OLEH
KELOMPOK 4 :
KETUA
: NOPIYANTI
: WIDYA ASTUTI
ANGGOTA
:
1. IRMAWATI
5. HERAWATI
2. ANGGITA PUTRI
6. HAJRA
3. ZOHRA
7. FAISAL
4. SUNARTI
8. HENDRA
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Manusia, Keragaman dan Kesederajatan. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dan
untuk menambah wawasan kami maupun pembaca tentang keragaman dan
kesederajatan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Musliha Karim
M.Si. selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih banyak
kekurangan, baik secara sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata,
karena itu kami mengharapkan dengan kerendahan hati memberikan kritik dan saran
yang membangun agar penusuan makalah selanjutnya lebih baik. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami, dan umumnya bagi para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, kamu ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ...................................................................................................... i
Halaman Judul ......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ......................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
A. Pengertian Manusia ............................................................................. 3
B. Pengertian Keragaman dan Kesederajatan .......................................... 4
C. Pengertian Diskriminasi ...................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Makna Keragaman dan Kesederajatan ................................................ 6
B. Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia ...................... 7
C. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,
Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global............................. 9
D. Problematika Diskriminasi .................................................................. 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 16
A. Kesimpulan .......................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat tentunya tidak
bisa memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta makhluk yang berbudaya
yang dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan tatanan hidup
yang bahagia dan sistem kemasyarakatan yang terbentuk karena interaksi dan
kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Antar manusia
pasti memiliki perbedaan, bahkan yang kembar identik pun pasti ada
celah perbedaannya. Perbedaan itulah yang pada akhirnya menimbulkan suatu
keragaman.
Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan
tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan,
temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial. Jika
keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau perorangan,
sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya.
Indonesia merupakan wilayah yang terdiri dari beberapa pulau dengan
karakteristik yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Indonesia adalah Negara
kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, dan lainnya.
Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, mereka tinggal tersebar di
pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi
geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, daratan
rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Indonesia adalah negara salah satu negara
dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang
tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke
modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia
dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.
Namun keragaman tersebut dapat menimbulkan konflik dimana-mana.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah makna keragaman dan kesederajatan?
2. Apakah unsur-unsur keragaman dalam masyarakat Indonesia?
3. Bagaimana
pengaruh
keragaman
terhadap
kehidupan
beragama,
C. Tujuan
1. Mengetahui makna keragaman dan kesederajatan.
2. Mengetahui unsur-unsur keragaman dalam masyarakat Indonesia.
3. Mengetahui
pengaruh
keragaman
terhadap
kehidupan
beragama,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manusia
Kata manusia berasal dari kata manu dari bahasa Sanksekerta atau
mens dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga
dikatakan homo yang juga berasal dari bahasa Latin. Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensi yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, serta terkait serta dengan interaksi alam dan lingkungan dalam sebuah
hubungan timbal balik secara positif maupun negatif. (Ahmad Yusuf Efendi :
2014).
Menurut Nicolaus D. dan Sudiarja, manusia adalah Bhineka, tetapi
tunggal. Bhineka karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. Sedangkan
menurut Upanisads, manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa,
pikiran, dan prana atau badan fisik. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
berpendapat bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi
(badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan. (Bima Indra Mulya : 2014).
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah
makhluk yang berfikir, makhluk sosial, mahluk material dan mahluk spiritual.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan
orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Kenyataan
ini
sesuai
dengan
pendapat
C. Pengertian Diskriminasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskriminasi merupakan
pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit,
golongan, suku, ekonomi, agama, dsb). Diskriminasi yang sering ditemui yaitu
berdasarkan kelamin, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Ras, anggapan segolongan ras tertentu
bahwa rasnya itulah yg paling unggul dibandingkan dengan golongan ras lain.
Rasial, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu
karna perbedaan warna kulit. Dan sosial, pembedaan sikap dan perlakuan
terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya.
Menurut Hariyono, diskriminasi adalah setiap tindakan yang dilakukan
untuk membedakan seseorang atau sekelompok orang berdasarkan atas ras,
agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis
kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan
politik, serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang. Padahal manusia
dilahirkan tidak dapat menghendaki keturunan dari faktor tertentu. Karena itu,
tidak layak apabila manusia memperoleh perlakuan diskriminasi.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa diskriminasi adalah
perlakuan terhadap seseorang atau kelompok tertentu karena perbedaan yang
dimiliki.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Makna Keragaman dan Kesederajatan
1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3) lagu: musik;
langgam; 4) warna, corak, ragi; 5) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman
berarti perihal beragam-ragam: berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakat
yang terdapat perbedaan-perbedaan didalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi
ekonomi.
Keragaman adalah suatu keadaan masyarakat yang didalamnya terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal. Keragaman dipandang sebagai
kekayaan budaya yang membanggakan, artinya bahwa bangsa Indonesia
memiliki berbagai unsur kebudayaan yang berasal dari beragam golongan,
kelompok, atau komponen bangsa lainnya. Unsur-unsur keragaman yang
merupakan sumber kekayaan bangsa dan sekaligus menjadi sumber
kerawanan timbulnya konflik tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
lingkupnya bersifat umum (misalnya: suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi dan politik, adat dan kesopanan, kesenjangan ekonomi
dan kesenjangan sosial) dan yang bersifat pribadi (misalnya: perilaku
seseorang, minat seseorang, cita-cita seseorang, dan sebagainya). Berbagai
perbedaan tersebut dapat menjadi penguat persatuan bukan menjadi jurang
pemisah atau penyebab konflik.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya
adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks
kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan
satu tingkatan hierarki.
10
relatif integrasi
sosial
tumbuh
diatas
paksaan
dan
saling
11
antara
lain;
keyakinannya
bahwa
secara
kodrati
pudarnya nilai toleransi dan gotong royong dalam berbagai kalangan suku,
agama, ras, dan antar golongan. Untuk dapat tampil sebagai negara maju dan
kuat Indonesia harus mewaspadai potensi-potensi konflik tersebut dan
mendeteksinya secara cermat untuk kalau mungkin mengubahnya menjadi
unsur kesatuan yang memperkokoh negara Indonesia yang merdeka dan
demokratisasi.
c) Semangat pluralisme
Semangat pluralisme merupakan menyadari bahwa negara indonesia
terdiri dari berbagai macam suku. Bangsa kita telah menjadi bangsa yang
besar dan bisa membangun karena telah berhasil menyatukan berbagai
perbedaan suku, agama maupun ras dalam satu kesatuan yang utuh. Jangan
12
D. Problematika Diskriminasi
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh,
usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan
kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsipprinsip hak asasi manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa
pengecualian, tidak dapat dipisahkan, dan saling tergantung. Berangkat dari
13
pemahaman
tersebut
seyogianya
sikap-sikap
yang
didasarkan
pada
14
tanah)
biasanya
melakukan
intimidasi
dan
tekanan
sehingga
Kegagalan kepemimpinan
Integrasi bangsa adalah landasan bagi tegaknya sebuah negara modern.
Keutuhan wilayah negara amat di tentukan oleh kemampuan para pemimpin
dan masyarakat warga negara memelihara komitmen kebersamaan sebagai
suatu bangsa
2.
3.
Krisis politik
Krisis politik merupakan perpecahan elite di tingkat nasional, sehingga
menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis ekonomi.
Krisis politik juga dapat dilihat dari absennya kepemimpinan politik yang
mampu membangun solidaritas sosial untuk secara solid menghadapi krisis
ekonomi. Semua ini mengakibatkan kepemimpinan nasional semakin tidak
efektif, maka kemampuan pemerintah dalam memberi pelayanan publik
akan makin merosot.
4.
Krisis sosial
Krisis sosial dimulai dari adanya disharmoni dan bermuara pada meletusnya
konflik kekerasan diantara kelompok-kelompok masyarakat.
5.
15
6.
Intervensi asing
Intervensi internasional yang bertujuan memecah belah, seraya mengambil
keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya tehadap
kebijakan politik dan ekonomi negara-negara baru pasca disintegrasi.
Intervensi itu bergerak dari yang paling lunak hingga berupa provokasi
terhadap kelompok-kelompok yang berkonflik.
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Keberagaman yang ada di Indonesia menjadikan setiap individu yang
berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbedabeda. Perbedaan tersebut harus dijadikan sebagai suatu kesatuan bukan suatu
pertikaian. Kehidupan bermasyarakat perlu adanya rasa saling menghormati dan
saling memahami, karena kita tinggal berdampingan dengan berbagai macam
suku, budaya, agama dan lainnya. Upaya untuk menghindari adanya perpecahan
di
masyarakat
yang
diakibatkan
adanya
keberagaman
yaitu
melalui
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Dewi Eka dkk. 2013. Makalah ISBD Keragaman dan Kesederajatan.
http://obengg.blogspot.com/2013/12/makalah-isbd-keragaman-dankesederajatan.html. (Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 10:22
WITA.
Besra, Fahdisjro. 2015. Keberagaman dan Kesetaraan Sosial.
http://www.fahdisjro.com/2014/10/keberagaman-dan-kesetaraan-sosial.html.
(Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 10:36 WITA.
Effendi, Ahmad Yusuf. 2014. Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia
Keragaman dan Kesederajatan.
http://www.slideshare.net/aalfinn/manusiakeragaman-dan-kesederajatan.
(Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 10:33 WITA.
Larashati, Rizka. 2013. Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan.
http://rizkalarashati.blogspot.com/2013/11/manusia-keragaman-dankesederajatan.html. (Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 13:06
WITA.
Mawar, Juwita. 2015. Manusia, Keragaman, Kesederajatan dan Kemartabatan.
http://www.academia.edu/3707238/MANUSIA_KERAGAMAN_DAN_KEM
ARTABATAN. (Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 10:03
WITA.
Mulya, Bima Indra. 2014. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan
Berbudaya. http://www.wongdarjo.com/2014/03/pengertian-manusia-sebagaimakhluk.html. (Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 11:18
WITA.
Pradipta, Deo. 2013. Pengertian Hakikat Manusia.
http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/. (Online). Diakses pada
tanggal 27 Maret 2015 pukul 11:30 WITA.
Setiadi, Elly M. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana.
Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
http://kbbi.web.id/diskriminasi. (Online). Diakses pada tanggal 27 Maret 2015
pukul 12:35 WITA.
. 2012. SARA dan Anti SARA. https://id-id.facebook.com/notes/kata-mutiaraindonesia/sara-dan-anti-sara/10150671774639838. (Online). Diakses pada
tanggal 27 Maret 2015 pukul 14:03 WITA.