Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian
2. Tujuan

Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang
terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
PEMERINTAH
KABUPATEN
Diagnosis dan
penatalaksanaan
sesuai tanda PROBOLINGGO
dan gejala dan mencegah
komplikasi.

PUSKESMAS KRAKSAAN

3. Referensi

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik


Jl. Dr.
Saleh,
Sumberlele,Kraksaan,
Kabupaten
Klinik Bagi
Dokter
di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
primer.Probolinggo

Telp (0335) 845245


4. Prosedur/Langkah
-langkah

1. Anamnesis

STANDAR
a. Keluhan PELAYANAN MEDIK
Demam dan atau disertai batuk, pilek, lesi makopopuler hari ketiga
sampai
hari keMEDIA
tujuh.
OTITIS
AKUT
b. Tanda dan Gejala
Rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada riwayat batuk pilek
sebelumnya. Anak juga gelisah, sulit tidur, tiba-tiba menjerit waktu
tidur, bila demam tinggi sering diikuti diare dan kejang-kejang. Kadangkadang anak memegang telinga yang sakit. Pada stadium supurasi
pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di telinga
bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret
mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang.
Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa nyeri terdapat pula
gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga.
c. Faktor Risiko
Bayi dan anak
Infeksi saluran napas berulang
Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusi
d. Pemeriksaan fisik
Dapat ditemukan demam
Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran timpani:
1. Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi
membran timpani, warna membran timpani suram dengan reflex
cahaya tidak terlihat.
2. Pada stadium hiperemis membran timpani tampak hiperemis serta
edema.
3. Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar
(bulging) berwarna kekuningan.
4. Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
5. Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka
perlahan-lahan akan normal kembali.Bila telah terjadi perforasi,
maka sekret akan berkurang dan mengering.
e. Pada pemeriksaan penala yang dilakukan pada anak yang lebih besar
dapat ditemukan tuli konduktif
f. Pemeriksaan Penunjang
(-)
2. Penegakan Diagnosis
a. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
- Otitis Media Akut:
a. Stadium oklusi tuba Eustachius
Adanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya
tekanan negatif di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi
udara. Membran timpani terlihat suram dengan refleks cahaya
menghilang. Efusi mungkin telah terjadi, tapi tidak dapat dideteksi.
Stadium ini sulit dibedakan dengan otitis media serosa yang
disebabkan oleh virus atau alergi.
b. Stadium Hiperemis
Tampak pembuluh darah melebar di membran timpani sehingga
membran timpani tampak hiperemis serta edema. Sekret yang
terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga
sukar dilihat.
c. Stadium Supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel
epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum
timpani yang menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke
arah telinga luar. Pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa
nyeri di telinga bertambah hebat. Bila tidak dilakukan insisi
(miringotomi) pada stadium ini, kemungkinan besar membran
timpani akan ruptur dan keluar nanah ke liang telinga luar. Dan bila

PemeriksaanPenunjan
g

Kultur bakteri pada kasus OMA berulang dan dilakukan di layanan sekunder.
Rencana Tindak Lanjut
Dilakukan pemeriksaan membran tympani selama 2-4 minggu sampai terjadi
resolusi membran tymphani (menutup kembali) jika terjadi perforasi

Konsul dan edukasi

a. Memberitahu keluarga bahwa pengobatan harus adekuat agar membran


timpani dapat kembali normal.
b. Memberitahu keluarga untuk mencegah infeksi saluran napas atas (ISPA)
pada bayi dan anak-anak, menangani ISPA denganpengobatan adekuat.
c. Memberitahu keluarga untuk menganjurkan pemberian ASI minimal enam
bulan sampai dengan 2 tahun.
d. Menghindarkan pajanan terhadap lingkungan merokok dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai