Anda di halaman 1dari 10

Makalah Farmakognosi

Jinten Hitam

Oleh :
Wahyuni erika oktaviani
(151251476)

AKADEMI FARMASI JEMBER


2016

Kata pengantar
Dalam makalah kali ini saya akan menjelaskan tentang jintan.
Mungkin jintan sudah sangat familiar bagi kita semua yang digunakan untuk
bumbu masak didapur.
Ternyata selain digunakan bahan bumbu masakan banyak sekali manfaatnya dan
banyak pula jenisnya.
Dalam makalah kali ini pun saya akan menjelaskan :
-

Bagian apa saja yang dapat diguakan dari tumbuhan jintan hitam
Klasifikasi jintan hitam
Cara penanaman
Cara panen
Dan kemungkinan masih ada banyak lagi yang akan saya bahas dalam
makalah saya kali ini.

Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca....

Klasifikasi

NIGELLAE SATIVAE SEMEN

Nama Lain

: Biji jinten hitam manis

Nama Tanaman Asal

: Nigella sativa (L.)

Keluarga
Zat Berkhasiat Utama / Isi
Penggunaan

: Rununculaceae
: Minyak atsiri, minyak lemak
: Stimulan,karminativa,
diaforetika

Pemerian

: Bau khas aromatik, rasa pahit

Bagian Yang Digunakan

: Biji

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Morfologi tanaman Nigella sativa L


Tanaman jinten hitam termasuk tanaman setahun. Berbatang tegak dan

biasanya berusuk, serta berbulu kasar yang kadang-kadang rapat atau jarang.
Bulu-bulu yang ada di batang ini umumnya berkelenjar. Daun jinten hitam
berbentuk lanset dan bergaris dengan panjang 1,5-2 cm, ujung meruncing, serta
memiliki tiga tulang daun yang berbulu. Daun bagian bawah bertangkai dan
bagian atas duduk. Sementara itu, daun pembalut bunga relatif kecil. Bunga jinten
hitam memilki lima kelopak bunga dengan bentuk bulat telur, ujung agak
meruncing sampai agak tumpul, serta pangkal mengecil membentuk sudut yang
pendek besar. Mahkota bunga umumnya ada delapan dengan bentuk agak
memanjang, lebih kecil daripada kelopak bunga, serta bulu jarang dan pendek.
Bibir bunga ada dua buah. Bibir bunga bagian atas pendek, lanset, dan ujung
memanjang berbentuk benang. Ujung bibir bunga bagian bawah tumpul. Benang
sari banyak dan gundul. Kepala sari jorong dan sedikit tajam dan berwarna
kuning. Bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan orang adalah biji. Biji jinten
hitam kecil dan pendek (panjangnya hanya 1-3 mm), berwarna hitam, berbentuk
trigonal (bersudut tiga tidak beraturan), berkelenjar dan tampak seperti batu api
jika diamati dengan mikroskop. Biji-biji ini berada di dalam buah yang berbentuk
bulat telur atau agak bulat (Depkes, 1979).

Kandungan kimia Nigella sativa L.


Kandungan kimia jinten hitam telah banyak diteliti. Jinten hitam dilaporkan

mengandung minyak atsiri, minyak lemak, limonen, simena, glukosida, saponin,


karvakol, zat pahit, nigelin, nigelon, timokuinon, ditimokuinon, p-simen dan pinen (Ditjen POM, 2009). Penelitian Merfort et al (1997) jinten hitam terdapat
senyawa flavonoid dan fenolik yaitu triglikosida flavonoid yang merupakan
golongan kuersetin dan asam vanilat (Bourgaou et al., 2007).

Carvacol

Asam galat

Quercetin

Gambar 1. Struktur senyawa yang terkandung dalam Nigella sativa

(Anonim, 2009)

Kegunaan Nigella sativa L.


Penelitian sebelumnya menunjukkan ekstrak air dari jinten hitam dapat
berkhasiat sebagai antifungi terhadap Candida albicans (Khan et al., 2003),
antimikroba pada bakteri Gram positif dan Gram negatif (Kamal et al., 2010),
dan antioksidan, meskipun aktivitasnya lebih rendah dari ekstrak metanol
(Thippeswamy dan Naidu, 2005). Ekstrak air Nigella sativa L. mempunyai
aktivitas analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi (Al- Ghamdi, 2001), efek
stimulasi pada reseptor 2- adrenoreseptor pada trakea babi Guinea
( Boskabady et al., 2004). Penelitian Farah dan Begum (2003) menunjukkan
ekstrak air jinten hitam mempunyai nilai IC50 940,5 g/mL terhadap sel
kanker MCF-7.
Flavonoid dan Fenolik
Senyawa fenol merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam beberapa
tanaman. Senyawa fenol memiliki ciri yaitu memiliki cincin aromatik yang
mengandung satu atau dua gugus hidroksi dan bersifat mudah larut dalam air
(Harborne, 1987).
Flavonoid merupakan kandungan kimia yang terdapat pada daun, batang,
akar, bunga dan biji tanaman (Amin and Buratovich, 2007). Struktur dasar dari
flavonoid adalah fenil tersubtitusi chromome (derivat benzopiron) dengan 15
kerangka karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari dua cincin aromatik yaitu cincin A
dan cincin B (gambar 2) (Kandaswami, 2005). Aglikon flavonoid (flavonoid tanpa
gula terikat) pada tumbuhan terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Ciri-ciri
flavonoid yaitu bersifat agak asam dan dapat larut dalam basa, senyawa polar dan
larut

dalam

pelarut-pelarut

polar

seperti

etanol,

metanol,

butanol,

dimetilsulfoksida, dimetilformamida, air dan lain-lain (Markham, 1988).


Spektroskopi serapan ultraviolet adalah cara yang berguna untuk menganalisis
struktur flavonoida. Spektrum flavonoida biasanya ditentukan dalam pelarut
metanol. Spektrum khas terdiri atas dua panjang gelombang maksimal pada
rentang 240-285 nm (pita II) dan 300-550 nm (pita I) (Markam, 1988). Contoh
senyawa flavonoid dan fenolik dalam jinten hitam adalah triglikosida flavonol
yang termasuk golongan flavonoid kuersetin dan asam vanilat.

Penanganan tumbuhan jintan

Pengolahan tanah
Sebelum di tanami ,sebaiknya tanah diolah secara sempurna. Tanah bagian atas
(top soil) dicangkul hinga kedalaman 20-30cm dan dibalikkan hingga bagian
bawah berada di permukaan. Setelah itu diamkan tanah selama seminggu agar
proses aerasi berjalan dengan baik Setelah dibiarkan selama seminggu,tanah diberi
pupuk organik(berupa kotoran ayam atau kambing) sebanyak 6-8 ton/ha.
Tahap selanjutnya membuat bedengan yang disesuaikan kontur tanah agar tak
terjadi penggenangan air. Dianjurkan lebar 1-1,5 m,tinggi 25-30cm dan panjang
disesuaikan kontur tanah. Jarak ideal antar bedengan 25-30 cm.

Pembibitan
Perbanyakan dilakukan melalui Biji.Biji dikeringkan sealma beberapa hari, lalu
direndam selama dua jam untuk mempercepat masa dormansi.Setelah itu biji
ditaburkan ke bedeng persemaian. Biji sebaiknya di sebar tidak terlalu rapat agar
dapat tumbuah dengan baik.

Umumnya setelah 10-14 hari ,biji Jintan sudah menjadi bibit yang siap
dipindahkan ke polibag.Media tanam merupakan campuran tanah dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 4:1 atau 4:2.Bibit sudah siap ditanam jika sudah
berumur 3-4 minggu dengan tinggi 8-10 cm,dan akarnya relatif lebih banyak
Penanaman
Bibit di polibag yang sudah siap dipindah tanamkan, sebaiknya segera di
pindahkan ke lahan yang telah diolah.Pindahkan tanaman secara hati-hati, bial ada
akar yang patah atau rusak,akan sulit disembuhkan.Pindahkan bibit dari polibag
ke lahan dengan jarak tanam 20x20cm.
Beri pupuk cair organik (kandang atau kompos) setiap minggu.

Pemeliharaan dan Pemanenan


Dalam pemeliharaan tanaman perlu diperhatikan cara penyiramannya. Perlu
diketahui, Jika terlalu banyak air akar tanaman akan membusuk dan jika kurang
air, tanaman akan kering. Oleh sebab itu tanaman harus disiram air dengan jumlah
yang tepat. Penyiraman tanaman dihentikan apabila tanaman telah berbunga dan
terbentuk kelopak hingga tanaman mengering. Selain Jumlah air, perlu pula
memperhatikan pencegahan tumbuhnya gulma (tanaman pengganggu), serangan
hama dan penyakit.Untuk hama an penyakit,gunakan pestisida nabati yakni
pestisida yang bahan dasarnya tumbuhan sehingga dapat terurai dan ramah di
alam.beberapa bahan pestisida nabati ini antara lain, campuran
tembakau,mimba,lengkuas,serai, sambiloto,brotowali,bawang putih dan biji
srikaya.jika salah satu bahan tak tersedia dapat diabaikan.
Untuk pemanenan , dilakukan saat bagian bawah Jintan hitam mulai kering dan
kulit bijinya sudah kekuningan.Pemanenan dilakukan dengan cara memotong
bagian bawah tanaman dan mengikatnya.Hasil panen dikeringkan dan dibolak
balik sehingga bijinya rontok.Diperlukan kain katun untuk menampung biji
jintan .biji yang telah keluar dari cangkang(kulit) tersebut diayak agar terpisah
dari bahan lain.Biji yang telah diperoleh dapat di olah sebagai bahan obat.

Pengolahan Jintan Hitam


Persyaratan Umum Pengolahan Tanaman Obat Untuk mendapatkan produk obat
yang berkualitas,termasuk produk dari Jintan Hitam,beberapa persyaratan
pengolahan berikut harus di penuhi:
1.

Bahan baku terstandar dan kualitas terpilih.Hal ini dapat dicapai dengan

memperhatikan kualitas lahan dan pemanenan.


2.

Pengemasan harus menggunakan kemasan kedap udara untuk

meminimalisasi kontaminasi
3.

Sistem pengolahan mengacu pada konsep HCCP (Hazard Analysis Critical

Control Point) agar produk yang dihasilkan memiliki jaminan keamanan


4.

Bebas dari Campuran bahan-bahan kimia sehingga bisa memberikan

manfaat kepada penggunanya.


5.

Menggunakan teknik iradiasi sehingga produk akan memiliki daya tahan

lama tanpa mengurangi kualitasnya.

Daftar pustaka

http://teknologi--tepat-guna.blogspot.co.id/2014/02/cara-menanam-jintanhitam.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jintan_hitam

Anda mungkin juga menyukai