Anda di halaman 1dari 6

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

ISSN : 23012301-9425

PERANCANGAN APLIKASI FORECASTING PERSEDIAAN BAHAN


BAKU PRODUKSI TAPIOKA PADA PT HUTAHAEAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE
Monika Sianipar (1011493)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
JL.Sisingamangaraja No.338 Sp.Limun Medan
http : //www.stmik-budidarma.ac.id// Email : Monica.sianipar06@gmail.com
ABSTRAK
Forecasting (peramalan) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien
khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern mengetahui keadaan yang akan datang tidak saja
penting untuk melihat yang baik atau atau buruk tetapi juga bertujuan untuk melakukan persiapan forecasting.
Langkah penting setelah forecasting dilakukan adalah verifikasi forecasting sedemikian rupa sehingga
mencerminkan data masa lalu dan sistem penyebab yang mendasari permintaan tersebut. Sepanjang
representasi forecasting tersebut dapat dipercaya, hasil forecasting dapat digunakan.
Persediaan timbul disebabkan oleh tidak singkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu. Untuk
menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan diperlukan suatu forecasting.
Kata Kunci : Forecasting, Least Square, Bahan Baku

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Hutahaean merupakan perusahaan
swasta yang bergerak di bidang produksi tapioka.
Proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan ini
adalah proses produksi yang berlangsung terusmenerus. Karena faktor penyediaan bahan baku yang
sesuai dan tepat waktu sangat penting peranannya
dalam menunjang kelancaran proses produksi di PT.
Hutahaean.
Bahan baku tepung tapioka adalah ubi kayu.
Untuk mengoptimalkan persediaan bahan baku agar
tidak kelebihan dan kekurangan diperlukan suatu
forecasting. Bila perusahaan mengalami kekurangan
bahan baku akan berdampak pada kurang lancarnya
proses produksi, sebab jumlah produksi yang
dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan,
maka perusahaan akan rugi kerena tidak dapat
memenuhi permintaan konsumen. Sedangkan
kelebihan bahan baku akan membuat kualitas bahan
baku menurun, mengurangi mutu produk yang
dihasilkan dan apabila kadaluarsa tidak dapat
digunakan untuk produksi. Ini merupakan suatu
kendala bagi perusahaan untuk pngendalian
persediaan bahan baku
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis
rangkum dari latar belakang di atas adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana proses mengumpulkan data yang
berkaitan dengan persediaan bahan baku
produksi tapioka pada PT. Hutahaean dalam
masa periode 3 tahun?

2.

3.

Bagaimana penerapan metode Least Square


dalam pengendalian persediaan bahan baku
produksi tapioka pada PT. Hutahaean?
Bagaimana membangun aplikasi analisis
forecasting persediaan bahan baku produksi
tapioka pada PT. Hutahaean menggunakan Least
Square?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Data persediaan bahan baku yang diperoleh dari
perusahaan adalah data sekunder.
2. Data bahan baku yang digunakan adalah data
bahan baku tiga tahun terakhir.
3. Metode yang digunakan dalam proses
pengendalian persediaan bahan baku adalah
metode Least Square.
4. Perancangan aplikasi forecasting persediaan
bahan baku pada PT. Hutahaean dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual
Studio 2008.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan persediaan bahan baku produksi tapioka
pada PT. Hutahaean.
2. Untuk menerapkan metode Least Square pada
proses pengendalian persediaan bahan baku
produksi tapioka pada PT. Hutahaean.

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

42

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

3.

Untuk membangun aplikasi analisis forecasting


persediaan bahan baku produksi tapioka pada
PT. Hutahaean menggunakan Least Square.

1.4.2 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Memudahkan perusahaan untuk mengetahui
tingkat persediaan bahan baku produksi tapioka
yang ada di PT. Hutahaean pada periode yang
akan datang.
2. Meringankan perusahaan dalam pengolahan data
persediaan bahan baku dan dalam penyediaan
bahan baku produksi tapioka pada periode yang
akan datang.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
peneliti berikutnya yang membahas tentang
persediaan bahan baku.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Perancangan
Menurut Jogiyanto H. M. (2001:196),
dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem
Informasi
mengemukakan
bahwa
Perancangan adalah sistem yang dapat didefenisikan
sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi.
2.2 Pengertian Aplikasi
Menurut Sri Widianti dalam buku Pengantar
Basis Data tahun 2000, aplikasi adalah sebuah
perangkat lunak yang menjadi front end dalam
sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah data
menjadi suatu informasi yang berguna bagi orangorang dan sistem yang bersangkutan.
2.3 Perancangan Aplikasi
Berdasarkan uraian dari pengertian program
aplikasi maka perancangan aplikasi adalah mengatur
atau menata suatu sistem untuk dapat memecahkan
atau menyelesaikan suatu masalah. Perancangan
aplikasi merupakan strategi yang dipakai dalam
teknik pemprosesan data aplikasi yang mengacu pada
komputasi yang diinginkan atau pemprosesan data

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September

ISSN : 23012301-9425

untuk memecahakan masalah dan mengembangkan


solusi permasalahan tersebut
2.4 Pengertian Forecasting
Forecasting
adalah
perkiraan
tingkat
permintaan satu atau lebih produk selama beberapa
periode mendatang. (Hendra Kusuma,Manajemen
Produksi, 1999: 13).
Forecasting adalah suatu usaha untuk
meramalkan keadaan pada masa mendatang melalui
pengujian keadaan di masa lalu. (T. Hani Handoko,
Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi,
1984: 260).
2.4 Metode Least Square
Metode least square adalah metode kuadrat
kecil yang paling luas digunakan untuk menentukan
persamaan trend data karena metode ini
menghasilkan secara data matematik.
Secara umum persamaan metode least square
adalah:
Y = a + bX

Y = data berkala (time series)


X = variabel waktu
a = nilai trend pada tahun dasar
b = rata- rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun
n = Jumlah data/ banyaknya
3. Analisa Dan Perancangan
3.1 Analisa Persediaan Bahan Baku
Skripsi ini dibangun untuk mengembangkan sebuah
sistem analisis yang dapat memprediksi tingkat
persediaan bahan baku produksi tapioka pada PT
Hutahaean, dengan menggunakan metode Least
Square. Prediksinya
menggunakan prediksi
kuantitatif dan untuk mengukur kesalahan dari
metode forecasting tersebut menggunakan MAD
komponen yang dipakai forecasting ini adalah data
persediaan bahan baku produksi tapioka dari tahun
2011- 2013. Berikut adalah sampel data yang akan
dikaji pada sistem yang akan dibangun.

Tabel 1 Data Permintaan Tepung Tapioka


Jumlah Permintaan Tepung
Tahun
Tapioka (ton)
2011
2012
2013
41,2
39,5
42,81
123.51
43,7
45,9
52,3
141.9
38,8
47,9
55,4
142.1
42,6
35,76
54,69
133.05
36,7
37,8
45,9
120.4
39,8
41,34
52,79
133.93
45,9
45
57,6
148.5
42,89
42
49,87
134.76
41,89
37,5
42,9
122.29

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

43

ISSN : 23012301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

10
11
12

Oktober
November
Desember

39,8
43,05
45,87

31,4
38,2
40,3

32
39,87
45,8

502.2

482.6

571.93

103.2
121.12
131.97

Sumber : PT. Hutahaean


Dari data permintaan tepung tapioka pada
tahun 2011-2013, yang diambil dari tabel permintaan
di atas, maka dengan metode least square peramalan
pesanan yang diterima perusahaan untuk tahun
September 2014- Agustus 2015 dapat dihitung
sebagai berikut:
1.

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least square pada bulan September
Tabel 2 Forecasting permintaan September
Tahun Y
X
X2 XY
2011
41,89
-1
1
-41,89
2012
37,5
0
0
0
2013
42,9
1
1
42,9

122,29

b
=
= -1,59
Y= a +bx= 40,37- 1,59(2)= 37,19
Y November 2014 = 37,19 ton
4.

1,01

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Desember
Tabel 5. Forecasting permintaan Desember
Tahun
Y
X X2 XY
2011
45,87
-1 1 -45,87
2012
40,3
0
0 0
2013
45,8
1
1 45,8

=
= 0,505
b
Y= a+ bx = 40,76 + 0,505(3)= 42,275
Y September 2014 = 42,275 ton

-0,07

32
103,2

1
0

= 43,99

b
=
= -0,035
Y= a + bx= 43,99 0,035(2)= 43,92
Y Desember 2014 = 43,92 ton

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Oktober
Tabel 3 Forecasting permintaan Oktober
Tahun
Y
X
X2 XY
2011
39,8
-1
1 -39,8
2012
31,4
0
0 0
2013

131,97

= 40,76
a

2.

= 40,37

1
2

5.

32
-7,8

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Januari
Tabel 6. Forecasting permintaan Januari
Tahun
Y
X X2 XY
2011
41,2
-1 1 -41,2
2012
39,5
0
0 0
2013

42,81
123,51

1
0

1
2

42,81
1,61

= 34,4

b
=
= -3,9
Y = a+ bx= 34,4- 3,9(2)= 26,6
Y Oktober 2014 = 26,6 ton
3. Perhitungan forecasting permintaan
metode least untuk bulan November

dengan

Tabel 4 Forecasting permintaan November

= 41,17

b
=
= 0,805
Y= a + bx= 41,17 + 0,805(3)= 43,585
Y Januari 2015= 43,585 ton
6.

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Februari
Tabel 7 Forecasting permintaan Februari
Tahun
Y
X X2 XY
2011
43,7
-1 1 -43,7
2012
45,9
0
0 0
2013
52,3
1
1 52,3

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

44

ISSN : 23012301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

141.9

8,6
a

Tabel 8 Forecasting permintaan Maret


Tahun
Y
X X2 XY
2011
38,8
-1 1 -38,8
2012
47,9
0
0 0

10. Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Juni
Tabel 11 Forecasting permintaan Juni
Tahun
Y
X X2 XY
2011
39,8
-1 1 -39,8
2012
41,34
0
0 0
2013
52,79
1
1 52,79

133,93
0
2 12,99

2013

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Maret

55,4
142,1

1
0

1
2

55,4
16,6

= 47,36

b
=
= 8,3
Y= a + bx= 47,36 + 8,3(3)= 72,26
Y Maret 2015= 72,26 ton
8.

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan April
Tabel 9 Forecasting permintaan April
Tahun
Y
X X2 XY
2011
42,6
-1 1 -42,6
2012
35,76
0
0 0
2013

54,69
133,05

1
0

1
2

54,69
12,09

= 44,35

=
= 6,045
b
Y= a+ bx= 44,35 + 6,045(3)= 62,485
Y April 2015= 62,485 ton
9.

= 40,13

=
= 4,6
b
Y= a + bx= 40,13 + 4,6(3)= 53,93
Y Mei 2015= 53,93 ton

= 47,3

=
= 4,3
b
Y = a + bx= 47,3 + 4,3(3)= 60,2
Y Februari 2015= 60,2 ton
7.

Perhitungan forecasting permintaan dengan


metode least untuk bulan Mei
Tabel 10 Forecasting permintaan Mei
Tahun
Y
X X2 XY
2011
36,7
-1 1 -36,7
2012
37,8
0
0 0
2013
45,9
1
1 45,9

120,4
0
2 9,2

= 44,64

=
= 6, 495
b
Y = a+bx= 44,64 + 6,495(3)= 64,125
Y Juni 2015= 64,125 ton
11. Perhitungan forecasting permintaan dengan
metode least untuk bulan Juli
Tabel 12 Forecasting permintaan Juli
Tahun
Y
X X2 XY
2011
45,9
-1 1 -45,9
2012
45
0
0 0
2013

57,6
148,5

1
0

1
2

57,6
11,7

= 49,5

=
= 5.85
b
Y= a + bx= 49,5+ 5,85(3)= 67,05
Y Juli 2015= 67,05 ton
12. Perhitungan forecasting permintaan
dengan
metode least untuk bulan Agustus
Tabel 13 Forecasting permintaan bulan Agustus
Tahun
Y
X X2 XY
2011
42,89
-1 1 -42,89
2012
42
0
0 0
2013
49,87
1
1 49,87

134,76

6,98

= 44,92

b
=
= 3,49
Y= a+bx= 44,92 + 3,49 (3)= 55,39
Y Agustus 2015= 55,39 ton

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

45

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

Atas
dasar
menggunakan metode
diketahui forecasting
perusahaan untuk bulan
2015 adalah sebagai

perhitungan
permintaan
least square di atas, dapat
permintaan yang diterima
September 2014 - Agustus
berikut

No

Tahun Bulan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

2014 September
2014 Oktober
2014 November
2014 Desember
2015 Januari
2015 Februari
2015 Maret
2015 April
2015 Mei
2015 Juni
2015 Juli
2015 Agustus
Total Permintaan

Jumlah
Permintaan
(ton)
41,77
26,6
37,19
43,92
43,585
60,2
72,26
62,485
53,93
64,125
67,05
55,39
628.505

Dari hasil produksi 1.000 kg ubi kayu segar


dapat dihasilkan 250 kg tepung tapioka, 114 kg
ampas dan 120 kg hasil buangan, dengan
perbandingan hasil produksi ubi kayu menjadi tepung
tapioka yaitu 4:1. Berdasarkan data forecasting
tahun 2015 di atas, maka dapat diprediksikan juga
persediaan bahan baku tepung tapioka yaitu ubi kayu
yang dibutuhkan perusahaan untuk tahun 2015, yaitu:
Forecasting
Persediaan Bahan
Baku (kg)
September 167.08

No

Tahun

2014

2014

Oktober

3
4

2014
2014

November 148.76
Desember 175.68

2015

Januari

174.340

6
7

2015
2015

Februari
Maret

240.8
289.04

2015

April

249.94

2015

Mei

215.72

10
11

2015
2015

Juni
Juli

256.50
268.20

12

2015

Agustus

221.56

Bulan

ISSN : 23012301-9425

membentuk algoritma yang akan menggambarkan


bagaimana
program
itu
bekerja.
Dalam
menggambarkan dibutuhkan langkah- langkah logika
untuk menyelesaikan masalah serta berfungsi untuk
penelusuran program untuk keperluan perbaikan atau
pengembangan akan lebih mudah dan terarah.
Adapun algoritma forecasting yang digunakan dalam
program ini adalah:
Input : bulan, tahun
Output : Hasil forecasting
Proses : /* Deklarasi variable */
Bulan, tahun <- (variabel input)
y <- (forecasting permintaan)
n <- ( jumlah data)
b <- (variabel proses)
x <- (data yang akan dicari)
/* Input_file */
Input bulan, tahun (data yang akan
diinput)
Seek bulan
If found
Tampilkan data
End if
Input tahun
a = sum (y) /n
b = sum (yx) / sum (sqr(x)
y= a+ bx
/* output_file */
Tampilkan Hasil Forecasting
4.2 Implementasi Sistem
4.2.1
Form Login
Form login digunakan agar program lebih
aman karena hanya admin yang mengetahui
password (kode kunci) yang dapat menjalankan
program, kemudian alasan menggunakan form login
adalah terdapat penanggunjawab dalam setiap
transaksi.

106.4

2514.02

4. Algoritma Dan Implementasi.


4.1.Algoritma Forecasting
Untuk menghasilkan suatu program aplikasi,
hal ini pertama yang harus dilakukan adalah

Gambar 1 Form Login


4.2.2

Form Menu Utama


Dari menu utama dipanggil sub- sub program
yang lebih kecil karena menu utama berfungsi
sebagai program pengumpulan dari sekian banyaknya
menu, dimana dari menu utama dapat digunakan
program- program yang ada agar dapat dijadikan
suatu program pengolahan data. Berikut gambar 2
merupakan tampilan menu utama admin.

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

46

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VIII, Nomor: 3, Desember 2014

Gambar 2 Form Menu Utama


4.2.3

Form Permintaan
Form ini adalah form permintaan yang akan
digunakan untuk menginput jumlah permintaan. Pada
sistem ini data jumlah permintaan akan disimpan
sehingga akhirnya akan diperoleh berapa total
permintaan tiap bulannya. Data total permintaan
inilah nantinya yang akan digunakan untuk meramal
tingkat permintaan tahun yang akan datang. Adapun
form tersebut dapat di lihat pada gambar 3 di bawah
ini

Gambar 3 Form Permintaan


4.2.4

Form Forecasting
Form data forecasting digunakan untuk
meramal persediaan bahan baku pada tahun yang
akan datang. Sehingga pihak PT. Hutahaean dapat
mengetahui tingkat permintaan dari masyarakat
sehingga pihak PT. Hutahaean dapat menyediakan
stok yang dibutuhkan. Adapun form tersebut dapat
dilihat pada gambar 4 di bawah ini

ISSN : 23012301-9425

5. Kesimpulan Dan Saran


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perancangan aplikasi forecasting menggunakan
metode least square dapat dipergunakan untuk
meramal persediaan bahan baku di periode yang
akan datang berdasarkan data permintaan dan
data sisa jumlah produksi.
2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
metode least square dari tahun 2011-2013
menunjukkan jumlah permintaan akan tepung
tapioka sangat besar.
3. Melalui pengujian Betha, aplikasi analisis
forecasting ini dapat mempermudah manajemen
untuk menentukan keputusan dalam penyediaan
bahan baku.
6.2 Saran
Model
forecasting
ini
masih
dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan
spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus
dipenuhi untuk mencapai tahap yang lebih tinggi dan
kinerja sistem yang lebih baik. Berikut adalah
beberapa saran untuk pengembangan sistem lebih
lanjut:
1. Ditinjau dari segi analisis persediaan bahan
baku, PT. Hutahaean diharapkan menggunakan
suatu aplikasi forecasting untuk penyediaan
bahan baku di masa yang akan datang
2. Analisis sistem ini dapat dikembangkan dengan
menambahkan sistem informasi manajemen atau
sistem pendukung keputusan untuk melengkapi
sistem informasiPT. Hutahaean pada umumnya.
3.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat
kekurangan, maka saran dan kritik yang konstruktif
sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.

Kadir, A. 2013. Pengenalan Algoritma.


Bandung. Penerbit Andi
Wahana Komputer. 2009. Visual Basic 2008.
Bandung. Penerbit Andi
Soeparno. 2009. Analisis Forecasting dan
Keputusan Manajemen.. Bandung. Penerbit
Andi
Sutabri, T. 2005. Analisis Sistem Informasi.
Bandung. Penerbit Andi
Kusuma, H. 1999. Manajemen Produksi.
Bandung. Penerbit Andi
Handoko, T. 1984. Dasar - Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi. Yogyakarta. BPFE
Yogyakarta
Singgih, S. 2010. Statistik Diskriptif. Bandung.
Penerbit Andi

Gambar 4. Form Data Forecasting

Perancangan Aplikasi Forecasting Persediaan Bahan Baku Produksi Tapioka Pada PT. Hutahaean
Dengan Menggunakan Metode Least Square. Oleh : Monika Sianipar

47

Anda mungkin juga menyukai