PEDOMAN Transfer Pasien
PEDOMAN Transfer Pasien
KATA SAMBUTAN .
TIM PENYUSUN .
DAFTAR ISI ..
A.
DEFINISI
B.
RUANG LINGKUP
............
1.
Kriteria Transfer Pasien
.
2.
Jenis Transfer Pasien
.............
a.
Transfer Intra Pasien
...
b.
Transfer Antar Rumah Sakit
.
C.
TATA LAKSANA
..
1.
Maksud dan Tujuan Transfer
..............
2.
Standarisasi SDM
..
3.
Standarisasi Transfer Pasien
..
4.
Tingkat Penanganan Pasien
.
5.
Tata Cara Transfer Pasien
6.
Etika dan keputusan Transfer Pasien
..
7.
Moda Transportasi Antar Rumah Sakit
..
8.
Penanganan Selama Transfer Berlangsung
9.
Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan
..
D.
DOKUMENTASI
..
Rujukan .
Lampiran lampiran
i
ii
iii
iv
1
1
1
2
3
3
3
3
4
4
7
7
15
15
15
16
16
17
DEFINISI
ke
unit pelayanan lain, atau dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain
2. Rumah
Sakit
adalah
salah
satu
dari
sarana
kesehatan
tempat
diselenggarakan dengan
(preventif)
penyembuhan
penyakit
(kuratif),dan
pemulihan
8. Kursi Roda adalah adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak
bisa berjalan
B. RUANG LINGKUP
1. Kriteria Transfer Pasien
Panduan transfer pasien di RS XYZ, adalah suatu panduan cara
memberikan standar pengelolaan prosedur transfer pasien yang seragam
di lingkungan RS XYZ Panduan transfer pasien ini harus dipatuhi oleh
semua instalasi/unit pelayanan di lingkungan RS XYZ karena panduan ini
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan
pasien serta melindungi pasien dari resiko yang mengancam jiwa selama
proses transfer berlangsung. Panduan transfer pasien ini dimaksudkan
untuk menjamin bahwa semua pasien yang berobat di lingkungan RS
XYZmenerima standar pengelolaan transfer yang terbaik, bermutu dan
terkoordinir sesuai peraturan yang berlaku. Kondisi pasien yang menjalani
prosedur transfer berbeda beda tergantung dari keadaan umum pasien
itu sendiri, hal tersebut dapat dijabarkan dengan kriteria di bawah ini:
a. Pasien dengan kondisi derajat 0
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik
stabil yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan rawat inap biasa
b. Pasien dengan kondisi derajat 1
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik
stabil, namun berpotensi menjadi tidak stabil, misalnya pada pasien
3
yang sudah
bisa
dari IRJ ke IRNA atau sebaliknya, bisa dari IRD ke kamar oparasi, dari
kamar operasi ke ruang ICU atau RR, dari ICU ke IRNA, dari RR ke
IRNA, dari IRNA ke penunjang, dari IRD ke penunjang, dari IRJ ke
penunjang dan lain sebagainya.
Kesiapan Standar peralatan minimal transfer intra rumah sakit harus
dapat dipenuhi. Hal ini bertujuan agar pada saat trasfer berlangsung,
dasar beranggap baik termasuk diantara adalah kesiapan oksigen yang
mobile. Alat dengan energi/tenaga baterai dengan kapasitas yang cukup.
Selama transfer berlangsung, semua peralatan yang berhubungan
dengan pasien letaknya harus
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Transfer Intra Rumah Sakit
adalah sebagai berikut:
1) Standar: pemantauan minimal, pelatihan, dan petugas yang
berpengalaman; diaplikasikan pada transfer intra dan antar
rumah sakit
2) Sebelum transfer, lakukan analisis mengenai risiko dan
keuntungannya
3) Sediakan kapasitas cadangan oksigen dan daya baterai yang
cukup untuk mengantisipasi kejadian emergensi
4) Peralatan listrik harus terpasang ke sumber daya (stop kontak)
dan oksigen sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan
5) Petugas yang mentransfer pasien ke ruang pemeriksaan
radiologi harus paham akan bahaya potensial yang ada
6) Semua peralatan yang digunakan pada pasien tidak boleh
melebihi level pasien
b. Transfer Antar Rumah Sakit
Transfer dari luar atau ke luar RS XYZbisa berupa
XYZke rumah sakit lain
transfer dari RS
mungkin berasal
Ini
adalah
prosedur
transfer
di
mana
pasien
membutuhkan
disediakan di
seperti
yang kosong.
2. Standarisasi SDM
a.
instalasi/unit
yang
Tabel. 1
Transfer Intra Rumah Sakit
P
E
T
U
G
A
S
NO
PASIEN
P
E
N
D
A
M
P
I
N
G
PERALATAN UTAMA
M
I
N
I
M
A
L
1
Derajat 0
n
s
p
o
r
t
e
r
2. T
P
P
a
t
a
u
P
e
r
a
w
a
t
2
Derajat 1
1. T Transporter BLS
r
Perawat atau Dokter BLS / PPGD
a
n
s
p
o
r
t
e
r
2. P
e
r
a
w
a
t
a
t
a
u
D
o
k
t
e
r
3
10
Derajat 2
1. T
r
a
n
s
p
o
r
t
Transporter BLS
Perawat & Dokter :
BLS, PPGD
Harus mengikuti, pelatihan untukTransfer
pasien dengan sakit berat /kritis
e
r
2. P
e
r
a
w
a
t
&
D
o
k
t
e
r
y
a
n
g
b
e
r
k
o
m
p
e
11
t
e
n
s
i
p
e
n
a
n
g
a
n
a
n
p
a
s
i
e
n
k
r
i
t
i
s
4
12
Derajat 3
1. T Dokter:
r
a
n
s
p
o
r
t
e
r
2. P
pasien dengan sakit berat / kritis
e
r Perawat :
a
w Keterampilan BLS & ALS
a
t Telah mengikuti pelatihan untuk transfer
&
d
o
k
t
e
r
y
a
n
g
13
b
e
r
k
o
m
p
e
t
e
n
s
i
p
e
n
a
n
g
a
n
a
n
p
a
s
i
e
n
k
14
r
i
t
i
s
Tabel 2
Transfer Antar Rumah Sakit
NO
PASIEN
P
E
T
U
G
A
S
P
E
N
D
A
M
P
I
N
15
PERALATAN UTAMA
G
M
I
N
I
M
A
L
1
Derajat 0
16
a
u
P
e
r
a
w
a
t
2
Derajat 1
17
Kendaraan HDS/Ambulance,
Oksigen Suction, Tiang Infus
,Infus Pump denganBaterai, Oksimetri,
Ambubag, Obat Emergency
t
a
u
P
e
r
a
w
a
t
3
Derajat 2
1. P
e
t
u
g
a
s
a
m
b
u
l
a
n
c
e
2. P
e
r
a
18
Petugas ambulance
BLS
w
a
t
&
D
o
k
t
e
r
y
a
n
g
b
e
r
k
o
m
p
e
t
e
n
s
i
p
e
19
n
a
n
g
a
n
a
n
p
a
s
i
e
n
k
r
i
t
i
s
5
Derajat 3
1. P
e
t
u
g
a
s
Dokter:
Minimal 6 bulan pengalaman
bekerja Di ICU / ROI atau telah
mengikuti
Keterampilan BLS & PPGD
20
21
k
o
m
p
e
t
e
n
s
i
p
e
n
a
n
g
a
n
a
n
p
a
s
i
e
n
k
r
i
t
22
i
s
23
TINGKAT PERAWATAN
DERAJAT KONDISI
PASIEN
UNIT PELAYANAN
Intensive Care
High Care
Ward Care
Out Patient
Pelayanan lain
selain 1 dan 2 di
atas
5.
1 dan 2
Kategori 1
Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang
lebih tinggi ke kondisi derajat yang lebih rendah
24
Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dari ruang IRIR/ ROI I,
dimana kondisi pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan
bantuan pernapasan, dimana pasien dapat dirawat di ruangan seperti
di High Care atau dapat langsung dirawat di Ward Care.
Berikut Algoritmanya:
25
Dari Intensive Care ke HCU atau dari Intensive Care ke Ward Care
26
27
Pada prosedur transfer dari Intensive Care ke HCU, transporter dan petugas
pendamping berasal dari HCU, demikian juga pada saat pasien keluar dari
Intensive Care ke Ward Care, transporter dan petugas pendampingnya
berasal dari Ward Care. Pada saat pasien keluar dari HCU ke Ward Care,
pasien dijemput oleh transporter dan petugas pendampingnya yang berasal
dari Ward Care
b. Kategori 2
Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih
rendah ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Ward Care ke
28
High Care atau dari High Care ke Intensive Care atau bisa dari Ward Care
langsung ke Intensive Care. Perpindahan perawatan dari kondisi derajat
yang rendah ke perawatan yang lebih tinggi diperlukan karena mengingat
kondisi pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil
sangat membutuhkan observasi l ketat dan intervensi yang mendalam.
Berikut Algoritmanya:
Dari Ward Care Ke HCU atau dari Ward Care ke Intensive Care
29
Pasien yang masuk ke Intensive Care, juga bisa berasal dari kamar operasi,
mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka transporter dan petugas
30
31
perlu
apabila pasien
diputuskan untuk di rawat di Intensive Care, maka yang menjemput pasien dari
ruang perawatan semula
Intensive Care, begitu pula bila pasien dari Ward Care dan diputuskan akan
dirawat di High Care, maka yang menjemput pasien adalah transporter dan
petugas pendamping yang berasal dari High Care.
c.
Kategori 3
Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama
32
Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat yang
sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat
atau dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan
dituju. Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka
darimana
pun
membahayakan
petugas
kondisi
pendamping/
pasien
tersebut
transporter
sepanjang
berasal
tidak
akan
petugas
pendamping
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pada situasi ini yang diperlukan adalah
komunikasi 2 arah antara unit pengirim dan unit penerima.
Berikut Algoritmanya:
33
34
6.
Instalasi/unit penerima. Bila trasfer antar rumah sakit maka perlu terlebih
dahulu kontak dengan rumah sakit penerima.
b.
proses trasfer berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua
peralatan medis dan obat-obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa.
d.
35
untuk membawa peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau
memindahkan pasien ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ambulans
harus di service secara berkala dan begitu pula dengan. Semua peralatan
minimal yang diperlukan dalam proses transfer pasien harus terpelihara
dengan baik dan dikalibrasi secara berkala.
b.
9.
perawat jaga
yang berada di
36
D.
DOKUMENTASI
1.
2.
3.
4.
Rujukan:
1. Undang - undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.
37
West
London
Cardiac
&
Stroke
Network
(2010).
Web-based
38