral 2. Memotivasi
dan etika
keluarga agar
- Perubahan peran
menghindari
antara suami istri
keributan pada tahap
perkembangan
Tn. T dan Ny.A
keluarga baru
mampu melakukan
menikah
penanganan
dengan cara :
- pantau setiap
perkembangan
- Perkuat
komunikasi
- Mengenal
pergaulan yang
dimasuki
1.Diskusikan dengan
39
b. Melakukan
tindakan
penanganan
pada
masalah
tahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah
4.Memodifikasi
lingkungan
dengan cara :
a. Menyeb
utkan
masalah
keributa
n
- Memperkuat
dengan saling
shearing
- Mempertahankan
moral dan etika
Respon
psikom
otor
keluarga tindakan
penanganan pada
masalah tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah
2.Demonstrasikan cara
melakukan
komunikasi yang baik
3.Berikan kesempatan
pada keluarga
mendemonstrasikan
4.Berikan motivasi atas
usaha yang dilakukan
5.Pada kunjungan tidak
terencana, evaluasi
penerapan pada Tn. T
dan Nya A
Cara mengatasi
masalah tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah penyebab
keributan :
1.Tn.T dan Ny.A
tidak saling
memaksa
Respon
1. Diskusikan bersama
verbal 2.Beri kesadaran
keluarga masalah
pada diri masing
yang sering timbul
masing
( keributan)
3.Beri waktu tenang
untuk Tn.T dan
2. Memotivasi
Ny.A
keluarga untuk dapat
menyebutkan
masalah Keributan
1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas,
posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan
lainnya
2. Tugas sarana
kes :
- Dokter :
emberikan solusi,
40
5. Keluarga
memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
a.Menyeb
utkan
sarana
kesehata
n dan
peran
dari para
medis
yang
dapat
dimanfa
atkan
informasi, dan
mengatasi
penyakit
- Perawat : orang
yang memberikan
asuhan
keperawatan
- Bidan : membantu Respon untuk mengatasi
masalah
verbal
kesehatan ibu dan bayi dan juga cara
menjaga kes
reprosuksi
Keluarga mau
menggunakan
fasilitas kesehatan
terdekat yaitu
pergi ke
puskesmas yang
berada di wilayah
Nusa Indah
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Implementasi
1) Menjelaskan pengertian
gastritik
2) Menjelaskan faktor
pendukung terjadinya
penyakit gastritik
3) Menjelaskan tanda-tanda
gastritik
41
2.
c. Menyebutkan cara
mengurangi nyeri.
d. Menyebutkan tanda dan
gejala gastritik.
4) Menjelaskan cara
mengurangi nyeri gastritik
42
Kurang Pengetahuan
tentang tugas
perkembangan keluarga
serta pertumbuhan dan
perkembangan remaja
pada Keluarga Tn. T
terutama Tn. T dan Ny.A
berhubungan dengan
Ketidak mampuan
keluarga mengenal
masalah tugas
perkembangan keluarga
baru menikah
1) Menjelaskan pengertian
keuarga baru menikah
2) Menjelaskan peran dan
kewajiban tiap anggota
keluarga pada tahap
perkembangan keluarga
baru menikah
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pada anggota keluarga sehingga
dapat tumbang sesuai usia. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual. Asah,
kebutuhan pendidikan anak, untuk masa depan. Keluarga merupakan unit pelayanan
kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai
sistem yang berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang
dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan
masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
43
kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
4.2 Saran
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
44