Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH KEPERAWATAN

KOMUNITAS
DI INDONESIA

DISUSUN :
KELOMPOK I
Abdul Malik

Fitriani

Ani Masliani

Gunawan

Astri Rahyani

Gurtini

Atika

Gusti Ayu Nyoman Arjani

Benyamin Kose

Gustia Merdekawati

Candra Kelana Kusuma

I Made Wiarta

Eska Kurnia Yuliarti

I Putu Alit Yastika

Femi Agustina

Ikbal

Gladyes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA
TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami kelompok I dapat
menyelesaikan makalah tentang SEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI INDONESIA
Kami menyadari sebagai manusia biasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Namun kami tetap berusaha memberikan hasil yang
baik dan berguna untuk kita semua dan hal ini tentunya tidak lepas dari bantuan

dan dukungan dari teman-teman sekalian. Kiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Palu,

Oktober 2012

Penyusun
Kelompok I

DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Kuno.
2.2 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Penjajahan...
2.3 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Kemerdekaan..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran..
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana

keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan


kesehatansebagai satu kesatuan yang relative, berkelanjutan, koordinatif, dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk
pelayanan professional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan kaidah
etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat
dengan baik dan berkelanjutan. Perawatan sudah dilaksanakan sejak adanya
manusia dan yang jadi sasarannya adalah manusia dari sejak lahir sampai dengan
datangnya kematian.
Di Indonesia pekerjaan perawat dikerjakan berdasarkan naluri perasaan
keibuan untuk merawat anak-anaknya (Mother Instinct). Sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia telah banyak di pengaruhi oleh penjajah diantaranya
Jepang, Belanda, dan Inggris.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Tujuan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana ilmu keperawatan dapat berkembang dengan
peralatan yang sangat terbatas pada zaman dahulu hingga peralatan yang
sangat lengkap pada zaman sekarang di Indonesia.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang sejarah
keperawatan di Indonesia
2. Mahasiswa mampu menjabarkan perkembangan ilmu keperawatan di
Indonesia, mulai dari zaman dahulu hingga zaman sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Kuno


Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu
disebabkan oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu
mengakar pada masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan
pergi ke dukun untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu
dengan menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti
khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum
wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada
catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan
alasan kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang
sakit. Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan
perkembangan yang berarti dalam bidang keperawatan.
2.1 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Penjajahan
a. Zaman penjajahan Belanda
Tahun 1596 Cornelis De Houtman adalah orang Belanda pertama yang
datang ke Indonesia pada zaman penjajahan. Zaman VOC, (1602 1799)
Orang-orang Belanda datang ke Indonesia pertama kali dengan maksud untuk
berdagang. Dalam usaha perdagangannya itu di bentuklah VOC. Sehubungan
dengan adanya staf dan tentara maka dua usaha kesehatan. Untuk itu didirikanlah
rumah sakit yang pertama yang bernama " Binnen Hospital " didirikan pada tahun
1641 bertempat di Batavia ( sekarang Jakarta) Tenaga perawatannya diambil dari
penduduk pribumi ( Bumi Putera ) yang diberi nama Zieken oppaser ( penjaga
orang sakit) Rumah sakit ini dibawah pengawasan dokter militer.
Pada tahun ( 1724-1744) di luar kota didirikan rumah sakit yang kedua
yang diberi nama : Buiten Hospital mengantikan Binnen Hospital yang di tutup
pada tahun1808. Karena VOC dibubarkan 1799 maka oleh pemerintahan Belanda
menyerahkan kepada pemerintah Indonesia yang kemuudian membentuk
Organisasi Negara " Hindia Belanda". Pada tahun zaman penjajahan belanda I
( 1799-1811 ) tidak ada usaha kesehatan yang boleh dikatakan menonjol pada

umumnya merupakan usaha lanjutan dari apa yang telah ada. Pengaruh
ketentaraan pada keperawatan mulai ada usaha-usaha dibidang kesehatan yang
antara lain :
- MGD ( Militaire Gezondsheids Dienst ) dinas kesehatan tentara.
- BGD (Burgerlije Gezon Dienst ) dinas kesehatan rakyat.
Pada waktu pemerintahan Daendels yang terkenal dengan pembuatan
jalan Merak Banyuwangi, perlu lebih meningkatkan kesehatan tentaranya.
Dibuatlah beberapa Rumah sakit Garnizoen, yaitu di Semarang dan Surabaya.
Pelayanannya hanya memperhatikan dinas kesehatan tentara saja.
b. Zaman Penjajahan Inggris Tahun ( 1811-1816 )
Gubernur Jenderal Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat.
Usaha-usaha di bidang kesehatan tersebut dinyatakan dalam kata-katanya
"kesehatan adalah milik manusia". Usaha-usahanya:

Mengadakan vaksinasi umum

Memperbaiki perawatan orang sakit gila (jiwa)

Memperbaiki perawatan dari orang-orang tahanan.

c. Zaman Penjajahan Belanda II (1816-1942)


Setelah pemerintahan diserahkan kembali pada Belanda, maka usahausaha kesehatan nampak maju. Prof. Dr. Reinwardt menyusun undang-undang
kesehatan, diantaranya tentang praktek dokter, kebidanan, pengobatan dan lainlain untuk wilayah sekitar Batavia pada 1819 oleh Residen V Pabst didirikan
rumah sakit untuk umum di Jakarta, diantara rumah sakit Stadsverban di Glodok.
Rumah sakit ini mempunyai perlengkapan yang sederhana. Pada tahun 1919

rumah sakit Stadsverban menjadi CBZ (Central Burgerlijke Ziekeninrichting)


yang kemudian dipindahkan di Salemba.
Dr. W. de bosch yang sangat menaruh perhatian terhadap kesehatan
mendirikan sekolah dokter jawa (1852), yang kemudian berkembang menjadi
STOVIA (1898) dan akhirnya GHS (1927). Ia juga mengadakan persiapan
pendidikan kebidanan pada tahun 1852. Tahun 1875 pendidikan kebidanan ini
ditutup kembali.Rumah-rumah sakit partikelir (swasta) diadakan oleh Zending.
Muhammadiyah, bala keselamatan. Salah satu yang terkenal adalah rumah
sakit di Gang Paal yang sekarang menjadi Rumah Sakit Cikini, didirikan pada
tahun 1879. rumah skit yang lain ialah: RS St Carolus di Jakarta, RS St
Borromeus di Bandung dan RS Elizabeth di Semarang. Pendidikan perawatan
telah ada yang dimulai di RS cikini pada tahun 1900. Pendidikan juru rawat
dimulai pada tahun 1906 di RS Glodok pada tahun 1912.
d. Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Pada zaman penjajahan jepang keperawatan di Indonesia boleh dikatakan
mundur. Pimpinan rumah sakit yang tadinya adalah orang-orang belanda di ambil
alih orang-orang jepang dan sebagian oleh bangsa Indonesia. Obat-obatan sangat
kurang,oleh karenanya wabah penyakit dimana-mana. Bahan-bahan balutan
sangat kurang,sampai dipergunakannya daun pisang dan pelapah pisang.
2.3 Sejarah Perkembangan Keperawatan Zaman Kemerdekaan
Keadaan rumah sakit dan perawatan mengalami kekurangan-kekurangan
terutama obat-obatan. Semenjak tahun 1949 pemerintahan mulai membangun dan
menyusun kembali perbaikan-perbaikan di lapangan kesehatan.
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang
keperawatan.
2. Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata
Rawat (SPR).

3. Tahun 1945 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu


Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan,
Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam
Kesehatan.
4. Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
5. Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan
yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat
Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia
Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan.
6. Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat
Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti
Sekolah Penata Rawat (SPR).
7. Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
8. Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu
dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari
rumah sakit.
9. Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang
menghasilkan: a) Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi
dalam pelayanan kesehatan; b) Program gelar dalam pendidikan keperawatan; c)
Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas
profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan.
10. Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1
Keperawatan) yang pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di
Indonesia.

11. Tahun 1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2


Keperawatan).
12. Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek Keperawatan berupa Peraturan
Menteri Kesehatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan
penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin
maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan. dan
pengobatan zaman purba orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan
primitive, namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan
kecakapan dalam merawat atau mengobati.
Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri yang merupakan suatu
naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat
orang lemah). Kemudian bergeser kezaman purba dimana zaman ini orang masih
percaya pada suatu tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, dimana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat
menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau
kesejahteraan.

3.2 Saran
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah
perkembangan keperawatan, karena dengan mengetahui sejarah perkembangan
keperawatan kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan
pada masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada
masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

La Ode Jumadi Saffar, SKp. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC:


Jakarta.
Muslim Sudirman, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan
I. PSIK STIK Bina Husada Palembang.
Nurharlinah, SKp. (2000). Catatan Kuliah: Konsep Dasar Keperawatan I.
PSIK STIK Bina Husada Palembang.
http://gwanakbstikes.blogspot.com/2010/02/sejarah-keperawatan.html Di
posting pada tanggal 10 Oktober 2012
http://fujihusada.blogspot.com/p/sejarah-perkembangan-keperawatan.html Di
Posting pada tanggal 10 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai