Perumahan Tiban Raya - Sekupang, Batam Tip.0778-7081 489
No. 01 /2011 /1 432 H
Jangan Pernah Tinggalkan Shalatmu
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyianyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS.Maryam : 59)
aman sekarang ini yang semakin dekat dengan hari akhir,
yaitu sebuah kenyataan bahwa sangat banyak di antara manusia yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat agama Islam yang dianutnya, bahkan tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh dari nilainilai Islam itu sendiri. Diantara bentuk riil kondisi sebagian kaum Muslimin yang sangat menyedihkan tersebut adalah semakin banyaknya orang-orang Islam masa sekarang yang mulai meremehkan dan menyia-nyiakan shalat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani meninggalkannya dengan sengaja dan terangterangan. Padahal dalam agama Islam, shalat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Hal ini ditunjukkan
dengan bagaimana Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam menerima wahyu perintah shalat, yaitu dengan di-mi'rajkan ke langit didampingi malaikat Jibril Alaihis salam. Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha, Allah Taala berbicara langsung kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Yang demikian itu menunjukkan bahwa betapa agung kedudukan ibadah shalat dalam Islam, karena shalat adalah tiang agama, di mana agama ini tidak akan tegak kecuali dengannya. Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Artinya : Intisari perkara adalah Islam dan
tiangnya adalah shalat (HR Ahmad
al-Muddatstsir ayat 42-43 Allah
Taala berfirman,
Shalat juga merupakan amal
pertama kali yang akan di-hisab di Hari Kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadits dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Artinya: Apakah yang memasukkan kamu ke
dalam Saqar (neraka) ?, Mereka menjawab, Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orangorang yang mengerjakan sholat.
V/231,237 HR TirmidziIX/202 Ibn
Majah hadist no. 3973)
Artinya: Sesungguhnya yang pertama kali
dihisab dari amal seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila shalatnya jelek, maka ia telah celaka dan rugi." (HR. at Tirmidzi, no. 413).
Dari Tamim ad Dari ra. Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Artinya: Sesuatu yang pertama diperhitung
kan pada hamba di hari Kiamat adalah shalatnya. Jika ia menyempurnakannya maka dicatat baginya shalat sunatnya. Jika ia tidak menyempurnakannya maka Allah Yang Maha Suci berfirman kepada para malaikatNya : "Lihatlah apakah kamu menjumpai shalat sunat bagi hambaKu ? maka sempurnakanlah dengannya fardhu yang disiasiakannya. Kemudian amalamalnya diambil menurut perhitungan itu". (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Inilah gambaran betapa agungnya
kedudukan ibadah shalat dalam agama Islam yang kita anut, sehingga al-Qur`an dan as-Sunnah yang shahih telah memberikan ancaman keras bagi orang yang meninggalkan shalat. Dalam surat
Hendaknya seorang Muslim merasa
takut apabila kita meninggalkan shalat dikarenakan ancaman yang begitu keras dari Allah Taala maupun dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Shalat adalah kebutuhan batin seorang hamba, layaknya makan dan minum sebagai kebutuhan lahirnya. Sehari saja manusia tidak makan, maka badannya akan terasa lemas dan tidak berdaya. Makan adalah hajat manusia dan penopang kesehatan badannya. Kebutuhan jasmani terhadap makanan harus dipenuhi, sebagaimana kesehatan rohani juga harus dipenuhi. Kebutuhan hati kita harus dipenuhi dengan banyak berdzikir kepada Allah Taala, dan diantaranya adalah dengan mengerjakan shalat. Orang-orang yang tidak shalat, hidupnya tidak tenang, meskipun secara lahiriyah hidupnya kaya raya dan mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka sama sekali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga kenyamanan. Melaksanakan shalat dapat menenangkan hati, karena di dalam 2
shalat mengandung dzikrullah
(mengingat Allah) dan itu membawa kepada ketenangan batin, sebagaimana Firman Allah Taala, Artinya: Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. ( QS Ar Ra'd: 28).
Tunaikanlah shalat karena ajal
begitu dekat. Laksanakanlah perintahNya selagi amal masih dicatat. Segeralah bertaubat sebelum pintuNya tertutup rapat. Jadilah hamba yang taat demi meraih surgaNya yang penuh dengan nikmat. Jika meninggalkan shalat memang perkara yang boleh disepelekan atau ditolerir, niscaya orang yang sedang sakit tidak akan diperintahkan untuk mengerjakannya. Logika mana yang membenarkan boleh meninggalkan shalat bagi orang yang sehat, sementara orang sakit saja tetap diwajibkan untuk mengerjakannya? Ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan shalat cenderung menuruti hawa nafsunya. Bagaimanapun keadaan / kondisi kita, shalat tetap wajib kita lakukan, baik ketika sehat ataupun sedang sakit, dalam perjalanan/safar maupun bermukim. Shalat wajib yang lima waktu harus tetap dikerjakan . Oleh sebab itu janganlah sekali-kali kita meremehkan shalat apalagi sampai meninggalkannya.
Jadilah kita termasuk hamba-hamba
Allah yang selalu menjaga shalat, karena kita tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapapun panjangnya usia kita, namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini. Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai, sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa. Tiba-tiba saat ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat ditunda-tunda (kematian), maka ia pun kemudian mencari bekal, hanya saja yang ia dapati hanya-lah tanah, sementara ia tidak mendapatkan orang yang dapat menyelamatkannya atau menolongnya, Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan shalat yang lima waktu dan melaksanakan segala amal kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-mudahan Allah menjadikan hari-hari kita penuh dengan amal shalih yang membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah senantiasa
memberikan hidayah dan petunjuk kepada kita semua dalam menapaki jalanNya yang lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta orang-orang yang shalih dan bukan jalan orangorang yang dimurkai dan bukan jalan orang-orang yang tersesat. Aamin Wallahu 'alam bishshowwab