PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Era globalisasi membuat semakin banyak wisatawan asing maupun lokal lebih
mudah melakukan perjalanan wisatanya. Global Tourism 2014 menyatakan bahwa
Indonesia berada di urutan ke-5 kunjungan wisatawan terbanyak bagian Asia
tenggara dan urutan ke-7 dari 133 negara berkembang lainnya. Data tersebut
menunjukkan bahwa Indonesia
Lampung berada di sebelah Barat Laut Ibukota Negara Indonesia yaitu DKI
Jakarta. Hal tersebut membuat daerah ini memiliki potensi baik untuk
dikembangkan karena letak geografisnya yang strategis. Data Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa kota ini memiliki pertumbuhan penduduk sekitar
5.304 jiwa/km atau 1 juta jiwa akhir tahun 2014 dan diproyeksikan
pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat ditambah lagi dengan kunjungan wisatawan harus
diimbangi dengan pembangunan daerah.
Data di atas juga mendorong pemerintah Kota Bandarlampung semakin gencar
melaksanakan pembangunan daerah khususnya di sektor Industri Pariwisata.
Upaya ini terbukti dengan bertambahnya pembangunan hotel berbintang di pusat
kota pada awal tahun 2015 yaitu hotel Horizon dan N7 berbintang 4. Para investor
yang ikut mendukung pembangunan ini menunjukkan besarnya potensi kemajuan
daerah Lampung di waktu mendatang. Berikut data ketersediaan hotel di Kota
Bandarlampung sesuai data PHRI tahun 2014:
NO
.
KLASIFIKASI
1.
2.
3.
4.
18
5.
KETERSEDIAAN
BANGUNAN
KETERANGAN
Data berikut juga mendukung tingkat kebutuhan hunian hotel (lampost, 2014)
yaitu:
Hari biasa: 60 90%
Hari libur: 85 95%
Data di atas menunjukkan bahwa kebutuhan bangunan hotel mencapai 95%
bahkan penuh. Contohnya pada hari libur mencari hotel berbintang 3 ataupun 4
sulit karena sudah ditempati ataupun sudah di-booking. Tamu lokal ataupun asing
yang datang mendadak di hari libur dapat dipastikan tidak akan mendapatkan
fasilitas menginap yang mereka inginkan.
Penyediaan fasilitas hotel juga harus menyertakan penyajian budaya lokal dalam
disain perancangannya. Hal ini penting dalam suatu pembangunan daerah karena
budaya merupakan identitas yang harus ditampilkan kepada para wisatawan.
Namun, penyediaan fasilitas hotel yang sudah ada di Kota Bandar Lampung
belum cukup merepresentasikan kebudayaan lokal sebagaimana mestinya.
Representasi budaya lokal Indonesia yang sudah berhasil diterapkan salah satunya
daerah Bali. Daerah ini berhasil menerjemahkan budaya lokal yang ada dengan
kemajuan moderinitas yang semakin berkembang. Budaya lokal yang ada justru
semakin menarik para wisatawan untuk berkunjung bahkan datang kembali
dengan massa yang lebih besar.
Proses berkembangnya suatu daerah di industri pariwisata memunculkan dampak
positif dan negatif dari eksternal yang sulit dibendung. Dampak negatif yang
muncul memungkinkan hancurnya identitas budaya lokal pada masyarakat
Lampung. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai
bangunan hotel sebagai tempat kunjungan pertama para wisatawan mengenali
daerah yang didatanginya. Bangunan hotel merupakan salah satu elemen penting
dalam industri pariwisata. Hotel diharapkan proaktif memperkuat sense budaya
setempat dengan penyajian fasilitas-fasilitas yang mencerminkan khas Lampung.
I.2
Masalah
Batasan
Pembahasan penelitian ini meliputi penerapan budaya lokal pada interior ruangruang publik hotel khususnya di area:
Resepsionis
Sirkulasi menuju ruang umum
Restoran
Ballroom
Penelitian ini akan dilakukan di Hotel Novotel Lampung dan N7 yaitu hotel yang
sudah menerapkan budaya Lampung pada konsep perancangan interiornya.
I.4
Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat tercapai oleh penulis dalam melakukan penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui unsur budaya Lampung yang cocok diterapkan dalam disain
interior hotel.
2. Mengetahui cara menerapkan unsur budaya Lampung pada pada konsep
interior hotel.
3. Mengetahui letak ornamenornamen Lampung tersebut dapat diterapkan
pada interior hotel.
Setelah semua tujuan diatas terpenuhi untuk kedepannya ornamenornamen khas
daerah Lampung mudah dikenal juga dapat dibanggakan sebagai warisan budaya
lokal.
I.5
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif.
Pengumpulan
data
dilakukan
secara
Primer
dan
Sekunder.
Pengumpulan data secara primer yaitu berupa pengumpulan data yang secara
langsung dilakukan penulis. Sedangkan pengumpulan data sekunder berupa
pengumpulan data dari literatur, dokumen perencanaan, juga dokumen terdahulu
yang pernah dipublikasikan.
I.5.1
hasil
wawancara yang diperoleh menjadi informasi yang lebih lengkap dan jelas.
I.5.2
I.6
Sistematika Penulisan