Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
RSUP dr.Kariadi adalah rumah sakit tipe A pendidikan yang ada di Jawa
Tengah. Sebagai rumah sakit tipe A, RSUP dr.Kariadi melayani pasien eujukan
dari berbagai rumah sakit daerah di Jawa Tengah dn sekitarnya. Pasien yang
dilayani tiap harinya hampir mencapai 1000 orang dengan kapasitas 949 tempat
tidur yang terbagi dalam 24 ruang rawat inap. Pengingkatan kualitas pelayanan
terus dilakukan agar setiap pasien yang datang dapat dilayani dengan baik.
Bentuk peningkatan kualitas pelayanan oleh RSUP dr.Kariadi diwujudkan
dalam berbagai hal salah satunya dengan pembangunan gedung-gedung baru
untuk menambah jumlah pasien yang dapat dilayani. Gedung baru yang berada
dalam tahap pembangunan antara lain gedung paviliun garuda II, gedung untuk
diklat, dan gedung untuk kelas III.
Gedung untuk kelas III adalah gedung yang akan menjadi pusat pelayanan
untuk para pasien kelas III. Gedung ini nantinya akan digunakan untuk tempat
penyelenggaraan kegiatan PKL (praktek kerja lapangan) dari mahasiswa, ko-ass,
dan residen. Gedung ini terdiri dari 7 lantai dengan kapasitas 504 tempat tidur.
Pertambahan gedung dapat membuka kesempatan lebih lebar bagi pasien
untuk memperoleh perawatan. Pertambahan gedung membutuhkan pertambahan
jumlah tenaga pekerja agar pelayanan yang diberikan pada pasien dapat dilakukan
dengan maksimal. Tenaga pekerja yang perlu ditambah antara lain dokter,
perawat, ahli gizi, dan tenaga pramusaji.
Tenaga pramusaji atau pekarya adalah tenaga yang bertugas untuk membantu
mengantarkan makanan pasien dan menyediakan minuman untuk pasien. Selain
itu tenaga ini bertugas untuk membersihkan kembali peralatan makan yang telah
digunakan. Petugas pramusaji berubungan langsung dengan ketepatan pembagian
makanan untuk pasien. Ketepatan pembagian meliputi ketepatan jenis diet,
ketepatan jenis makanan, ketepatan jumlah makanan dengan jumlah dan
kebutuhan pasien, serta ketepatan waktu pendistribusian makanan.
Petugas pramusaji bertanggung jawab untuk memastikan makanan yang telah
diambil dari dapur jumlahnya sesuai dengan pasien yang ada. Apabila ada
kekurangan pramusaji biasanya akan bertanya pada petugas di dapur dan

mencocokan dengan fooding list yang ada. Setelah itu makanan yang sampai di
pantry ruangan, akan dibagi sesuai kamar dan diet pasien dan segera diantar ke
pasien.
Pramusaji dengan jumlah yang tepat dan kemampuan yang memadahi
diperlukan agar pelayanan makanan ke pasien dapat berlangsung dengan baik.
Pramusaji yang kurang terampil dapat menghambat proses pelayanan makanan
dengan salah pembagian makanan. Pramusaji yang kurang jujur dapat merugikan
pasien dan rumah sakit. Hal ini dicontohkan dengan mengambil setengah dari
lauk pasien. Pramusaji yang tidak disiplin dapat menimbulkan keterlambatan
dalam pendistribusian makanan. Bila pasien tidak mendapat makan tepat waktu
akan membuka kesempatan bagi pasien untuk membeli makanan dari luar.
Makanan dari luar tidak dapat dipastikan keamanannya dan kandungan gizinya
belum tentu sesuai dengan kebutuhan pasien.
Jumlah pramusaji yang tepat dibutuhkan agar satu orang pramusaji dapat
menjalankan tugasnya dengan maksimal. Jumlah pramusaji yang kurang dapat
menambah beban kerja pada pramusaji yang ada. Pramusaji yang kelebihan beban
kerja membuka kemungkinan untuk melakukan kesalahan dalam distribusi
makanan lebih besar karena dia akan sangat terburu-buru dalam membagi
makanan dan mendistribusikannya. Selain itu, proses pencucian perlatan makanan
dapat terbengkalai atau dilakukan sekenanya karena banyaknya tugas yang ada.
Perekrutan tenaga pramusaji dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat sangat
diperlukan. Analisa kebutuhan tenaga pramusaji untuk gedung kelas III RSUP
dr.Kariadi dilakukan agar ditemukan jumlah tenaga pramusaji yang tepat dengan
kualifikasi yang sesuai. Sehingga pelayanan makanan di RSUP dr.Kariadi pada
umumnya dan pada gedung kelas III pada khusunya dapat berjalan dengan baik.
II. PERMASALAHAN
Menghitung kebutuhan tenaga pramusaji dalam penyelenggaraan makanan
lunak dan diit serta kualifikasi akademis. Analisa dilakukan dengan menggunakan
metode US Dept of Health and Human Service serta metode ISN (Indicator
Staffing Needs).

III. ANALISA MASALAH


ANALISIS TENAGA PRAMUSAJI
Pramusaji Tenaga Lunak (Rata-rata jumlah pasien per bulan = 6404 )
1. Metode US Dept of Health & Human Service
a. Kebutuhan Tenaga
Berdasarkan jumlah klien
a) Ratio tenaga pramusaji : klien = 1 : 25
= 6404 : 25
= 256,16 = 257 orang
b) Koreksi faktor hari kerja :
Hari pelayanan 7 hari/minggu, hari kerja efektif 6 hari/minggu
= 7/6 hari x 257 orang
= 299,83 = 300 orang
c) Koreksi faktor cuti : 0,2
= 300 orang + (0,2 x 300)
= 360 orang
d) Koreksi faktor istirahat 1 jam = 7/6 x 360 orang
= 420 orang
Jam kerja = 7 jam/hari & istirahat 1 jam (jam kerja efektif = 5
jam/hari)
e) Maka kebutuhan tenaga pramusaji adalah = 420 orang

Berdasarkan menit kerja/porsi hidangan


a) Waktu yang diperlukan : 6404 x 30 menit = 3202 jam
b) Waktu/jam kerja efektif : 3202 jam/5 jam = 640,4 = 641 orang
c) Koreksi faktor hari kerja : 7/6 hari x 641 orang = 747,83 = 748 orang
d) Koreksi cuti, dll : 748 orang + (0,2 x 748) = 897,6 = 898 orang
e) Koreksi faktor istirahat 1 jam = 7/6 x 898 orang = 1047,6 = 1048

orang
f) Maka kebutuhan tenaga pramusaji adalah = 1048 orang
b. Kualifikasi Akademis
Pendidikan minimal untuk pramusaji di Rumah Sakit Tipe A adalah D1
Perhotelan.
2. Metode ISN (Indicator Staffing Needs)
a. Kebutuhan Tenaga

Beban kerja/tahun = Jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 3 x 6 x 365
= 6570
Waktu kerja yang tersedia :
365 hari - 90 hari (hari non efektif kerja : 12 hari cuti, 14 hari libur
nasional, 12 hari ijin sakit, 52 hari minggu/th) = 275 hari
Kapasitas kerja/tahun

275 hari x 5 jam efektif = 1375 jam

Kebutuhan Tenaga pemasak = 6570 / 1375 = 4,78 = 5 orang


Kesimpulan : tenaga pemasak 5 orang, kurang 2 orang
c. Kualifikasi Pendidikan
Pendidikan minimal untuk pramusaji di Rumah Sakit Tipe A adalah D1
Perhotelan
IV. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai