Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KAMABOKO
Kamaboko merupakan produk
olahan
ikan
berbentuk
Menurut
yang
kenyal
setengah
Lee
(1992),
dan
lingkaran.
kamaboko
diproses
dengan
Lee, R. G., and Piggot, G.M. 1992. Gel Strength Increased in Low
Grade Heat Set
Sejalan dengan perkembangan teknologi, saat ini kamaboko dibuat dari surimi
sebagai bahan utamanya (Mao et al. 2006). Atribut mutu yang penting dari kamaboko
adalah sifat teksturnya yang elastic (ashi). Faktor-faktor yang mempengaruhi ashi
kamaboko diantaranya adalah jenis ikan dan bahan-bahan tambahan yang digunakan
dalam pembuatan kamaboko (Mao et al.2006). Biasanya dalam pembuatan kamaboko
menggunakan surimi dari jenis ikan berdaging putih dan berprotein tinggi, sedangkan
bahan tambahan (pengisi) untuk memperkuat ashi yang sering digunakan adalah pati
singkong (tapioka), pati kentang, terigu, dan jagung (Suzuki 1981; Park 2005; Mao et al.
2006).
Research 12(4):241-246.
Mao L, Tao W. 2007. Gelling properties and lipid oxidation of
kamaboko gels from grass carp (Ctenopharyngodon idellus)
Influenced by chitosan. Journal of FoodEngineering 82(2):128-134.
minyak
kedelai.
Jenis
ini
biasanya
disebut
mesin
dan
dimasak
dengan
cara
dipanggang.
( http://www.zenkama.com/wp-content/uploads/kamaboko-E.pdf)
Age Kamaboko
Menurut Suzuki dalam Anggit et al (2010), satsuma age atau kamaboko age atau juga
dikenal fried fish cake adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari surimi (salah satu
bentuk produk olahan setengah jadi yang diproses dari lumatan daging ikan yang telah
mengalami proses pencucian berulang-ulang, pengepresan, dan penambahan bahan
tambahan) yang ditambah berbagai bumbu dan bahan lain seperti tepung. Selain itu dapat
ditambahkan telur, cumi-cumi, atau sayuran, contohnya potongan wortel. Selanjutnya
dibentuk bola, lempengan, atau batang dan digoreng dalam minyak pada suhu 1700-1800C
selama 5 menit.
Anggit, N.P., Darmanto, Y.S., Sawastawi, F., 2010. Analisa Mutu Satsuma
Age Ikan Kurisi (Nemipterus Sp) Dengan Penggunaan Jenis Tepung Yang Berbeda.
Jurnal Saintek Perikanan : Vol. 6, No. 2, 2011, 13-22. Semarang.
Kamaboko age atau fried kamaboko merupakan pengembangan dari pembuatan
kamaboko yang diberikan variasai bahan dan bumbu, antara lain tepung terigu (5-20%), tapioca
(5-10%), beras, tepung maizena, pati, kentang (agen fat replacer), gula dan garam. Kemudian
untuk meningkatkan cita rasa dari kamaboko age yang dihasilkan, dapat pula ditambahkan ubi
jalar dan sagu dengan perbandingan konsentrasi masing-masing bahan 3 : 2 dan bisa
ditambahakan bahan sebagai agen fat replacer, yaitu . Setelah bahan-bahan tersebut dicampur
dalam adonan, kemudian dibentuk dan direbus pada suhu 80-95C. Dengan konsentrasi surimi
yang diberikan 90% dari total bahan yang digunakan, maka akan menghasilkan tekstur
kamaboko age yang keras dan elastis. Konsentrasi ubi jalar, sagu, dan pati yang diberikan
mempengaruhi warna atau kecerahan dari kamaboko age yang dihasilkan. Sebagai lapisan
pelindung atau edible protective films pada permukaan kamaboko age, dapat digunakan tepung
tapioca yang dilarutkan dengan larutan dextrin (mengandung 20-40% gula Arabic gum).
Kemudian setelah cetakan kamaboko age terbentuk, larutan tapioca dextrin dipanaskan dalam
suhu 160F, sehingga akan terbentuk lapisan pelindung yang akan melindungi tekstur dan
kekenyalan kamaboko age.
Dapus :
Sajilata. M.G., S. Rekha, Singhal. 2004. Specialty Starches For Snack Food. Journal Elsevier
Carbohydrate polymers 59 : 131-151.
Suryono. M., Harijono., Yunianta. 2013. Pemanfaatan Ikan Tuna (yellowfin tuna), Ubi Jalar
(Ipomoe betatas), dan Sagu (Metroxylon sago sp.) dalam Pembuatan Kamaboko. Jurnal
teknologi Pertanian Vol. 14 (1) : 9-20.