Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PERAWATAN POMPA DI WTP ( WATER TREATMENT PLANT )


4.1. Water Treatment Plant
Water Treatment Plan merupakan tempat atau suatu sistem yang difungsikan untuk
mengelola air dari kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar mendapatkan kualitas air
pengolahan (effluent) standart yang di nginkan/ditentukan atau siap konsumsi.
Di Divisi WRM PT Krakatau Steel (persero) Tbk Water Treatment merupakan salah satu
equipment yang sangat penting dimana WTP berfungsi sebagai pendingin. Di Divisi WRM ini
WTP menggunakan dua sistem pendinginan yaitu open cooling dan closed cooling , WTP juga
memiliki tempat penampungan air (tank) dengan kapasitas sebesar 1160 m
3

dan

menggunakan pompa untuk mengalirkan debit air sebesar 250 m / jam . WTP juga
menggunakan komponen kimia untuk meningkatkan kualitas air.

Gambar 4.1
Prinsip Kerja Water Treatment Plant (WTP) Water Treatment Plant (WTP) merupakan
tempat untuk membersihkan dan menyalurkan air dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI) ke
pabrik untuk proses pendinginan (water cooling) produksi maupun perlengkapan elektronik. Air
dari KTI disalurkan dan masuk ke close cooling circuit dan open cooling circuit. Air dari close
cooling circuit kemudian digunakan untuk oil circulation, station hydraulic, dan furnace,
sedangkan air dari open cooling circuit digunakan untuk pendinginan proses produksi di pabrik
dari stand 1 s.d. stand 29. Kipas pada close cooling circuit dan open cooling circuit digunakan
untuk mendinginkan air. Karena air tersebut akan digunakan sebagai penurun suhu billet selama
proses produksi agar hasil produksi sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 4.2 Close Cooling circuit dan Open Cooling Circuit


Air yang telah digunakan di pabrik bercampur dengan scale, oli, dan kotoran- kotoran
lainnya. Sehingga agar dapat digunakan kembali harus dibersihkan terlebih dahulu di WTP. Air
tersebut dialirkan menuju scale pit. Scale akan mengendap di bawah dan air akan mengalir ke
bak scale water. Scale yang mengendap di scale pit diangkat dengan crane untuk dipindahkan ke
tempat lain agar tidak menyebabkan pendangkalan ataupun menyumbat saluran yang menuju bak
scale water. Air dari bak scale water dipompa menuju ke gravel filter untuk dicuci dengan pasir
kuarsa dan lain-lain. Air yang sudah bersih akan berada di lapisan atas dalam gravel filter,
sedangkan air yang kotor berada di bawah karena bercampur dengan oli dan lumpur dari scale.
Air yang sudah bersih disalurkan ke open cooling circuit untuk kembali digunakan di pabrik.
Sedangkan air yang masih kotor dialirkan ke settling basin untuk dibersihkan dari lumpur dan
oli. Lumpur dan oli pada air di settling basin dibersihkan dengan menggunakan scraver. Scraver

ini memiliki pembersih depan untuk mengeruk lumpur dan pembersih belakang untuk
membawa/mendorong oli ke penampungan oli. Setelah air dibersihkan di settling basin, air
dialirkan kembali menuju gravel filter untuk dicuci. Air yang sudah bersih dialirkan menuju
open cooling circuit sedangkan yang masih kotor kembali ke settling basin untuk dibersihkan
kembali. Lumpur-lumpur yang mengendap di penampungan yang terletak di settling basin
kemudian diangkat dan dipindahkan ke tempat lain.

Gambar 4.2 Gravel Filter di WTP

4.2 Perawatan Pompa Sentrifugal


4.2.1 Data data Teknis Pompa Sentrifugal untuk Open Cooling
Tabel 4.2 Spesifikasi Pompa
No
1
2
3
4
5
6
7

Data Teknik
Tipe
Merk
Daya
Kecepatan Putaran
Tinggi Suction Head
Debit
Diameter Poros

Keterangan
Sentrifugal
132 kW
2900 rpm
60 m
580 m3 / jam
47,5 mm

Tekanan maksimal

Pada dasarnya prinsip kerja pompa adalah membuat tekanan rendah pada isap, sehingga
fluida akan terhisap masuk dan mengeluarkannya pada sisi tekan atau sisi keluar dengan tekanan
yang lebih tinggi, semua itu dilakukan dengan menggunakan elemen pompa penggerak yaitu
impeller, plunger atau piston. Pompa Sentrifugal salah satu jenis pompa pemindah non positip
prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis)
melalui suatu impeller yang berputar dalam casing kedalam pompa tekanan dinamis.

Gambar 4.2Pompa sentrifugal

Gambar 4.3 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal

Sistem perawatan pada Pompa Sentrifugal dibagi menjadi 3 macam yaitu:


1.Routine Maintenance (Perawatan Rutin)
2. Predictive Maintenance (Perawatan bersifat Prediksi)

3. Preventive

Maintenance

(Perawatan

Pencegahan).
Pompa Sentrifugal

termasuk

salah

pompa

pemindah

positip

yang

satu

jenis
non

prinsip

kerjanya

mengubah

energi

kinetis

(kecepatan)

cairan

menjadi

energi

potensial (dinamis)

melalui suatu

impeller

yang

berputar dalam casing kedalam pompa tekanan dinamis. Dimana pompa jenis ini memiliki
impeller yang berfungsi untuk mengangkat fluida dari tempat yang rendah ketempat yang lebih
tinggi atau dari tekanan yang rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Sistem perawatan pada pompa
sentrifugal dibagi menjadi 3 macam yaitu: Sistem perawatan pada pompa sentrifugal dibagi
menjadi 3 macam yaitu:
1.

Routine Maintenance: Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang


terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala
kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan dapat segera diketahui,
sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari.
Kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan routine maintenance adalah :
Pemeriksaan kondisi oli.
Pemeriksaan temperature fluida.
Memeriksa apakah terjadi vibrasi yang terlalu besar.
Pemeriksaan baut-baut pada sambungan.

2.

Predictive

Maintenance:

Merupakan

tindakan

perawatan

yang

bersifat

pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran-pengukuran tertentu.


Pengecekan terhadap temperature mesin.
Mengukur tingkat kebisingan mesin.

Pengecekan vibrasi pada alat putar.


Memprediksi terhadap kerusakan dari mesin tersebut.
3.

Preventive Maintenance: Merupakan perawatan yang sifatnya berupa pencegahan


dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan yang bertujuan
untuk meningkatkan keandalan dan memperpanjang umur peralatan.
Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan preventive maintenance pada
pompa sentrifugal adalah sebagi berikut :

Tambah/ ganti Greas Coupling.

Periksa line pompa & check valve (ganti bila perlu)

Bersihkan oli filter & cooler (bila perlu).

Periksa kondisi oli gear box.

Periksa lateral play pompa.

Periksa dan bersihkan suction starainer pompa.

Ukur vibrasi sebelum dan sesudah preventive maintenance.

Periksa Alignment/ kelurusan poros sebelum dan sesudah preventive maintenance.

Periksa baut-baut pondasi.

Bersihkan mesin dan area sekitarnya

Berhubung pompa merupakan suatu mesin (alat pengubah tenaga) maka dalam
penggunaanya memerlukan penggerak (driver) yang dapat berupa motor listrik, turbine dan
engine. Pompa merupakan alat untuk memindahkan fluida cair yang paling efektif sehingga
penggunaanya cukup luas, khususnya di sektor industri kimia, industri minyak, industri kertas,
industri tekstil dan lain-lain.
Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Daya putar dari penggerak mula (motor/turbin)

diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller, impeller yang berputar akan menghisap
fluida lalu memutarkannya. Akibat dari putaran fluida cair yang cepat maka timbul gaya
Sentrifugal yang besar sehingga cairan akan terlempar dan mengalami kenaikan kecepatan.
Setelah keluar dari impeller, fluida akan mengalir dan ditampung pada saluran berbentuk spiral

(volute) kemudian sebagian kecepatan aliran dirubah menjadi tekanan keluaran (discharge
pressure). Jadi di dalam impeller, fluida mengalami kenaikan energi kinetik.

Masalah Masalah Pada Pompa Sentrifugal :


Masalah Mekanika yaitu gangguan yang diakibatkan oleh faktor mekanikal seperti:
1. Impeller jebol.
2. Mechanical seal (perapat mekanikal) bocor.
3. Poros (shaft) patah atau bengkok.
4. Kerusakan pada bantalan.
Masalah Operasional yaitu: gangguan yang berkaitan dengan oprasional alat seperti:
1. Kavitasi.
2. Berkurangnya aliran fluida.
3. Berkurangnya tekanan fluida.
4. Putaran tidak mau naik.
5. Temperatur naik.

Gambar 4.4 Pompa Sentrifugal yang terdapat di WTP


Masalah - Masalah Pada Pompa Sentrifugal :
Masalah Mekanika yaitu: gangguan yang diakibatkan oleh faktor mekanikal seperti:
1. Impeller jebol.
2. Mechanical seal (perapat mekanikal) bocor.
3. Poros (shaft) patah atau bengkok.
4. Kerusakan pada bantalan.
Masalah Operasional yaitu: gangguan yang berkaitan dengan oprasional alat seperti:
1. Kavitasi.
2. Berkurangnya aliran fluida.
3. Berkurangnya tekananfluida.
4. Putaran tidak mau naik.
5. Temperatur naik.

N
o

Gejala Kerusakan

Pompa tak mau menyala

Air tidak tersedot

Tidak ada jumlah air


dan head

Motor kelebihan beban

Bearing terlalu panas

Pompa bergetar

Penyebab

Penanganan

Motor rusak
Tidak ada arus listrik
Impeller tersumbat
Katup tertutup
Tekanan head terlalu tinggi
Pipa pengisapan dan saringan tersumbat
tersumbat
Shaft rusak
Penghantaran arus terlalu tinggi
Head rendah
Pelumas tidak cukup
Pelumas terlalu banyak
Bearing tergores dan berkarat
Shaft bengkok
Shaft bengkok
Bearing rusak
Impeller tersumbat

Perbaikan motor
Periksa listrik
Lakukan pembersihan impeller
Perbaiki katup
Periksa pemasangan pipa pada jalur akhir
air
Lakukan pembersihan pada pipa
Mengganti shaft dengan yang baru
Mengurangi tekanan pada katup pompa
Kurangi Tekanan
Isi pelumas
Kurangi pelumas
roller bearing dengan yang baru
Mengganti shaft dengan yang baru
Mengganti shaft dengan yang baru
roller bearing dengan yang baru
Lakukan pembersihan impeller

Tabel 4.2 Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada Pompa

4.3 Perhitungan Bearing Untuk Pompa Sentrifugal Open Cooling di WTP


4.3.1 Data Teknis Bearing
Tabel 4.3 Spesifikasi Bearing Untuk Pompa Sentrifugal Open Cooling
No

Data Teknik

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7

Tipe
Jenis
Diameter Dalam
Diameter Luar
Tebal
Lubricants Grease
Lubricants Oil
Beban Dinamis Maksimum
(Co)
Beban Statis Maksimum ( C )
Kategori

6305
Dreep Grove Ball Single Row
100 mm
50 mm
23 mm
7500 rpm
9000 Rpm

8
9
10

4.3.2 Perhitungan untuk Perawatan Bearing

41.000 N
24.000 N
Pembebanan Sedang

1. Panjang Bantalan
Diketahui dimana diameter Bearing adalah 50 mm
d

= 100 mm

L/D

= 1,6 ( dari Tabel 4.4)

= 1,6 x D = 1,6 x = 160 mm


2. Tekanan Pada Bantalan
P=

F
21.000
=
=1,31 N /mm2
L x D 160 x 100

Bantalan Aman karena tegangan yang di ijinkan untuk Bearing adalah 1,4

N /mm2

4.4 Tabel Besaran untuk Desain Bearing


No

Jenis Mesin

1.

Automobile and
air craft engines

2.

Four stroke gas


and oil engines

3.

Two stroke gas


and oil engines

4.

Marine steam
engines

5.

Stationery, slow
speed steam
engines
Stationary, high
speed steam
engine
Reciprocating
pumps and
compressors
Steam
locomotives

6.

7.

8.

9.
10.
11.

Railways cars
Steam turbines
Generators,
motors, centrifugal
pumps

Tipe
Bantalan
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Main
Crank pin
Wrist pin
Driving axle
Crank pin
Wrist pin
Axle
Main
Rotor

maks

N/mm2
5,6 - 12
10,5 - 24,5
16 - 35
5 - 8,5
9,8 - 12,6
12,6 - 15,4
3,5 - 5,6
7 - 10,5
8,4 - 12,6
3,5
4,2
10,5
2,8
10,5
12,6
1,75
4,2
12,6
1,75
4,2
7,0
3,85
14
28
3,5
0,7 - 2
0,7 - 1,4

Z
kg/m-s
0,007
0,008
0,008
0,02
0,04
0,065
0,02
0,04
0,065
0,03
0,04
0,05
0,06
0,08
0,06
0,015
0,030
0,025
0,03
0,05
0,08
0,10
0,04
0,03
0,1
0,002 - 0,016
0,025

Z.n
P

c
d

L/
d"

2,10
1,40
1,12
2,80
1,40
0,70
3,50
1,80
1,40
2,80
2,10
1,40
2,80
0,84
0,70
3,50
0,84
0,70
4,20
2,80
1,40
4,20
0,70
0,70
7
14
28

0,8 - 1.8
0,7 - 1,4
1,5 - 2,2
0,6 - 2
0,6 - 1,5
1,5 - 2
0,6 - 2
0,6 - 1,5
1,5 - 2
0,7 - 1,5
0,7 - 1,2
1,2 - 1,7
1-2
0,9 - 1,3
1,2 - 1,5
1,5 - 3
0,9 - 1,5
1,3 - 1,7
1 - 2,2
0,9 - 1,7
1,5 - 2,0
1,6 - 1,8
0,7 - 1,1
0,8 - 1,3
1,8 - 2
1-2
1-2

0,001

0.001

0.001

0.001

0.001

0.001

0.001

0.001
0.001
0.001
3

12.

Transmission
shafts

13.
14.

Machine tools
Punching and
shearing machine
Rolling mills

15.

Light, fixed
Self aligning
Heavy
Main
Main
Crank pin
Main

0,175
1,05
1,05
2,1
28
56
21

0,025 - 0,060

0.001

0,040
0,10

7
2,1
2,1
0,14
-

0.001
0.001

2-3
2,5 - 4
2-3
1-4
1-2

0,050

1,40

0.001 5

1 - 1,5

3. Viskositas Pelumasan
Untuk pelumasan digunakanlah data data sebagai berikut :
Tipe minyak pelumas : SAE 10

Temperatur Lapisan Pelumas : 55

Dari data diatas maka viskositas pelumasan adalah ;


0,017 kg/m-s (dari tabel 4.5 )
Tabel 4.5 standar Viskositas Pelumasan
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Tipe
SAE 10
SAE 20
SAE 30
SAE 40
SAE 50
SAE 60
SAE 70

Absolute Viscosity of Commonly Used Lubricating Oils

30
0.05
0.069
0.13
0.21
0.30
0.45
1.0

35
0.036
0.055
0.10
0.17
0.25
0.32
0.69

40
0.027
0.042
0.078
0.12
0.20
0.27
0.45

45
0.0245
0.034
0.057
0.096
0.17
0.20
0.31

50
0.021
0.027
0.048
0.78
0.12
0.16
0.21

4. Modulus Bantalan Aktual


Z x n 0,017 x 2900
=
=37,9
p
1,3
Dari tabel ( 4.4 ) didapatkan nilainya adalah : 28
Maka :
Zxn
=3 K
P
Maka :

55
0.017
0.023
0.040
0.06
0.09
0.12
0.165

60
0.014
0.020
0.034
0.046
0.076
0.09
0.12

65
0.012
0.017
0.027
0.04
0.06
0.072
0.087

70
0.011
0.014
0.022
0.034
0.05
0.057
0.067

75
0.009
0.011
0.019
0.027
0.038
0.046
0.052

80
0.008
0.010
0.016
0.022
0.034
0.040
0.043

90
0.0055
0.0075
0.010
0.013
0.020
0.025
0.033

K=

Z x n 28
= =9,33
3xp 3

Dari hasil diatas K aktual = 39,4 dan K minimum yang timbul pada bearing adalah 9,33
maka Bantalan aman

4.3.3 Perhitungan Umur Bearing


1. Beban Dinamis Equivalen

Fe = (Xr . V. Fr + Ya . Fa) Ks

Fr : beban radial (N)


Fa : beban aksial (N)
Xa : faktor beban radial
Ya : faktor beban aksial
Ks : faktor service
Ks = 1 untuk uniform and steady load
= 1,5 untuk light shock load
= 2 untuk moderate shock load
= 2,5 untuk heavy shock load
V : faktor rotasi
= 1 untuk semua tipe batalan ketika cincin dalam yang berputar
= 1 untuk tipe bantalan self aligning ketika cincin dalam diam
= 1,2 untuk semua bantalan kecuali self aligning ketika cincin dalam diam
Diketahui data data sebagai Berikut :
Fr

: 580 N (literatur untuk pompa senrifugal )

: 1 (tabel )

Xr

: 1 (tabel )

Ya

: 0 (tabel)

Fa

: 0 (karena tidak memiliki gaya aksial )

Fe=( 1 x 1 x 580+0 x 0 ) x 2=1182 N


Tabel 4.6 Nilai Faktor service
S.No
.

Type of service

Service factor (Ks) for radial ball bearings

1.

Uniform and steady load

1.0

2.

Light shock load

1.5

3.

Moderate shock load

2.0

4.

Heavy shock load

2.5

5.

Extreme shock load

3.0

Tabel 4.7 Nilai Faktor beban Radial dan axial


Fa
Fr
Xr

Deep groove ball


bearing

Xr

= 0,025

= 0,04
= 0,07
= 0,13
= 0,25
= 0,50
Single row
Two rows back to back
Double row

Self aligning
bearings

Ya

>e
Ya

F
C

Angular contact

Fa

-<e

2,0
1,8
1,6
1,4
1,2
1,0

0,22
0,24
0,27
0,31
0,37
0,44

0,56

0,35

0,57

1,14

0,55
0,73

0,57
0,62

0,93
1,17

1,14
0,86

Light series, for bores :


10 - 20 mm

1,3

2,0

0,50

40 - 45 mm
50 - 65 mm
70 - 100 mm
105 - 110 mm

2,0
2,3
2,4
2,3

3,1
3,5
3,8
3,5

0,31
0,28
0,26
0,28

1,6
1,9
2,3
2,5

0,63
0,52
0,43
0,39

0,65

Medium series

Spherical roller
bearings

for bores :
12 mm
15 - 20 mm
25 - 50 mm
55 - 90 mm

1,0
1,2
1,5
1,6

For bores :
25 - 35 mm

2,1

3,1

0,32

50 - 100 mm

2,9

4,4

0,23

0,65

100 - 200 mm
Taper roller
bearings

2,6

3,9

0,26

For bores :
20 - 40 mm

1,60

0,37

120 - 150 mm

1,35

0,41

4. Perhitungan Umur Bearing dalam Putaran


L=

C 3
x 106
Fe

( )

Maka :
L=

24000 N
1182 N

) x 10 =8371 x 10 Putaran
6

5. Perhitungan Umur Bearing dalam Jam


Lh=

L
8371 x 106
=
=48109,19 jam
60 x n 60 x 2900

Dilihat dari tabel maka umur bearing sesuai dengan standar yaitu :
40.000 jam 60.000 jam
Tabel 4.8 Umur pakai Bearing
5. No.
1.

2.

3.

4.

Application of bearing
Instruments and apparatus that are rarely used
( a ) Demonstratiion apparatus, mechanism for operating
sliding doors.
Machines used for short periods or intermittently and whose
breakdown would not have serious consequences e.g., hand
tools, lifting tackle in workshops, and operated machines,
agricultural machines, cranes in erecting shops, domestic
machines.
Machines working intermittently whose breakdown would have
serious consequences e.g., auxiliary machinery in power
stations, conveyor plant for flow production, lifts, cranes for piece
goods, machine tools used frequently.
Machines working 8 hours per day and not always fully utilised
e.g., stationary electric motors, general purpose gear units.

Life of bearing, in hours


500 1000 - 2000

4000 - 8000

8000 - 12 000

12 000 - 20 000

5.

Machines working 8 hours per day and fully utilised e.g.,


machines for the engineering industry, cranes for bulk goods,
ventilating fans, counter shafts.

20 000 - 30 000

6.

Machines working 24 hours per day e.g.,


compressors, pumps, mine hoists, naval vessels.

40 000 - 60 000

7.

Machines required to work with high degree of reliability 24 hours


per day e.g., pulp and paper making machinery, public power
plants, mine-pumps, water works.

4.3.5

separators,

100.000 - 200 000

Pembacaan No seri Bearing


Pembacaan nomor nominal pada bantalan gelinding.

Dalam praktek, bantalan gelinding standart dipilih dari katalog bantalan. Ukuran utama bantalan
adalah
- Diameter lubang
- Diameter luar
- lebar
- Lengkungan sudut

Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor pelengkap. Nomor
dasar yang ada merupakan lambang jenis, lambang ukuran(lambang lebar, diameter luar). Nomor
diameter lubang dan lambang sudut kontak penulisannya bervariasi tergantung produsen bearing
yang ada.

Bagian Nomor nominal


ABCD
A menyatakan jenis dari bantalan yang ada.
Jika A berharga
0 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball bearings, double row.
1 maka hal tersebut menunjukkan jenis Self-aligning ball bearing.
2 maka hal tersebut menunjukkan jenis spherical roller bearings and spherical
roller thrust bearings.

3 maka hal tersebut menunjukkan jenis taper roller bearings.


4 maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball bearings, double row.
5 maka hal tersebut menunjukkan jenis thrust ball bearings.
6 maka hal tersebut menunjukkan jenis Deep groove ball bearings, single row.
7 maka hal tersebut menunjukkan jenis Angular contact ball bearings, single row.
8 maka hal tersebut menunjukkan jenis cylindrical roller thrust bearings.
B menyatakan lambang diameter luar.
Jika B berharga 0 dan 1 menyatakan penggunaan untuk beban yang sangat ringan.
Jika B berharga 2 menyatakan penggunaan untuk beban yang ringan.
Jika B berharga 3 menyatakan penggunaan untuk beban yang sedang.
Jika B berharga 4 menyatakan penggunaan untuk beban yang berat.
C D menyatakan lambang diameter dalam
Untuk bearing yang berdiameter 20 - 500 mm, kalikanlah 2 angka lambang
tersebut untuk mendapatkan diameter lubang sesungguhnya dalam mm. Nomor
tersebut biasanya bertingkat dengan kenaikan 5 mm tiap tingkatnya.
Pengecualian untuk 04 - 09

Anda mungkin juga menyukai