Anda di halaman 1dari 4

BPH

Kasus:
LAKI LAKI, 65 tahun, praktek dokter, kesulitan buang air kecil, tidak tuntas. ATAU
Tidak bisa BAK selama .. lama, perut terasa penuh, kesakitan.
Tn. 65 th, datang ke praktk dokter dengan keluhan sulit buang air kecil sudah 6
bulan. Pasien merasa tidak tuntas tiap habis BAK. Tidak ada riwayat keluar cairan
nanah atau darah dari kemaluan.
Anamnesis:
1. Perkenalkan diri dan sapa
2. Menanyakan identitas pasien: nama umur alamat pekerjaan sudah menikah?
3. Menginformasikan kepada paien bahwa segala yang akan ditanyakan
dirahasiakan, inform consent selalu
4. Keluhan utama
- Sulit buang air kecil
onset
: Sejak kapan?
frekuensi
: keluar pagi / malam hari? Berapa kali sehari?
urgensi
: tiba2 ingin BAK? Sulit untuk menahan BAK
hesitansi
: sulit untuk mengluarkan urin? Urin terputus2?
dribbling
: urin menetes pada akhir BAK?
faktor yang me : aktivitas? Stress? Pekerjaan?
faktor yang me : istirahat?
5. Keluhan Tambahan & RPS
- Demam?
- Nyeri pinggang?
- Penurunan berat badan? BAK darah? Ada merokok?
6. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat operasi sebelumnya
DM?
Riwayat obat obatan sebelumnya?
7. Riwayat Penyakit Keluarga
DI keluarga apakah ada yang sakit sama?
Orang tua DM ditanyakan apabila pasien menderita
8. Apalah ada Alergi obat?
9. Membuat resume dan kesimpulan. Apakah ada keluhan lain? Tanyakan!
Mempersilahkan pasien ke BED periksa.
10.Cuci TANGAN!
11.Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Tampak Sakit sedang
Kesadaran Compos mentis, GCS 456
Vital Sign TD 120/70 HR 80x/min reg RR 16x/min T 38,1c Pain scale?

PF umum:

K/L: A / I / C /D: - / - / - / -

Thorax: dbn
Abdomen: dbn
Extrimitas: dbn
PF Khusus: RECTAL TOUCHER
1. Persiapan alat dan bahan:
- Meja periksa / Bed periksa
- Lampu / senter
- Sarung tangan
- Gel
- Selimut / penutup
- Kain Kasa
2. Menjelaskan kepada pasien akan tindakan yang akan dilakukan,
meminta ijin
3. Meminta pasien untuk membuka celana lalu naik ke bed. Pasien
lalu diminta untuk memposisikan kedua lulut ditekuk dan sedikit
terbuka. TUtup dengan selimut bagian yang dibuka
4. INSPEKSI daerah / regio anal dengan penerangan cukup
5. Pasang handschoen pada tangan kanan, beri pelicin pada ujung
jari telunjuk lalu oleskan ke tepi anus. Tangan kiri pada daerah
suprasimfisis, masukkan jari telunjuk ke dalam anus
6. Nilai:
- Tonus spinchter ani
- Ampula rekti kolaps/tidak
- Mukosa: benjolan? Pada jam keberapa? Rapuh/tidak? Jarak
dari anocutan line
- PROSTAT teraba lobus d/s simetris? Teraba pool atas / tidak?
Sulcusmediana dan lateral teraba? Konsistensi? teraba
nodul/keras atau tidak?
- Nyeri ada/tidak
- Jari telunjuk kanan dikeluarkan dilihat pada sarung tangan:
Feses? Darah? Lendir?
7. Bersihkan anus dengan kain kassa
8. Persilahkan pasien kembali ke meja periksa
9. Interpretasi:
Derajat 1 : Pada colok dubur ditemukan penonjolan prostat, batas
atas mudah teraba dan sisa urin kurang dari 50 ml
Derajat 2 : Ditemukan penonjolan prostat lebih jelas pada colok
dubur dan batas atas dapat dicapai, sedangkan sisa
volum urin 50-100 ml.
Derajat 3 : batas atas prostat tidak dapat diraba dan sisa volum
urin lebih dari 100ml.
Derajat 4 : retensi urine total
PEMASANGAN KATETER URIN
1. Persiapan alat dan bahan: (Sebutkan satu per satu)

- Sarung tangan steril


- Jelly dan kassa siapkan jelly pada kassa
- Povidone Iodine
- Duk steril
- Folley Catheter
- Urobag
- Bengkok dan bowl untuk povidone iodine
- Aqua dan spuit
2. Menjelaskan kepada pasien akan tindakan yang akan dilakukan,
meminta ijin
3. Melakukan desinfeksi sekitar orifi sium urethra eksternum
(pada glanspenis, penis dan sekitarnya) dengan prinsip
central ke perifer dengan povidon iodine.
4. Pasang doek steril
5. Tangan kiri memegang penis (sesuai posisi anatomis)
6. Tangan kanan menyuntikkan jeli ke dalam uretra (simulasi saja,
jelly tidak usah dimasukkan semua) atau mengoleskan kateter
pada jelly yang telah disiapkan sebelumnya pada kassa
7. Mempersiapkan bengkok untuk menampung urin
8. Memasukkan kateter ke dalam uretra secara pelan-pelan/
gentle (bisa d i p e g a n g l a n g s u n g a t a u d e n g a n p i n s e t
a n a t o m i s ) s a m p a i d e n g a n ujungnya diperkirakan masuk
kedalam vesika urinaria. Mengatakan urin telah keluar
melalui kateter.
9. Memastikan
katup
urobag
telah
tertutup,
lalu
menghubungkan langsung kateter dengan urine bag
10. Mengembangkan balon kateter dengan memasukkan air
melalui lubang kateter cabang
11. Memastikan kateter sudah terfi ksasi dengan baik dengan
cara menarik perlahan ujung kateter
12. Penis dan kateter diarahkan ke lateral dan difi ksasi
dengan plester di paha, posisi penis tetap ke kaudal
13. Letakkan urobag di bawah dengan posisi yang tidak
tertekuk
14. Jangan lupa lepas doek steril, rapikan alat dan
membuang bahan sekali pakai dan handschoen, lalu..
12.CUCI TANGAN LAGI!!!!! Mempersilahkan pasien duduk kembali
13.Pemeriksaan Penunjang:
- DL dan UL
- USG
- Uroflowmetri
- PSA
14.Menjelaskan hasil pemeriksaan dan menentukan diagnose kerja serta
diagnose banding
15.Diagnosa dan jelaskan penyakit diagnose kerja:
misal BPH
Diagnosa Banding: Sisititis

Prostatitis
Keganasan Prostat
Neurogenic Bladder
Batu buli buli / benda asing (stent)
16.Terapi:
- Berdasarkan derajat BPH
Derajat 1 : pemberian obat
R/ Tab prazosin 2mg No XX
S 2 dd tab I
-----------------------------------------------------------------------lalala
R/ Finasteride 5 mg No XX
S 1 dd tab I
-----------------------------------------------------------------------lalala
Derajat 2 :
Derajat 3 : Usulkan / edukasi untuk operasi, metode TURP atau open
Derajat 4 : prostatectomy
- Non medikamentosa: watchful waiting untuk derajat I
- Rujuk Sp.Urologi
- Edukasi:

Demikian pak/ibu, apakah ada yang ingin ditanyakan? Terima kasih.

TAMBAHAN?

Anda mungkin juga menyukai