Oleh
Vevi Gusrini Vionita
2008/00458
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi
kerja tehadap kinerja pegawai Tata Usaha SMK Negeri Di Kota Payakumbuh. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif. Sampel penelitian ini adalah 40 orang pegawai
Tata Usaha SMK Negeri di Kota Payakumbuh. Metode pengambilan sampel yang digunakan
yaitu total sampling. Data primer penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan angket
yang disebarkan kepada sampel/responden penelitian. Data sekunder diperoleh dari
dokumentasi dan studi kepustakaan, peraturan perundang-undangan dan penelitian yang ada
kaitannya dengan bahan penelitian. Data yang telah terkumpul tersebut lalu dianalisis secara
statistik dengan analisis korelasi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat
pendidikan terhadap kinerja (2) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap
kinerja. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja.
Kata kunci : tingkat pendidikan, motivasi kerja, kinerja.
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of educational level and motivation
employee performance on the Administration SMK In Payakumbuh. This study used a
descriptive approach associative. The sample of this study were 40 employees in the
Administrative SMK Payakumbuh. The sampling method used is total sampling. Primary data
were collected through interviews and questionnaires were distributed to a sample /
respondents of the study. Secondary data were obtained from the documentation and study of
literature, legislation and research that are related to materials research. Data that have been
collected are then analyzed statistically by multiple correlation analysis using SPSS version
16.0. The results showed that (1) There is significant education level on the performance. (2)
There is a significant effect motivation on the performance by working. (3) There is a
significant effect level of education and motivation to work together on the performance.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia mempunyai
peran
penting
dalam
menentukan
keberhasilan suatu organisasi. Semua
potensi sumber daya manusia sangat
berpengaruh terhadap upaya organisasi
dalam mencapai tujuannya. Untuk
menciptakan kinerja yang diharapkan,
dibutuhkan adanya motivasi kerja yang
optimal dan kemampuan kerja yang baik.
Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh
Stoner dalam Soekidjo (2009:125) kinerja
seorang tenaga kerja atau pegawai
dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan
dan faktor persepsi.
Kemampuan
didapatkan
dari
pendidikan yang gunanya untuk mencapai
suatu keberhasilan yang diharapkan.
Kinerja merupakan hasil dari kemampuan
karyawan yang ditimbulkan dari motivasi
dalam melakukan pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan yang diungkapkan Veithzal
(2009:548) menyatakan kinerja merupakan
suatu
fungsi
dari
motivasi
dan
kemampuan. Kinerja merupakan hasil
kerja dari pegawai yang ditimbulkan dari
motivasi dan tingkat pendidikan yang
memadai dalam upaya perusahaan (kantor)
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam
meningkatkan
kinerja
pegawai dan untuk memotivasi pegawai
dalam bekerja adalah melalui pendidikan.
Tingkat pendidikan yang ditempuh dan
dimiliki oleh seseorang pada dasarnya
merupakan usaha yang dilakukan dapat
memperoleh kinerja yang baik. Menurut
Hasbullah (2009:1) menyatakan bahwa
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadiannya
sesuai
nilai-nilai
kebudayaan
dan
masyarakat. Lebih lanjut Hasbullah
(2009:1) menyatakan bahwa Pendidikan
adalah usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat
yang
mempengaruhi
(situation)
kerja. Motivasi
merupakan
kondisi
yang
menggerakkan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan
organisasi (tujuan kerja). Sikap
mental merupakan kondisi yang
mendorong diri sendiri untuk
berusaha mencapai prestasi kerja
secara maksimal.
Sikap
mental
seorang
pegawai harus sikap mental yang
siap secara psikis (siap secara
mental, fisik, tujuan dan situasi),
artinya seorang pegawai harus siap
mental, mampu secara fisik,
memahami tujuan utama dan target
kerja yang akan dicapai, mampu
memanfaatkan dan menciptakan
situasi kerja.
Aspek Kinerja
Menurut
Anwar
(2009:75)
mengemukakan bahwa aspek kinerja
adalah sebagai berikut:
1. Kualitas kerja yang terdiri
dari ketetapan, ketelitian,
keterampilan
dan
kebersihan.
2. Kuantitas
yang
diperhatikan adalah output
rutin dan output pekerjaan
ekstra.
3. Dapat tidaknya diandalkan
yang diperhatikan apabila
mengikuti
instruksi,
inisiatif, hati-hati dan
kerajinan.
4. Sikap yang diperhatikan
adalah
terhadap
perusahaan, pegawai dan
lingkungan organisasi.
2. Tingkat Pendidikan
Dalam
meningkatkan
kinerja
pegawai dan untuk memotivasi pegawai
dalam bekerja adalah melalui pendidikan.
Tingkat pendidikan yang ditempuh dan
dimiliki oleh seseorang pada dasarnya
merupakan usaha yang dilakukan dapat
memperoleh kinerja yang baik.
3
Pendidikan
hubungan
internal
dan
eksternal
perusahaan (kantor).
Anwar
(2009:93)
juga
mendefinisikan motivasi yaitu: Kondisi
yang menggerakkan pegawai agar mampu
mencapai tujuan yang telah di tentukan.
Suatu motivasi individu dapat timbul dari
dalam diri individu (motivasi instrinsik)
dan dapat timbul dari luar diri individu
(motivasi
ekstrinsik),
keduanya
mempunyai pengaruh terhadap perilaku
dan prestasi kerja (kinerja).
Faktor-faktor yang
motivasi kerja.
mempengaruhi
1.
2.
3.
4.
5.
Tabiat/watak
Sikap laku/penampilan
Kebutuhan
Keinginan
Cita-cita/kepentingan-kepentingan
lainnya
6. Kebiasaan-kebiasaan
yang
dibentuk oleh keadaan aslinya
7. Keadaan
lingkungan
dan
pengalaman karyawan itu sendiri.
Jadi dapat disimpulkan, karena
setiap karyawan atau pegawai memilki
identifikasi yang berlainan sebagai akibat
dari
latar
belakang
pendidikan,
pengalaman dan lingkungan masyarakat
yang beraneka ragam, maka ini akan
terbawa juga dalam hubungan kerjanya
sehingga akan mempengaruhi sikap dan
tingkah laku karyawan tersebut dalam
melaksanakan pekerjaannya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
ini
dapat
digolongkan pada penelitian deskriptif dan
asosiatif. Penelitian deskriptif merupakan
salah satu bentuk penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan peristiwa atau
kejadian variabel-variabel penelitian.
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri Di Kota Payakumbuh. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan juni 2012.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai tata usaha di SMK
Negeri Kota Payakumbuh, dimana jumlah
sekolah SMK Negeri di Kota Payakumbuh
berjumlah 3 sekolah dan jumlah
pegawainya adalah 40 orang. Sampel pada
penelitian ini adalah seluruh pegawai Tata
Usaha SMK Negeri di Kota Payakumbuh.
5
Teknik
pengambilan
sampel
penelitian ini yaitu Total Sampling.
pada
DAN
Pembahasan
hasil
penelitian
dilakukan berdasarkan hasil analisis
deskriptif dan analisis induktif serta
analisis hasil penelitian tentang pengaruh
tingkat pendidikan (X1), dan motivasi kerja
(X2) terhadap kinerja (Y) pegawai Tata
Usaha SMK Negeri Di Kota Payakumbuh.
Berdasarkan hasil perhitungan
tingkat capaian responden (TCR) terlihat
secara umum kinerja pegawai Tata Usaha
SMK N Di Kota Payakumbuh tergolong
baik. Hal ini terlihat dari rerata yang
diperoleh dari semua indikator sebesar
4,02 dengan tingkat capaian responden
80,5%. Kinerja yang baik ini terlihat dari
sikap pegawai dalam bekerja dengan skor
rata-rata 4,11 dan TCR 82,5%. Hal ini
bermakna bahwa kinerja pegawai Tata
Usaha SMK N Di Kota Payakumbuh dapat
dikatakan baik. Untuk variabel motivasi
kerja pegawai Tata Usaha SMK Negeri Di
Kota Payakumbuh tingkat capaian
responden (TCR) nya sebesar 78,45%, hal
ini bermakna bahwa Motivasi kerja
pegawai Tata Usaha SMK Negeri Di Kota
Payakumbuh dikategorikan baik.
Berdasarkan
pengolahan
data
didapat bahwa tingkat pendidikan dan
motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap kinerja pegawai Tata
Usaha SMK Negeri Di Kota Payakumbuh.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
nilai koefisien determinasi (Adjusted R
Square) sebesar 0,554. Hal ini berarti
kontribusi tingkat pendidikan dan motivasi
Danim.
(2004).
MotivasiKepemimpinandanEfe
ktivitasKelompok. Jakarta: PT
AsdiMahasatya.
11