BAB II
LEVELS OF INQUIRY MODEL DAN KEMAMPUAN INKUIRI
A. Pembelajaran Inkuiri
Menurut Wenning (2011) model pembelajaran berfungsi agar pembelajaran
menjadi sistematis. Selain itu, model pembelajaran menyediakan kerangka antara
guru dengan siswa dalam berinteraksi. Misalnya dalam model pembelajaran yang
berpusat pada guru, pembelajaran terfokus pada guru dalam menyampaikan
informasi kepada siswa. Sementara pembelajaran yang berpusat pada siswa,
menjadikan siswa membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman sendiri.
Tujuan dari adanya model pembelajaran adalah untuk membantu siswa dalam
belajar.
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu permasalahan. Pembelajaran inkuiri melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki suatu fenomena secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga siswa dapat menemukan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui guru secara verbal tetapi siswa berperan untuk
menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diajukan. Dengan demikian,
siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Seseorang yang hanya
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
optimal,
sebaliknya
dengan
pembelajaran
inkuiri
siswa
dapat
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Aktivitas guru
a. Menyajikan pelajaran yang berpusat pada siswa (guru membangun
pemahaman dari pengalaman siswa, terfokus pada aktivitas siswa
bukan siswa yang pasif menerima ilmu pengetahuan)
b. Terfokus pada memberikan satu atau lebih pertanyaan untuk
menjadikan situasi aktif dalam proses pembelajaran.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bertanya.
d. Melahirkan perdebatan dan diskusi antara siswa.
e. Menyediakan tingkat yang bervariasi dan jalur dalam penyelidikan
f. Guru sebagai mentor dan pembimbing, memberikan bimbingan dan
arahan kepada siswa.
g. Membangun minat siswa dan mendorong siswa secara aktif dalam
pencarian ide dan informasi baru.
h. Guru harus mampu menghindari tindakan otoritas dari seseorang.
i. Memelihara suasana kelas agar tetap kondusif.
j. Guru memberikan penekanan pada Bagaimana saya tahu bahan ini?
daripada Apa yang harus saya tahu dari bahan ini?
k. Menggunakan keterampilan bertanya secara tepat, seperti penggunaan
waktu, berbagi antarsiswa, distribusi, dan perumusan.
l. Merespon dengan tepat terhadap perkataan siswa dan perbuatan siswa.
2. Aktivitas siswa
a. Melakukan pengamatan dan mengumpulkan data.
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
Discovery
Learning
Rendah
Guru
Tabel 2.1
Levels of Inquiry Model
Inquiry
Real-world HypothetiInteractive
Inquiry
Lab
application cal Inquiry
Demonstration Lesson
(3 types)
(2 types)
(2 types)
kemampuan intelektual
Tinggi
pihak pengontrol
Siswa
(Wenning, 2010)
1. Discovery Learning
Discovery learning merupakan pembelajaran inkuiri yang paling dasar
(Wenning, 2005). Pembelajaran ini berdasarkan pendekatan Eureka! I have
found it!. Discovery learning bukan fokus pada mencari aplikasi dari ilmu
pengetahuan tetapi lebih kepada membangun pengetahuan dari pengalaman
sendiri, sebagaimana pembelajaran ini membutuhkan refleksi sebagai kunci
pemahaman. Guru memperkenalkan pengalaman untuk meningkatkan relevansi
dan makna dengan menggunakan urutan pertanyaan selama atau setelah
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
2. Interactive Demonstration
Demonstrasi interaktif secara umum adalah manipulasi (demonstrasi) yang
dilakukan oleh guru dengan menggunakan alat peraga, kemudian guru
mengajukan pertanyaan untuk menyelidiki atau memprediksi suatu keadaan yang
mungkin terjadi. Guru bertugas melakukan demonstrasi, mengembangkan dan
mengajukan pertanyaan, memunculkan tanggapan, meminta penjelasan, dan
membantu siswa mencapai kesimpulan berdasarkan bukti. Sokoloff dan Thornton
(dalam Wenning, 2010) memberikan 8 langkah dalam interactive demonstration.
a. Guru melakukan demonstrasi dengan menggunakan proses mekanik untuk
menunjukkan fenomena yang diinginkan. Hal ini dilakukan tanpa
penjelasan dari guru atau kesimpulan.
b. Guru meminta siswa untuk berpikir tentang apa yang akan terjadi dan
mengapa hal itu dapat terjadi melalui demonstrasi. Siswa menulis prediksi
masing-masing secara tertulis.
c. Para siswa terlibat diskusi dalam kelompok kecil. Tujuannya adalah agar
mereka dapat mendiskusikan prediksi yang sudah mereka buat dengan
orang lain serta dapat memperbaiki prediksi itu jika ada kesalahan.
d. Guru memunculkan prediksi umum siswa dan menjelaskannya dengan
menggunakan kesepakatan yang diperoleh dari diskusi.
e. Siswa mencatat prediksi dan penjelasan akhir kelompoknya pada lembar
catatan masing-masing.
f. Guru mengulang kembali demonstrasi dan menjelaskan fenomena tersebut
dengan jelas.
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
15
Bounded
inquiry
Pertanyaan/sumber permasalahan
Prosedur
Dibimbing dengan beberapa
pertanyaan dari guru;
adanya orientasi pra-lab
secara luas.
Dibimbing oleh satu
pertanyaan dari guru;
adanya orientasi pra-lab
sebagian.
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16
Tipe
inquiry lab
Free
inquiry
Pertanyaan/sumber permasalahan
Siswa mengidentifikasi masalah
yang akan diteliti
Prosedur
Dibimbing oleh satu
pertanyaan dari siswa; tidak
adanya orientasi pra-lab
5. Real-world application
Dalam pembelajaran ini siswa harus mampu menyelesaikan permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa memecahkan masalah yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan masyarakat. Misalnya
mengenai pembuangan limbah nuklir atau pembangkit listrik tenaga nuklir yang
dibangun dalam masyarakat. Pembelajaran ini mampu membangun siswa agar
mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat dua tipe dari pembelajaran ini, di antaranya textbook application dan
authentic application. Textbook application berkaitan dengan pemecahan masalah
berdasarkan buku teks dan authentic application berkaitan dengan pemecahan
masalah yang berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan nyata atau
keseharian.
6. Hypothetical inquiry
Tingkatan yang paling tinggi dari pembelajaran inkuiri adalah hypothetical
inquiry, dimana siswa akan membuat hipotesis dan melakukan pengujian.
Hypothetical inquiry berbeda dengan membuat prediksi. Prediksi merupakan
pernyataan tentang apa yang terjadi setelah diberikan seperangkat kondisi awal.
Contoh prediksi adalah ketika saya meningkatkan volume gas dengan cepat,
maka temperaturnya akan turun. Prediksi memiliki ciri dimana tidak memiliki
penjelasan yang kuat, meskipun dapat dikatakan logis, yang berasal dari hukum
Citra Ihda Berliana,2013
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
17
atau pengalaman. Hipotesis merupakan penjelasan tentatif yang dapat diuji secara
menyeluruh dan dapat berfungsi untuk mengarahkan ke penyelidikan selanjutnya.
Contoh hipotesis senter tidak akan berfungsi jika baterainya mati. Untuk
menguji hipotesis ini seseorang akan mengganti baterai lama dengan baterai yang
baru, jika ini gagal maka hipotesis baru
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
18
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
19
mengamati,
kemampuan
membuat
hipotesis,
kemampuan
mengklasifikasi,
kemampuan
merencanakan
percobaan,
dan
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
20
Levels of inquiry
Inquiry lesson
Inquiry labs
Real-world
application
Kemampuan inkuiri
Merumuskan dan
merevisi penjelasan
ilmiah dengan
menggunakan logika
dan bukti
Mengenali dan
menganalisis
penjelasan alternatif
dan model
Kemampuan menengah
Mengukur
Mengumpulkan dan
mencatat data
Membuat tabel data
Merancang dan
melakukan
penyelidikan ilmiah
Menggunakan
teknologi dan
matematika selama
penyelidikan
Menggambarkan
hubungan
Kemampuan terpadu
Mengukur secara
metrik
Menetapkan hukum
secara empiris
berdasarkan bukti dan
logika
Merancang dan
melakukan
penyelidikan ilmiah
Menggunakan
teknologi dan
matematika selama
penyelidikan
Kemampuan mencapai
puncak
Mengumpulkan,
menilai, dan
menafsirkan data dari
berbagai sumber
Membangun argumen
logis berdasarkan bukti
Menetapkan hukum
empiris berdasarkan
pengukuran variabel
(bekerja secara
kolaboratif untuk
membangun pengetahuan
yang lebih rinci)
Menerapkan pengetahuan
sebelumnya pada masalah
nyata
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
21
Levels of inquiry
Hypothetical inquiry
Kemampuan inkuiri
ilmiah
Membuat dan
mempertahankan fakta
berdasarkan keputusan
dan penilaian
Mengklarifikasi nilainilai dalam kaitannya
dengan alam dan
norma kehidupan
Melatih kemampuan
interpersonal
Kemampuan lanjutan:
Mensintesis hipotesis
yang kompleks
Menganalisis dan
mengevaluasi pendapat
ilmiah
Menghasilkan prediksi
melalui proses deduksi
Merevisi hipotesis dan
prediksi pada bukti
baru
Memecahkan masalah
nyata yang kompleks
Memperoleh penjelasan
mengenai fenomena yang
diamati (mengalami
bentuk sains yang lebih
realistis)
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
22
Levels of Inquiry
Model
Interactive
demonstration
Kegiatan pembelajaran
fenomena tersebut.
a. Guru mendemonstrasikan kepada siswa menggunakan
alat peraga yang berkaitan dengan rotasi Bumi dengan
menggunakan globe dan senter serta bandul Faucoult
sederhana. Selain itu, guru mendorong siswa untuk
mendemonstrasikan/memperagakan gerak revolusi.
b. Siswa memprediksi atau menyelidiki fenomena yang
didemonstrasikan.
a. Siswa melakukan percobaan terkontrol menggunakan
animasi seasons and ecliptic simulator untuk
memperoleh informasi mengenai kedudukan Matahari
serta menjelaskan hubungan antara kedudukan Matahari
dengan pergantian musim di Bumi.
Inquiry lesson
Inquiry labs
Real-world
application
Hypothetical
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
23
Levels of Inquiry
Model
inquiry
Kegiatan pembelajaran
dengan pengaruh revolusi Bumi terhadap perbedaan
lamanya siang dan malam melalui animasi daylight
hours explorer.
Analisis Kemampuan Inkuiri Siswa Smp Melalui Pembelajaran Levels Of Inquiry Model Pada Topik Gerak
Bumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu