Laporan Molal Parsial WULAN

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KOREKSI

PERCOBAAN VIII
PENENTUAN VOLUME MOLAL PARSIAL
Nama

: Dia Wulandaro

Stambuk

: A 251 15 036

Kelas

:C

Kelompok

: IV (empat)

Asisten

: Marhama

N
o

Hari/Tanggal

Keterangan

Paraf

I.
II.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Labu Ukur 10 mL
2. Neraca Ohaus
3. Piknometer
4. Termometer
5. Pipet Tetes
6. Gelas Kimia 50 mL
7. Gelas Ukur 50 mL
8. Botol Semprot
b. Bahan
1. Aquades
2. Larutan NaCl 3 M
3. Tissue
IV. PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan Larutan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Mengukur larutan NaCl 3 M sebanyak 25 mL menggunakan gelas ukur
3. Mengencerkan larutan tersebut dengan konsentrasi , , 1/8, dan
1/16.
Untuk konsentrasi 1,5 M, memasukkan 12,5 mL larutan NaCl
kedalam gelas ukur, lalu memasukkan ke dalam labu ukur,
kemudian menambahkan aquades hingga batas ukur
Untuk konsentrasi 0,75 M, memasukkan 6,25 mL larutan NaCl
kedalam gelas ukur, lalu memasukkan ke dalam labu ukur,
kemudian menambahkan aquades hingga batas ukur
Untuk konsentrasi 0,375 M, memasukkan 3,125 mL larutan NaCl
kedalam gelas ukur, lalu memasukkan ke dalam labu ukur,
kemudian menambahkan aquades hingga batas ukur

Untuk konsentrasi 0,1875 M, memasukkan 1,5625 mL larutan


NaCl kedalam gelas ukur, lalu memasukkan ke dalam labu ukur,
kemudian menambahkan aquades hingga batas ukur
B. Pengukuran
1. Menimbang piknometer menggunakan neraca ohaus
2. Memasukkan aquades dalam piknometer kemudian menimbang
dengan neraca ohaus
3. Memasukkan larutan NaCl ke dalam piknometer dengan konsentrasi
, , 1/8, dan 1/16
Untuk yang konsentrasi
-

Memasukkan larutan NaCl 1,5M kedalam piknometer hingga


terisi penuh

Menimbang piknometer tersebut yang telah berisi NaCl


menggunakan neraca ohaus

Mengukur suhu larutan NaCl yang ada dalam piknometer


tersebut menggunakan termometer.

Mencatat hasil pengamatan pada laporan sementara

Untuk yang konsentrasi


-

Memasukkan larutan NaCl 0,75 M kedalam piknometer hingga


terisi penuh

Menimbang piknometer tersebut yang telah berisi NaCl


menggunakan neraca ohaus

Mengukur suhu larutan NaCl yang ada dalam piknometer


tersebut menggunakan termometer.

Mencatat hasil pengamatan pada laporan sementara

Untuk yang konsentrasi 1/8


-

Memasukkan larutan NaCl 0,375 M kedalam piknometer


hingga terisi penuh

Menimbang piknometer tersebut yang telah berisi NaCl


menggunakan neraca ohaus

Mengukur suhu larutan NaCl yang ada dalam piknometer


tersebut menggunakan termometer.

Mencatat hasil pengamatan pada laporan sementara

Untuk yang konsentrasi 1/16


-

Memasukkan larutan NaCl 0,1875 M kedalam piknometer


hingga terisi penuh

Menimbang piknometer tersebut yang telah berisi NaCl


menggunakan neraca ohaus

Mengukur suhu larutan NaCl yang ada dalam piknometer


tersebut menggunakan termometer.

Mencatat hasil pengamatan pada laporan sementara

4. Mencatat hasil pengamatan di laporan sementara

V. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


a. Pengamatan
Hasi pengamatan dari percobaan yang diperoleh sebagai berikut :
N

Konsentrasi (M)

We (g)

W0(g)

W (g)

T (C)

o
1
2
3
4

1,5
O,75
0,375
0,1875

10,41
10,41
10,41
10,41

20,47
20,47
20,47
20,47

21,08
20,75
20,59
20,55

30
31
31
31

b. Perhitungan
1. Menghitung pengencaran
-

Konsentrasi

1
2

kali semula

M1 . V1 = M2 . V2
3 . V1 = 1,5 (25)
V1 =
-

Konsentrasi

37,5
3

= 12,5 mL

1
4

kali semula

M1. V1 = M2 . V2
1,5. V1 = 0,75 (25)
V1 =
-

Konsentrasi

18,75
1,5

= 12,5 mL

1
8

kali semula

M1 . V1 = M2 . V2
0,75. V1 = 0,375 (25)
V1 =
-

Konsentrasi

9,375
0,75
1
16

= 12,5 mL
kali semula

M1

. V1 = M2 . V2

0,375. V1 = 0,1875 (25) =

4,6875
0,375

= 12,5 mL

2. Menghitung volumr piknometer


W 0W e
aquades

Volume piknometer =

( 20,4710,41 ) gram
1 gram/mL

10,06
1

mL

= 10,06 mL
3. Menentukan massa jenis zat
zat =

W W e
V

Untuk
zat =
1,06

W W e
V

( 21,0810,41 ) gram
10,06 mL

10,67 gram
10,06 mL

( 20,7510,41 ) gram
10,06 mL

10,34 gram
10,06 mL

gram/mL

Untuk
zat =
1,03

1
2

1
4

W W e
V

gram/mL

1
8

Untuk
zat =
1,01

W W e
V

( 20,5910,41 ) gram
10,06 mL

10,18 gram
10,06 mL

( 21,5510,41 ) gram
10,06 mL

10,14 gram
10,06 mL

gram/mL

1
16

Untuk
zat =
1,001

W W e
V

gram/mL

4. Penentuan molalitas larutan (m)


1
m=

zat Bm

M 1000
1
2

Untuk

1
m=

zat Bm

M 1000
=

1
1,06 g/mL 58,5 mol

1,5 M
1000 mL

1
0,750,0585 g/ Mmol =

Mmol/g
Untuk

1
4
1

m=

zat Bm

M 1000

1
1,03 g /mL 58,5 mol

0,75 M
1000 mL

1
0,642

= 1,55

1
1,370,0585 g/ Mmol =

1
1,31

= 0,76

Mmol/g
1
8

Untuk

1
zat Bm

M 1000

m=

1
1,01 g /mL 58,5 mol

0,375 M
1000 mL

1
2,690,0585 g/ Mmol =

1
2,632

= 0,38

1
1,09

= 0,91

Mmol/g
1
16

Untuk

1
zat Bm

M 1000

m=

1
1,001 g / mL 58,5 mol

0,1875 M
1000 mL

1
1,1440,0585 g/ Mmol =

=
Mmol/g
5. Volume molal larutan
=

( (

BM

Untuk

1000 W W 0

m
W 0 W e

))

1
2

1
1,06

58,5

21,0820,47

( 1000
1,55 20,4710,41 ) )

1
0,61
58,5 645,16
1,06
10,06

))

1
19,38
= 1,06 ( 58,539,12 ) = 1,06
18,28Cm 3 / mol
Untuk

1
4

1
1,03

( (

1
1,06

1
0,28
58,5 1315,79
1,03
10,06

1
( 58,536,62 ) =
1,03

BM

58,5

1000 W W 0

m
W 0 W e

))

20,7520,47

( 1000
0,76 20,4710,41 ) )

))

21,88
1,03

3
= 21,24 Cm /mol

Untuk

1
8

1
1,01

58,5

20,5920,47

( 1000
0,38 20,4710,41 ))

1
0,12
58,8 2631,58
1,01
10,06

1
(58,531,39 ) =
1,01

3
= 26,84 Cm /mol

Untuk

1
16

))

27,11
1,01

1
1,001

58,8

20,5520,47

( 1000
0,91 20,4710,41 ))

1
0,08
58,8 1098,9
1,001
10,06

1
(58,58,74 ) =
1,001

))

49,76
1,001

3
= 49,71 Cm /mol

6. Grafik hubungan
N

Konsentras

o
1
2
3
4

i
1,5
0,75
0,375
0,1875

b=

m dan
m( x)

( y )

x. y

1,24
0.87
0,62
0,95
3,68

18,28
21,24
26,84
49,71
116,07

22,67
18,48
16,64
47,22
105,01

1,55
0,76
0,38
0,91
3,6

n ( x 2 )
n ( xy ) ( x )( y )

3,68

(
4 3,6 )
4 ( 105,01 )( 3,68 ) ( 116,07 )

420,04427,14
14,413,5

7,1
0,9

= 7,89

7. Penentuan volume molal parsial pelarut


Untuk

1
2

V1 = +

( 2m m )(b)

= 18,28 +

( 21,55
1,55 )

(7,89)

= 18,28 + (0,625)( 7,89)


= 18,28 + (-4,93)
3
= 13,35 Cm /mol

Untuk

1
4

V1 = +

( 2m m )(b)

= 21,24 +

( 20,76
0,76 ) (7,89)

= 21,24 +

( 0,76
1,74 )

(7,89)

= 21,24 + (0,44)( 7,89)


= 21,24 + (-3,45)
3

= 17,79 Cm /mol
Untuk

1
8

V1 = +

( 2m m )(b)

= 26,84 +

( 20,38
0,38 )

= 26,84 +

( 0,38
1,24 )

(7,89)

= 26,84 + (0,31)( 7,89)


= 26,84 + (-2,42)

(7,89)

3
= 24,45 Cm /mol

Untuk

1
16

V1 = +

( 2m m )(b)

= 49,71 +

( 20,91
0,91 )

= 49,71 +

( 0,91
1,82 )

(7,89)

(7,89)

= 49,71+ (0,5)(7,89)
= 49,71+ (-3,79)
3

= 45,92 Cm /mol
8. Penentuan volume molal parsial
Untuk

1
2

V2 = +

( 3 2m )( b)

= 18,28 +

( 3 1,55
2 )

= 18,28 +

( 3,722 )

(7,89)

= 18,28 + (1,86)( 7,89)


= 18,28 + (-14,67)
3
= 3,61 Cm /mol

Untuk

1
4

(7,89)

( 3 2m )( b)

V1 = +

= 21,24 +

( 3 0,76
2 ) (7,89)

= 21,24 +

( 2,612 )

(7,89)

= 21,24 + (1,31)( 7,89)


= 21,24 + (-5,21)
3

= 16,03 Cm /mol
Untuk

1
8

( 3 2m )( b)

V1 = +

= 26,84 +

( 3 1,55
2 )

= 26,84 +

( 1,862 )

(7,89)

(7,89)

= 26,84 + (0,93)( 7,89)


= 26,84 + (-7,69)
3
= 19,15 Cm /mol

Untuk

1
16

V1 = +

( 3 2m )( b)

= 49,71 +

( 3 0,91
2 )

(7,89)

= 49,71+

( 2,85
1,82 )

(7,89)

= 49,71+ (1,43)( 7,89)


= 49,71+ (-11,24)
3
= 38,47 Cm /mol

VI.

PEMBAHASAN
Molal atau molalitas didefinisikan sebagai jumlah mol solute per kg solven.

Berarti merupakan perbandingan antara jumlah mol solute dengan massa solven
dalam kilogram. Jadi, jika ada larutan 1,00 molal maka mengandung 1,00 mol
solute tiap 1,00 kg solven (Bird, T.1993).
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah menentukan volume molal
parsial komponen dalam larutan dan menghitung massa jenis larutan (Staf
Pengajar kimia fisik, 2016)
Pada perlakuan ini mula-mula menimbang piknometer kosong dengan
menggunakan neraca ohaus. Massa dari piknometer kosong yang diperoleh yaitu
10,41 gram. Fungsi neraca ohaus yaitu untuk mengetahui massa suatu zat.
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol
parfum atau sejenisnya. Piknometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur

nilai massa jenis atau densitas fluida. Kemudian menimbang

piknometer yang berisi aquades dengan menggunakan neraca digital dan dipeloleh
massanya yaitu 20,47 gram.
Untuk larutan NaCl dengan konsentrasi kali semula, yaitu mula-mula
Memasukan NaCl 1,5 M hingga penuh kedalam piknometer dan menimbang
massa piknometer menggunakan neraca ohaus. Massa yang diperoleh yaitu 21,08
gram. Fungsi dari neraca digital yaitu untuk mengetahui massa dari suatu zat.
Kemudian Mengukur suhu larutan NaCl menggunakan termometer dan diperoleh
suhu sebesar 30 oC. Tujuan digunakan termometer yaitu untuk mengetahui suhu
dari suatu zat.
Untuk larutan NaCl dengan konsentrasi kali semula, yaitu mula-mula
Memasukan NaCl 0,75 M hingga penuh kedalam piknometer dan menimbang
massa piknometer menggunakan neraca ohaus. Massa yang diperoleh yaitu 20,75
gram. Kemudian Mengukur suhu larutan NaCl menggunakan termometer dan
diperoleh suhu sebesar 31 oC.
Untuk larutan NaCl dengan konsentrasi 1/8 kali semula, mula-mula
Memasukan NaCl 0,375 M hingga penuh kedalam piknometer dan menimbang
massa piknometer menggunakan neraca ohaus. Massa yang diperoleh yaitu 20,59

gram. Kemudian mengukur suhu larutan NaCl menggunakan termometer dan


diperoleh suhu sebesar 31 oC.
Untuk larutan NaCl dengan konsentrasi 1/16 kali semula yaitu mula-mula
kemudian memasukan NaCl 0,1875 M hingga penuh kedalam piknometer dan
menimbang massa piknometer menggunakan neraca ohaus. Massa yang diperoleh
yaitu 20,55 gram. Kemudian mengukur suhu larutan NaCl menggunakan
termometer dan diperoleh suhu sebesar 31 oC.
Pada percobaan ini, larutan yang digunakan yaitu larutan NaCl dan akuades.
Alasan penggunaan NaCl dikarenakan NaCl merupakan larutan elekrolit kuat
yang akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl- di dalam air dan mampu menyerap air
tanpa adanya penambahan volume suatu larutan, sehingga disebut dengan volume
molal parsial semu.

VII.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah :
a. Massa Jenis Zat

Untuk konsentrtasi

1
2

kali semula= 1,06 gram/mL

Untuk konsentrtasi

1
4

kali semula = 1,03 gram/mL

Untuk konsentrtasi

1
8

kali semula = 1,01 gram/mL

Untuk konsentrtasi

1
16

kali semula = 1,001 gram/mL

b. Volume Molal Parsial Pelarut V1)

Untuk konsentrtasi

1
2

3
kali semula= 13,35Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
4

3
kali semula = 17,79Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
8

3
kali semula = 24,42Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
16

kali semula = 45,92 Cm /mol

c. Volume Molal Parsial (V2)

Untuk konsentrtasi

1
2

kali semula = 3,61Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
4

3
kali semula = 16,03Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
8

3
kali semula = 19,15Cm /mol

Untuk konsentrtasi

1
16

kali semula =

38,47 Cm3 /mol

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W.1994.Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.


Bird, T.1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia.
Basuki, Atastrina Sri. 2003. BUKU PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA.
Depok: Laboratorium Dasar Proses Kimia Departemen Teknik Gas dan
Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Dogra, SK. 1990. Kimia Fisik dan soal soal. Jakarta : Universitas Indonesia
Staf Pengajar Kimia Fisik I. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Fisik I. Palu:
Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai