Anda di halaman 1dari 10

N

o
1.

Materi

2.

Menggerak
kan
keluarga
sehat,
keluarga
berisiko,
dan
keluarga
dengan
gangguan
jiwa untuk
mengikuti
kegiatan
penyuluhan

Deteksi
Keluarga Di
Desa Siaga
Sehat JIwa

Tujuan

1. Kader
mengetahui
perilaku yang
menunjukkan
tanda gangguan
jiwa
2. Kader dapat
mengidentifikasi
tanda gangguan
jiwa pada warga
yang berada di
wilayah kerja
1. Kader
mengetahui
masalah
psikososial
2. Kader dapat
mengidentifikasi
masalah
psikososial di
dalam keluarga
yang berada di
area kerja kader
3. Kader
mengetahui 3
jenis keluarga
(keluarga sehat,
keluraga dengan
masalah
psikososial,
keluarga dengan

Indikator

Metode

1. Pretest
2. Postest

3. Paparan
Materi
4. Disksui
5. Kuis

1. Pretest
2. Postest

1.Paparan
Materi
2. Studi kasus
secara
berkelompok

Alat/Bahan

1. LCD
2. Laptop
3. Alat tulis

1. LCD
2. Laptop
3. Bahan
Diskusi
( contoh-contoh
kasus keluarga
dengan
masalah
psiosial)
3. Alat tulis
4. Hadiah

ALokasi Waktu
Paparan Materi 30
menit
DIksusi 30 menit

materi 30 menit
studi kasus
30 menit studi
kasus

pasien gangguan
jiwa)
4. Kader dapat
mengakategorika
n keluarga ayng
berada di area
kerjanya
5. Kader
mengetahui caracara untuk
melakukan
pendekatan
kepada keluarga
yang di area
kerjanya
6. Kader dapat
mengajak para
keluarga yang
berada di wilayah
kerja untuk
berpatispasi aktif
dalam kegiatan
yang di
selenggarakan
oleh petugas
CMHN
3.

Kunjungan
rumah
pada
pasien
gangguan
jiwa yang
telah

1. Kader
mengetahui
dasar-dasar
kunjungan
rumah
2. Kader dapat
melakukan

1. pre test
2. post
test
3. Melakuk
an
simulasi
4. Membua

1. Diskusi 1. LCD
2. Laptop
2. role play
3. Pasien
simulasi

60 menit

mandiri

4.

5.

Rujukan
pasien
gangguan
jiwa ke
perawat
CMHN
Dokumenta
si kegiatan

kunjungan visit

3.

1. Kader dapat
mencatat nama
seluruh
orang/keluarga yang
tinggal di
wilayahnya
2. Kader dapat
mencatat data-data
orang/keluarga yang
sehat jiwa ke dalam

t
laporan
dan
dokume
ntasi
5. Membua
t
laporan
perkem
bangan
kondisi
6.

3.

4.

7.

4.

5.

buku deteksi
keluarga
3. Kader dapat
mencatat data-data
orang/keluarga yang
mempunyai risiko
masalah psikososial
ke dalam buku
deteksi keluarga
4. Kader dapat
mencatat data-data
orang/keluarga yang
mengalami
gangguan jiwa ke
dalam buku deteksi
keluarga
5. Kader dapat
menghitung jumlah
orang/keluarga yang
sehat jiwa
6. Kader dapat
menghitung jumlah
orang/keluarga yang
berisiko mengalami

masalah psikososial
7. Kader dapat
menghitung jumlah
orang/keluarga yang
mempunyai pasien
gangguan jiwa
8. Kader dapat
menyampaikan
laporan hasil
pencatatan dan
perhitungan pada
perawat CMHN
yang
bertanggungjawab.

Deteksi Keluarga Di Desa Siaga Sehat Jiwa

Tujuan

9. Kader dapat mempelajari tanda tanda orang/keluarga yang berisiko mengalami masalah psikososial atau orang/keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
10. Kader dapat mendeteksi orang/keluarga yang diduga mengalami risiko masalah psikososial atau gangguan jiwa
11.
12. Kader dapat mencatat nama seluruh orang/keluarga yang tinggal di wilayahnya
13. Kader dapat mencatat data-data orang/keluarga yang sehat jiwa ke dalam buku deteksi keluarga
14. Kader dapat mencatat data-data orang/keluarga yang mempunyai risiko masalah psikososial ke dalam buku deteksi keluarga
15. Kader dapat mencatat data-data orang/keluarga yang mengalami gangguan jiwa ke dalam buku deteksi keluarga
16. Kader dapat menghitung jumlah orang/keluarga yang sehat jiwa
17. Kader dapat menghitung jumlah orang/keluarga yang berisiko mengalami masalah psikososial
18. Kader dapat menghitung jumlah orang/keluarga yang mempunyai pasien gangguan jiwa
19. Kader dapat menyampaikan laporan hasil pencatatan dan perhitungan pada perawat CMHN yang bertanggungjawab.

Input
1.

Karakteristik keluarga yang berisiko mengalami masalah psikososial, gangguan jiwa dan
sehat jiwa

a.

Risiko terjadinya masalah psikososial

Tabel 1
Risiko masalah psikososial

FAKTOR RISIKO

O
1

Kehilangan anggota keluarga, atau orang yang dicintai

Kehilangan pekerjaan

Kehilangan harta benda

Kehilangan anggota tubuh

Penyakit fisik kronis : hipertensi, TBC, DM (kencing manis),


jantung, ginjal, rhematik

b.

Hamil dan postpartum (setelah melahirkan)

Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang disebabkan oleh rusaknya fungsi jiwa (ingatan, pikiran,
penilaian/persepsi, komunikasi, aktivitas, motivasi, belajar) sehingga menyebabkan adanya hambatan dalam
melakukan fungsi sosial (interaksi/bergaul). Penyebab gangguan jiwa adalah ketidakmampuan seseorang
beradaptasi dengan masalah. Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Perilaku yang
menunjukkan seseorang mengalami gangguan jiwa adalah sangat beragam (lihat tabel 2).

Tabel 2
Perilaku yang menunjukkan tanda gangguan jiwa
NO
1
2

CIRI PERILAKU
Sedih berkepanjangan dalam waktu lama
Kemampuan melakukan kegiatan sehari hari
(kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang
Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun

3
4

Bicara atau tertawa sendiri


Mengamuk

Menyendiri

8
9
10

Sehat Jiwa

Marah marah tanpa sebab

2.

(malas)

Tidak mau bergaul


Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri
Mengatakan atau mencoba bunuh diri

Keluarga yang sehat jiwa adalah keluarga yang anggota keluarganya tidak ada gangguan jiwa atau risiko
masalah psikososial.

Output

1. Kader mempelajari tanda tanda orang/keluarga yang berisiko mengalami masalah psikososial atau orang/keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
2. Kader mencatat nama seluruh orang/keluarga yang tinggal di wilayahnya
3. Kader mendeteksi orang/keluarga yang diduga mengalami risiko masalah psikososial atau gangguan jiwa
4. Kader mencatat data-data orang/keluarga yang sehat jiwa ke dalam buku deteksi keluarga
5. Kader mencatat data-data orang/keluarga yang mempunyai risiko masalah psikososial ke dalam buku deteksi keluarga
6. Kader mencatat data-data orang/keluarga yang mengalami gangguan jiwa ke dalam buku deteksi keluarga
7. Kader menghitung jumlah orang/keluarga yang sehat jiwa
8. Kader menghitung jumlah orang/keluarga yang berisiko mengalami masalah psikososial
9. Kader menghitung jumlah orang/keluarga yang mempunyai pasien gangguan jiwa
10. Hasil penghitungan jumlah orang/keluarga untuk masing masing kelompok dicatat
11. Laporan hasil pencatatan dan perhitungan disampaikan pada perawat CMHN yang bertanggungjawab

Anda mungkin juga menyukai