BOTANI
SEL TUMBUHAN
OLEH
KELOMPOK II
1)
2)
3)
4)
5)
6)
BOTANI
SEL TUMBUHAN
OLEH
KELOMPOK II
Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
NIM
821414066
821414058
821414055
821414054
821414047
821414045
Paraf
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengetahui, Asisten
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat, hidaya dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat
sehat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan hasil praktikum botani
yaitu tentang sel tumbuhan. Adapun tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah botani, selain untuk mendapatkan nilai tugas tetapi
juga dapat mengamati dan mengetahui seperti apa itu sel tumbuhan.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat laporan
ini. Tapi dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan,
arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga kami mampu
menyelesaikan laporan ini dengan baik, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih pada semua pihak yang terah banyak membantu.
Kami menyadari bahwa tulisan laporan ini belum sempurna, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dosen, serta asisten
pembimbing. Kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembelajaran kita semua.
Gorontalo,
November 2014
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel adalah satuan struktur fungsi fisiologi yang terkecil dari semua
organisme hidup. Sel sangat erat kaitannya dengan kehidupan karena sel
merupakan suatu penyusunan makhluk hidup yang terkecil. Sel merupakan
satu kesatuan biologi terkecil yang masih memiliki ciri-ciri kehidupan. Salah
satunya yaitu sel dapat hidup sendiri atau memiliki potensi untuk itu, sel akan
memberikan respon terhadap perubahan di lingkungan, sel juga mempunyai
kemampuan untuk berproduksi.
Kata sel pertama kali diungkapkan oleh Robert Hooke (1965) untuk
menunjukkan ruangan-ruangan kecil dalam tiap-tiap jaringan halus yang
dilihat melalui mikroskop sederhana. Baru kemudian, yaitu pada permulaan
abad 19 Lorenzo Oken, Mathiassa Scheiden, Theodor Schwann dan Rudolf
Virchow mengemukakan teori sel.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata
telanjang tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optik berupa mikroskop.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami melakukan percobaan agar dapat
melihat perbedaan bentuk antara satu sel dengan sel lainnya. Dalam hal ini
kami mengambil sampel tanaman bawang merah, ubi kayu, anggrek dan
wortel.
1.2.1
Maksud Percobaan
Untuk mengetahui bagaimana bentuk atau variasi sel pada
1.2.2
tumbuhan
Tujuan Percobaan
Untuk mengamati bagian bagian sel yang hidup dan yang mati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Ditinjau dari asal kata, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma
berarti kulit. Maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling
luar pada alat-alat tumbuhan primer, seperti : akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Dan dapat dikemukakan bahwa sel-sel epidermis yang berasal dari
meristem primer, dan pembentukan jaringannya itu tentunya akan merupakan
jaringan primer. Menurut para ahli, epidermis ini biasanya tersusun dari satu
lapisan sel saja dan pada irisan permukaan sel-selnya tampak berbentuk
macam-macam, seperti misalnya isodeamitris yang memanjang, berlekuklekuk atau menampakkan bentuk lainnya. Letak dari sel-sel epidermis
kenyataannya begitu rapat sehingga karenanya diantara sel-sel tidak terdapat
ruang-ruang antar sel. Kenyataan bahwa adanya protoplasma yang walaupun
hanya sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel
epidermis itu masih hidup (Sutrian, 2004).
Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun dengan zat-zat organik dan
zat anorgaik. Jarang sekali dinding sel hanya terdiri dari satu zat penyusun,
tetapi mengandung beberapa zat, walaupun demikian pada umumnya dinding
sel tersusun secara dominan oleh selullosa (Hasan dan Suryadi, 2013).
Sel dalam bahasa latin artinya rongga kecil atau terkenal dengan nama
cellula yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan
materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung
di dalam sel (Kusumawati, 2012).
Sel merupakan kesatuan struktur dan fungsional fisiologis yang terkecil
dari organisme hidup. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas yang
dikelilingi oleh sel, dinding sel biasanya dianggap sebagai bagian yang mati
sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari suatu sel. Karena itu protoplas
tidak terdapat pada tumbuhan yang telah mati. Protoplas tersusun oleh bahan
hidup dalam bentuk sederhana yang disebut protoplasma. Istilah protoplasma
dimaksudkan sebagai zat dalam sel yang merupakan koloid berstruktur
kompleks, sedangkan protoplasma diartikan sebagai keseluruhan isi sel. Jadi
dapat dikatakan protoplsma terdiri atas sitoplasma dimana terdapat pula
plastida dan mitokondria beserta nukleus. Sitoplasma merupakan cairan yang
lebih pekat dari air dan bening. Susunan kimia maupun fisiknya sangat
kompleks. Zat-zat pembentuknya yang paling penting adalah protein, lipida
dan karbohidrat, sedangkan senyawa-senyawa terutama terdapat dalam sel
tumbuhan tumbuhan tinggi adalah fosfat, klorida, sulfat, kalsium,
magnesium, kalium, dan natrium (Hasan dan Suryadi, 2013).
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 dengan
mengamati gabus menggunakan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya
tersusun dari sel bias terdiri dari satu sel (uniseluler) ataupun banyak sel
(multiseluler) ( Suwarno, 2010).
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Liliales
Famili
: Liliaceae
Genus
: Allium
Spesies
ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ubi kayu berkembang di negaranegara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Winatasasmita 1986).
Wortel (Daucus carota)
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledon
Ordo
: Umbelliferales
Famili
: Umbelliferales
Genus
: Daucus
Spesies
: Daucus carota L.
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam
sukulen
dan
melekat
pada
batang
pohon
tempatnya
Pertumbuhan
batang
dapat
bersifat
"memanjang"
berasap
: mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P
Penyimpanan
Kegunaan
Latihan 1.2
Preparat : penampang melintang empelur ubi kayu (Monihot utilissima).
Tata kerja :
a.
b.
c.
d.
Latihan 1.3
Preparat : penampang melintang korteks umbi wortel (Daucus carota) dalam
air.
Tata kerja :
a. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya
b. Iris secara melintang korteks umbi wortel setipis mungkin lalu pindahkan
keatas objek glass dan beri air kemudian tutup.
c. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat.
d. Gambarlah beberapa sel dengan kromoplasma.
e. Tentukan dimana letak kromoplas tersebut didalam sel, apakah di dinding
sel, sitoplasma atau vakuola?
Latihan 1.4
Preparat : penampang permukaan daun anggrek (Orchidaceae)
Tata kerja:
a. siapkan preparat sesuai prosedur penggunaannya.
b. Ambil epidermis daun anggrek dengan cara mengiris dengan cara
membujur.Letakkan diatas objek gelas dan beri air lalu tutup.
c. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat.
d. Gambarlah suatu sel yang menunjukkan bagian bagian tersebut diatas.
Dimanakah elaioplas di dalam sel?
BAB III
Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan pratikum dilakukan pada waktu dan tempat sebagai berikut:
Waktu
Hari / Tanggal
Tempat
:13.00 - selesai
: Selasa, 04 November 2014
: Laboratorium Farmakognosidan fitokimia Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri
Gorontalo.
Mikroskop
Silet
Kaca objek
Cutter
3.2.2
Bahan
Pipet
Tissue
Bawang merah
( Allium cepa )
(Manihot utilissima)
Daun Anggrek
Wortel
( Orchidaceae
( Daucus
Alkohol
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
N0
1
Nama
Bawang
Literatur
Hasil Pengamatan
Merah
(Allium
cepa sp)
Keterangan :
Keterangan :
a. Dinding Sel
a. Dinding Sel
b. Inti Sel
b. Inti Sel
c. Sitoplasma
c. Sitoplasma
Ubi Kayu
(Manihot
utilissima)
Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasna
Wortel
(Daucus
carota)
Daun
Keterangan :
Keterangan :
a. Kromoplas
a. Kromoplas
b. Dinding Sel
c. Sitoplasma
b. Dinding sel
4
c. Sitoplasma
a
b
anggrek
(Orcidacea
e sp)
Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
Keterangan :
a. dinding sel
b. sitoplasma
d.2 Pembahasan
Sel adalah satuan struktur fungsi fisiologi yang terkecil dari semua
organisme hidup. Sel sangat erat kaitannya dengan kehidupan karena sel
merupakan suatu penyusunan makhluk hidup yang terkecil. Sel merupakan
satu kesatuan biologi terkecil yang masih memiliki ciri-ciri kehidupan. Salah
satunya yaitu sel dapat hidup sendiri atau memiliki potensi untuk itu, sel akan
memberikan respon terhadap perubahan di lingkungan, sel juga mempunyai
kemampuan untuk berproduksi.
Kata sel pertama kali diungkapkan oleh Robert Hooke (1965) untuk
menunjukkan ruangan-ruangan kecil dalam tiap-tiap jaringan halus yang
dilihat melalui mikroskop sederhana. Baru kemudian, yaitu pada permulaan
abad 19 Lorenzo Oken, Mathiassa Scheiden, Theodor Schwann dan Rudolf
Virchow mengemukakan teori sel.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata
telanjang tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optik berupa mikroskop.
Pada pratikum kali ini, kita akan mengamati bagaimana bentuk sel pada
tumbuhan dengan menggunakan sampel dari beberapa tanaman. Sampel yang
akan kami gunakan pada kali ini adalah bawang merah, ubi kayu, wortel, dan
daun dari salah satu jenis anggrek. Langkah awal yang kami tempuh dalam
memulai praktikum ini adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
di pakai. Setelah itu bersihkan preparat dengan alkohol 70% yang dibasuh
menggunakan tisu. Tujuan dari pembersihan ini untuk menstretilkan preparat
dari mikroorganisme yang dapat mengganggu atau berkontaminasi dengan
bahan tanaman yang akan kita amati. Langkah selanjutnya adalah menyayat
tanaman setipis menggunakan cutter atau silet agar ketika kita mengamati
nanti sel dari tanaman tersebut akan terlihat. Cara penyayatan yang dilakukan
menggunakan metode penampang melintang dan membujur. Letakkan hasil
sayatan diatas preparat sambil diberi 1-2 tetes air. Setalah itu diamati dalam
mikroskop. Dalam tahap ini akan terlihat seperti apa bentuk atau variasi sel
tanaman yang sedang diamati. Setelah melihat bentuk sel tersebut dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana dan dapat dilihat hanya dengan menggunakan alat bantu optik berupa
mikroskop. sel yang diamati adalah empulur ubi kayu ,bawang merah, wortel, dan
daun anggrek. Secara keseluruhan suatu sel tumbuhan umumnya memiliki
komponen-komponen pembentuk yang sama yaitu dinding sel, nukleus,
mitokondria, ribosom, lisosom, membran sel, vakuola, plastid, sentrosom, badan
golgi, reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya memiliki fungsi yang
berbeda-beda sesuai dengan tugasnya masing-masing. Berdasarkan dari organel
penyusunnya sel gabus dan sel kapas dikategorikan sebagai sel yang mati atau
tidak melakukan aktivitas karena tidak mempunyai organel penyusun berupa
sitoplasma, plastid, dan inti sel.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk praktikan
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan
mikroskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
5.2.2
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Lampiran 1
SAMPEL
Wortel
Daun Anggrek
Diiris
Melintang
Membujur
Mengamati
Hasil Pengamatan
Lampiran 2
Mengupas bawang
merah (Allium cepa)
setipis mungkin
Menyayat permukaan
daun anggrek
(Orchidaceac) secara
membujur setipis