Anda di halaman 1dari 3

3.

Interpretasi Petrofisika

3.2.1

Objektif

Evaluasi formasi sumur Exploration-2 Lapangan HMG dilakukan untuk


memperkirakan sifat-sifat reservoir termasuk kandungan erpih (Vshale), porositas, dan
saturasi air (Sw). Semua properti tersebut dibutuhkan untuk membangun sebuah static
model dan estimasi cadangan. Secara stratigrafi, objektif utama dari reservoir pada
lapangan ini adalah pada kedalaman 4252 ft 2 atau pada interval Carbonate Reef
Reservoir di sumur Exploration-2.
3.2.2

Ketersediaan Data

Dalam melakukan analisis petrofisika dibutuhkan data-data seperti data wireline


log dalam format LAS, analisis core, dan laporan-laporan studi sebelumnya. Data yang
terdapat pada LAS format terdiri dari data kedalaman dan koordinat sumur, caliper,
GR, CGR, SGR, densitas, neutron, porositas, resistivitas, dan photoelectric factor atau
PEF, dan log-log lainnya.
3.2.3

Bagan Alir

Analisis petrofisika pada sumur Exploration-2 difokuskan pada interval


Carbonate Reef Reservoir. Data log yang digunakan dalam analisis petrofisika adalah
gamma ray (GR), resistivitas (ILD dan IMD), neutron (NPHI), densitas (RHOB), sonic,
dan lain-lain. Kemudian, data log tersebut diproses dan diaplikasikan untuk
menghasilkan nilai Kandungan Serpih (Vsh), saturasi air (Sw), dan porositas ().
Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan analisis petrofisika pada Sumur
Exploration-2 adalah Techlog 2013.

3.2.4

Analisis Kandungan Serpih (Vsh)

Metode untuk menghitung kandungan serpih dapat dilakukan pada beberapa


hasil kurva log. Berdasarkan ketersediaan data yang ada, perhitungan kandungan serpih
pada target reservoir Carbonate Reef Reservoir hanya dilakukan berdasarkan log
gamma ray dan neutron-density. Perhitungan pertama menggunakan log gamma ray
dengan metode linear. Metode ini dipilih karena output-nya yang lebih sederhana dan
terpercaya dibanding metode yang lain (Stieber, Larinov dan Clavier). Rumus yang
digunakan dalam perhitungan kandungan serpih adalah Vsh = IGR = (GR GRmin) /
(Grmax GRmin). Karena log gamma ray membaca kandungan radioaktif seperti
uranium, thorium, dan potassium, angka yang dihasilkan dari perhitungan tersebut
dikoreksi lagi dengan log CGR dan SGR. Setelah itu, log tersebut dikalibrasi dengan
data core karena tidak terdapat data XRD (digunakan untuk kalibrasi mineralogi pada
well log) dan mudlog (pengaruh lingkungan lubang sumur terhadap log). Lalu,
dilakukan kalibrasi dengan log neutron-density dengan mempertimbangkan adanya
pengotor.
3.2.5

Analisis Estimasi Porositas

Metode untuk mengestimasi nilai porositas dapat dilakukan dari hasil kurva log
neutron, densitas, dan sonic. Sebelum menentukan nilai porositas, ditentukan dahulu
parameter shale yang akan digunakan pada gambar silang Densitas=Neutron.
Parameter-parameter yang digunakan antara lain adalah parameter densitas matriks,
densitas dry shale, densitas wet shale dan porositas total shale.
-

Densitas Matriks dan Dry Shale

Densitas matriks dapat ditentukan melalui analisis penyebaran matriks pada data
core dan log yang sudah didapatkan jenis matriks yang dominan. Dengan data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa matriksnya adalah kalsit yang mempunyai densitas sebesar
= 2.71 g/cc.
Untuk densitas dry shale ditentukan dar gambar pola log dan core. Penentuan ini
dibutuhkan untuk mendapatkan nilai porositas total shale. Dari pola sebaran data pada
log, disimpulkan bahwa jenis mineral clay yang mendominasi adalah Illite dan
Kaolinite dengan densitas sebesar = 2.78 g/cc.
-

Densitas wet shale dan porositas shale

Nilai densitas wet shale yang akan digunakan sebagai salah satu parameter
perhitungan porositas shale didapat dari hasil cross-plot log densitas dan neutron. Nilainilai densitas matriks dan dry shale yang tewlah didapat juga diaplikasikan dalam
gambar silang ini, sehingga mendapat titik perpotongand ari sebaran data dan titik
tersebut dapat ditentukan sebagai densitas wet shale. Densitas wet shale yang
didapatkan adalah
Setelah parameter-parameter untuk menghitung porositas shale telah didapatkan
nilainya, dilakukan perhitungan dengan persamaan sebagai berikut:

Perhitungan Porositas

Mketode estimasi porositas pada sumur lapangan HMG dilakukan dengan


metode porositas kombinasi, yaitu penggabungan antara nilai porositas NeutronDensitas. Perhitungan porositas dengan kombinasi log Neutron-Densitas menggunakan
persamaan
3.3

Interpretasi Seismik

Anda mungkin juga menyukai