Interpretasi Petrofisika
3.2.1
Objektif
Ketersediaan Data
Bagan Alir
3.2.4
Metode untuk mengestimasi nilai porositas dapat dilakukan dari hasil kurva log
neutron, densitas, dan sonic. Sebelum menentukan nilai porositas, ditentukan dahulu
parameter shale yang akan digunakan pada gambar silang Densitas=Neutron.
Parameter-parameter yang digunakan antara lain adalah parameter densitas matriks,
densitas dry shale, densitas wet shale dan porositas total shale.
-
Densitas matriks dapat ditentukan melalui analisis penyebaran matriks pada data
core dan log yang sudah didapatkan jenis matriks yang dominan. Dengan data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa matriksnya adalah kalsit yang mempunyai densitas sebesar
= 2.71 g/cc.
Untuk densitas dry shale ditentukan dar gambar pola log dan core. Penentuan ini
dibutuhkan untuk mendapatkan nilai porositas total shale. Dari pola sebaran data pada
log, disimpulkan bahwa jenis mineral clay yang mendominasi adalah Illite dan
Kaolinite dengan densitas sebesar = 2.78 g/cc.
-
Nilai densitas wet shale yang akan digunakan sebagai salah satu parameter
perhitungan porositas shale didapat dari hasil cross-plot log densitas dan neutron. Nilainilai densitas matriks dan dry shale yang tewlah didapat juga diaplikasikan dalam
gambar silang ini, sehingga mendapat titik perpotongand ari sebaran data dan titik
tersebut dapat ditentukan sebagai densitas wet shale. Densitas wet shale yang
didapatkan adalah
Setelah parameter-parameter untuk menghitung porositas shale telah didapatkan
nilainya, dilakukan perhitungan dengan persamaan sebagai berikut:
Perhitungan Porositas
Interpretasi Seismik