Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN JUDUL

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM MANDIRI


KIMIA ORGANIK
PEWARNAAN KULIT DENGAN EKSTRAK BUNGA ROSELA UNGU
(Hibiscus sabdariffa L.)

Disusun Oleh :
Nama
NIM
Prodi

: Wahyu Putri Hadi Pertiwi


: 1501098
: TPK C

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
POLITEKNIK AKADEMI TEKNOLOGI KULIT
YOGYAKARTA
2016

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM MANDIRI
KIMIA ORGANIK
PEWARNAAN KULIT DENGAN EKSTRAK BUNGA ROSELA UNGU
(Hibiscus sabdariffa L.)

Disusun Oleh :

Nama
NIM
Prodi

: Wahyu Putri Hadi Pertiwi


: 1501098
: TPK C

Disusun berdasarkan hasil praktikum mandiri Kimia Organik Pewarnaan Kulit dengan
Ekstrak Bunga Rosela Ungu (Hibiscus sabdariffa L.) guna memenuhi salah satu persyaratan
penilaian dalam mengikuti mata kuliah Kimia Organik Program Studi Teknik Pengolahan
Kulit Politeknik ATK Yogyakarta.

Disahkan tanggal :
Asisiten Dosen I

Asisten Dosen II

(Hana Nuri, Amd)

(An Nisa Ega)

Dosen Pengampu

(Dra. Entin Darmawati)

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia
organik ini.
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan

ini. Untuk itu saya

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
laporan

ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan praktikum kimia organik ini dapat memberikan
manfaat terhadap pembaca.

Yogyakarta, 07

Juni

Penyusun

2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM MANDIRI................................................................1
A.

TUJUAN PRAKTIKUM................................................................................... 1

B.

DASAR TEORI............................................................................................... 1
1. Klasifikasi Tanaman...................................................................................... 1
2. Deskripsi Tanaman........................................................................................ 1
3. Pemanfaatan................................................................................................ 2
4. Kandungan Kimia......................................................................................... 3
ALAT DAN BAHAN......................................................................................... 4

C.
a.

Alat............................................................................................................ 4

b.

Bahan......................................................................................................... 4
CARA KERJA................................................................................................. 4

D.
1.

Tahap Persiapan............................................................................................. 4

2.

Tahap pengambilan zat warna dengan metode Ekstraksi............................................5

3.

Tahap Identikasi dan penerapan zat warna.............................................................5

4.

Tahap Evaluasi hasil........................................................................................ 6

E.

HASIL PRAKTIKUM....................................................................................... 6

F.

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 8

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Uji Organoleptik dan Identifikasi...................................................................6
Tabel 2 Pengamatan Tahap Identifikasi senyawa Flavonoid....................................................7
Tabel 3 pengamatan Tahap Penerapan pada Kulit Kras Domba................................................7
Tabel 4 Pengamatan Tahap Penerapan pada Kulit Perkamen...................................................7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM MANDIRI


KIMIA ORGANIK
PEWARNAAN KULIT DENGAN EKSTRAK BUNGA ROSELA UNGU
(Hibiscus sabdariffa L.)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pengambilan senyawa Flavonoid dari Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dengan
metode Ekstraksi , Identifikasi serta penerapannya pada kulit kras domba dan perkamen.
B. DASAR TEORI
Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan senyawa dari tumbuh-tumbuhan, hewan
dan lain-lain dengan menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan
berbagai metode yang sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Pada proses ekstraksi
dapat digunakan sampel dalam keadaan segar atau yang telah dikeringkan, tergantung
pada sifat tumbuhan dan senyawa yang akan diisolasi. Penggunaan sampel segar lebih
disukai karena penetrasi pelarut yang dig selama penyarian kedalam membran sel
tumbuhan secara difusi akan berlangsung lebih cepat, selain itu juga mengurangi
kemungkinan terbentuknya polimer berupa resin atau artefak lain yang dapat terbentuk
selama proses pengeringan. Penggunaan sampel kering dapat mengurangi kadar air
didalam sampel sehingga mencegah kemungkinan rusaknya senyawa akibat aktivitas anti
mikroba.
(http://www.tanobat.com/Pengertian-Ekstraksi-dan-Macam-Macam-JenisEkstraksi.htm diakses pada 05 Juni 2016)

1. Klasifikasi Tanaman
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Classis
: Dicotyledoneae
Sub Classis
: Sympetalae
Ordo
: Malvaceales
Familia
: Mavaceae
Genus
: Hibiscus
Species
: Hibiscus sabdariffa Linn.
2. Deskripsi Tanaman
Pohon rosella tumbuh dari biji atau benih dengan ketinggian yang bisa
mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga
1

rosella berwarna cerah, kelopak bunga atau kaliksnya berwarna ungu gelap dan lebih
tebal jika dibandingkan dengan bunga sepatu. Bagian bunga rosella yang bisa
diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa
yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi berbagai jenis makanan
seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh) atau manisan rosella. Daun muda rosella
bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji rosella
dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, rosella diproses
menjadi minuman tradisional yang dinamakan karkadeh dan merupakan minuman
kebangsaan orang Sudan.
Hibiscus sabdariffa L. merupakan tanaman semusim yang tumbuh tegak
bercabang yang berbatang bulat dan berkayu. Daunnya tunggal, berbentuk bulat
telur, pertulangan menjari dan letaknya berseling dan pinggiran daun bergerigi.
Bunga rosella bertipe tunggal yaitu hanya terdapat satu kuntum bunga pada setiap
tangkai bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu dengan
panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna merah. Mahkota bunga
rosella berwarna merah sampai kuning dengan warna lebih gelap dibagian
tengahnya. Tangkai sari merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari
berukuran pendek dan tebal. Putik berbentuk tabung dan berwarna kuning atau
merah. Bunga rosella bersifat hermaprodit sehingga mampu menyerbukan sendiri.
(Wijayanti puspita, 2010)
3. Pemanfaatan
Tanaman kelopak bunga rosella dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik, agen
astringen, pengobatan tradisional. Sedangkan manfaat dari bunga rosella sendiri
banyak digunakan sebagai pembuatan jus, saos, sirup, dan pewarna makanan. Bunga
rosella merah yang telah dikeringkan dan diseduh menjadi secangkir teh yang bercita
rasa sedikit asam ini mampu mengatasi berbagai macam penyakit seperti
menurunkan darah tinggi (hiptensif) saluran pencernaan, anticacing dan antibakteri.
Khasiat rosella antara lain dimanfaatkan untuk menurunkan asam urat,
hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsigkan tubuh,
menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas,
meredakan batuk, mecegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antibiotik,
sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol. Pemanfaatan kelopak bunga rosella
sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan
tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopk bunga tersebut diketahui mengandung
2

zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein
esensial, kalsium dan 18 jenis asam amino termasuk arginin dan legnin yang berperan
dalam proses peremajaan sel tubuh. (Anonim,2010)
4. Kandungan Kimia
Kandungan kimia tanaman ini adalah alohidroksi asam sitrat lakton, asam
malat dan asam tartrat. Antosianin yang menyebabkan warna merah pada tanaman
ini mengandung delfinidin-3-siloglukosida, delfinidin-3-glukosida, sianidin3siloglukosida, sedangkan flavonoidnya mengandung gosipetin dan mucilage
(rhamnogalakturonan, arabinogalaktan, arabinan).
Bunga Rosela adalah seluruh perhiasan bunga Hibiscus sabdariffa L. suku
Malvaceae, mengandung antosianin tidak kurang dari 0,02% dihitung sebagai
sianidin-3-O-glukosida. Senyawa identitas pada bunga rosela adalah sianidin-3-Oglukosida. Ekstrak kental bunga rosela berwarna ungu dan rasa asam.

Gambar 1 Struktur Kimia Sianidin-3-O-Glukosida

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1 buah gelas ukur 100 ml
1 buah beaker glass 500 ml
1 buah beaker glass 250 ml
1 buah kompot listrik
Timbangan
1 buah botol aqua 1000 ml
Ember
Boume meter
3 buah tabung reaksi
1 buah rak tabung reaksi
1 buah pipet tetes
pH meter
b. Bahan
Bunga rosela ungu kering 50 gram
Akuades
H 2 SO 4 pekat

NaOH 5

Fe Cl3

D. CARA KERJA
Dalam pengambilan pawarna flavonoid dari bunga rosella melalui beberapa tahapan
yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Bunga Rosella
Memetik bunga rosella ungu
Mengeringkan di bawah sinar matahari
Menimbang bunga rosella kering sebanyak 50 gram
b. Kulit Kras Domba dan Perkamen
Memotong kulit sesuai dengan pola yang diinginkan
Membasahi kulit kras dan perkamen dengan air
2. Tahap pengambilan zat warna dengan metode Ekstraksi
Memasukkan bunga rosela kering sebanyak 50 gram kedalam botol aqua

1000 ml
Merebus akuades sebanyak 200 ml menggunakan beaker glass (air tidak

sampai mendidih atau sekitar suhu 70-80C)


Menuangkan akuades yang sudah direbus kedalam botol aqua yang berisi

bunga rosella
Menutup botol dan mengocok sampai larutan didalam botol berubah
menjadi ungu pekat
4

Memindahkan larutan yang sudah pekat kedalam beake glass


Mengukur volume, kepekatan (Be) dan pH larutan

3. Tahap Identikasi dan penerapan zat warna


a. Identifikasi Flavonoid
Menyiapkan tiga buah tabung reaksi dan meletakkan pada rak tabung
Mengisi tabung dengan 10 tetes larutan hasil ekstraksi rosella ungu
Menambahkan 10 tetes H 2 SO 4 pekat pada tabung pertama, 10 tetes
NaOH 5

pada tabung kedua dan 10 tetes

Fe Cl3

pada tabung

yang ketiga
Mengamati dan mencatat setiap perubahan yang terjadi

b. Penerapan Zat Warna pada Kulit Kras Domba dan Kulit Perkamen
Penerapan pada Kulit Kras Domba
Memindahkan larutan hasil ekstraksi kedalam ember
Meremas-remas kulit yang sudah dibasahi kedalam larutan hasil
ekstraksi sampai larutan menjadi bening dan warna kulit sudah

berubah
Mengering anginkan kulit

Penerapan pada Kulit Perkamen


Memasukkan kulit perkamen yang sudah dibasahi kedalam larutan

hasil ekstrksi
Membolak balikkan kulit agar warnamya merata
Merendam kulit selama satu malam dan mengusahakan agar tidak

menyembul
Setelah warna kulit berubah sesuai yang diinginkan, kulit ditirisksan
dan kemudian di kering anginkan

4. Tahap Evaluasi hasil


Evaluasi yang dilakukan organoleptik, identifikasi Flavonoid dengan pereaksi
warna dan evaluasi hasil penerapan zat warna Flavonoid pada kulit kras domba
yaitu penampang kulit diiris warna masuk (ungu kecoklatan) dan tidak luntur,
sedangkan pada kulit perkamen warna masuk merata (ungu kecoklatan).

E. HASIL PRAKTIKUM

Tabel 1 Hasil Uji Organoleptik dan Identifikasi

No.

Hal yang diamati

Hasil Pengamatan

1.

PH

2.

Kepekatan (Be)

4Be

3.

Perubahan Warna

Air hasil ekstraksi bunga rosella berwarna

4.

Pelarut

ungu kecoklatan.
Akuades

5.

Kandungan

Flavonoid

6.

Struktur Kimia

Flavonoid mengandung gosipetin dan


mucilage (rhamnogalakturonan,
arabinogalaktan, arabinan)

Tabel 2 Pengamatan Tahap Identifikasi senyawa Flavonoid

No.

Ekstraksi Daun

Penambahan

Hasil Pengamatan

1.

Jati
10 tetes

H 2 SO 4 pekat

Berwarna merah, panas

2.

10 tetes

NaOH 5%

Berwarna kuning

3.

10 tetes

FeCl3

Berwarna hijau tua

Tabel 3 pengamatan Tahap Penerapan pada Kulit Kras Domba

Hal yang diamati

Hasil Pengamatan
Sebelum Penerapan

Setelah Penerapan

Cairan ekstraksi

Kulit Kras

Cairan berwarna

Cairan menjadi

ungu kecoklatan

bening

(pekat)
Kulit berwarna

Kulit berwarna biru

kebiruan

keunguan

Tabel 4 Pengamatan Tahap Penerapan pada Kulit Perkamen

Hal yang diamati

Hasil Pengamatan
Sebelum Penerapan

Setelah Penerapan

Cairan berwarna

Cairan masih

ungu kecoklatan

berwarna ungu dan

(pekat)
Kulit berwarna

agak bening
Kulit berwarna ungu

putih kekuningan

kecoklatan

Cairan ekstraksi

Kulit Perkamen

F. DAFTAR PUSTAKA

G. (http://www.tanobat.com/Pengertian-Ekstraksi-dan-Macam-Macam-JenisEkstraksi.htm diakses pada 05 Juni 2016)


H. Wijayanti puspita, 2010, Budidaya Tanaman Obat Rosella Merah (Hibiscus

Sabdariffa L.) Dan Pemanfaatan Senyawa Metabolis Sekundernya, Universitas Sebalas


Maret, Surakarta.
I. Anonim, 2010. Manfaat Rosella dan Semua Tentang Rosella.
J. http://direktori.kreatif.web.id/goto/http://mbahgendeng.com/kesehatan/manfaatrosella-dan-semua-tentang-rosella.html. Diakses pada tanggal 20 Juni 2016
K.

L. LAMPIRAN
M.
N.

Q.

O.

R.

P.

S.

Gambar 2 Kulit Kras Domba

T.

Gambar 3 Ekstraks Rosella pada


Botol

W.

U.

X.

V.

Y.

Gambar 4 Identifikasi Senyawa


Flavonoid pada Rosella

Z.

AC.

AA.

AB.

Gambar 5 Penerapan pada Kulit


Kras Domba

AD.

AE.
Gambar 7 Hasil
Penerapan pada Kulit Perkamen

Gambar 6 Hasil Penerapan


pada Kulit Kras Domba

AF.
AG.

Anda mungkin juga menyukai