Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan
derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan merupakan unit
utama yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu
dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang
dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan
masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan keluarga. Adapun kriteria keluarga yang harus mendapatkan asuhan
keperawatan keluarga adalah keluarga yang dalam tahap perkembangan keluarga, misalnya
keluarga dengan pasangan baru (Berganning family) / keluarga pemula.
Berganning family atau yang biasa kita sebut keluarga dengan pasangan baru
merupakan tahap pembentukan keluarga melalui ikatan pernikahan. Pada keluarga tahap ini
perlu diberikan asuhan keperawatan keluarga karena pada tahap ini rentan terhadap masalah
kesehatan.
Di Indonesia angka pernikahan usia muda sangat tinggi dan mendapat perhatian dari
pemerintah. Kondisi yang seperti ini sangat memperihatinkan, karena memicu terjadinya
angka perceraian. Perkawinan dini di Indonesia tercatat sangat banyak, yakni 34,5% dari
total perkawinan di seluruh Indonesia yang berjumlah antara 2-2.5 juta pasangan setiap
tahunnya. Pada tahun 2009 presentase pernikahan usia muda mencapai 41,33 % dan
mengalami kenaikan sebesar 50% pada tahun 2010 (Riskesdas 2010).
Presentase pernikahan tinggi tidak terjadi pada area perkotaan saja. Di Jawa tengah
tahun 2008 mencatat 37,11 % presentase pernikahan muda dikalangan masyarakat desa. Pada
tahun 2009 terjadi peningkatan angka kejadian pernikahan usia muda mencapai 50,08%

(BKKBN. 2009). Maka dari hal tersebut diatas penulis mengambil asuhan keperawatan
keluarga dengan kasus berganning family/ keluarga dengan pasangan baru.
Keluarga dengan pasangan baru/ Berganning family adalah ketika masing-masing
individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah, dan
meninggalkan keluarganya masingmasing serta mempersiapkan keluarga yang baru.
Pasangan baru menikah adalah tahap awal pembentukan keluarga, jadi dibutuhkan adaptasi
yang baik.
Butuh penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari, belajar hidup bersama, beradaptasi
dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Mereka merupakan anggota dari 3 keluarga yaitu
keluarga suami, istri dan membentuk keluarga sendiri. Masing-masing mengahadapi
perpisahan dengan keluarga orang tuanya. Mereka mulai membina hubungan baru dengan
keluarga dan kelompok sosial pasangan.
Pada tahap keluarga dengan pasangan baru mempunyai tugas perkembangan keluarga
yang harus dipenuhi. Tugas perkembangan tersebut adalah membina hubungan intim yang
saling memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan orang lain
dengan menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis dan keluarga berencana.
Selain mempunyai tugas, keluarga juga mempunyai fungsi supaya keluarga menjadi
sejahtera. Fungsi keluarga yang harus dipenuhi meliputi fungsi afektif, sosialisasi, perawatan
kesehatan, ekonomi, biologis, psikologis dan fungsi pendidikan. Maka dari hal tersebut peran
perawat sangat berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan
keperawatan keluarga pasangan baru menikah.
Sebagai tenaga kesehatan kita harus dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada
keluarga baru menikah dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk
membantu mereka mengenali tugas dan perkembangan pada keluarga tahap tersebut. Asuhan
keperawatan juga membantu memandirikan pasangan baru menikah dalam pengambilan
keputusan terkait masalah kesehatan yang mereka alami.
Sehingga pada tumbuh kembang pada keluarga pasangan baru menikah pengkajian
asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi
tugas perkembangannya.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
2

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah (keluarga tahap 1).
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan penulis mengetahui :
a. Pengkajian pada keluarga dengan pasangan baru menikah / keluarga tahap
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru menikah.
c. Membuat rencana tindakan keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah.
d. Melakukan implementasi keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru
menikah.
e. Mengevaluasi atas tindakan keperawatan yang telah dilakukan kepada keluarga
f.

dengan pasangan baru menikah.


Menganalisa hasil asuhan keperawatan pada keluarga dengan pasangan baru

menikah.
1.3 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ini adalah :
BAB I
: Pendahuluan yang berisi latar belakang , tujuan penulisan, metode penulisan
Dan sitem penulisan
BAB II

: Konsep dasar yang meliputi pengertian keluarga, struktur keluarga, tipe


keluarga, fungsi keluarga, keluarga sebagai suatu sistem, tahap perkembangan
keluarga pasangan baru menikah, peran keluarga dan peran perawat keluarga
konsep dasar asuhan keperawatan keluarga.

BAB III

:Tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi


keperawatan, implementasi , evaluasi.

BAB IV

: Pembahasan

BAB V

: Simpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definis keluarga
keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga adalah kumpulan dua

orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu
punya peran masing-masing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan
anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilahistilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah
keluarga .
Family Service America (1984) mendefinisikan keluarga dalam suatu cara yang
komprehensif, yaitu sebagai dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan -ikatan
kebersamaan dan keintiman.
Hariyanto, 2005. keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan
oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga .
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang /
lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga , antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan
darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing masing, ada pengambil keputusan,
kerjasama diantara anggota keluarga , interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah
Ciri, ciri struktur keluarga : 1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain 2. Ada
keterbatasan, 3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing.
Struktur keluarga (ikatan darah) : 1.Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah 2. Matrilineal,
keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan
itu berasal dari jalur ibu 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri 4.
Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami 5. keluarga kawinan, hubungan.
Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri.
2.2 Kelompok keluarga di Indonesia berdasarkan social ekonomi dan kebutuhan dasar
1. PRASEJATERA, belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal : pengajaran agama,
sandang, papan, pangan, kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu /lebih
indikator KS tahap I.

2. KELUARGA SEJAHTERA (KS I) telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara


minimal, tetapi belum dapat sosial psikologis, pendidikan, KB, interaksi lingkungan.
Indikator : ibadah sesuai agama, makan 2 kali sehari, pakaian berbeda tiap keperluan,
lantai bukan tanah, kesehatan : anak sakit, ber-KB, dibawa kesarana kesehatan
3. KELUARGA SEJAHTERA II
Indikator: belum dapat menabung, ibadah (anggota keluarga ) sesuai agama, makan 2 kali
sehari, pakaian berbeda, lantai bukan tanah, kesehatan (idem), daging/ telur minimal 1
kali seminggu, Pakaian baru setahun sekali, Luas lantai 8

m 2 per orang, Sehat 3 bulan

terakhir, Anggota yang berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap, Umur 10, 60
tahun dapat baca tulis, Umur 7-15 tahun bersekolah, Anak hidup 2 /lebih . keluarga
masih pus saat ini berkontrasepsi.
4. KELUARGA SEJAHTERA III
Indikator : belum berkontribusi pada masyarakat, ibadah sesuai agama, pakaian berbeda
tiap keperluan, lantai bukan tanah, kesehatan idem, anggota melaksanakan ibadah,
daging/telur seminggu sekali, memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir, luas
2
lantai 8 m perorang, anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir.

5. KELUARGA SEJAHTERA TAHAP III PLUS, dapat memenuhi seluruh kebutuhannya :


dasar, sosial, pengembangan, kontribusi pada masyarakat, indikator KS III + (ditambah),
memberikan sumbangan.
2.3 Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,
membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan
masalah
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.
2.4 Tugas perkembangan keluarga baru menikah menurut Duval (Sociological Perspective)
1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
5

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.


3. Membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial.
4. Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),
mendiskusikan rencana punya anak.
2.5 Masalah keperawatan kesehatan keluarga
a) Komunikasi keluarga disfungsional
b) Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik
peran orangtua
c) Perubahan penampilan peran
d) Gangguan citra tubuh
e) Koping keluarga tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan
koping keluarga
f) risiko terhadap tindak kekerasan
g) perilaku mencari bantuan kesehatan,
h) gangguan tumbuh kembang,
i) risiko penularan penyakit,
2.6 Proses Keperawatan keluarga
Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua
tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka
referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah. Friedman dalam Proses keperawatan
keluarga juga membagi dalam lima tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian
terhadap keluarga , identifikasi masalah keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan,
rencana perawatan, implemntasi rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi (2004)
dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan
mengadakan kontrak dengan keluarga , menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat
untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga , menyatakan
kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kebutuhan kesehatan yang dirasakan
keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga . Friedman (1998: 55)
menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima langkah dasar meliputi :
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga , perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan seharihari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004). Kegiatan yang dilakukan dalam
6

pengkajian

meliputi

pengumpulan

informasi

dengan

cara

sistematis

dengan

menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa


(Friendman, 1998: 56).
a. Pengumpulan data
1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan tipe
keluarga .
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga
b.

ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Menjelaskan
mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta

kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.


c. Riwayat keluarga inti Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap

pencegahan

penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa


digunakan keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3) Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga
a. Kebiasaan makan Kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang
dikosumsi oleh keluarga .
b. Pemanfaatan fasilitas kesehatan Perilaku keluarga didalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan
penyakit.
c. Pengobatan

tradisional

Merupakan

pilihan

bagi

keluarga

untuk

menentukan pengobatan yang diinginkan ataupun alternative pilihan yang


dipilih yaitu pengobatan tradisional.
4) Status Sosial Ekonomi
a. Pendidikan Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam
mengenal suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap
pola pikir dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi
masalah dangan tepat dan benar.
b. Pekerjaan dan Penghasilan Penghasilan yang tidak seimbang juga
berpengaruh terhadap keluarga dalam melakukan

pengobatan dan
7

perawatan pada angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan


karena suatu penyakit. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang
ada pada keluarga .
5) Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga Menurut Friedmen (1998:125),
Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini termasuk riwayat perkembangan
dan kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan
kesehatan yang terjadi dalam kehidupan keluarga yang belum terpenuhi
berpengaruh terhadap psikologis seseorang yang dapat mengakibatkan
kecemasan.
6) Aktiftas Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh
terhadap terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga .
7) Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti lantai
rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat mengurangai faktor
penyebab terjadinya suatu penyakit.
b. Karakteristik Lingkungan
Menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan dipengaruhi oleh
lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat mempengaruhi derajat
kesehatan.
8) Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat dengan pasien
adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi teurapetik merupakan
suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar
pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup ketrampilan secara
verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
b. Struktur Kekuasaan Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam
kondisi kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress
psikologik.
c. Struktur peran Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan
konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota
8

keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila
peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan
mengakibatkan ketegangan dalam keluarga
9) Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya
agar tidak menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu
bagi anggota keluarga itu sendiri.
b. Fungsi sosialisasi . keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga
dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak
memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan mengakibatkan
anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi
menjadi labil dan mudah stress.
c. Fungsi kesehatan Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan
melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah. Hal-hal yang perlu
dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,
yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami fakta-fakta
dari masalah kesehatan yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala,
faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
2. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;
a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah
b) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh
c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan
f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam mengatasi masalah.

3. Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota


keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan
menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang
perlu dikaji adalah ;
1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan
yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/
penyakit.
2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan.
3) Keterampilan keluarga mengenai
diperlukan memadai.
4) Apakah keluarga mempunyai

macam

pandangan

perawatan
negatif

yang

terhadap

perawatan yang diperlukan


5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri
dalam keluarga
6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam
memelihara lingkungan dimasa mendatang.
7) Apakah keluarga mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan
bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut.
9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi).
10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya
perawatan dan pencegahan.
4. Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi
keluarga adalah :
a. Berapa jumlah anak
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga .
5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga .
10

6. Stress dan Koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6
bulan.
b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6
bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Hal yang
perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stressor.
3. Strategi koping yang digunakan Strategi koping yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
5. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
7. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua
anggota keluarga . Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik
tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan
harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
10) Pola istirahat tidur
Istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala sedang mengalami
masalah yang belum terselesaikan.
11) Pemeriksaan fisik anggota keluarga Sebagaimana prosedur pengkajian yang
komprehensif, pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung
rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga . Setelah ditemukan
masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.
12) Koping keluarga Bila ada stressor yang muncul dalam keluarga , sedangkan
koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga
yang berkepanjangan.
13) Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat
luas rumah, type rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

11

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Menjelaskan mengenai


karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat
yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan
dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga
dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga Yang termasuk dalam sistem pendukung
keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas
yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu. Perawat secara legal dapat
mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah keperawatan.
Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan keharusan untuk
menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan kesehatan.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada
pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan
etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan
mengacu pada PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
a. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
b. Resiko (ancaman kesehatan) - Keadaan sejahtera (wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga ;
Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual
Contoh 1
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan

ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan

nutrisi
12

b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan
c.

ketidakmauan keluarga

mengambil keputusan/tindakan

untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi.


Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan

masalah kekurangan nutrisi.


Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan
ketidak mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1
(satu) diagnosa yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan
intervensi harus melibatkan ketiga etiologi tersebut
Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga mengenal masalah peran suami


Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).
Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman)
Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah
kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak
adekuat, dsb.
Contoh
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga melakukan stimulasi terhadap
Balita.
Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga
dapat ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak
menggunakan etiologi.
Contoh
13

a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga bapak R


b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak L) keluarga bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga
bapak R
3. Menyusun prioritas
Friedman (1998:64), menjelaskan perencanaan perawatan meliputi seleksi
bersama yang dirancang untuk mencapai tujuan. Faktor penetapan prioritas perasaan peka
terhadap klien dan efek terpeutik terhadap tindakan dimasa mendatang.
Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

14

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :


N
KRITERIA
SKOR BOBOT
O
1
Sifat masalah

Aktual (Tidak/kurang sehat)

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

Kemungkinan masalah dapat diubah

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

Potensi masalah untuk dicegah

Tinggi

Sedang

Rendah

Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera ditangani

Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1

ditangani
Masalah tidak dirasakan

Skoring :
Skor
Angka tertinggi X BOBOT
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
15

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


Kriteria 1
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat
karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari
dan dirasakan oleh keluarga
Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
c. Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu.
d. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam
masyarakat dan dukungan masyarakat
Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah
itu ada
c. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah.
d. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.
Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga .
16

4.

Menyusun tujuan
menjelaskan perencanaan meliputi perumusan tujuan yang berorientasi kepada klien
kemungkinan sumber-sumber penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi

tujuan dan operasional perencanaan.


Ada 3 kegiatan yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan spesifik
2. Tujuan jangka menengah
3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan mempunyai tujuan
5. Perencanaan Keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
6. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masala
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindaka
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan
cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
7. Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
17

Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan
ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesediaan keluarga . Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.
Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap
evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.

BAB III
PROSES KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
I.
Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn.T
Umur
: 28 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat
: Jl. Nusa Indah
Nomor telepon
: 085839102342
2. Komposisi keluarga
No

Nama

JK

Umur

Hub.Klg

1.
2.

Tn. T
Ny.A

L
P

28 thun
26 thn

Suami
Istri

Status
imunisasi
Lengkap
Lengkap

Pendidikan
S1
S2
18

3.
4.
5.
6.

Tn. E
Ny.M
Tn. W
Ny.L

L
P
L
P

57 thn
62 thn
22 thn
25 thn

Orang tua
Orang tua
Adik
Adik

Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap

S1
S1
S1
S1

3. Genogram

Ket :
: laki laki
satu rmah
: perempuan

: hubungan dengan keluarga

: tinggal

: Klien

4. Type keluarga
Tipe keluarga Keluarga Besar ( extended family ).
5. Suku bangsa
Pasien mengatakan bersuku bangsa melayu
6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien mengatakan beragama islam dan melakukan ibadah sholat
7. Status social ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Ayah, Ibu, Suami, Istri
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Pasien mengatakan dalam rekreasi keluarganya sering kali jalan-jalan keluar kota
bersama keluarga.
3.2 RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
19

Keluarga Tn.T sekarang pada tahap keluarga dengan keluarga yang baru menikah
dengan tugas perkembangan, antara lain: Keluarga Tn. T dan Ny. A baru menikah 3
minggu yang lalu dan belum mempunyai anak, jadi keluarga Tn. S dan Ny. N berada
pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Ny.A mengatakan saat ini keluarga Ny. A dan Tn. T sebagai keluarga baru belum
memiliki anak dan rencana untuk memiliki anak menurut Ny. A nanti setelah 1 tahun
menikah,namun sebenarnya mereka tidak memberikan patokan. berapa jumlah anak
yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. A saat ini
dia dengan suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman
dan masyarakat sekitar.Saat ini keluarga Ny. P dan Tn. A tinggal di rumah mertua.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a. Riwayat kesehatan pada keluarga inti , perhatian terhadap penyakit, sumber
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan , pengalaman terhadap pelayanan
kesehatan
N

Nama

Umur

BB

Keadaan

Imunisasi

Masalah

TindakanYang

Kesehatan

(BCG/ Polio/

Kesehatan

telah dilakukan

Gastritis

Berobat

Lengkap

Gastritis

rumah sakit
Berobat
ke

Lengkap

dan Malaria
Gastritis

rumah sakit
Berobat
ke

DPT/HB/
1.
2.
3.

Tn.T
Ny. A
Tn.E

28 th
26 th
57 th

54
48
63

Sehat
Sehat
Sehat

Campak)
Lengkap

ke

rumah sakit
ada Berobat
ke

4.

Ny.M

62 th

54

Sehat

Lengkap

Tidak

5.

Tn.W

22 th

49

Sehat

Lengkap

masalah
rumah sakit
Tidak ada Berobat
ke

Lengkap

masalah
rumah sakit
Tidak ada Berobat
ke

6.

Ny.L

25 th

46

Sehat

masalah

rumah sakit

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:


Keluarga Tn.T pernah melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan Tn. T
pernah menderita gastritis dan Tn.T mengatakan keluarganya juga mengalami penyakit
20

yang sama, dan Ny.A juga mengatakan pernah mengalami magh (gastritis) dan pada
keluargan Ny.A yang juga pernah mengalami magh (gastritis) Tn.E , dan Ny.A juga
mengatakan pernah mengalami sakit malaria waktu SMA dan Tn.E juga mengalami
penyakit malaria, sedangkan Ny.L tidak mengalami penyakit yang sama dengan
keluarganya hanya saja Ny.L pernah mangalami demam.
3.3 LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
Rumah keluarga Tn. E berukuran 9 X 15 M, rumah permanen, terdiri dari ruang
tamu, 1 ruang keluarga,6 ruang kamar, 2 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 WC beserta
kamar mandi, lantai terpasang keramik, terdapat jendela dan ventilasi pada kamar, dan 1
ruang makan
2. Denah rumah

3. Karekteristik tetangga dan komunitas rw :


Sebagian besar dilingkungan Tn. T bekerja seba gai PNS dan Swasta, namun
komunitas juga bekerja sebagai pedagang, tukang tambal ban, kuli bangunan dan
pembuat kue.
4. Mobilitas geografis keluarga :
Sejak 1 minggu setelah menikah Tn.T bersama Ny.A tinggal dirumah orang tua Ny.A.
5. Perkembangan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Tn. T dan Ny.A berinteraksi dengan baik pada sesama keluarga dan
masyarakat, dimasyarakat terlihat pada keikutsertaan dalam kegiatan gontong royong
serta acara pengajian
6. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah kedua orang tua dari Tn.T dan Ny.A
7. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah bahasa Bengkulu, komunikasi keluarga
sifatnya terbuka satu sama lain. Sehingga apabila ada masalah akan cepat
terselesaikan dengan adanya partisipasi seluruh anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. T dan Ny.A terdapat sikap saling mengharg menghormati,
dan saling mendukung
3. Struktur peran formal dan informal
Tn. T berperan sebagai kepala keluarga dan juga mencari nafka dengan bekerja
21

4. Nilai dan norma dalam keluarga


Keluarga Tn. T melaksanakan kewajiban agama dengan shalat 5 waktu.
3.4 FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif :
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung, persoalan dalam rumah
tangga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah/komunikasi
2. Fungsi sosial :
Diantara anggota keluarga Tn. T selalu berusaha berinteraksi satu sama lain, begitu pula
berinteraksi dengan masyarakat
3. Fungsi perawatan keluarga :
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengenal tentang masalah kesehatan dengan baik dikarenakan
orang tua dari Ny.A berkerja di salah satu rumah sakit yang ada di Bengkulu.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan\
Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota
keluarga yang sakit ke Rumah sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan k tahu dengan benar tentang perawatan penyakit pada keluarga
Tn.T dan Ny.A
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan memperhatikan kebersihan lingkungan
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
f. Keluarga mengatakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke Rumah sakit
4. Fungsi reproduksi :
Ny.A mengatakan hubungan intim berjalan dengan baik
5. Fungsi ekonomi :
Ny. A dengan penghasilan perbulan 3-4 juta
6. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang :
Jangka pendek : Ny.A merasa belum ada sesuatu untuk dikhawatirkan saat ini
Jangka panjang : Ny.A khawatir akan penyakit yang sering kambuh serta
khawatir suatu saat akan bertamba parah. Ny. A juga

khawatir terhadap

kesehatannya dan keluarga untuk kedepan


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor :
Jika Tn. T dan Ny. A mengalami masalah baik kesehatan maupun bukan masalah
kesehatan keluarga Tn. T dan Ny.A dengan sabar dan menerima serta berusaha
mencari jalan terbaik
3. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga Ny.A menganggap masalah pasti memiliki jalan terbaik dan pasti ada
solusinya
22

4. Strategi Adaptasi disfungsional


Belum ada strategi adaptasi fungsional dari keluarga Tn. T dan Ny.A karena Tn.
A memiliki pola ibadah yang taat
7. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
No

Variabel

Nama Anggota Keluarga


Tn. T
Ny. A
Tn.E
Tidak
ada Gastritis dan Gastritis

1.

Riwayat

penyakit saat ini masalah


Keluhan yang Tn.
dirasakan

Malaria
T Sakit dan nyeri Tidak

mengatakan
sering

Ny.M
Reumatik
ada Sakit dan nyeri

pada perut jika keluhan

sakit telat

pada lutut

makan

perut jika telat dan jika Ny.A


makan.

Riwayat

Tidak

penyakit

masalah

sering

juga

merasa

panas

dingin
ada Malaria

dan Gastiris

Ny. S perna

gastritis

terjatuh sekitar

sebelumya

3 bulan yang
lalu saat
berjalan
menuju ke

TTV

kamar
TD : 120/80 TD : 110/80 TD : 110/70 TD : 120/80

Kepala

mmhg
N : 81 X/Menit
P : 21 X/Menit
S : 36,50 c
Bentuk
:

mmhg
N : 76 X/Menit
P : 20 X/Menit
S : 360 c
Kepala

mmhg
N : 73 X/Menit
P : 19 X/Menit
S : 36,50 c
Bentuk
:

mmhg
N : 85 X/Menit
P : 20 X/Menit
S : 370 c
Kepala

normal

tidak simetris,

normal

tidak simetris,

ada

nyeri rambut

ada

nyeri distribusi

tekan.
Distribusi

bewarna
: hitam,

tekan.
Distribusi

rambut merata,
: tidak ada lesi,

merata
distribusi
merata
konjungtiva
Tekstur : halus,
Tekstur : halus,
merata, tidak
tidak anemis,
23

Warna : hitam, ada


Telinga

: konjungtivaan

semetris,

Leher

sedikit

simetris

serumen.

bersih

simetris dan
: berih

dan semetris,

ada

sedikit
serumen.

merah

Konjungtiva :

muda,an

merah muda,an

anemis,

anemis,
:

Hidung

simetris,

simetris,

bersih, Mulut :

bersih, Mulut :

gigi

gigi

utuh,

Lidah : bersih
Tidak
ada Tidak

utuh,

Lidah : bersih
ada Tidak
ada Tidak ada

pembesaran

pembesaran

pembesaran

kelenjar

geta kelenjar

geta kelenjar

geta kelenjar geta

bening,

tidak bening,

tidak bening,

tidak bening, tidak

ada

diviasi ada

trakea,
Thorak

beruban,

Konjungtiva :

pembesaran

hidung

ada anemis, hidung Telinga

Hidung

lesi, rambut

diveasi ada

tidak trakea,

diveasi ada diveasi

tidak trakea,

tidak trakea, tidak

ada lesi
Bentuk

ada lesi
Bentuk

ada lesi
Bentuk

ada lesi
Bentuk

normochest,

normochest,

normochest,

normochest,

tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
suara

nafas suara

nafas suara

nafas suara nafas

vasikuler, tidak vasikuler, tidak vasikuler, tidak vasikuler, tidak


ada

bantuan ada

bantuan ada

bantuan ada bantuan

otot aksesoris otot aksesoris otot aksesoris otot aksesoris


8

Abdomen

saat bernafas
saat bernafas
saat bernafas
saat bernafas
Tidak
ada Saat dilakukan Tidak
ada Tidak ada
masalah

dan pengkajian,

tidak

ada Ny.A

masalah

nyeri tidak

dan masalah tidak


ada ada distensi
24

distensi

pada kuadran 3 distensi

abdomen

sebelah
atas

abdomen

kiri abdomen
dengan

skala nyeri 4
dan rasa nyeri
seperti
tertusuk-tusuk,
9

Ekstremitas

tidak ada lesi


Tidak
Ada Tidak

Lengkap,

kapilary refill keterbatasan


kembali dalam sendi
3

detik, ekstr

ekstremitas

keterbatasan

pada sendi

bawah,tidak

baik, lutut

keterbatasan

pada sendi pada

emitas ekstremitas

ekstremitas

bawah,tidak

lengkap, turgor ada nyeri pada ada


kulit

Ada Ada

bawah, nyeri

nye ri pada lutut

pada lutut

tidak ada nyeri


tekan

pada

pergelangan
10

Kulit

kaki
Tidak ada lesi , Tidak ada lesi , Tidak ada lesi , Tidak ada
tidak

ada tidak

ada tidak

ada perbedaan

kemerahan dan kemerahan dan kemerahan dan warna kulit

11

Genetalia

warna

kulit warna

kulit warna

tidak

ada tidak

ada tidak

kulit bila
ada dibandingkan

perbedaan

perbedaan

perbedaan

dengan kulit

dibandingkan

dibandingkan

dibandingkan

lainnya

dengan

kulit dengan

kulit dengan

lainnya
Tidak

lainnya
dapat Tidak

lainnya
dapat Tidak

kulit
dapat Tidak dapat

dilakukan

dilakukan

dilakukan

dilakukan

pemeriksaan

pemeriksaan

pemeriksaan

pemeriksaan

25

8. Harapan Keluarga
1. Tidak ada anggota keluarga yang sakit
2. Masalah kesehatan tidak bertambah para
3. Kondisi kesehatan kedepan semakin membaik
4. Tetap menjadi kelurga yang harmonis dan bahagia
5. Dan umur pernikahan diharapkan sampai kakek nenek.
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Dan Sintesa Data
Data
Ds :
-

Klien mengatakan mual


Ny. A mengatakan nyeri pada
perutnya di sebelah kiri dan
bagian atas .

Kemungkinan penyebab
Ketidak mampuan
keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah gastritis

Masalah/ diagnosa
Resiko pengulangan
gastritis pada keluarga
Tn.T terutama Ny. A dan
Ny.E.

Ketidak mampuan
keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan
masalah reumatik

Keterbatasan gerak pada


keluarga Tn. T terutama
Ny. M

Do :
-

Nyeri yang dirasakan skala 4


Saat dilakukan pengkajian, Ny.A
nyeri pada kuadran 3 sebelah kiri
atas dengan skala nyeri 4 dan rasa
nyeri seperti tertusuk-tusuk, tidak
ada lesi

Ds :
- Ny. M mengatakan sakit pada sendi
dan lutut
- Ny. M mengeluh sulit untuk
beraktivitas
Do :
-

nyeri tekan pada sendi


keterbatasan gerak pada
ekstremitas bawa
ekspresi menahan sakit

26

Data subjektif :
Ny.A Mengatakan belum tahu
tentang apa itu kesehatan reproduksi
Ny.D mengatakan belum ingin
memiliki anak, tetapi sebenarnya dia
tidak menunda.
Ny.D mengatakan sebenarnya dalam
keluarganya
belum
mengetahui
tentang bagaimana mempersiapkan
kehamilan dan membina keintiman
dengan suami.
Data objektif :
Usia Pernikahan Belum Cukup 1
Bulan Karena Nikah 6 Agustus
Kemarin
Usia Ny.A 26 tahun dan Tn.T 28
tahun

Kemungkinan
keluarga
tidak mengenal masalah
tugas
perkembangan
keluarga baru menikah.

Kurang
pengetahuan
tentang
tugas
perkembangan keluarga
baru
menikah
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah
tugas
perkembangan keluarga
baru menikah.

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


N

Diagnosa keperawatan (PES)

Keterbatasan gerak pada keluarga Tn.T terutama Ny. M berhubungan


1

dengan Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga


dengan masalah reumatik
Nyeri akut pada keluarga Tn. T terutama pada Ny.A dan Tn.E

nberhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota


keluarga dengan gastristis
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru

menikah pada keluarga Tn.T terutama berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga baru menikah

3.5 SKORING

PRIORITAS

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

KELUARGA

BARU

MENIKAH
Dx 1 : Keterbatasan gerak pada keluarga Tn.T terutama Ny. M berhubungan dengan Ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah reumatik
27

No
Kriteria
1
Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera
2

Skor

3
2
1

Kemungkinan masalah dapat diubah


Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat

Potensial masalah untuk dicegah


Skala : Tinggi
Cukup
Rendah

3
2

Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan

1
0

Bobot
1

2
1
0

Jumlah

Pembenaran
3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak
bertambah parah
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Adanya riwayat jatuh dan
mobilitas yang tinggi pada Ny.S
dapat menyebabkan masalah
dicegah menjadi rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasakan adanya
masalah dan menurut keluarga
masalah Ny. S harus segera
ditangani
1 + 2 + 1/3 + 1 = 4 1/3

Dx 2 : Nyeri akut pada keluarga Tn. T terutama pada Ny.A dan Tn.E nberhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastristis
No

Kriteria

Skor

Bobot

Pembenaran

28

Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera

Kemungkinan masalah dapat diubah


Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat

Potensial masalah untuk dicegah


Skala : Tinggi
Cukup
Rendah

3
2

Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan

2
1

1
0

2
1

3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar tidak
mengganggu aktifitas Tn. A
1/2 X 2 = 1
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 2/3
Adanya frekuensi yang cukup
tinggi pada Tn. A yaitu sekitar
2-3 X/Bulan mmenyebabkan
potensi masalah untuk dicegah
rendah
2/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah berat
harus segera ditangani

Jumlah
1 + 2 + 1/3 + 1 = 3 2/3
Dx 3 : Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru
menikah.
No

Kriteria

Skor

Bobot

Pembenaran

29

Sifat Masalah
Skala : Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan Sejahtera

3
2
1

Kemungkinan masalah dapat diubah


Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat

2
1
0

Potensial masalah untuk dicegah


Skala : Tinggi
Cukup
Rendah

3
2
1

Menonjolnya masalah
Skala : Masalah berat harus
ditangani
Adanya masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan

2
1
0

Jumlah

3/3 X 1 = 1
Masalah sudah terjadi dan perlu
segera diatasi agar harapan
keluarga dapat tercapai
2/2 X 2 = 2
Sumber daya untuk mengatasi
masalah dapat dijangkau dari
segi ekonomi dan perhatian
keluarga terhadap kesehatan
1/3 X 1 = 1/3
Masalah telah terjadi dan
perlahan harus ditangani
1/2 X 1 = 1
Keluarga merasa masalah,
namun menurut keluarga hal itu
tidak membutuhkan penanganan
1 + 1 + 1/3 + = 2 5/6

3.6 PENETAPAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


3.7 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU NIKAH
No
1

Diagnosa
Keperawatan
Nyeri akut pada
keluarga Tn.T
terutama pada
Ny.A dan Tn. E
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga dengan
gastristis

Tujuan

Kriteria

Standar

Intervensi

Tujuan umum :
Nyeri pada
Tn.T
teratasi/berkura
ng
Tujuan khusus :
Setelah
dilakukan 2 kali
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
1.Mengenal
masalah
gastritis pada

Dengan menggunakan
leaflet :
1. Diskusikan
30

Ny.A dan
Tn.E
a. Menyebutka
n pengertian
gastristis

b. Menyebutka
n penyebab
gastristis

c. Menyebutka
n tandatanda dan
gejala
gastristis

2.Memutuskan
untuk
mengatasi
masalah
gastritis
a. Memutuskan

Respon
verbal

Gastristis : suatu
keadaan atau
perdarahan
mukosa lambung
yang dapat bersifat
akut, kronis,
difusi, atau local

Respon 1.Makan terlambat


verbal
atau terlalu cepat
2.Makanan dengan
penyedap,
pewarna,
pengawet
3.Aspirin, NSAID
4.Alcohol, kafein
5.Refluks
empedu/cairan
pancreas

Respon
verbal

2.

3.

4.

5.

bersama
keluarga tentang
pengertian
gastristis
menggunakan
leaflet
Beri motifasi
untuk
mengemukakan
pendapatnya
Jelaskan tentang
pengertian,
penyebab, tanda
dan gejala
gastristis
Berikan
pertanyaan
tentang
gastristis
Beri pujian atas
jawaban yang
diberikan

1. nyeri pada ulu


hati
2. mual muntah
3. rasa tidak
nyaman
5. lesu-sakit
kepala, anarexia

Cara mengurangi
gastritis :
1.Makan sedikit tapi
Respon
sering
verbal 2.Makan tepat waktu
3.Banyak minum air
hangat
4.Awasi tanda dan
gejala gastritis

31

cara
mengurangi
manajemen
gastritis
b. Memutuskan
untuk
merawat

Respon
verbal

Keluarga
memutuskan untuk
merawat dan
mengatasi masalah
gastritis pada Tn.E
dan Ny.A

Diskusikan dengan
keluarga tentang
gastritis. Cara
mengurangi gastritis
- Tanyakan kembali
tentang cara
mengurangi gastritis
- Berikan pujian atas
usaha yang dilakukan

1. Jika nyeri terasa - Tanyakan kesediaan


keluarga untuk
anjurkan klien
merawat dan
malakukan
3.Merawat Tn.E
mengatasi masalah
Respon
mobilisasi
dan Ny.A
Tn.E dan Ny.A
verbal 2. Lakukan
dengan
kompres hangat
gastristis
- Beri pujian atas
pada daerah
a. Menyebutkan
keputusan yang telah
nyeri
cara merawat
diambil
3. Menggajarkan
gastristis
teknik nafas
1. Demonstrasikan
dalam /
cara pembuatan
relaksasi
4. Tetap makan
obat tradisional
2.
Motivasi
makanan yang
keluarga untuk
bergizi,
melakukan
usahakan tidak
pembuatan
makan makanan
tradisional
terlalu pedas

Cara untuk memili


32

4.Memodifikasi
lingkungan
dengan cara :
a. Menyebutk
an
makanan
yang
dihindari
dan boleh
dikonsumsi

Respon
verbal

Respon
verbal

makanan yang
dapat dikonsumsi
Tn. E dan Ny.A :
1. keluarga tidak
menyajikan
makanan yang
dapat merangsang
penyakit seperti
makanan pedas
2. keluarga tidak
memakan buahbuahan asam
3. hindarkan stress
dari Tn.E dan
Ny.A
4. bantu keluarga
memili makan
yang sesuai
dengan kondisi
penyakit :
- menyediakan
manan yang agak
lunak
- selalu
menyediakan
makanan karena
Tn.E dan Ny.A
harus makan
sedikit-sedikit tapi
sering

1.Diskusikan bersama
keluarga mengenai
memili, mengola, dan
menyajikan makanan
sesuai kondisi Tn.E
dan Ny.A
2.Motifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
memili, mengola, dan
menyajikan makanan
3.Beri kesempatan pada
keluarga untuk
menilai sendiri
penyajian makanan
untuk Tn.E dan Ny.A
4.Bersama- sama
melakukan modifikasi
lingkungan

1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas,
posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan
lainnya

5.Keluarga
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan
a. Menyebutkan
sarana
Respon
kesehatan
afektif 2. Tugas sarana kes :
dan peran
- Dokter :

33

dari para
medis yang
dapat
dimanfaatkan

emberikan solusi, informasi, dan


mengatasi
penyakit
- Perawat : orang
yang memberikan
asuhan
keperawatan
- Bidan : membantu untuk mengatasi
masalah
kesehatan ibu dan
bayi dan juga cara menjaga kes
reprosuksi

Motivasi keluarga Tn.E


dan Ny.A untuk
menyebutkan fasilitas
kesehatan
Motivasi keluarga
untuk datang ke
fasilitas kesehatan
dengan cara :
Reinforcement pada
keluarga tentang
informasi yang telah
disampaikan
Diskusikan bersama
keluarga tentang cara
pergi ke puskesmas

Keluarga mau
menggunakan
fasilitas kesehatan
terdekat yaitu
pergi ke
puskesmas yang
berada di wilayah
Nusa Indah

Keterbatasan
gerak pada
keluarga Tn. T
terutama Ny. M
berhubungan
dengan ketidak
mampuan
keluarga dalam
merawat
anggota
keluarga dengan
masalah
reumatik

Tujuan Umum :
Gangguan
keterbatasan
gerak pada
Ny.M dapat
dikurangi
Tujuan Khusus :
Setelah
dilakukan 2 kali
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
34

1. Mengenal
masalah
rematik pada
Ny. M
a. Menyebutka
n pengertian
reumatik

b. Menyebutka
n penyebab
reumatik

c. Menyebutka
n tanda dan
gejala
reumatik

d. Menyebutka

Respon
verbal

Respon
verbal

Respon
verbal

Dengan menggunakan
leaflet :
1.Diskusikan bersama
keluarga pengertian
Reumatik : suatu
rematik dengan
peradangan kronik
menggunakan lembar
pada sendi-sendi
balik
atau pegal-pegal 2.Tanyakan kembali pada
keluarga tentang
yang disertai
pengertian reumatik
dengan nyeri
3.Berikan pujian atas
usaha yang dilakukan

Menyebutkan 3
dari 5 penyebab
reumatik :
1. Proses menua
2.Kelelahan
3.Cidera mendadak
4.Infeksi kuman
5.Penurunan
kekebalan tubuh

1. diskusikan dengan
keluarga tentang
penyakit reumatik
dengan leaflet
2. modifikasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali penyebab
reumatik
3. beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

1. diskusikan dengan
keluarga tanda-tanda
reumatik
2. tanyakan kembali
pada keluarga tanda
dan gejala reumatik
3. beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Menyebutkan 3
dari 4 tanda dan
gejala reumatik
dan nyeri :
1. Nyeri
2. Pembengkakan
sendi
3. Gerakan yang
terbatas
1. Jelaskan akibat
4. Kekakuan,
lanjut apabila
kelemahan
ramatik tidak diobati
dengan media leaflet
35

n akibat
lanjut tidak
diobati
rematik

e. Memutuska
n untuk
merawat

f. Menyebutka
n cara
perawatan
reumatik

Respon
verbal

Respon
verbal

Respon
verbal

Menyebutkan 3
2. Motivasi keluarga
dari 4 akibat lanjut
untuk menyebutkan
dari rematik yang
kembali akibat dari
ridak diobati :
rematik yang tidak
1. Perubahan
diobati
3. Beri reinforcement
bentuk sendi
positif atas usaha
dan tulang
2. Nyeri yang
yang dilakukan
semakin
keluarga
meningkat
3. Pengeroposan 1. Motivasi keluarga
tulang
untuk mengatasi
4. Lumpuh
masalah
2. Beri reinforcement
positif atas
keputusan keluarga
Keputusan
untum merawat
keluarga untuk
anggota keluarga
merawat dan
mengatasi rematik 1. Diskusikan bersama
pada anggota
keluarga untuk
keluarga
mengatasi masala yang
dihadapi
2. Diskusikan cara
perawatan reumatik
Menyebutkan 6
3. Motivasi keluarga
dari 9 perawatan
untuk dapat
reumatik :
menyebutkan kembali
1.Kompres dengan
perawatan reumatik
air hangat bila 4.Berikan pujian atas
tidak ada
usaha yang dilakukan
bengkak nyeri
2.Kompres dengan
air dingin bila
ada bengkak dan
nyeri
3.Hindari penekanan
4.Makan dengan
protein nabati
5.Konsumsi vit C
dan zat besi
36

6.Istirahat yang
cukup
7.Latihan
pergerakan
8.Hindari kerja berat
9.Jaga Keamanan
lingkungan
rumah

g. Melakukan
perawatan
pada sendi
yang sakit

1. Diskusikan bersama
keluarga cara
melakukan perawatan
pada sendi yang sakit
2. demonstrasikan cara
Cara mengurangi
melakukan kompres
sakit pada sendi
3. Motivasi keluarga
yang sakit :
untuk dapat melakukan
- Kompres hangat,
redemonstrasi
digunakan jika
Respon
5.Beri reinforcement
sendi yang sakit
psikom
positif pada keluarga
mengalami
otor
bengkak tanpa
warna
kemerahan,
caranya basahi
handuk kecil
atau waslap
diguyur air
hangat lalu
diperas dan
ditempelkan
pada sendi
- Kompres dingin,
digunakan jika,
sendi yang sakit
mengalami
bengkak dengan
warna
1. Pada kunjungan
kemerahan,
tidak terencana,
caranya basahi
evaluasi penerapan
handuk kecil
kompres pada
dengan air es lalu
keluarga Tn. A
diperas dan di
2. Berikan pujian pada
tempelkan pada
keluarga
sendi

37

Respon
aktif
3

Defisiensi
Pengetahuan
tentang tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah Tn. T
dan Ny.A
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
mengenal
masalah tugas
perkembangan
keluarga baru
menikah.

Keluarga
melakukan
kompres sesuai
kebutuhan untuk
mengatasi nyeri
pada sendi
terutama Ny.s

Tujuan umum :
Pengetahuan
Keluarga
Meningkat
Tujuan khusus :
Setelah
dilakukan 2 X
pertemuan 30
menit keluarga
dapat :
1. Mengenal
masalah
perkembang
an dan
pertumbuha
n pada
keluarga
baru
menikah
a. Menyebutka
n pengertian
keluarga
baru
menikah
b. Mengetahui
peran dan
tanggung
jawab
2. Memutuska
n untuk
mengatasi

Respon
verbal

Tn. E dan Ny.A :


Dengan menggunakan
Tahap ketika
leaflet :
keluarga melewati 1. Diskusikan bersama
umur pernikahan
keluarga pengertian
yang rentang
keluarga baru
dalam keributan
menikah
2.

Respon
verbal

Setelah keluarga
mengetahu tentang
peran dan
kewajiban setiap
anggota keluarga,
bantu keluarga
untuk menjalankan
peran dan
kewajibannya

Memotivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali apa yang
disebut tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah

Diskusikan dengan
keluarga tentang tahap
perkembangan keluarga
baru menikah.

38

masalatahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah
a. Memutuska
n
menjalankan
peran dan
tanggung
jawab
b. Memutuska
n untuk
mengatasi
masala

Keluarga
memutuskan untuk
mengatasi masalah
- Tanyakan kesediaan
keluarga untuk
mengatasi masalah
Tn.T dan Ny.A
- Beri pujian atas
keputusan yang telah
diambil

Respon
3.MembimbingTn verbal
.T dan Ny.E
dengan
masala
defisiensi
penggetahuan
a. Mengetahui
merawat
anggota
keluarga
pada tahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah

Respon
Afektif

Mengetahui
Masalah pada
tahap
perkembangan
1. Diskusikan bersama
keluarga baru
keluarga masalah
menikah :
pada tahap
- Ketidakmatangan
perkembangan
diri
keluarga baru
- Pembangkangan
menikah
terhadap moral 2. Memotivasi
dan etika
keluarga agar
- Perubahan peran
menghindari
antara suami istri
keributan pada tahap
perkembangan
Tn. T dan Ny.A
keluarga baru
mampu melakukan
menikah
penanganan
dengan cara :
- pantau setiap
perkembangan
- Perkuat
komunikasi
- Mengenal
pergaulan yang
dimasuki
1.Diskusikan dengan
39

b. Melakukan
tindakan
penanganan
pada
masalah
tahap
perkembang
an keluarga
baru
menikah

4.Memodifikasi
lingkungan
dengan cara :
a. Menyeb
utkan
masalah
keributa
n

- Memperkuat
dengan saling
shearing
- Mempertahankan
moral dan etika

Respon
psikom
otor

keluarga tindakan
penanganan pada
masalah tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah
2.Demonstrasikan cara
melakukan
komunikasi yang baik
3.Berikan kesempatan
pada keluarga
mendemonstrasikan
4.Berikan motivasi atas
usaha yang dilakukan
5.Pada kunjungan tidak
terencana, evaluasi
penerapan pada Tn. T
dan Nya A

Cara mengatasi
masalah tahap
perkembangan
keluarga baru
menikah penyebab
keributan :
1.Tn.T dan Ny.A
tidak saling
memaksa
Respon
1. Diskusikan bersama
verbal 2.Beri kesadaran
keluarga masalah
pada diri masing
yang sering timbul
masing
( keributan)
3.Beri waktu tenang
untuk Tn.T dan
2. Memotivasi
Ny.A
keluarga untuk dapat
menyebutkan
masalah Keributan
1. Menyebutkan
sarana :
* puskesmas,
posyandu, praktek,
bidan, perawat, dan
lainnya
2. Tugas sarana
kes :
- Dokter :
emberikan solusi,
40

5. Keluarga
memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
a.Menyeb
utkan
sarana
kesehata
n dan
peran
dari para
medis
yang
dapat
dimanfa
atkan

informasi, dan
mengatasi
penyakit
- Perawat : orang
yang memberikan
asuhan
keperawatan
- Bidan : membantu Respon untuk mengatasi
masalah
verbal
kesehatan ibu dan bayi dan juga cara
menjaga kes
reprosuksi
Keluarga mau
menggunakan
fasilitas kesehatan
terdekat yaitu
pergi ke
puskesmas yang
berada di wilayah
Nusa Indah

Motivasi keluarga Tn.


T untuk menyebutkan
fasilitas kesehatan
Motivasi keluarga
untuk datang ke
fasilitas kesehatan
dengan cara :
Reinforcement pada
keluarga tentang
informasi yang telah
disampaikan
Diskusikan bersama
keluarga tentang cara
pergi ke puskesmas

3.8 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Nyeri pada keluarga


Ny.A dan Tn. E terutama
pada Ny.A dan Tn. E
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat

Setelah di lakukan kunjungan


keperawatan 2x30 menit
diharapkan keluarga :
a. Menyebutkan pengertian
gastritis.
b. Menyebutkan resiko terjadi
nya gastritis.

Implementasi
1) Menjelaskan pengertian
gastritik
2) Menjelaskan faktor
pendukung terjadinya
penyakit gastritik
3) Menjelaskan tanda-tanda
gastritik
41

anggota keluarga dengan


gastritis.

2.

c. Menyebutkan cara
mengurangi nyeri.
d. Menyebutkan tanda dan
gejala gastritik.

. Keterbatasan gerak pada Setelah di lakukan kunjungan


keluarga Tn. T terutama
keperawatan 2x30 menit
Ny. M berhubungan
diharapkan keluarga :
dengan ketidak mampuan
1. Mengenal masalah reumatik
2. Penyebab reumatik
keluarga dalam merawat
3. Menyebabkan tanda dan
anggota keluarga dengan
gejala reumatik
masalah reumatik
4. Menyebutkan akibat lanjut
tidak dibati reumatik
5. Memutuskan untuk merawat
6. Menyebutkan cara
perawatan reumatik
7. Melakukan perwatan pada
sendi

4) Menjelaskan cara
mengurangi nyeri gastritik

1. Menjelaskan masalah rematik


2. Menjelaskan penyebab
reumatik
3. Menyebutkan tanda dan gejala
reumatik
4. Menjelaskan akibat lanjut tidak
diobati reumatik
5. Menjelaskan untuk merawat
6. Menjelaskan cara merawat
reumatik
Menjelaskan tindakan perawatan
pada sendi

42

Kurang Pengetahuan
tentang tugas
perkembangan keluarga
serta pertumbuhan dan
perkembangan remaja
pada Keluarga Tn. T
terutama Tn. T dan Ny.A
berhubungan dengan
Ketidak mampuan
keluarga mengenal
masalah tugas
perkembangan keluarga
baru menikah

Setelah dilakukan kunjungan


keperawatan 2x30 menit
diharapkan keluarga :
a. Menyebutkan pengertian
keluarga baru menikah
b. Menyebutkan peran dan
kewajiban tiap anggota
keluarga pada tahap
perkembangan keluarga
baru menikah

1) Menjelaskan pengertian
keuarga baru menikah
2) Menjelaskan peran dan
kewajiban tiap anggota
keluarga pada tahap
perkembangan keluarga
baru menikah

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pada anggota keluarga sehingga
dapat tumbang sesuai usia. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual. Asah,
kebutuhan pendidikan anak, untuk masa depan. Keluarga merupakan unit pelayanan
kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai
sistem yang berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan masyarakat.
Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang
dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan
masyarakat. Sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan. Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi
43

kebutuhan masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga.
4.2 Saran
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat.

44

Anda mungkin juga menyukai