Pengendalian Penyakit
Melalui Gerakan Masyarakat Sehat
Desak Made Wismarini
Sekretaris Direktorat Jenderal P2P
Rakerkesda Provinsi Banten
Tangerang, 14 April 2016
Sistematika
1. Tantangan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2. Gerakan Masyarakat Sehat (Germas)
3. Upaya Penguatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Melalui
GERMAS
4. Isu terkini P2P
5. Penutup
2
Situasi Pengendalian
Penyakit
Cakupan Imunisasi IDL
< 91 %
Transisi Epidemiologi
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku
hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik,
merokok, dll)
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015
1990
2000
Cedera
7%
Penyakit
Menular
Penyakit
Tidak
Menular
56%
37%
Penyakit
Tidak
Menular
49%
33%
2015
Cedera
9%
Penyakit
Menular
Penyakit
Menular
43%
2010
Cedera
8%
Cedera
13%
Penyakit
Menular
Penyakit
Tidak
Menular
30%
Penyakit
Tidak
Menular
58%
57%
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup
dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
26,1%
36,3%
93,5%
4,6%
Berdasarkan
Diagnosis
Memiliki Gejala
tetapi Tidak
Terdiagnosis
Penyakit Jantung
Koroner
1,5%
0,5%
1,0%
Stroke
1,21%
0,7%
0,51%
Berdasarkan
Hasil Pengukuran
Berdasarkan
Diagnosis
Memiliki Gejala
tetapi Tidak
Terdiagnosis
Hipertensi
25,8%
9,4%
16,4%
Diabetes Melitus
6,9%
1,5%
5,4%
Penyakit
Proporsi terhadap
total pendudk
Jumlah
(juta jiwa)
0-14 th
(-3,6%)
(- 2.4)
15-59 th
+ 25,9%
39,4
60+ th
+ 167,2%
30,2
45.9
35.6
67.0
46.1
33.0
24.8
16.7
14.7
8.7
57.6
63.8
2.6
3.9
6.4
15-24
25-34
35-44
45-54
Hipertensi
55-64
Stroke
65-74
75+
8
Kematian : hilangnya
potensi/modal sumber daya
Kecacatan: menurunkan
produktivitas
Beban finansial:
Prevalensi Stroke
menurut kelompok Pendapatan 2007-2013
13,1
7,7
Terbawah
12,6
8,0
Menengah
Bawah
12,0
8,7
7,9
Menengah
2007
11,8
2013
Menengah
Atas
11,2
9,3
Teratas
2. Gerakan Masyarakat
Sehat
tersebut
disusun
dalam:
Rancangan
Gerakan
Masyarakat Sehat
12
2.
3.
Menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk
4.
Menghindarkan peningkatan
beban finansial penduduk untuk
pengeluaran kesehatan
13
Strategi Kebijakan
Penguatan Kebijakan Lintas Sektor
Pencegahan dengan
Dampak Jangka Pendek
Pencegahan dengan
Dampak Jangka Panjang
Pembudayaan hidup bersih dan sehat dan intervensi 1000 hari pertama memerlukan
dukungan Kabupaten/ Kota di Indonesia
14
PKK, Pramuka:
Karang Kitri
Kementan:
Buah & sayur murah
Pendekatan Keluarga
Menpan:
Edaran ttg
Olahraga di
Kantor/Institusi
Pemda:
Taman untuk
aktifitas fisik
Car Free Day
Mendikbud &
Menag:
UKS, Kurikulum
Kemenhub:
Jalur sepeda
Pedestrian
Pemda:
Kawasan
Tanpa Rokok
Kemenkeu:
Cukai Rokok
Kemendag:
Peredaran
min. beralkohol
Kemendikbud
Kantin Sehat
Kemenpora
:
Gedung &
Fasilitas
Olahraga
Kemendes:
Lapangan
desa
Kemenkes:
Pola Gizi Seimbang
KemenUKM:
Minum Jamu
1000 HPK
KKP:
Gemarikan
Meningkatnya
KONSUMSI BUAH
& SAYUR
Kemenparekraf:
Pariwisata
Olahraga
Pemda & Kem Pora
Kejuaraan OR
Meningkatnya
AKTIFITAS FISIK
Menurunnya
MEROKOK
YANKESDAS
Kemenhub:
Keamanan
Transportasi
BPJS:
Pencegahan
Sekunder
Kemenkes:
Screening
Kanker,
Hipertensi,
PHBS
Kemenkes:
Surveilans penyakit
Kemkominfo:
Iklan layanan
masyakat
Hidup
Sehat
Prevalensi
Penyakit
menurun
50%
LINGKUNGAN
SEHAT
Sehat,Bugar,Produktif
Keberhasilan gerakan masyarakat sehat sangat ditentukan oleh dukungan seluruh jajaran
Pemda Prov/Kab/Kota
EMPAT PILAR
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Pelaksanaan rencana aksi GERMAS Ditjen P2P memrlukan dukungan seluruh jajaran
Pemda dan segenap lapisan masyarakat
Program
Promotif preventif
sebagai landasan
pembangunan
kesehatan
Pemberdayaan
masyarakat
Keterlibatan lintas
sektor
KELUARGA SEHAT
Pilar 3. JKN
Program
Benefit
Sistem pembiayaan:
asuransi azas
gotong royong
Kendali Mutu &
Kendali Biaya
Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda kepesertaan KIS
D
T
P
K
19
Program keluarga sehat mendukung pelaksanaan program Indonesia sehat dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi tingginya
Sehat (70%)
Pembudayaan PHBS
Pengendalian faktor risiko
Deteksi dini penyakit
Selfcare
rasional
21
Yankes (58%)
Sarana
kesehatan
Level Pencegahan
Penyakit
Pembatasan Kecacatan
Rehabilitasi
Tersier
Fokus
Germas
Sekunder
Promosi Kesehatan
Perlindungan Spesifik
Primer
Perlindungan
dan
Pencegahan
Pencegahan
Sekunder
Deteksi Dini &
Penanganan
Segera
Pembatasan
Kecacatan
Perawatan
untuk
penyembuhan
penyakit dan
mencegah
komplikasi
Pendidikan
kesehatan
Imunisasi
Penemuan kasus
Hygiene
Skrining
Standar gizi
Sanitasi
Perumahan,
rekreasi dan
tempat kerja
layak
Keselamatan
kerja
Pemeriksaan
kesehatan khusus
Konsultasi
pernikahan dan
pendidikan
kespro
Perlindungan
terhadap
kecelakaan
Perlindungan
dari zat
karsinogen
Pemeriksaan
kesehatan rutin
Perlindungan
dari alergen
Pemberdayaan
masyarakat
Perlindungan
dari vektor
penyakit
Pencegahan Tersier
Pemberian obat
pencegahan
massal
Pelayanan
untuk
membatasi
kecacatan dan
mencegah
kematian
Rehabilitasi
Re-training dan
pendidikan
pasien
Pendidikan untuk
publik dan
industri untuk
memberdayakan
mereka yang
telah
direhabilitasi
Pemberian
kesempatan kerja
Penempatan
khusus
24
1. Eliminasi Rubela
2. Eliminasi Filariasis
3. Eliminasi
Schistomiasis
4. Eliminasi Rabies
5. Eradikasi Frambusia
6. Eliminasi campak
7. Eliminasi- Penularan
HIV dari Ibu ke Anak
1. PIN
2. Switch
tOVPbOVOP
3. Intro IVP
2015
2016
Eliminasi
Maternal
Neonatal Tetanus
2017
2018
2017-2018
MR
Campaign
2020 2024
Eliminasi
Kusta
Indonesia
Bebas TB
2030
2050
1. Eliminasi Malaria
2. Getting To Three
Zero HIV-AIDS
3. Eliminasi Hep- C
Pencapaian reduksi, eliminasi dan eredikasi sangat ditentukan oleh dukungan Pemda/prov/Kab/kota dan dukungan
seluruh lapisan masyarakat
Upaya Percepatan
Kegiatan
1.
Pencegahan
dan
Pengendalian Penyakit
Manular Langsung
2.
Pencegahan
dan
Pengendalian Penyakit
Tular
Vektor
dan
Zoonotik
3.
Pencegahan
Pengendalian Penyakit
Tidak Manular
4.
Surveilans
Kesehatan
5.
Pencegahan
Pengendalian Masalah
Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Karantina
Intervensi
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit Dengan
Pendekatan
Keluarga
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit : dengan
pendekatan siklus
hidup
Terobosan
1.Peningkatan upaya
promotif
dan
preventif
2.Memperluas Deteksi
dini penyakit (HIV,
Tb,
Kanker,
hepatitis, dll)
3.Melibatkan
masyarakat luas
4.Meluncurkan
jargon/gerakan2 spt:
BELKAGA,
1
Rumah 1 Jumantik,
CERDIK, TOSS TB,
Kelambunisasi, dll
5.Inovasi & Kreasi
Upaya Promosi
dan Prenventif
dalam
Pengendalian
HIV/ AIDS
Populasi Umum
1. Kampanye Aku Bangga Aku Tahu ABAT
2. Kesehatan reproduksi Puskesmas Peduli
Kesehatan Remaja
3. Screening HIV pada ibu hamil dan
peningkatan program Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA).
4. Akselerasi PITC mendampingi VCT
5. Penjangkauan populasi risti Layanan tes
HIV di Program di Tempat Kerja dan
Lingkungan Kerja
Populasi Kunci
1. Intervensi Perubahan Prilaku oleh
Petugas kesehatan dan Komunitas
2. Pengurangan Dampak Buruk Akibat
Napza
3. Pencegahan Melalui
4. Transmisi Heteroseksual
3.
4.
GENCAR PTM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
GENCAR
This is placeholder text.
All phrases can be
replaced with your own
1.
Penguatan
surveilans faktor risiko
text.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SDGs
SDGs terdiri dari 17 Goals, 169 target. Per 18 Feb: 229 indikator global. Indikator
terkait Kemkes: 1,2,3,5,6.
Usulan Indikator SDGs :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
3.3.1 Jumlah infeksi HIV baru per 1000 populasi yang belum terinfeksi
3.3.2 Insiden TB per 1000 populasi
3.3.3 Insiden kasus malaria per 1000 populasi
3.3.4 Insiden Hepatitis B per 100.000 poplasi
3.3.5 Jumlah orang yang memerlukan intervensi pari penyakit tropis terabaikan
3.4.1 Angka kematian yang dapat dikaitkan dengan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit
respiratorik kronis
3.4.2 Angka kematian akibat bunuh diri
3.5.1 Cakupan intervensi penanganan (farmakologis, psikososial dan rehabilitasi serta
layanan pasca perawatan) bagi penderita penyalahgunaan obat,
3.5.1 Cakupan intervensi penanganan (farmakologis, psikososial dan rehabilitasi serta layanan pasca
perawatan) bagi penderita penyalahgunaan obat,
3.5.2 Penyalahgunaan alkohol yang didefinisikan menurut konteks nasional.
3.6.1 Angka kematian akibat cedera lalu lintas
3.a.1 Prevalensi penggunaan tembakau saat ini pada usia 15 tahun dan lebih sesuai standar usia
3.d.1 Kapasitas International Health Regulation (IHR) dan kesiapsiagaan gawat darurat kesehatan
URAIAN
TARGET
Terinformasikannya
bahaya penyakit
meular dan tidak
menular, serta
penanggulangannya
kepada masyarakat
Peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat
serta upaya perilaku
CERDIK di masyarakat
PUSAT
Membuat media
informasi yang efektif
dan berhasil guna.
Menciptakan sistem
informasi dan edukasi
yang berhasil dengan
melibatkan stakeholder
Menyusun metoda
peningkatan PHBS dan
CERDIK.
Mendukung pendanaan
peningkatan upaya PHBS
dan CERDIK
Melaksanakan monev
terpadu antar LS/LP
PROV
Meningkatkan
dukungan
jaringan/sistem
informasi tingkat
provinsi
KAB/KOTA
Menginformasikan
media
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit kepada
masyarakat
Menginformasikan
media pencegahan
dan penanggulangan
penyakit kepada
masyarakat
Meningakatkan
jejaring kerja LS/LP
terkait PHBS dan
CERDIK di tingkat
Provinsi
Melaksanakan upaya
PHBS dan CERDIK
bersama masyarakat
Melaksanakan monev
terpadu antar LS/LP
Melaksanakan
upaya PHBS dan
CERDIK bersama
masyarakat
Melaksanakan
monev terpadu
antar LS/LP
NO
3
URAIAN
TARGET
Melaksanakan
surveilans dan EWARS
sesuai SOP yang
dipantau secara
berjenjang
Terdeteksinya
permasalahan
kesehatan secara
cepat dan akurat
Membangun
jejaring kerja
LS/LP
PUSAT
Membangun
jejaring LS dan
mengembangkan
sistem rujukan
secara berjenjang
termasuk
laboratorium
nasional.
Memperkuat UPT
dengan kemampuan
laboratorium yang
menunjang
penegakkan deteksi
dini KLB
Meningkatkan
kapasitas SDM
dengan melakukan
in house training
terkait EWARS
Meningkatnya
kemampuan dan
kapasitas nakes
khususnya bidang
surveilans
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas pelatihan
surveilans bagi
nakes nasional
Bersama dengan
PPSDM menyusun
modul in house
training yang efektif
PROV
KAB/KOTA
Membangun
jejaring dan
mengembangkan
sistem rujukan
secara berjenjang
termasuk
laboratorium
nasional dengan
mengoptimalkan
Labkesda Provinsi
Membangun
jejaring dan
mengembangk
an sistem
rujukan secara
berjenjang
termasuk
laboratorium
nasional
dengan
mengoptimalk
an Labkesda
kab/kota
Mendistribusikan
secara merata
nakes surveilans
pada semua
kab/kota
Meningkatkan
kualitas nakes
surveilans
pada tingkat
Puskesmas
NO
5
URAIAN
Pemerintah Pusat
dan Pemerintah
Daerah harus
melakukan upaya
pencegahan
spesifik dilakukan
secara rutin
melalui kajian
epidemiplogi
seperti imunisasi,
IVA dan Kryo,
pemberian
kelambu
berinsektisida,
pemberian obat
pencegahan
masaal penyakit
tertentu
TARGET
Pencegahan
terjadinya
penyakit
dengan
melakukan
intervensi
PUSAT
Membuat
kebijakan dan
NSPK
Asistensi dan
monev
Penguatan
kajian-kajian
epidemiologi
Dukungan
logistik dan
anggaran
operasional
PROV
Mensosialisasi
kan NSPK ke
kab/kota dan
LS/LP
KAB/KOTA
Melaksanak
an
sosialisasi
ke LS/LP
dan
Melaksanakan masyarakat
, asistensi
kab/kota,
monev
Melaksanak
an kegiatan
Dukngan
pencegahan
logistik dan
specifik
anggaran ke
kab/kota
Penggeraka
n
sumberdaya
, dan
pemberdaya
an
masyarakat
NO
6
URAIAN
Pemerintah Pusat
dan Pemerintah
Daerah harus
melakukan
respon cepat
yang terintegrasi
dan spesifik
dengan
melibatkan lintas
program dan
lintas sektor
apabila melalui
kajian
epidemiologi
terdeteksi adanya
kemungkinan
terjadinya
Kejadian Luar
Biasa (KLB)
TARGET
KLB dapat
teridentifikasi
secara cepat
PUSAT
PROV
KAB/KOTA
Membentuk Tim
Gerak Cepat
(TGC) yang
terdiri dari LS/LP
dengan
penguatan
payung hukum
yang jelas
Menyusun
Pergub yang
dapat
memperkuat
TGC secara LS
Menyusun
Perbup/wali
yang dapat
memperkua
t TGC secara
LS
Penguatan
kajian-kajian
epidemiologi
Dukungan
anggaran
operasional TGC
melalui dana
Dekon + DAK
Segera
memobilisasi
TGC saat
teridentifikasi
dini KLB
Mendukung
operasional
TGC dengan
dana Dekon
Segera
memobilisas
i TGC saat
teridentifika
si dini KLB
Mendukung
operasional
TGC dengan
dana DAK
NO
7
URAIAN
Pemerintah Pusat
dan Pemerintah
Daerah mempunyai
peraturan dalam
upaya Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit dan respon
cepat
penanggulangan KLB
TARGET
Tersedianya
peraturan Pusat
dan Daerah
tentang
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulangan
KLB
PUSAT
PROV
KAB/KOTA
Menyusun
peraturan
pemerintah yang
mengatur tentang
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulangan
KLB
Menyusun
Pergub yang
mengatur
tentang
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulangan
KLB
Melaksanakan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulangan
KLB sesuai
peraturan yang
berlaku
Melaksanakan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulangan
KLB sesuai
peraturan yang
berlaku
Menyusun
Perbup/Perwal
i yang
mengatur
tentang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulang
an KLB
Melaksanakan
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit, serta
respon cepat
penanggulang
an KLB sesuai
peraturan
yang berlaku
SATKER
PAGU
16 DINKES PROV. KALIMANTAN TENGAH
5.070.413.000
17 DINKES PROV. RIAU
4.697.636.000
18 DINKES PROV. PAPUA
8.856.322.000
19 DINKES PROV. KALIMANTAN TIMUR
5.895.805.000
20 DINKES PROV. D.I YOGYAKARTA
4.548.138.000
21 DINKES. PROV. BANTEN
5.648.589.000
22 DINKES. PROV. KALIMANTAN BARAT
9.698.694.000
23 DINKES. PEMERINTAH ACEH
6.157.902.000
24 DINKES. PROV. NUSA TENGGARA BARAT
5.001.972.000
25 DINKES. PROV. JAWA TIMUR
10.767.793.000
26 DINKES. PROV. MALUKU UTARA
6.027.324.000
27 DINKES. PROV. MALUKU
7.499.682.000
28 DINKES. PROV. DKI JAKARTA
4.900.096.000
29 DINKES. PROV. JAWA BARAT
11.554.242.000
30 DINKES. PROV. BALI
6.055.529.000
31 DINKES. PROV. SULAWESI BARAT
3.788.639.000
32 DINKES. PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG4.821.238.000
33 DINKES. PROV. KEPULAUAN RIAU
3.957.285.000
34 DINKES. PROV. KALIMANTAN UTARA
1.379.606.000
JUMLAH
221.063.333.015
2015
REALISASI
%
3.840.981.350
75,75
3.354.589.000
71,41
6.281.447.872
70,93
4.120.055.125
69,88
3.114.035.313
68,47
3.772.375.800
66,78
6.406.747.542
66,06
3.813.262.484
61,92
3.087.910.050
61,73
6.542.591.875
60,76
3.627.185.645
60,18
4.398.471.644
58,65
2.761.631.500
56,36
6.238.592.155
53,99
3.058.286.945
50,50
1.693.599.566
44,70
2.077.142.005
43,08
1.695.328.180
42,84
349.596.100
25,34
159.268.038.567
72,05
2016
Pagu
12.309.488.000
8.139.751.000
32.828.980.000
11.941.796.000
6.858.843.000
12.607.692.000
17.057.447.000
13.197.973.000
9.534.259.000
18.119.371.000
13.272.330.000
21.217.363.000
8.007.664.000
30.360.630.000
7.626.319.000
9.273.484.000
10.392.882.000
6.836.676.000
7.645.224.000
468.463.855.016
Dekonsentrasi
KW
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
DK
PAGU
9.534.259.000
11.094.017.000
12.309.488.000
11.941.796.000
13.560.920.000
6.836.676.000
9.743.596.000
9.273.484.000
26.330.963.000
13.642.759.000
14.164.459.000
13.197.973.000
12.099.648.000
19.008.053.000
7.110.114.000
16.530.863.000
7.645.224.000
11.199.784.000
10.392.882.000
12.607.692.000
REALISASI
1.570.587.380
1.689.375.000
1.862.486.800
1.766.280.000
1.968.326.200
885.950.500
1.255.125.500
1.187.647.700
3.327.135.000
1.708.011.100
1.708.222.000
1.499.338.500
1.228.666.250
1.726.317.400
489.590.500
1.108.341.719
455.637.785
664.762.900
606.339.000
671.460.000
%
16,47
15,23
15,13
14,79
14,51
12,96
12,88
12,81
12,64
12,52
12,06
11,36
10,15
9,08
6,89
6,70
5,96
5,94
5,83
5,33
40
Penutup
1. Indonesia masih menghadapi beban ganda penyakit
2. Gerakan Masyarakat sehat mengutamakan promotif dan
preventif
3. Tujuan Gerakan masyarakat sehat sejalan dengan RPJMN,
Renstra dan RAP Ditjen P2P
4. Keluarga Sehat merupakan pendekatan dalam pelaksanaan
Germas
5. Pendekatan keluarga pada pengendalian penyakit
dimaksudkan utk pembudayaan PHBS, pengendalian faktor
risiko, deteksi dini penyakit dan peningkatan kemampuan
masyarakat dlm detect, prevent dan respons
6. Beberapa isu terkait P2P masih menjadi tantangan
pelaksanaan program, seperti SDGs, Pelaksanaan Resolusi
Rakerkesnas 2016 dan Penyerapan