BAB V : GAS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar
: Muhammad Anwar, S. Pd
Oleh :
KELOMPOK 4
MATEMATIKA (2013/2013B)
1.
2.
3.
4.
Herlambang Wicaksono
Indra K.
Khoiri Anam
Lailatul Fitriyah
NIM
NIM : 1331034
NIM : 1331039
NIM : 1331044
: 1331047
KATA PENGANTAR
Dengan Memanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa
sehingga kami dapat menyusun makalah yang telah diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah Kimia Dasar yang berjudul GAS. Dan
semoga dengan ini kami dapat berbagi ilmu pengetahuan tentang
pembahasan GAS, serta kami dapat mempresentasikannya dengan
lancar dan maksimal.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kami berharap kritik dan saran
yang membangun dalam penyusunan makalah berikutnya.
Akhir kata, kami berharap dengan adanya makalah ini para
mahasiswa khususnya kelas 2013B dapat menguasai materi tentang
GAS dan dapat memahami materi tersebut secara maksimal.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul
Depan ....................................................................................................
...............1
Kata
Pengantar ..............................................................................................
....................2
Daftar
Isi ...........................................................................................................
................3
I.
BAB V. GAS
Zat-Zat Berwujud
II.
Gas ....................................................................................4
Tekanan
Gas ..........................................................................................
III.
.........5
Hukum-hukum
Gas .........................................................................................
IV.
7
Persamaan Gas
Ideal......................................................................................1
0
a. Kerapatan dan Massa molar zat berwujud
gas .......................................11
b. Stoikiometri
gas ......................................................................................
V.
12
Hukum Dalton Tentang tekanan
VI.
parsial .......................................................12
Teori Kinetik Molekul
Gas ...........................................................................14
a. Penerapan Hukum-hukum
Gas ...............................................................14
b. Distribusi kecepatan
Molekul .................................................................15
c. Akar Kecepatan rata-rata
kuadrat ...........................................................16
d. Difusi
Gas .....................................................................................
VII.
..........16
Penyimpangan Perilaku
Ideal .......................................................................16
a. Ringkasan ...........................................................................
....................17
b. Kata
Kunci ...................................................................................
...........17
c. Pertanyaan
Soal ....................................................................................
..18
Daftar
Pustaka ..................................................................................................
...............21
BAB V
GAS
I. ZAT-ZAT YANG BERWUJUD GAS
Kita hidup berada di dasar lautan udara yang komposisi volumenya secara
kasar adalah 78% nitrogen,21% oksigen, dan 1% gas lain seperti karbondioksida.Dari
berbagai unsur-unsur yang ada hanya 11 unsur yang berbentuk gas.
Perhatikan tabel:
TABEL BEBERAPA ZAT YANG BERWUJUD GAS PADA TEKANAN 1atm dab
SUHU 250C
UNSUR
SENYAWA
H2
N2
O2
O3
F2
Cl2
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
molekul
molekul
molekul
Ozon
molekul
molekul
Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon
Hidrogen
Nitrogen
Oksigen
fluorin
klorin
HF
HCl
HBr
HI
CO
CO2
NH3
NO
NO2
N2O
SO2
H2S
HCN
hidrogen fluorida
hidrogen clorida
hidrogen bromida
hidrogen iodida
karbon monoksida
karbondioksida
amonia
oksida nitrat
nitrogen oksida
nitrogen dioksida
sulfur oksida
hidrogen sulfida
hidrogen sianida
jarak perpindahan
waktu tempuh
perubahan
kecepatan
waktu tempuh
gaya
luas
1 Pa = 1 N/m2
Tekanan Atmosfer
Atom-atom dan molekul-molekul gas dalam atmosfer, seperti halnya material
lainnya, mengalami gaya tarik gravitasi bumi. Sebagai akibatnya , kerapatan atmosfer di
daerah yang dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan dengan di daerah yang
memiliki ketinggian jauh diatas permukaan bumi. Kenyataanya, kerapatan udara
menurun sangat cepat dengan meningkatnya jarak dari perukaan bumi. Hasil
pengukuran menunjukan bahwa, sekitar 50% atmosfer menempati hingga 16 km, 99%
menempati hingga 32 km. tidak mengejutkan jika, semakin besar rapat udara, semakin
besar tekanannya. Gaya yang diterima oleh setiap wilayah disebabkan oleh atmosfer
bumi sama dengan berat kolom udara diatasnya. Tekanan atmosfer adalah tekanan yang
diberikan oleh atmosfer bumi.
Tekanan atmosfer diukur dengan sebuah alat yang sering disebut barometer.
Barometer sederhana terdiri dari tabung kaca panjang
yang salah satu ujungnya tertutup dan pipa diisi dengan
merkuri.
Tekanan atmosfer standart (1 atm) sama dengan
tekanan yang menopang kolom merkuri tepatnya 76 cm (760
mm ) pada permukaan laut pada suhu 0 0C. jadi dengan kata
lain tekanan atmosfer standart sama dengan tekanan
760mmHg. Satuan mmHg disebut juga dengan satuan torr.
Nama tersebut berasal dari penemu Barometer yang berasal
dari italia yaitu Evangelita Tooricelli.
1 torr = 1 mmHg
1 atm = 760 mmHg = 760 torr
1 atm = 101.325 Pa
= 1,01325 x 105 Pa
= 1,01325 x 102KPa
Selain Barometer, kita juga mengenal alat pengukur tekanan yang lain yaitu
Manometer. Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan gas selain di atmosfer.
Prinsip kerja manometer sama dengan Barometer.
Manometer tabung tertutup dan manometer tabung terbuka
Manometer tabung tertutupadalah manometer yang digunakan untuk mengukur
tekanan yang lebih rendah dari terkanan atmosfer.
Manometer tabung terbuka adalah
manometer yang digunakan untuk mengukur
tekanan yang lebih tinggi dari terkanan atmosfer.
III. HUKUM-HUKUM GAS
Hukum-hukum gas yang akan dipelajari alam bab ini merupakan hasil
percobaan yang tak terhitung banyak mengenai sifat-sifat fisis gas.
Hubungan Tekanan-Volume : Hukum Boyle
Robert Boyle mempelajari perilaku gas secara sistematis dan kuantitatif
Perhatikan gambar:
a. Tekanan
dikenakan
yang
pada
ke
1
V
1
V
Walaupun nilai dari masing-masing tekanan dan volume bervariasi untuk suatu sample
gas yang ditentukan, sepanjang suhu dijaga kostan dan umlah gas tidak berubah, maka P
dikalikan V sama dengan suatu konstanta.
P1 . V1 = k1 = P2 . V2
atau
P1 . V1 = P2 . V2
HUBUNGAN SUHU-VOLUME: HUKUM CHARLES dan GAY LUSSAC
Jacques Charles dan joseph gay lussac menambahakan lagi teori tentang
tekanan dengan meneliti bahwa. Pada tekana konstan, volume sample gas akan memuai
jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan.
Pada suatu nilai tekanan yang ditentukan, plot dari volume menghasilkan garis lurus.
Dengan memperpanjang garis ke nol, diperoleh perpotongan pada sumbu suhu dengan
nilai -273,150C.
10
nol mutlak
titik beku
air
titik didih
air
Konversi antara 0C dan K diberikan oleh
skala
kelvin
0
skala
celcius
-273,15
273,15
373,15
100
K = (0 C +
273,150C)
1K
1 0C
Dalam sebagian besar pehitungan, digunakan 273 bukan 273,15 sebagai kostanata yang
menghubungkan antara K dan C. berdasarkan kesepakatan , digunakan T untuk
menyatakan suhu mulak kelvin, dan t untuk menyatakan suhu mutlak Celsius.
VT
V = K2 T
V/T = K2
Dimana k2adalah konstanta kesebandingan.dari persamaan tersebut itu lah disebut
Hukum Charles. Hokum Charles menyatakan bahwa volume dari sejumlah tetap gas
pada tekana kostan adalah berbanding lurus dengan suhu mutlak gas itu.
Bentuk lain dari hukum Charles menyatakan bahwa pada jumlah dan volume gas yang
konstan, tekana gas sebanding dengan suhu.
PT
P = K3T
P/T = K3
Pada perbandingan suhu volume untuk sample gas tertentu pada tekanan konstan,
dapat kita tuliskan:
V1
T1
= K2
V2
T2
11
atau
T dinyatakan
HUBUNGAN
AVOGADRO
V1
T1
V
2
=
T
2
menyatakan bahwa volume gas apapun harus sebanding dengan jumlah mol dari
molekul gas yang ada, sehingga:V n
V = k4n
n menyatakan jumlah mol , k4 menyatakan konstanta kesebandingan.
Dari persamaan diataslah disebut sebuah hukum yang disebut Hukum Avogadro, yang
menyatakan pada tekanan dan suhu konstan, volume suatu gas berbanding langsung
dengan jumlah mol yang ada.
Berdasarkan hukum Avogadro , jika dua gas bereaksi satu dengan yang lainnya, maka
volume gas yang bereaksi memiliki perbandingan sederhana. Jika hasilnya adalah gas
maka volumenya terkait dengan volume pereaksinya dalam perbandingan yang
sederhana. Perhatikan contoh:
3H2(g) +
N2(g) 2NH3(g)
karena pada suatu tekanan yang sama,volume gas sebanding dengan jumlah mol gas
yang ada.
IV. PERSAMAAN GAS IDEAL
Dari hukum-hukum gas yang telah dibahas diatas, dapat diringaks sebagai berikut :
Hukum Boyle:
Hukum Charles:
Hukum Avogadro:
V
=
R
Atau
PV = nRT
nT
P
12
P1V1
n1T1
P1V1
P2V2
=
R n1T
P12V2 n2T2
=
P1
n2T2
V1
T1
n1 =
P2
V2
T2
m
P
=
MV
RT
Karena kerapatan, d, adalah massa per satuan volume, maka persamaan diatas dapat
ditulis :
P
d
= m =
M
V
RT
Persamaan diatas dapat digunakan ntuk meghitung kerapatan gas (gr/L).
Namun jika kerapatan gas sudah diketahui dan kita disuruh mencari massa
molar zat persamaannya dapat disusun uang seperti berikut:
M = dR
13
T
P
STOIKOMETRI GAS
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia Stoikiometri didasarkan pada
hukum-hukum dasar kimia, yaitu hokum kekelan massa, hukum perbandingan tetap dan
hukum perbandingan berganda.
Stoikiometri gas adalah suatu bentuk khusus, dimana reaktan dan produknya
seluruhnya berupa gas. Dalam kasus ini, koefisien zat (yang menyatakan
perbandingan mol dalam stoikiometri reaksi) juga sekaligus menyatakan perbandingan
volume antara zat-zat yang terlibat.
V. HUKUM DALTON TENTANG TEKANAN PARSIAL
Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total suatu campuran gas
merupakan umlah dari masing-masing gas itu sendiri.
Contoh soal:
Perhatikan suatu kasus ketika 2 gas, A dan B, berada dalam wadah dengan
volume V. tekanan yang ditimbulkan oleh gas A, berdasarkan persamaan :
nART
PA =
V
Dimana nAadalah jumlah mol A yang ada. Hal yang sama, tekanan yang timbul oleh gas
B, yaitu:
nBRT
PB
=
V
Jadi tekanan total (PT)
merupakan hasil tumbukan
antara kedua jenis molekul A dan B, maka persamaanya :
P
T
= PA
PB
nAR
nBR
T
= T
+
V
V
RT (
=
n
+
V
A
nR
= T
V
Secara umum, tekanan total campuran gas diberikan oleh:
PT = P1 + P2 + P3 + . . .
n
B)
14
nART /V
= (nA + nB)RT /
V
nA
=
nA + nB
=
XA
nA
nB
= 1
nA + nB
nA + nB
Untuk memperoleh tekanan pasial, perlu diketahui fraksi mol komponen, yang akan
melibatkan analisis kimiawi. Metode paling langsung untuk mengukur tekanan parsial
adalah menggunakan spectrometer massa. intensitas relative dari puncak-puncak dalam
spektometer massa berbanding langsung dengan jumlah komponen, dan dalam hal ini
fraksi mol dari gas gas yang ada.
15
Hukum Dalton tentang tekanan parsial berguna untuk menghitung volume gas
yang terkumpul diatas permukaan air. Sebagai contoh, jika kalium korat (KClO3)
dipanaskan, akan terurai menjadi KCl dan O2
2KClO3
VI.
2KCl + 3O2
= gaya x jarak
= 1 kg m2/s2
=1Nm
1 kJ = 1000 J
Energi kinetik rata-rata suatu molekul diberikan oleh persamaan
:
EK= mu2
Mudah
tidaknya
16
N-mempersempit
ditimbulkan
oleh
gas,
jika
volume
menurun
maka
tekanan
molekul-molekul
akan
lebih
sering
akan
mengembang
hingga
tekanan
gas
17
molekul-molekul
secara
keseluruhan
berupa
NA(mu
= 3/2
Dengan
N2A)adalahdilangan
avogadro. Karena NAm = ,
RT
dengan adalah massa molar, maka persamaan ini dapat
disusun ulang menjadi
u2 = 3RT
u2 = uark = 3RT
D. Difusi Gas
Sebagai contoh, jika botol berisi Larutan amonia pekat
dibuka disalah satu ujung meja praktikum, akan memerlukan
waktu sebelum seseorang mencium baunya dibagian ujung
lainnya dari meja itu. Alasannya adalah bahwa molekul
mengalami sejumlah tumbukan ketika bergerak dari satu
ujung ke ujung lain meja praktikum, maka difusi gas selalu
18
P = 1 atm = 1,013 x
0,082 atm
Van der Waals menyarankan bahwa tekanan yang diberikan
oleh gas ideal, Pideal berkaitan dengan tekanan yang diukur
secara eksperimen P nyata, menurut persamaan ;
P
ideal
=P
nyata
2
+an2
Tekanan suhu
Teramati Koreksi
Dengan :
a = Konstanta kesebandingan
n = Jumlah mol
V = Volume
A. Ringkasan
Pada kondisi atmosfer, sejumlah unsur berwujud gas : H2,
N2, O2, O3, F2, Cl2, dan unsur-unsur golongan 8A ( Gas Mulia )
Hubungan tekanan volume untuk gas ideal di tentukan
oleh
hukum Boyle.
terhadap
19
20
= 300 K
=
=
= 274 mol
M O2 = 16 + 16 = 32
m O2 = 32 . 274
= 8768 gr
2. Sebuahtangkiberisi
8
kg
gas
oksigenpadatekanan
5
Bilaoksigendipompakeluarlaludigantidengan
5,5
kg
karbondioksidapadasuhu yang sama, berapakahtekanannya?
Penyelesaian:
M O2 = 32
n (8 kg O2 ) =
M CO2 = 44
p1
= 5 atm
p1 V1 = n1 R T1
p2 V2 = n2 R T2
n (5,5 kg CO2) =
atm.
gas
= 250 mol
= 125 mol
T1 = T2
V1 = V2
=
p2
= p1
=5
p2
= 2,5atm
3. Massa 1 mol air 10 kg. berapajumlahmolekul H2O dalam 1 gr berat air.
Berapakahjarak rata- rata antaramolekulpadatekanan 1,01 . 10 5 N m2
danpadasuhu 500 K?
Penyelesaian:
pV
=nRT
Volumetiapmolekul =
= 4,5 . 10-4 m3
= 134,4 . 10-26 m3
21
V = 4/3 r3
134,4 . 10-26 = 4/3 . 3,14 r3
r3 = 32,09 . 1026 r =
4. Tekanan partial uap air padasuhu 27 C adalah 15 cm Hg. Berapabanyakyauap
air yang terdapat dalam 1 m3udara?
Penyelesaian:
= 0,197 N/m2
pV
=nRT
=
=
= 0,079 mol
=nRT
= P.V
R.T
= (1,03326 x 10 5 N/m2 ). (0,014 m3)
(8,314 J/mol.K). 294 K
22
= 1.446,564 Nm
2.444,316 J/mol
= 0,59 mol
Massa Helium yang harus ditiupkan jika massa molekul He =
4,00 g/mol dapat dihitung dari
Massa
= n x massa molekul
DAFTAR PUSTAKA