Anda di halaman 1dari 5

Tugas Geografi Industri Klasifikasi Industri

Geografi Industri
Pengertian industri menurut Kartasapoetra (2000) yaitu merupakan kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
industri dan perekayasaan industri. Klasifikasi industri berdasarkan jenisnya terbagi menjadi
tiga yaitu : industri ekstraktif, non-ekstraktif dan fasilitatif.
a. Industri ekstraktif.
Industri ekstraktif adalah industri
yang mengambil bahan bakunya langsung
dari alam, seperti pertambangan, pertanian,
perikanan, kehutanan, dan perkebunan.
Lokasi industri ekstraktif harus berada di
tempat terdapatnya bahan baku. Misalnya,
industri tambang besi harus ditempatkan di
bawah terdapatnya bijih besi. Hal tersebut
Gambar 1 Contoh Industri Ekstratif

untuk menghindari besarnya biaya angkutan


bahan mentah. Industri ekstraktif terbagi
menjadi

dua

bagian,

yaitu

industri

manufaktur dan industri reproduktif.


1. Industri Manufaktur
Industri manufaktur mengolah bahan baku menjadi barang lain yang dapat digunakan
sehari-hari atau menjadi bahan barang lain yang akan digunakan oleh industri lain
lagi. Kelompok industri ini paling luas, dan paling banyak jenis barang yang
dihasilkan.
2. Industri Reproduktif
Industri reproduktif adalah industri yang mengambil bahan baku dari hasil alam,
tetapi selalu mengganti kembali setelah mengambilnya. Yang termasuk industri ini
antara lain termasuk industri pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Industri

perikanan yang melakukan pengambilan ikan dan tidak menanam kembali bibit ikan
yang diambil serta tidak memperhatikan kesempatan reproduksi.
b. Industri nonekstraktif.
Industri

nonekstraktif

merupakan

industri yang mengambil bahan baku dari


tempat lain yang disediakan oleh industri
lain. Jenis industri ini dapat ditempatkan
dimana saja, asal dipandang cocok. Contoh,
industri sepatu di Bandung bahan bakunya
berupa kulit dan karet yang diambil dari
Gambar 2 Contoh Industri Nonekstraktif

Surabaya atau tempat lain.

c. Industri fasilitatif.
Industri fasilitas atau disebut juga
industri jasa merupakan aktivitas ekonomi
yang menjual jasa untuk keperluan orang lain.
Dalam

kelompok

ini

termasuk

industri

perdagangan, perbankan, transportasi, dan


komunikasi.
Gambar 3 Contoh Industri Fasilitatif

Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi


Unit Usaha Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Bedasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
1. Industri Berorientasi Pada Pasar (Market Oriented Industry)
Industri berorientasi pada pasar yaitu industri yang didirikan mendekati daerah
persebaran konsumen.
2. Industri Berorientasi Pada Tenaga Kerja (Employment Oriented Industry)
Industri berorientasi pada tenaga kerja yaitu industri yang didirikan mendekati daerah
pemusatan penduduk, terutama daerah memiliki angkatan kerja tetapi kurang dalam
hal pendidikannya.
3. Industri Yang Berorientasi Pada Pengolahan (Supply Oriented Industry)

Industri yang berorientasi pada pengolahan yaitu industri yang didirikan dekat atau
ditempat pengolahan. contohnya, industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan
batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber posfat dan
amoniak), dan industri BBM di Balongan Indaramayu (dekat dengan kilang minyak.
4. Industri Yang Berorientasi Pada Bahan Baku
Industri yang berorientasi pada bahan baku yaitu yang didirikan di tempat tersedianya
bahan baku, contohnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri
pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan
dengan lahan tebu.
5. Industri Yang Tidak Terikat Oleh Persyaratan Lain (Footloose Industry)
Industri yang tidak terikat oleh persyaratan lain yaitu industri yang didirikan tidak
terikat oleh syarat-syarat dari wacana yang diatas. Industri ini dapat didirikan di mana
saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan
di mana saja. contohnya, industri elektronik, industri otomotif, dan industri
transportasi.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi :
a) Industri rumah tangga
Industri rumah tangga yaitu industri yang
menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang. Ciri industri ini memiliki modal yang
sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota
keluarga, dan pemilik atau pengelola industri
biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau
. anggota keluarganya. Contohnya : industri
anyaman, industri kerajinan, industri tempe/tahu,
dan industri makanan ringan

b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang,
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari

lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. contohnya: industri genteng, industri
batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang
Industri

sedang

yaitu

industri

yang

menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99


orang. Ciri industri sedang adalah memiliki
modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki
keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki

kemapuan

manajerial

tertentu.

contohnya: industri konveksi, industri bordir,


dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri
besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan
saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih
melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). contohnya: industri tekstil, industri
mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Barang Yang Dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi :
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi
lainnya. contohnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b.

Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi. contohnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri
minuman.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Modal Yang Digunakan


Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam
negeri). contohnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan
minuman.

b. Industri dengan Penanaman Modal Asing (PMA), yaitu industri yang modalnya
berasal dari penanaman modal asing. contohnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal
dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. contohnya: industri otomotif, industri
transportasi, dan industri kertas.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, contohnya:
industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang
dikenal dengan istilah BUMN, contohnya: industri kertas, industri pupuk, industri
baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.

Sumber :
-

Tamariska, Vania. Teori Lokasi Indstri 29 Februari 2016


https://www.academia.edu/4668789/TEORI_LOKASI_INDUSTRI
Pengertian Industri serta jenis-jenisnya di Indonesia - http://www.anneahira.com/pengertianindustri.htm
Universitas Sumatera Utara Institutional Repository
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39829/3/Chapter%20II.pdf
Godam, 2006 Pengertian, definisi, macam, jenis dan penggolongan industri di Indonesia http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-diindonesia-perekonomian-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai