DI SUSUN OLEH :
Sunaryo
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1
peserta didiknya untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan
keahliannya.
Dari uraian di atas nampak jelas tuntutan akan keberadaan pendidikan
kejuruan adalah untuk membentuk dan mengembangkan keahlian dan
keterampilan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu
dan efisiensi kerja.
SMK melaksanakan kurikulum seperti yang ditetapkan pemerintah.
Dimana telah disusun program pendidikan dan pelatihan yang terbagi menjadi
tiga yaitu : Normatif, Adaptif dan Produktif. Untuk kategori Normatif di
dalamnya mencakup pelajaran Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, dan Sejarah.
Kelompok Adaptif adalah Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia dan
Komputer. Sedangkan kelompok produktif khususnya jurusan elektronika
(audio-video) yaitu gambar teknik, elektronika dasar, teknik audio, rangkaian
listrik, komunikasi data, teknik televisi dan audio, teknik digital dan lain
sebagainya. Ketiga kurikulum yang ditetapkan pemerintah tersebut saling
melengkapi dan menunjang keterampilan siswa terlebih lagi dalam kelompok
kategori Adaptif dan Produktif. Salah satu sekolah yang menggunakan
kurikulum tersebut adalah SMKN 1 di Nganjuk.
SMK Negeri 1 Nganjuk merupakan salah satu bagian dari pendidikan
formal yang memiliki 8 (delapan) program studi. Salah satu diantaranya yaitu
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL). Program studi ini
mempunyai beberapa kompetensi yang seluruhnya dijadikan judul mata diklat.
Salah satu dari mata diklat itu yaitu Teori Dasar Elektronika dengan Standar
Kompetensi Menguasai Dasar-dasar Elektronika. Mata diklat ini diberikan
pada kelas X semester I. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk
mendorong siswa berdiskusi, saling bantu menyelesaikan tugas, menguasai dan
pada akhirnya menerapkan keterampilan yang diberikan untuk meningkatkan
hasil belajar adalah dengan mengubah cara belajarnya dan menggunakan
model pembelajaran dengan model cooperative learning yang bertujuan
merangsang keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran itu
adalah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions
(STAD).
2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui penerapan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar dasardasar elektronika siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 1
Nganjuk ?
3
Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah dan berbagai permasalahan yang telah
diidentifikasi di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam
penelitian ini, pembahasan masalah hanya mencakup:
Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi
guru dan siswa untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran melalui
penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions
(STAD).
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah
melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions
(STAD).dapat meningkatkan hasil belajar dasar-dasar elektronika bagi siswa
kelas X TAV SMK Negeri 1 Nganjuk.
Sekolah
Dalam hal ini adalah SMK Negeri 1 Nganjuk dengan hasil penelitian ini
diharapkan SMK Negeri 1 Nganjuk dapat lebih meningkatkan kegiatan
pembelajaran melalui model pembelajaran Student Teams Achievement
Divisions (STAD) agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu
dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
Guru
1
Siswa
Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1
Hakikat Belajar
Hasil belajar menurut Rohani adalah kemajuan belajar peserta didik dalam
penguasaan materi pelajaran yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan menurut Winarno Surahmad (1997 : 88) sebagai berikut :
hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman
interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku.
Sedangkan menurut pendapat Suharsimi Arikunto, hasil belajar adalah akhir
setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah itu tampak dalam bentuk
perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Belajar dalam penelitian ini diartikan
segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa
yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Dasar Dasar Eelektronika
Teknik Audio Video.
2
10
dalam mengorganisasikan
mencapai
pengalaman
belajar
dan
pembelajaran
untuk
perencanaan pengajaran
pembelajaran
adalah
pola
pembelajaran
khusus
yang
11
Pembelajaran
kooperatif
merupakan
model
pembelajaran
yang
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah
Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugastugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
Fase
Indikator
Aktivitas Guru
12
memotivasi siswa
Menyajikan informasi
Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar
Membimbing kelompok
mengerjakan tugas
Evaluasi
Memberikan penghargaan
13
kelompok (teams), tahap tes individu, dan tahap perhargaan kelompok ( team
recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model
pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri ciri sebagai berikut.
ditempatkan
dalam
kelompok
kelompok
belajar
yang
Penghargaan Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah
menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok
14
dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing masing
anggota kelompok dibagi dengan dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata rata poin yang didapat oleh
kelompok tersebut.
Penghargaan pada kelompok terdiri atas 3 tingkat, yaitu:
1
1 Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar (PBM) dipandang berkualitas jika
berlangsung efektif, bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang wajar.
Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan
tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar yang harus
dikuasai dengan sasaran dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu guru
sebagai pendidik bertanggung jawab merencanakan dan mengelola
kegiatan-kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tuntutan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap mata pelajaran.
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar
siswa dapat belajar secara efektif dan efisiensi, mengena pada tujuan yang
diharapkan. Salah satu strategi yang harus dimiliki oleh guru adalah harus
menguasai cara cara penyajian atau biasa disebut model pembelajaran.
15
pembelajaran
khusus
yang
direncanakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dalam hal ini guru
menngunakan metode pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dengan
tujuan agar siswa dapat berfikir kritis, kreatif, dan mengembangkan kerja
sama antar tim dalam pembelajaran kooperatif
Berbagai macam-macam model pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) diharapkan
siswa dapat lebih berminat dalam belajar mata pelajaran Dasar Dasar
Elektronika dan dapat memberikan solusi dalam memahami materi, serta
memberikan keaktifan, perhatian, belajar memecahkan masalah yang dapat
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam rangka perbaikan
proses belajar mengajar. Dengan demikian diharapkan agar siswa dapat
meningkatkan prestasinya.
2 Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang akan diajukan dalam proposal penelitian ini adalah
Jika
pembelajaran
kooperatif
tipe Teams
Games
Tournament
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1 Lokasi dan Waktu Penelitian
1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan di ajukan dalam proposal penelitian ini adalah SMK
Negeri 1 Nganjuk.
2
Waktu Penelitian
17
Perencanaan
Meliputi penyampaian Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP),
materi pelajaran, Guru membentuk siswa ke dalam beberapa grup,
membantu pekerjaan siswa, latihan soal, pembahasan latian soal, ulangan
harian. Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan kepada siswa
sesuai dengan yang tertulis pada rencana tindakan. Di luar itu adalah
pembelajaran-biasa yang telah anda lakukan sehari-hari, tidak perlu
dituliskan di sini. Harus dibedakan benar antara pembelajaran biasa dengan
PTK. Yang dituliskan dalam siklus hanyalah bagian yang diteliti saja.
2
Tindakan ( Action )
Pada fase Tindakan ini kegiatan mencakup :
18
Pengamatan
Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai
instrument Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah sifat triangulasi dan
saturasi data. Hasil-hasil pekerjaan siswa yang otentik dapat disajikan di
sini.
4 Instrument penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam pengajuan proposal ini adalah:
1
Dokumen siswa
19
Catatan Lapangan
Catatan catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian kejadian
selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan meliputi
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan dari hasil
refleksi ini peneliti dapat melakukan perbaikan perbaikanterhadap rencana
awal.
20
siswa yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Di samping itu juga
dideskripsikan hasil pengamatan aktifitas pembelajaran dan perilaku siswa
yang diketahui dari hasil pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi yang terjadi pada pelaksanaan proses belajar mengajar.
Tabel 1. Tingkat penguasaan dan kategori hasil belajar siswa
Tingkat Penguasaan
8,0-10
6,6-7,9
5,6-6,5
40-5,5
0-3,9
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Pustaka Jaya.
Ahmad Rohani. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bambang Prasetyo, Lina Mifhatul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. (2004). GBBP dan Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta : Depdiknas.
Dekdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : Balai Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
PengertianBelajardanHasilBelajar.Dalamhttp://duniabaca.com/pengertianbelajar-hasil-belajar.html.diunduh pada 4 Desember 2011.
21