Anda di halaman 1dari 26

Laporan Praktikum

BOTANI
SEL TUMBUHAN

OLEH
KELOMPOK II
1)
2)
3)
4)
5)
6)

MOH. FIRDAUS MUTIARA


ANISA MOKOTOLOY
DESRITA HASAN
EVA RIZKIA BAGI
PUTERI SEKAR A. REDJEB
SUCINURTINA NEVERTARY DJ. PAKAYA
KELAS B

ASISTEN NURUL RIZKY VANNY DUDE

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
Lembar Pengesahan

BOTANI
SEL TUMBUHAN
OLEH
KELOMPOK II

Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NIM

Moh. Firdaus Mutiara


Anisa Mokotoloy
Desrita Hasan
Eva Rizkia Bagi
Puteri Sekar A. Redjeb
Sucinurtina Nevertary Dj. Pakaya

821414066
821414058
821414055
821414054
821414047
821414045

Paraf
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengetahui, Asisten

NURUL RIZKY VANNY DUDE

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat, hidaya dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat
sehat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan hasil praktikum botani

yaitu tentang sel tumbuhan. Adapun tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah botani, selain untuk mendapatkan nilai tugas tetapi
juga dapat mengamati dan mengetahui seperti apa itu sel tumbuhan.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat laporan
ini. Tapi dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan,
arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga kami mampu
menyelesaikan laporan ini dengan baik, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih pada semua pihak yang terah banyak membantu.
Kami menyadari bahwa tulisan laporan ini belum sempurna, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, dosen, serta asisten
pembimbing. Kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembelajaran kita semua.

Gorontalo,

November 2014

Kelompok 2

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................


1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan...........................................................
1.2.1 Maksud Percobaan.........................................................................
1.2.2 Tujuan Percobaan...........................................................................
1.3 Prinsip Percobaan.................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
2.1 Dasar Teori.............................................................................................
2.2 Uraian Tanaman....................................................................................
2.3 Uraian Bahan.........................................................................................
2.4 Prosedur Kerja......................................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM..................................................................
3.1 Waktu dan Tempat Percobaan.............................................................
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................
3.3 Cara Kerja.............................................................................................
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.............................
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................
5.2.1 Saran untuk praktikan...................................................................
5.2.2 Saran untuk Lab............................................................................
5.2.3 Saran untuk Jurusan......................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel adalah satuan struktur fungsi fisiologi yang terkecil dari semua
organisme hidup. Sel sangat erat kaitannya dengan kehidupan karena sel
merupakan suatu penyusunan makhluk hidup yang terkecil. Sel merupakan
satu kesatuan biologi terkecil yang masih memiliki ciri-ciri kehidupan. Salah
satunya yaitu sel dapat hidup sendiri atau memiliki potensi untuk itu, sel akan
memberikan respon terhadap perubahan di lingkungan, sel juga mempunyai
kemampuan untuk berproduksi.
Kata sel pertama kali diungkapkan oleh Robert Hooke (1965) untuk
menunjukkan ruangan-ruangan kecil dalam tiap-tiap jaringan halus yang
dilihat melalui mikroskop sederhana. Baru kemudian, yaitu pada permulaan
abad 19 Lorenzo Oken, Mathiassa Scheiden, Theodor Schwann dan Rudolf
Virchow mengemukakan teori sel.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata
telanjang tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optik berupa mikroskop.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami melakukan percobaan agar dapat
melihat perbedaan bentuk antara satu sel dengan sel lainnya. Dalam hal ini
kami mengambil sampel tanaman bawang merah, ubi kayu, anggrek dan
wortel.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1

Maksud Percobaan
Untuk mengetahui bagaimana bentuk atau variasi sel pada

1.2.2

tumbuhan
Tujuan Percobaan
Untuk mengamati bagian bagian sel yang hidup dan yang mati

seperti nukleus, plastida, sitoplasma, dan dinding sel.


1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah pengamatan terhadap sel
tumbuhan dengan menggunakan mikroskop

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Ditinjau dari asal kata, yaitu dari bahasa Yunani, epi berarti atas, derma
berarti kulit. Maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling
luar pada alat-alat tumbuhan primer, seperti : akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Dan dapat dikemukakan bahwa sel-sel epidermis yang berasal dari
meristem primer, dan pembentukan jaringannya itu tentunya akan merupakan
jaringan primer. Menurut para ahli, epidermis ini biasanya tersusun dari satu
lapisan sel saja dan pada irisan permukaan sel-selnya tampak berbentuk
macam-macam, seperti misalnya isodeamitris yang memanjang, berlekuklekuk atau menampakkan bentuk lainnya. Letak dari sel-sel epidermis
kenyataannya begitu rapat sehingga karenanya diantara sel-sel tidak terdapat
ruang-ruang antar sel. Kenyataan bahwa adanya protoplasma yang walaupun
hanya sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan bahwa sel-sel
epidermis itu masih hidup (Sutrian, 2004).
Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun dengan zat-zat organik dan
zat anorgaik. Jarang sekali dinding sel hanya terdiri dari satu zat penyusun,
tetapi mengandung beberapa zat, walaupun demikian pada umumnya dinding
sel tersusun secara dominan oleh selullosa (Hasan dan Suryadi, 2013).
Sel dalam bahasa latin artinya rongga kecil atau terkenal dengan nama
cellula yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan
materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung
di dalam sel (Kusumawati, 2012).
Sel merupakan kesatuan struktur dan fungsional fisiologis yang terkecil
dari organisme hidup. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas yang
dikelilingi oleh sel, dinding sel biasanya dianggap sebagai bagian yang mati
sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari suatu sel. Karena itu protoplas

tidak terdapat pada tumbuhan yang telah mati. Protoplas tersusun oleh bahan
hidup dalam bentuk sederhana yang disebut protoplasma. Istilah protoplasma
dimaksudkan sebagai zat dalam sel yang merupakan koloid berstruktur
kompleks, sedangkan protoplasma diartikan sebagai keseluruhan isi sel. Jadi
dapat dikatakan protoplsma terdiri atas sitoplasma dimana terdapat pula
plastida dan mitokondria beserta nukleus. Sitoplasma merupakan cairan yang
lebih pekat dari air dan bening. Susunan kimia maupun fisiknya sangat
kompleks. Zat-zat pembentuknya yang paling penting adalah protein, lipida
dan karbohidrat, sedangkan senyawa-senyawa terutama terdapat dalam sel
tumbuhan tumbuhan tinggi adalah fosfat, klorida, sulfat, kalsium,
magnesium, kalium, dan natrium (Hasan dan Suryadi, 2013).
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 dengan
mengamati gabus menggunakan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya
tersusun dari sel bias terdiri dari satu sel (uniseluler) ataupun banyak sel
(multiseluler) ( Suwarno, 2010).

2.2 Uraian Tanaman


a. Klasifikasi
Bawang merah (Allium cepa)
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Liliales

Famili

: Liliaceae

Genus

: Allium

Spesies

: Allium cepa var. aggregatum L.

Bawang merah (Allium cepa L.var.ascalonicum (L.)Back.); berakar


serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada
kedalaman 15-30 cm di dalam tanah. Batang sejati yang bentuknya seperti
cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekat perakaran dan mata tunas
(titik tumbuh). Daun yang berbentuk pipa, yakni bulat kecil memanjang
antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau
muda sampai hijau tua dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya
relatif pendek. Bunga, tangkai daun keluar dari ujung tanaman (titik
tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan di ujungnya terdapat 50-200
kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah-olah berbentuk payung. Buah
berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3
butir. Biji mempunyai bentuk agak pipih, sewaktu masih muda berwarna
bening atau putih, tetapi setelah tua menjadi hitam. Umbi lapis bawang
merah sangat bervariasi, bentuknya ada yang bulat, bundar sampai pipih,
sedangkan ukuran umbi meliputi besar, sedang dan kecil.Warna kulit umbi
merah muda sampai merah tua (Tjitrosoepomo, 2005).

Ubi kayu (Manihot utilissima)


Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima
Ubi kayu (Manihot utilissima) merupakan tanaman perdu. Ubi kayu
berasal dari Benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke
seluruh dunia, antara lain Afrika, Madagaskar, India dan Tiongkok. Tanaman

ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ubi kayu berkembang di negaranegara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Winatasasmita 1986).
Wortel (Daucus carota)
Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Dicotyledon

Ordo

: Umbelliferales

Famili

: Umbelliferales

Genus

: Daucus

Spesies

: Daucus carota L.
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam

sepanjang tahun terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara


dingin dan lembab kurang lebih pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan
laut (Suwarno, 2010).
Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh
pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa
sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian
atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur
dan subur (Azidin, 1996).

Daun Anggrek (Orcidaceae)


Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Famili
: Orchidaceae Juss.
Subfamilia : 1. Apostasioideae
2. Cypripedioideae
3. Epidendroideae
4. Orchidoideae
5. Vanilloideae
Ciri-ciri :
1. Akar

Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan


akar

sukulen

dan

melekat

pada

batang

pohon

tempatnya

tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh


geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan
akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada
media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk
menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar
(mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
2. Batang
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah
("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi.
Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali
menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan
berlebihan.

Pertumbuhan

batang

dapat

bersifat

"memanjang"

(monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.


3. Daun
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun
memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan
berfungsi sebagai penyimpn air.
4. Bunga
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang
membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek
tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak
bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga
(sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi
membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris
yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai
sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut
"pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh
serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk

sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan


terjadi penyerbukan.
5. Buah
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak
mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan,
sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan
penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada
medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga
kemasakan.

2.3 Uraian Bahan


2.3.1 Aquades (Farmakope edisi 3)
Nama Resmi
: Aquadestillata
Sinonim
: Air suling, Aquadest
Rumus kimia
: H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian
: Cairan jernih, tidak berwarna,
tidak berbau,tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
: dalam wadah tertutup.
2.3.2 Alkohol (Farmakope edisi 3)
Nama Resmi
: Aethanolum
Sinonim
: Etanol, Alkohol
Rumus Molekul : C2H6O
Berat Molekul : 46,07
Rumus Struktur :
Pemerian
: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
Kelarutan

berasap
: mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya;

Kegunaan

ditempat sejuk, jauh dari nyala api.


: Zat tambahan

2.4 Prosedur Kerja


Latihan 1.1
Preparat : Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
dalam air.
Tata Kerja :
a. Bersihkan objek gelas dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan
debu.
b. Ambil selapis kulit bawang merah lalu letakkan diatas objek gelas.
c. Tetesi 1-2 tetes air kemudian tutup dengan gelas. Usahakan jangan sampai
ada gelembung udara dalam preparat.
d. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah kemudian
ganti dengan objek kuat.
e. Gambar bagian bagian sel tersebut.

Latihan 1.2
Preparat : penampang melintang empelur ubi kayu (Monihot utilissima).
Tata kerja :
a.
b.
c.
d.

Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya


Ambil empelur dan iris setipis mungkin dan letakkan diatas objek gelas.
Tetesi dengan air lalu tutup.
Amati bagian bagian sel tersebut.

Latihan 1.3
Preparat : penampang melintang korteks umbi wortel (Daucus carota) dalam
air.
Tata kerja :
a. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya
b. Iris secara melintang korteks umbi wortel setipis mungkin lalu pindahkan
keatas objek glass dan beri air kemudian tutup.
c. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat.
d. Gambarlah beberapa sel dengan kromoplasma.
e. Tentukan dimana letak kromoplas tersebut didalam sel, apakah di dinding
sel, sitoplasma atau vakuola?
Latihan 1.4
Preparat : penampang permukaan daun anggrek (Orchidaceae)
Tata kerja:
a. siapkan preparat sesuai prosedur penggunaannya.
b. Ambil epidermis daun anggrek dengan cara mengiris dengan cara
membujur.Letakkan diatas objek gelas dan beri air lalu tutup.
c. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat.
d. Gambarlah suatu sel yang menunjukkan bagian bagian tersebut diatas.
Dimanakah elaioplas di dalam sel?

BAB III
Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan pratikum dilakukan pada waktu dan tempat sebagai berikut:
Waktu
Hari / Tanggal
Tempat

:13.00 - selesai
: Selasa, 04 November 2014
: Laboratorium Farmakognosidan fitokimia Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri
Gorontalo.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat

Mikroskop

Silet

Kaca objek

Cutter

3.2.2

Bahan

Pipet

Tissue

Bawang merah

Batang Ubi kayu

( Allium cepa )

(Manihot utilissima)

Daun Anggrek

Wortel

( Orchidaceae

( Daucus

Alkohol

3.3 Cara Kerja


a. Bawang Merah
Langkah awal, bawang merah di iris membujur tipis bagian atas
dengan menggunakan cutter. Lalu di beri beberapa tetes air sebelum di
letakkan di kaca objek. Kaca objek tersebut di bersihkan dengan alkohol
agar steril. Setelah di letkkan di atas kaca objek di amati dalam mikroskop.
Setelah di amati di potret sel yang terdapat dalam mikroskop tersebut.
b. Ubi kayu
Langkah awal, ambil batang ubi kayu dan pilih bagian empulurnya.
Iris empulur ubi kayu secara melintang setipis mungkin. Letakkan pada
kaca objek. Yang sudah dibersikan mengunakan alkohol, kemudian
diamati dalam mikroskop. Kemudian dipotret sel yang terlihat dalam
mikroskop tersebut.
c. Wortel
Langkah awal, iris wortel secara melintang setipis mungkin lalu pindah
ke atas kaca objek yang sudah steril dan diberi air kemudian diamati

dalam mikroskop. Kemudian dipotret hasil sel yang terlihat dalam


mikroskop.
d. Daun anggrek
Langkah awal, mengiris permukaan daun secara membujur setipis
mungkin sejajar dengan permukaan daun, kemudian diletakan di kaca
objek yang sudah sterlil dan kemudian diamati dalam mikroskop. Lalu
dipotret sel yang terlihat dalam mikroskop tersebut.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
N0
1

Nama
Bawang

Literatur

Hasil Pengamatan

Merah
(Allium
cepa sp)

Keterangan :

Keterangan :

a. Dinding Sel

a. Dinding Sel

b. Inti Sel

b. Inti Sel

c. Sitoplasma

c. Sitoplasma

Ubi Kayu
(Manihot
utilissima)

Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma

Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasna

Wortel
(Daucus
carota)

Daun

Keterangan :

Keterangan :

a. Kromoplas

a. Kromoplas
b. Dinding Sel
c. Sitoplasma

b. Dinding sel
4

c. Sitoplasma
a
b

anggrek
(Orcidacea
e sp)

Keterangan :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma

Keterangan :
a. dinding sel
b. sitoplasma

d.2 Pembahasan
Sel adalah satuan struktur fungsi fisiologi yang terkecil dari semua
organisme hidup. Sel sangat erat kaitannya dengan kehidupan karena sel
merupakan suatu penyusunan makhluk hidup yang terkecil. Sel merupakan
satu kesatuan biologi terkecil yang masih memiliki ciri-ciri kehidupan. Salah
satunya yaitu sel dapat hidup sendiri atau memiliki potensi untuk itu, sel akan
memberikan respon terhadap perubahan di lingkungan, sel juga mempunyai
kemampuan untuk berproduksi.
Kata sel pertama kali diungkapkan oleh Robert Hooke (1965) untuk
menunjukkan ruangan-ruangan kecil dalam tiap-tiap jaringan halus yang
dilihat melalui mikroskop sederhana. Baru kemudian, yaitu pada permulaan
abad 19 Lorenzo Oken, Mathiassa Scheiden, Theodor Schwann dan Rudolf
Virchow mengemukakan teori sel.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena
ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata
telanjang tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optik berupa mikroskop.
Pada pratikum kali ini, kita akan mengamati bagaimana bentuk sel pada
tumbuhan dengan menggunakan sampel dari beberapa tanaman. Sampel yang
akan kami gunakan pada kali ini adalah bawang merah, ubi kayu, wortel, dan
daun dari salah satu jenis anggrek. Langkah awal yang kami tempuh dalam
memulai praktikum ini adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
di pakai. Setelah itu bersihkan preparat dengan alkohol 70% yang dibasuh
menggunakan tisu. Tujuan dari pembersihan ini untuk menstretilkan preparat
dari mikroorganisme yang dapat mengganggu atau berkontaminasi dengan
bahan tanaman yang akan kita amati. Langkah selanjutnya adalah menyayat
tanaman setipis menggunakan cutter atau silet agar ketika kita mengamati
nanti sel dari tanaman tersebut akan terlihat. Cara penyayatan yang dilakukan
menggunakan metode penampang melintang dan membujur. Letakkan hasil
sayatan diatas preparat sambil diberi 1-2 tetes air. Setalah itu diamati dalam
mikroskop. Dalam tahap ini akan terlihat seperti apa bentuk atau variasi sel
tanaman yang sedang diamati. Setelah melihat bentuk sel tersebut dalam

mikroskop kami mengambil gambar sel tersebut untuk mengidentifikasi


bagian bagian sel tersebut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling
sederhana dan dapat dilihat hanya dengan menggunakan alat bantu optik berupa
mikroskop. sel yang diamati adalah empulur ubi kayu ,bawang merah, wortel, dan
daun anggrek. Secara keseluruhan suatu sel tumbuhan umumnya memiliki
komponen-komponen pembentuk yang sama yaitu dinding sel, nukleus,
mitokondria, ribosom, lisosom, membran sel, vakuola, plastid, sentrosom, badan
golgi, reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya memiliki fungsi yang
berbeda-beda sesuai dengan tugasnya masing-masing. Berdasarkan dari organel
penyusunnya sel gabus dan sel kapas dikategorikan sebagai sel yang mati atau
tidak melakukan aktivitas karena tidak mempunyai organel penyusun berupa
sitoplasma, plastid, dan inti sel.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk praktikan
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan
mikroskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
5.2.2

Saran untuk Lab


Diharapkan untuk menambah dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang

terdapat di laboratorium, misalnya saja ketersediaan mikroskop dan alat-alat lain


yang langsung di gunakan dalam pengamatan. Dan kepada asisten dosen
diharapkan agar tetap sabar dalam membimbing praktikan dalam melakukan
berbagai aktivitas praktikum.
5.2.3 Saran Untuk Jurusan
Diharapkan agar dapat mengadakan percobaan-percobaan terkait dengan
sel tumbuhan di tahun-tahun mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Lampiran 1
SAMPEL

Bawang Merah Mera mmmmmMerah


Ubi Kayu
Merah

Wortel

Daun Anggrek

Diiris

Melintang

Membujur

Mengamati

Hasil Pengamatan

Lampiran 2

Mengupas bawang
merah (Allium cepa)
setipis mungkin

Menyayat permukaan
daun anggrek
(Orchidaceac) secara
membujur setipis

Menyayat empulur ubi kayu


(Monihot utilissima) secara
melintang setipis mungkin

Membersihkan kaca objek


menggunakan alkohol
dan dilap dengan
menggunakan tissue

Anda mungkin juga menyukai