Anda di halaman 1dari 8

MAJAS

(Gaya Bahasa)

Majas adalah gaya bahasa atau bahasa kias untuk melukiskan sesuatu dengan jalan
membandingkan, mempertentangkan, mempertautkan, atau mengulangi katanya.
Secara garis besar, majas-majas tersebut terbagi ke dalam majas perbandingan,
pertentangan, pertautan, dan perulangan.

Secara umum dan singkatnya, coba baca terleih dahulu penjelasan majas
menurut Wikipedia.

Majas perbandingan

Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.


Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata
seperti layaknya, bagaikan, dll.
Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang
berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan
lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama
jenis.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi
merek, ciri khas, atau atribut.
Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan
hubungan karib.
Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan
diri.
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan
tersebut menjadi tidak masuk akal.
Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan
kepada sesuatu yang bukan manusia.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak
bernyawa.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan
objek.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya
sebagian.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan
kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas
sebagaimana adanya.
Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur
kata.

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk
menyatakan maksud.

Majas sindiran

Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan


kebalikan dari fakta tersebut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat
pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam
atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas penegasan

Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.


Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang
berlainan.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang
berlainan.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang
penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih
penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan
tersebut.
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal
unsur tersebut seharusnya ada.
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang
tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata
penghubung.
Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur
kalimat.
Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu
keseluruhan.
Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang
sebenarnya.
Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam
kalimat.
Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang
berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintak

1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah


bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti
satu dengan yang lainnya.
4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah
disebutkan pada bagian sebelumnya.
5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara
peristiwa dengan waktunya.

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
Jenis-Jenis Majas
1. ALEGORI
Adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam
kesatuan yang utuh.
Contoh :
 Hati-hatilah kamu dalam mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi
lautan kehidupan yang penuh dengan badai dan gelombang.
 Apabila suami-istri, antara nahkoda dan juru mudinya itu seia sekata dalam
melayarkan bahtera, niscaya ia akan sampai ke pulau tujuan.

2. ALTILERASI
Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata dengan bunyi awal yang sama.
Contoh :
 Dara damba daku, datang dari danau.
 Inilah indahnya impian, insan ingat ingkar.

3. ALUSIO
Adalah majas yang menunjukkan secara tidak langsung pada suatu tokoh atau
peristiwa yang diketahui bersama.
Contoh :
 Banyak korban berjatuhan pada perang dunia kedua.
 Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri ?

4. ANTANAKLASIS
Adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang
berbeda.
Contoh :
 Karena buah penanya yang kontroversial, dia menjadi buah bibir masyarakat.
 Kita harus saling menggantungkan diri satu sama lain, kalau tidak kita telah
menggantung diri.

5. ANTIKLIMAKS
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama mkin
menurun (melemah)
Contoh :
 Bapak kepala sekolah, para guru, dan murid-murid sudah berada di lapangan
upacara.
 Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan
bendara Merah Putih pada tanggal 17 Agustus.

6. ELIPSIS
Adalah majas yang di dalamnya terdapat penghilangan kata atau bagian kalimat.
Contoh :
 Dia dan ibunya ke Tasikmalaya (penghilangan predikat pergi)
 Lari ! (penghilangan subjek kamu)

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
7. HIPERBOLA
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebiha-lebihan dengan maksud
untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruh.
Contoh :
 Saya terkejut setengah mati mendengar suara geledek itu.
 Tubuhnya kurus kering setelah ditinggalkan oleh ayahnya.
 Pekik merdeka berkumandang di angkasa.
 Cita-cita anak itu setinggi langit.

8. INVERSI
Adalah majas yang dinyatakan oleh pengubahan susunan kalimat.
Contoh :
 Paman saya wartawan → Wartawan, paman saya.
 Dia datang → Datang dia.

9. IRONI
Adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk
menyindir atau memperolok-olok.
Contoh :
 Bagus sekali rapormu, banyak benar angka merahnya.
 Rajin sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.

10. KIASMUS
Adalah majas yang berisi pengulangan sekaligus mengandung inversi.
Contoh :
 Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya
kaya.
 Dalam kehidupan ini banyak orang pintar yang mengaku bodoh, dan orang
bodoh banyak yang merasa dirinya pintar.

11. KLIMAKS
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama mkin
menghebat (merupakan kebalikan dari majas antiklimaks).
Contoh :
 Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer
memenuhi halaman parkir gedung serba guna.
 Baik itu RT, kepala desa, camat, bupati, gubernur bahkan presiden memiliki
kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.

12. LITOTES
Adalah majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan
sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh :
 Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga ini.
 Gajiku tak seberapa, hanya cukup untuk makan anak dan istri.
 Pertolongan apakah yang Anda harapkan dari saya yang lemah dan bodoh
ini ?
 Terimalah bingkisan yang tidak tidak berarti ini.

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
13. METAPORA
Adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
 Dia dianggap anak emas dalam keluarganya.
 Perpustakaan adalah gudang ilmu.
 Raja siang keluar dari ufuk timur.

14. METONIMIA
Adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama
orang, barang, atau hal lainnya sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut
pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan adalah ciptaan atau buatannya.
Dapat pula kita menyebut bahan dari barang yang dimaksud.
Contoh :
 Para siswa senang sekali membaca Andrea Hirata.
 Dalam pertandingan kemarin Indonesia memperoleh perunggu, sedangkan
Singapura memperoleh perak.
 Ayang baru saja membeli Zebra padahal saya ingin Kijang.

15. OKSIMORON
Adalah majas yang antar bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh :
 Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapat mensejahterakan
kehidupan umat manusia.
 Yang tetap dalam dunia ini adalah perubahan.
 Api dapat menjadi kawan atau lawan.
16. PARARELISME
Adalah majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, hanya disusun dalam baris
yang berbeda. Biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh :
sunyi itu duka
sunyi itu kudus
sunyi itu lupa
sunyi itu lampus

17. PERSONIFIKASI
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah
memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
 Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
 Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
 Awan hitam menebal diiringi halilintar bersahut-sahutan.
 Bel sekolah memanggil-manggil para siswa untuk masuk ruangan.

18. REPETISI
Adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh :

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
 Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang
bunga bangsaku.

19. RETORIS
Adalah majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya itu sudah diketahui oleh
penanya. Tujuannya untuk memberikan penegasan pada masalah yang diuraikan,
atau menyakinkan, ataupun sebagai sindiran.
Contoh :
 Siapa yang tidak ingin hidup bahagia ?
 Apa ini hasil pekerjaanmu selama bertahun-tahun ?

20. SINEKDOKE
Adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya. Majas ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Pars pro toto (sebagian untuk seluruhnya)
Yaitu kalau yang disebutkan sebagian dari suatu benda maka yang dimaksudkan
adalah benda itu secara keseluruhan.
Contoh :
 Paman saya mempunyai atap di Jakarta.
 Sampai sore ini dia belum kelihatan batang hidungnya.
 Kami akan membeli tiga ekor ayam untuk lebaran nanti.

2. Totem pro parte (seluruh untuk sebagian)


Yaitu dengan menyebutkan keseluruhan, maka yang dimaksud hanya sebagian
saja.
Contoh :
 Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan bulutangkis.
 Sekolah kami meraih juara pertama dalam pertandingan sepak bola.

21. SINISME
Adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
 Perkataanmu sangat menyebalkan. Kata-kata itu tidak pantas disampaikan
oleh orang terpelajar seperti kamu !
 Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu.

http://Es-Em-Ah.blogspot.com
http://Es-Em-Ah.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai