Anda di halaman 1dari 64

Afina Azmi

XI TGB 2

BAB 7 STATISTIKA
Statistika
Menurut fungsinya, statistika dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika
deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika deskriptif adalah bagian
statistika yang mempelajari cara penyusunan dan penyajian data yang
dikumpulkan. Penyusunan data dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai urutan data atau kelompok data, sehingga pengguna data
dapat mengenalinya dengan mudah. Penyajian data dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai data atau kelompok data dalam bentuk tabel,
diagram, atau gambar.
Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika yang mempelajari tata
cara penarikan kesimpulan yang valid mengenai populasi berdasarkan data pada
sampel. Dalam menarik kesimpulan pada statistika inferensial biasanya
digunakan unsur peluang.
Bila membicarakan statistika, maka tidak lepas dengan apa yang disebut data.
Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan
suatu masalah. Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau menurut
sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Misal:
a. Harga mobil semakin terjangkau
b. Murid-murid di SD Negeri 3 rajin-rajin.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.
Menyajikan data dalam bentuk diagram
Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus
disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya
digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan
pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y
menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan
waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom
dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus
sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal berikut.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar
yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan
bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan
data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Contoh soal
Ranah privat (pengaduan) dari koran Solo Pos pada tanggal 22 Februari 2008
ditunjukkan
seperti tabel berikut.

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran.


Penyelesaian
Sebelum data pada tabel di atas disajikan dengan diagram lingkaran, terlebih
dahulu ditentukan besarnya sudut dalam lingkaran dari data tersebut.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

1. CPNS/Honda/GTT = 5/100 x 360 = 18


2. Perbaikan/pembangunan/gangguan jalan = 9/100 x 360 = 32,4
3. Masalah lingkungan/kebersihan = 6/100 x 360 = 21,6
4. Kesehatan/PKMS/Askeskin = 3/100 x 360 = 10,8
5. Lalu lintas/penertiban jalan = 6/100 x 360 = 21,6
6. Revitalisasi/budaya Jawa = 20/100 x 360 = 72
7. Parkir = 3/100 x 360 = 10,8
8. Pekat/penipuan/preman = 7/100 x 360 = 25,2
9. Persis/olahraga = 10/100 x 360 = 36
10. PKL/Bangunan liar = 2/100 x 360 = 7,2
11. PLN dan PDAM = 2/100 x 360 = 7,2
12. Provider HP = 7/100 x 360 = 25,2
13. Tayangan TV/radio/koran = 3/100 x 360 = 10,8
14. Lain-lain = 17/100 x 360 = 61,2
Diagram lingkarannya adalah sebagai berikut.

Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau
mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh
berikut ini.
Contoh soal
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004
adalah
sebagai berikut.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.


Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi


Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika
dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
dari data diatas, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sbb:

Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi


bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut.
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas
saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
65 67 Interval kelas pertama
68 70 Interval kelas kedua

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

71 73 Interval kelas ketiga


74 76 Interval kelas keempat
77 79 Interval kelas kelima80 82 Interval kelas keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76,
79,
dan 82 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.
c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas bawah 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5,
tepi
bawah kelas kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5 64,5 = 3.
e. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus:
Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)
Dari tabel di atas: titik tengah kelas pertama = 1/2(67 + 65) = 66
titik tengah kedua = 1/2(70 + 68) = 69
dan seterusnya.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini.

Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih
dari seperti berikut.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi
dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram
batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar
batang-batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi
tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari
berurutan
sebagai berikut.

Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini :

contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam
distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan
poligon frekuensi.

Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai
berikut.

Poligon Frekuensi Kumulatif


Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon
frekuensi kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva
yang disebut kurva ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut
ini.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan dalam
tabel di samping.
a. Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

b. Ogive naik dan ogive turun


Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam
bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; ; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; ; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau
frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive,
yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila
berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Pelajaran Statistika di tingkat SMA meliputi mean, modus, median,


jangkauan, simpangan, dan ragam
1. Rumus Rataan Hitung (Mean)
Rata-rata hitung dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan
banyaknya data. Rata-rata hitung bisa juga disebut mean.
a) Rumus Rataan Hitung dari Data Tunggal

b) Rumus Rataan Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi

Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian


xi = data ke-i
c) Rumus Rataan Hitung Gabungan

2. Rumus Modus
a. Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.
b. Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval
kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sesudahnya3. Rumus Median (Nilai Tengah)
a) Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang
terkecil sampai yang terbesar.

b) Data yang Dikelompokkan

Dengan : Qj = Kuartil ke-j


j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data
4. Rumus Jangkauan ( J )
Selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil.

5. Rumus Simpangan Quartil (Qd)

6. Rumus Simpangan baku ( S )

7. Rumus Simpangan rata rata (SR)

8. Rumus Ragam (R)

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Contoh soal statistika

Jawab :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Bab 8
ATURAN PENCACAHAN
1.1. Aturan Perkalian
Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Algi, Bianda, dan Cahyadi akan dipilih untuk
menjadi ketua kelas, sekretaris, dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang
tidak boleh merangkap jabatan pengurus kelas. Banyak cara 3 orang dipilih
menjadi pengurus kelas tersebut akan dipelajari melalui uraian berikut. Amati
Gambar 1.

Gambar 1. Aturan perkalian pemilihan


pengurus kelas.
a. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Algi (A), Bianda (B), atau
Cahyadi (C).
Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
b. Untuk Sekretaris (S)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka posisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
c. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya
ada satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus
kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus
kelas dari 3 orang kandidat adalah :
3 2 1 = 6 cara.
Uraian tersebut akan lebih jelas apabila mengamati skema berikut.

Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan aturan perkalian? Cobalah


nyatakan aturan perkalian itu dengan kata-kata Anda sendiri.
Aturan Perkalian :
Misalkan,
operasi 1 dapat dilaksanakan dalam n1 cara;
operasi 2 dapat dilaksanakan dalam n2 cara;
operasi k dapat dilaksanakan dalam nk cara.
Banyak cara k operasi dapat dilaksanakan secara berurutan adalah n = n1 n2
n3 ... nk.
Contoh Soal 1
Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong, apit kiri,
dan apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES jika tidak ada
posisi yang rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw yang melakukan
sepak permulaan).
Jawaban 1
Untuk posisi tekong.
Posisi tekong dapat dipilih dengan 15 cara dari 15 atlet pelatnas yang tersedia.
Untuk posisi apit kiri.
Dapat dipilih dengan 14 cara dari 14 atlet yang ada (1 atlet lagi tidak terpilih
karena menjadi tekong).
Untuk posisi apit kanan.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Cara untuk memilih apit kanan hanya dengan 13 cara dari 13 atlet yang ada (2
atlet tidak dapat dipilih karena telah menjadi tekong dan apit kiri).
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih posisi dalam regu
sepak takraw adalah 15 14 13 = 2.730 cara.
Ingatlah : Apabila terdapat n buah tempat yang akan diduduki oleh n orang,
terdapat :
n (n 1) (n 2) ... 1 cara orang menduduki tempat tersebut.
1.2. Faktorial
Anda telah mempelajari, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang
pengurus kelas dari 3 orang kandidat adalah 3 2 1 = 6 cara.
Selanjutnya, 3 2 1 dapat dinyatakan dengan 3! (dibaca 3 faktorial). Jadi,
3! = 3 2 1 = 6
Dengan penalaran yang sama,
4! = 4 3 2 1 = 4 3! = 4 6 = 24
5! = 5 4 3 2 1 = 5 4! = 5 24 = 120
6! = 6 5! = 6 120 = 720
Uraian tersebut memperjelas definisi berikut.
Definisi :
a. n! = n (n 1) (n 2) ... 3 2 1, dengan n bilangan asli, untuk n 2.
b. 1! = 1
c. 0! = 1
Contoh Soal 2
Hitunglah :
a. 7!
b. 17! / 0!16!
c. 12! / 2!8!
d. 8! / 5!
Penyelesaian 2

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

3. Permutasi
Dalam suatu kelas,terdapat 4 orang yang akan dipilih 3 orang untuk menjadi
ketua, sekretaris, dan bendahara. Banyak cara untuk memilih 3 orang tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal, keempat orang kandidat itu adalah A, B,
C, dan D. Posisi ketua dapat dipilih dengan 4 cara, posisi sekretaris dapat dipilih
dengan 3 cara, dan posisi bendahara dapat dipilih dengan 2 cara. Jadi banyak
cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 4 orang kandidat
adalah 4 3 2 = 24 cara. Uraian tersebut akan lebih jelas apabila Anda
mengamati skema berikut.

Gambar 1. Diagram pohon untuk pemilihan 3 pengurus kelas


dari 5 calon yang ada.
Ingatlah :
Urutan ABC C berbeda dengan urutan ACB. Dalam urutan ABC, sekretaris adalah
B. Dalam urutan ACB, sekretaris adalah C.
Dari skema tersebut diperoleh 24 susunan 3 unsur, yaitu :
ABC

ABD

ACB

ACD

ADB

ADC

BAC

BAD

BCA

BCD

BDA

BCD

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

CAB

CAD

CBA

CBD

CDA

CDB

DAB

DAC

DBA

DBC

DCA

DCB

Tampak susunan 3 unsur tersebut memperhatikan urutannya. ABC adalah suatu


permutasi, ACB juga suatu permutasi dan keduanya berbeda. Urutan pada 24
susunan itu berlainan. Susunan yang memperhatikan urutannya disebut
permutasi. Dari uraian tersebut dapatkah Anda menduga pengertian permutasi?
Cobalah nyatakan pengertian permutasi dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep
yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut.
Definisi 1 :
Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang berbeda
tanpa adanya pengulangan.
Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur adalah :
4 3 2 = 24.
Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur dapat ditulis :

Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur dapat dipelajari melalui Tabel 1.
Tabel 1. Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur
Tempat ke-

...

...

Banyak Cara

n(n 1)

n(n 1) (n 2)

...

n(n 1) (n 2)...(n (r
1))

...

Dari tabel tersebut, banyak permutasi r unsur yang diambil dari n unsur,
dinotasikan P(n, r) adalah :
P(n, r) = n (n 1) (n 2) (n (r 1))
Untuk r = 1, maka :
P(n, 1) = n
Untuk r = 2, maka P(n, 2) :

ngatlah :
Notasi P(n, k) dapat juga ditulis dengan

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Untuk r = 3 maka P(n, 3) :

Untuk r = k, diperoleh P(n, k) :

Untuk r = n, diperoleh :
P(n, n) = n (n 1)(n 2)(n (r 1))(n r)(3)(2)(1) = n!
Banyak permutasi n unsur apabila disusun dalam k unsur adalah :

Contoh Soal 1
Tiga orang wiraniaga dicalonkan untuk mengisi kekosongan jabatan kepala
cabang di dua kota. Tentukan banyak cara untuk memilih dua kepala cabang dari
tiga orang wiraniaga tersebut, dengan menggunakan rumus permutasi.
Jawaban 1
P(3, 2), dengan n = 3 (banyak wiraniaga) dan k = 2 (banyak wiraniaga terpilih).

Jadi, terdapat 6 cara.


Coba Anda tentukan ke-6 susunan yang mungkin tersebut.
Contoh Soal 2
Dari kartu angka 4, 5, 6, 7, dan 8 dibuat bilangan yang terdiri atas tiga angka
yang berbeda. Tentukan banyaknya bilanganbilangan tersebut yang kurang
a. dari 500 b. dari 600
Penyelesaian 2

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

a. Oleh karena bilangan-bilangan kurang dari 500 maka angka ratusan hanya
dapat diisi oleh satu angka, yaitu angka 4. Salah satu susunan yang mungkin
dapat Anda lihat pada Gambar 2. Amati gambar 3.

Gambar 2. Salah satu susunan yang mungkin. Dapatkah


Anda menentukan susunan lainnya?
Angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 5, 6, 7, dan 8. Ini berarti Anda
harus memilih dua angka dari 4 angka, yaitu :

Jadi, terdapat 12 cara untuk menyusun bilangan kurang dari 500. Dapatkah Anda
mengerjakan dengan cara lain? Silakan coba.

Gambar 3. Angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka


5, 6, 7, dan 8.
Sekarang, coba Anda buktikan hal ini dengan menggunakan kartu angka.
Tentukan pula susunan-susunan yang mungkin.
b. Oleh karena bilangan-bilangan itu kurang dari 600 maka angka ratusan hanya
diisi oleh dua angka, yaitu angka 4 dan 5.
4 angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 5, 6, 7, dan 8 (pilih 2 dari 4
unsur).
5 angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 4, 6, 7, dan 8 (pilih 2 dari 4
unsur).
Banyak bilangan yang kurang dari 600 adalah :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Jadi, terdapat 24 bilangan yang kurang dari 600.


3.1. Permutasi Beberapa Unsur yang Sama
Pada kata "BUKU" terdapat dua huruf yang sama, yaitu U. Permutasi huruf-huruf
pada kata "BUKU" daat Anda amati pada diagram pohon di bawah.

Coba Anda buat diagram pohon untuk huruf-huruf: U, K, dan U. Jika benar
mengerjakannya, hasil dari seluruh diagram pohon tersebut adalah sebagai
berikut.
1. BUKU

6. BUUK

11. UBUK

16. KBUU

21. UUBK

2. BUUK

7. UKBU

12. UBKU

17. KUUB

22. UUKB

3. BKUU

8. UKUB

13. KUBU

18. KUBU

23. UKBU

4. BKUU

9. UUBK

14. KUUB

19. UBUK

24. UKUB

5. BUKU

10. UUKB

15. KBUU

20. UBKU

Amatilah 24 susunan huruf tersebut. Tampak ada beberapa susunan huruf yang
sama sehingga permutasinya menjadi:
1. BUKU

4. UKBU

7. UUKB

10. KUBU

2. BUUK

5. UKUB

8. UBUK

11. KUUB

3. BKUU

6. UUBK

9. UBKU

12. KBUU

Banyak permutasi huruf-huruf pada kata BUKU adalah 12 atau 12 = 4 3 = (4


x 3 x 2 x 1) / (2 x 1) = 4!/2!
Sekarang, selidikilah permutasi untuk kata MAMA dengan menggunakan diagram
pohon. Jika Anda melakukan dengan benar, terdapat 6 permutasi yang berbeda,
yaitu MAMA, MAAM, MMAA, AMMA, AMAM, dan AAMM, karena kata MAMA
mempunyai dua pasang huruf yang sama.
Banyak permutasi untuk 4 unsur dengan dua pasang unsur sama, yaitu M dan
dua unsur lainnya, yaitu A adalah :

Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai l1 unsur jenis pertama, l2 unsur


jenis kedua, l3 unsur jenis ketiga, dan lk unsur jenis ke-k yang sama adalah :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Contoh Soal 3
Tentukan permutasi atas semua unsur yang dapat dibuat dari kata-kata berikut.
a. JAYAPURA
b. MATEMATIKA
Pembahasan 3
a. Pada kata "JAYAPURA", terdapat 3 buah A yang sama sehingga permutasinya
adalah P(8, 3) = 8! / 3! = 6.720.
b. Pada kata "MATEMATIKA" terdapat 2 buah M, 3 buah A, dan 2 buah T yang
sama sehingga permutasinya adalah :

3.2. Permutasi Siklis Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara
melingkar menurut arah putaran tertentu disebut permutasi siklis.

Gambar 4. Permutasi Siklis


Pada Gambar 4. posisi 1 dan posisi 2 menunjukkan permutasi A dan B yang
disusun melingkar searah putaran jarum jam. Coba Anda amati Gambar 4,
apakah susunan pada posisi 1 berbeda dengan susunan pada posisi 2? Apabila
Anda mengamati dengan saksama maka posisi 1 = posisi 2
Jadi, permutasi siklis dua unsur mempunyai satu cara.
Pada permutasi siklis dua unsur, satu unsur ditetapkan sebagai titik acuan.
Sementara, satu unsur yang lainnya ditempatkan dalam 1! cara atau (2 1)!
cara. Agar Anda lebih memahami permutasi siklis, pelajari uraian berikut ini.
Misalkan, dalam satu ruangan ada 4 orang masing-masing diberi nama A, B, C,
Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

dan D. Keempat orang tersebut sedang membaca di meja bundar. Banyak cara
keempat orang itu duduk melingkari meja bundar dapat diterangkan sebagai
berikut.

Gambar 5. Banyak cara keempat orang itu duduk melingkari


meja bundar.
Dengan cara yang sama, Anda dapat membuat formasi lingkaran untuk titik
pangkal B, C, dan D. Hasil dari seluruh formasi lingkaran tersebut adalah sebagai
berikut.

1. ABCD

7. BACD

13. CABD

19. DABC

2. ABDC

8. BADC

14. CADB

20. DACB

3. ACBD

9. BCAD

15. CBAD

21. DBAC

4. ACDB

10. BCDA

16. CBDA

22. DBCA

5. ADBC

11. BDAC

17. CDAB

23. DCAB

6. ADCB

12. BDCA

18. CDBA

24. DCBA

Amati bahwa ada susunan-susunan yang sama, yaitu :


ABCD = BCDA= = CDAB = DABC

ACDB = BACD = CDBA = DBAC

ABDC = BDCA= = CABD= = DCAB

ADBC = BCAD= = CADB= = DBCA

ACBD = BDAC = CBDA = DACB

ADCB = BADC = CBAD = DCBA

Dengan demikian, dari 24 susunan tersebut terdapat 6 susunan yang berbeda,


yaitu ABCD, ABDC, ACBD, ACDB, ADBC, dan ADCB. Jadi, banyak permutasi siklis
dari 4 unsur ada 6.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Pada permutasi siklis dari 4 unsur, ditetapkan satu unsur sebagai titik pangkal,
kemudian 3 unsur lainnya ditempatkan dalam 3! cara atau (4 1)! cara.
Permutasi siklis 4 unsur adalah (4 1)! = 3! = 3 2 1 = 6 cara.
Susunan manik-manik pada kalung mirip susunan melingkar, tetapi berbeda
dengan permutasi siklis. Pada permutasi siklis, arah putaran diperhatikan,
sedangkan pada susunan manik-manik dalam kalung arah putaran tidak
diperhatikan. Amati Gambar 6.

Gambar 6. Contoh permutasi siklis.


Dari gambar, susunan manik-manik pada posisi 1 adalah ABC atau ditulis ACB.
Adapun susunan manik-manik pada posisi 2 adalah ACB atau ditulis ABC.

Gambar 7. susunan manik-manik pada posisi 2 adalah ACB


atau ditulis ABC.
Susunan manik-manik pada Gambar 7. adalah sama. Oleh karena itu, banyak
cara menyusun 3 manik-manik dalam kalung adalah 1 susunan. Banyaknya cara
yang digunakan untuk menyusun 3 manik-manik dalam kalung adalah setengah
dari banyak permutasi siklis 3 unsur, yaitu 1 susunan atau (3-1)!/2.
Untuk n unsur, apabila disusun seperti manik-manik dalam kalung terdapat (n1)!/2 susunan yang berbeda.
Ingatlah :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Gambar 9. Susunan pada gambar (a) dan gambar (b) adalah sama
karena unsur A dekat dengan D dan B, meskipun titik acuan
berbeda.
Contoh Soal 4
a. Delapan orang ilmuwan duduk melingkar di sebuah meja bundar untuk
membahas sebuah proyek tertentu. Berapa banyak cara agar para ilmuwan
dapat duduk melingkar dengan urutan yang berbeda?
b. Dua puluh lima mutiara akan dibuat sebuah kalung. Ada berapa cara mutiaramutiara itu dapat disusun?
Pembahasan 4
a. Susunan kedelapan ilmuwan itu adalah (81)! = 7! = 5.040 cara.
b. Banyaknya cara mutiara itu dapat disusun menjadi sebuah kalung adalah :
(25-1) / 2 = 24!/2 cara
4. Kombinasi
Pada permutasi, Anda telah dapat memilih 3 orang dari 5 orang untuk menjadi
ketua, sekretaris, dan bendahara. Lain halnya jika dari 5 orang itu akan dipilih 3
orang untuk mengikuti lomba debat. Banyak cara untuk memilih 3 orang
tersebut tidak sebanyak 60 cara seperti pada pemilihan ketua, sekretaris, dan
bendahara. Agar lebih jelasnya, pelajari uraian berikut.
Misalkan, dari 5 orang akan dipilih 3 orang untuk mengikuti lomba debat. Banyak
cara untuk memilih 3 orang tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.
Dari Subbab A.3 telah dijelaskan bahwa susunan 3 unsur dari 5 unsur, yaitu :
ABC

ADE

BCD

CAB

CDE

DBC

EAB

ECD

ABD

AEB

BCE

CAD

CEA

DBE

EAC

EDA

ABE

AEC

BDA

CAE

CEB

DCA

EAD

EDB

ACB

AED

BDC

CBA

CED

DCB

EBA

EDC

ACD

BAC

BDE

CBD

DAB

DCE

EBC

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

ACE

BAD

BEA

CBE

DAC

DEA

EBD

ADB

BAE

BEC

CDA

DAE

DEB

ECA

ADC

BCA

BED

CDB

DBA

DEC

ECB

Oleh karena pemilihan 3 orang untuk mengikuti lomba debat tidak


memperhatikan urutan maka dari 60 susunan itu terdapat 10 susunan yang
berbeda. Kesepuluh susunan tersebut adalah ABC, ABD, ABE, ACD, ACE, ADE,
BCD, BCE, BDE, dan CDE.
Susunan yang tidak memperhatikan urutannya disebut kombinasi.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian kombinasi? Cobalah
nyatakan pengertian kombinasi dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep
pengertian kombinasi yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas definisi
berikut.
Definisi 3 :
Kombinasi r unsur dari n unsur adalah himpunan bagian r unsur yang dapat
diambil dari n unsur yang berlainan dengan urutan penyusunan unsur tidak
diperhatikan.
Banyaknya dengan

atau

atau C =(n, r).

4.1. Menentukan Banyak Kombinasi


Telah diketahui bahwa banyaknya kombinasi 5 unsur berlainan jika disusun
sebanyak 3 unsur adalah (5 x 4) / 2 = 10 cara.
Kombinasi 5 unsur yang disusun atas 3 unsur ditulis :

Uraian tersebut memberi gambaran mengenai banyaknya kombinasi n unsur


berlainan jika disusun sebanyak r unsur yang dirumuskan :

dengan r < n
Contoh Soal 5
Kerjakan soal-soal berikut.
a. Diketahui

, tentukanlah nilai n.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

b. Dari 20 siswa akan dipilih sebuah tim sepakbola yang terdiri atas 11 orang.
Tentukan banyak cara dalam pemilihan tersebut.
Pembahasan 5
1.

Oleh karena n r maka yang memenuhi adalah n = 9.


b. Pemilihan tim sepakbola tersebut adalah masalah kombinasi karena tidak
memperhatikan urutan. Banyak cara memilih 11 orang siswa dari 20 siswa,
yaitu

Coba Anda tentukan susunannya dengan diagram pohon.


Contoh Soal 7 : Soal Ebtanas 2000
Suatu pertemuan dihadiri oleh 15 orang undangan. Jika mereka saling berjabat
tangan, banyak jabat tangan yang terjadi dalam pertemuan itu adalah ....
4.2. Binomial Newton
Di SMP Anda telah mempelajari cara menjabarkan bentuk perpangkatan berikut.
(a + b)0 = 1
(a + b)1 = a + b
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
(a + b)4 = a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4

Bab 9
Lingkaran
Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Persamaan Lingkaran

Lingkaran dengan jari-jari r=1, berpusat di (a,b)=(1,2 , 0,5)


Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran,
sedangkan jarak titik terhadap pusat lingkaran disebut jari-jari lingkaran.
Gambar dibawah ini menunjukkan lingkaran dengan pusat P dan jari-jari r.

A.

Persamaan Lingkaran
1.

Persamaan lingkaran yang berpusat O (0, 0) dan jari-jari r


Pada lingkaran disamping jari-jari atau r = OP, OQ = x dan PQ = y.

Jarak dari O (0, 0) ke P (x, y) adalah.

Berdasarkan rumus Pythagoras

Jadi persamaan lingkaran dengan pusat O (0, 0) dan jari-jari r adalah x2 + y2 =


r2
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat O (0, 0) dan jari-jari 5
Jawab :

2.

Persamaan lingkaran yang berpusat P (a, b) dan berjari-jari r

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Persamaan lingkaran yang berpusat P(a, b) dan berjari-jari r dapat diperoleh


dari persamaan lingkaran yang berpusat di (0, 0) dan berjari-jari r dengan
menggunakan teori pergeseran. Jika pusat (0, 0) bergeser (a, b) maka titik (x, y)
bergeser ke (x + a, y + b).
Kita peroleh persamaan.

Persamaan lingkaran menjadi (x a)2 + (y b)2 = r2


Jadi persamaan lingkaran yang berpusat P(a, b) dan berjari-jari r adalah (x- a)2 +
(y b)2 = r2
Contoh 1 :
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di (3, 2) dan berjari-jari 4
Jawab :
Pusat (3, 2) maka a = 3 dan b = 2
Persamaan lingkaran (x- a)2 + (y b)2 = r2
(x- 3)2 + (y 2)2 = 42
(x- 3)2 + (y 2)2 = 16
B.

Bentuk umum persamaan lingkaran

Persamaan lingkaran yang berpusat P(a, b) dan berjari-jari r adalah


(x- a)2 + (y b)2 = r2
x2 2ax + a2 + y2 2by + b2 = r2
x2+ y2 2ax 2by + a2+ b2 r2 = 0 atau x2+ y2 + Ax + By + a2+ b2+
C= 0

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Jadi bentuk umum persamaan lingkaran x2+ y2 + Ax + By + a2+ b2+ C= 0

Contoh :
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x2+ y2 4x +2y 20= 0
Jawab :
A = -4, B = 2, dan C = -20

B.

Kedudukan Titik dan Garis Pada Lingkaran

Kedudukan Titik Pada Lingkaran


Letak K (m,n) terhadap X2+Y2 +Ax + By +C= 0 , ditentukan oleh nilai kuasa titik
tersebut terhadap lingkaran

nilai kuasa K = m2+n2 +Am + Bn +C,


K<0

di dalam lingkaran

K= 0

pada lingkaran

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

K>0

di luar lingkaran

Contoh 1:
Tentukan kedudukan titik-titik berikut terhadap lingkaran X 2+y2 -8x -10y +16 =0
dan gambarlah
a. H(-3,9) b L(7,9), c M(10,5), d N(1,7)
Jawaban:
a. H(-3,9)

b. L(7,9)

K = (-3)2+92 -8.(-3) -10.9 +16 = 40, K > 0, diluar lingkaran

K = (7)2+92 -8.(7) -10.9 +16 = 0, K = 0, pada lingkaran

c. M(10,5) K = (10)2+52 -8.(10) -10.5 +16 = 11, K > 0, diluar lingkaran

d. N(1,7) K = 12+72 -8.(1) -10.7 +16 = -12, K < 0, didalam lingkaran


Contoh 2:
Diketahui sebuah lingkaran X2+y2 -2x +6y -15 =0 dan sebuah titik S(m,1),
tentukan batas nilai m agar
a. titik S didalam lingkaran
b. titik S diluar lingkaran
Jawaban:
S(m,1)
K

= kuasa
= m2 +12 - 2m +6.1 - 15
= m2 - 2m - 8

a. Syarat di dalam lingkaran, K< 0 m2 -2m -8 <0 (m-4)(m+2)=0


m=-2 atau m=4
didalam lingkaran jika -2 < m <4 ( daerah - - - )

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

diluar lingkran, K >0, jika m<-2 atau m >4 (daerah ++ )


Kedudukan Garis Pada Lingkaran
Untuk mengetahui kedudukan/ posisi sebuah garis terhadap lingkaran,
substitusikan garis terhadap lingkaran sehingga didapatkan bentuk ax 2+bx+c=0.
Lihat diskriminannya:
Jika

D<0, berarti garis berada di luar lingkaran (tidak memotong lingkaran)

D=0, berarti garis menyinggung lingkaran

D>0, berarti garis memotong lingkaran di 2 titik berbeda.

Contoh 1:

Tentukan posisi garis:


terhadap lingkaran

Jawab:

Karena

, maka garis berada di luar lingkaran.

Contoh 2:

Tentukan p agar garis


lingkaran

terletak di luar
!

Jawab:

syarat:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

atau
Gambar dengan garis bilangan untuk pertidaksamaan diatas, maka akan
didapatkan nilai p:
C.

atau

Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Jika persamaan lingkaran


, maka persamaan garis
singgungnya:Persamaan garis singgung untuk suatu titik (x1,y1) yang
terletak pada lingkaran

Jika persamaan lingkaran


garis singgungnya:

Jika persamaan lingkaran berbentuk


maka persamaan garis singgungnya:

Persamaan lingkaran

, maka persamaan

dapat juga diubah

menjadi
dengan kuadrat sempurna, sehingga
rumus yang harus dihafalkan jadi lebih sedikit.
Rumus:
atau
Jika diketahui titik
Jika diketahui gradien
Contoh soal :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Soal No. 1
Diberikan persamaan lingkaran:
L x2 + y2 = 25.
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran yang memiliki titik singgung di
(4, 3).
Pembahasan
Menentukan garis singgung pada suatu lingkaran yang pusatnya di (0, 0) dan
diketahui titik singgungnya.
Lingkaran L x2 + y2 = r2
Titik singgung (x1, y1)
Persamaan garis singgungnya adalah:
Dengan x1 = 4 dan y1 = 3, persamaan garisnya:
4x + 3y = 25
3y 4x 25 = 0
Soal No. 4
Salah satu persamaan garis singgung lingkaran x 2 + y2 = 25 yang tegak lurus
garis 2y x + 3 = 0 adalah....
A. y = 1/2 x + 5/25
B. y = 1/2 x 5/25
C. y = 2x 5
D. y = 2x + 55
E. y = 2x + 5
(Garis singgung Lingkaran - un 2005)
Pembahasan
Garis 2y x + 3 = 0 memiliki gradien sebesar 1/2. Garis lain yang tegak lurus
dengan garis ini harus memiliki gradien 2. Ingat pelajaran SMP 8, jika dua garis
saling tegak lurus maka berlaku
m1 m2 = 1
Sehingga persamaan garis singgung di lingkaran x 2 + y2 = 25 yang memiliki
gradien 2 adalah:

Jadi persamaan garis singgungnya bisa y = 2x + 55 bisa juga y = 2x 55,


pilih yang ada.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

BAB 10 TRANSFORMASI
Transformasi merupakan suatu pemetaan titik pada suatu bidang ke himpunan titik pada bidang yang
sama. Jenis-jenis dari transformasi yang dapat dilakukan antara lain :
1.

Translasi (Pergeseran)

2.

Refleksi(Pencerminan)

3.

Rotasi(Perputaran)

4.

Dilatasi(Penskalaan)

Berikut ini ilustrasinya :

TRANSLASI / PERGESERAN

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Berdasarkan gambar di atas, segitiga ABC yang mempunyai koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3)
ditranslasikan:

Berdasarkan penjelasan di

atas, maka untuk

mencari nilai translasi dapat digunakan rumus sebagai berikut :

dimana :

a menyatakan pergeseran horizontal (kekanan+, kekiri-)

b menyatakan pergeseran vertikal (keatas+,kebawah-)


Contoh Soal :

Soal No. 1
a) Tentukan bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)
b) Tentukan bayangan dari
titik A (5, 10) oleh translasi
c) Tentukan bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U =
(3, 4)
Pembahasan
Bayangan dari titik A oleh suatu transformasi namakan A Dua model yang biasa dipakai sebagai
berikut:

Hasilnya akan sama saja, hanya sedikit beda cara penulisan, sehingga:
a) Bayangan dari titik A (2, 3) oleh translasi T = (7, 8)

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

b) Bayangan dari titik A (5, 10) oleh translasi

c) Bayangan dari titik A (1, 2) oleh translasi T = (1, 2) dilanjutkan oleh translasi U = (3, 4)

Soal No. 2
Disediakan suatu persamaan garis lurus
Y = 3x + 5
Tentukan persamaan garis lurus yang dihasilkan oleh translasi T = (2, 1)
Pembahasan
Ada beberapa cara diantaranya:
Cara pertama:
Posisi titik (x, y) oleh translasi T = (2, 1) adalah:
x = x + 2 x = x 2
y = y + 1 y = y 1
Masukkan nilai x dan y yang baru ke persamaan asal
y = 3x + 5
(y 1 ) = 3(x 2) + 5
Tinggal selesaikan, ubah lambang y dan x ke y dan x lagi:
y 1 = 3x 6 + 5
y = 3x 6 + 5 + 1
y = 3x
Cara kedua:
Ambil dua buah titik dari persamaan y = 3x + 5
Misal:
Titik A, untuk x = 0 y = 5 dapat titik A (0, 5)
Titik B, untuk Y = 0 x = 5 /3 dapat titik B ( 5/3 , 0)
Translasikan Titik A dan B dengan T = (2,1)
A (0 + 2, 5 +1) = A (2, 6)
B (-5/3 + 2, 0 + 1) = A (1/3, 1)
Buat persamaan garis yang melalui kedua titik itu:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Cara ketiga
Dengan rumus yang sudah jadi atau rumus cepat:
ax + by = c
Translasi T (p, q)
Hasil :
ax + by = c + ap + bq
Rumus ini untuk bentuk seperti soal di atas, jangan terapkan pada bentuk-bentuk yang lain,
nanti salah.
y = 3x + 5
atau
3x y = 5
oleh T = (2,1)
Hasil translasinya adalah:
3x y = 5 + (3)(2) + ( 1)(1)
3x y = 5 + 6 1
3x y = 0
atau
y = 3x

REFLEKSI / PENCERMINAN

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:

terhadap sumbu Y menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(-3, 9), B2(-3, 3), C2(-6, 3)

terhadap sumbu X menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat A3(3, -9), B3(3, -3), C3(6, -3)

terhadap titik (0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -

3)

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dicerminkan:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

terhadap garis x = -2 menjadi segitiga A5B5C5 dengan koordinat A5(-7, 9), B5(-7, 3), C5(-10,
3)

terhadap sumbu y = 1 menjadi segitiga A6B6C6 dengan koordinat A6(3, -7), B6(3, -1), C6(6,
-1)

Segitiga PQR dengan koordinat P(6, 4), Q(6, 1), R(10, 1) dicerminkan:

terhadap garis y = x menjadi segitiga P2Q2R2 dengan koordinat P2(4, 6), Q2(1, 6), R2(1, 10)

terhadap garis y = -x menjadi segitiga P3Q3R3 dengan koordinat P3(-4, -6), Q3(-1, -6), R3(-1,
-10)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dirumuskan :


Pencerminan terhadap garis x = a atau y = b

Pencerminan terhadap sumbu x atau sumbu y

Pencerminan terhadap titik (0, 0)

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Pencerminan terhadap garis y = x atau y = x

Pencerminan terhadap garis y = mx + c


Jika m = tan maka:

Contoh Soal :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

ROTASI / PERPUTARAN
rotasi

0 -1

1 -0

-1 0

1 -1

3/2

matriks

0 -1
-1 0

perubahan titik

perubahan fungsi

(x,y)(-y,x)

F(x,y) = 0F(y,-x) = 0

(x,y) (-x,-y)

F(x,y) = 0F(-x,-y) = 0

(x,y) (y,-x)

F(x,y) = 0 F(-y,x) = 0

cos -sin

(x,y) (x cos - y sinq, x sin + y cos )

sin cos

F(x,y) = 0 F(x cos + y sin , -x sin + y cos ) = 0

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Untuk rotasi searah jarum jam, sudut diberi tanda negatif ()


Untuk rotasi berlawanan arah jarum jam, sudut diberi tanda positif (+)
Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) dirotasi:

+90 atau 270 dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan koordinat A2(9, 3), B2(-3, 3), C2(-3, 6)

+270 atau 90 dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan koordinat
A2(9, -3), B2(3, -3), C2(3, -6)

+180 atau 180 dengan pusat rotasi O(0, 0) menjadi segitiga A4B4C4 dengan koordinat
A4(-3, -9), B4(-3, -3), C4(-6, -3)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka rotasi dapat dirumuskan sebagai berikut :


Rotasi sejauh dengan pusat (a, b)

Rumus praktis untuk rotasi dengan pusat rotasi O(0, 0):

Contoh Soal :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

1.) Vektor diputar terhadap titik asal O sebesar


searah jarum jam. Kemudian
hasilnya dicerminkan terhadap garis
, menghasilkan vektor . Jika
, maka
matriks
=

A.
B.
C.
D.
E.

Jawab :
Matriks tranformasi untuk rotasi dengan pusat rotasi (0, 0) dan sudut putar
jarum jam

(searah

Matriks tranformasi untuk Refleksi terhadap

ditransformasi berturut-turut oleh


dan
menjadi
sehingga adalah matriks komposisi dari
dan

dengan hubungan

Jawaban : B

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

3.) Titik P (62, 102) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh 45
menghasilkan titik P'. Tentukan koordinat dari titik P'.
Pembahasan
Rotasi sebuah titik dengan sudut sebesar

Sehingga:

Catatan:
sudut positif berlawanan arah jarum jam
sudut negatif searah jarum jam
DILATASI / PENSKALAAN

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Segitiga ABC dengan koordinat A(3, 9), B(3, 3), C(6, 3) didilatasi:

dengan faktor skala k = 1/3 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A2B2C2 dengan
koordinat A2(1, 3), B2(1, 1), C2(2, 1)

dengan faktor skala k = 2 dan pusat dilatasi O(0, 0) menjadi segitiga A3B3C3 dengan
koordinat A3(6, 18), B3(6, 6), C3(12, 6)

Untuk nilai k negatif, arah bayangan berlawanan dengan arah aslinya.


Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan :
Dilatasi dengan pusat (a, b) dan faktor skala k

Rumus praktis dilatasi dengan faktor skala k dan pusat dilatasi O(0, 0):

Contoh soal:
1. Tentukan bayangan persegi panjang ABCD dengan
A(2,2) , B(-2,2) , C(-2,-2) dan D(2,-2)
jika dilakukan transformasi Dilatasi pusat O dan skala 3 adalah....
jawab :
Jadi hasilnya A'(6,6) , B'(-6,6) , C'(-6,-6) dan D'(6,-6)
2.

Bayangan garis x - y - 3 = 0 oleh D(O,4) adalah.....

Jawab :
Transformasinya adalah Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan skala 4

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

dengan menghilangkan

tanda aksen dan mengalikan dengan 4 maka

bayangan / peta / hasilnya adalah

x - y - 12 = 0

Bagaimana jika mendilatasikan dengan pusat di suatu titik yang


bukan titik O(0,0) misal A(p,q) dan faktor skala k ....???
maka bentuk operasinya menjadi :
atau dapat ditulis :

k.(x-p) = x' - p dan k.(y-q) = y' - q


3. Bayangan titik W(2,6) oleh dilatasi dengan pusat (2,-1) dan faktor
skala -2 adalah ......
Jawab :
-2(2-2) = x' - 2 maka x' = 2
-2(6+1) = y' +1 maka y' = - 15
jadi bayangannya W'(2,-15)
4. Bayangan garis y = x - 3 karena dilatasi faktor skala 4
dengan pusat A(1,2) adalah .....
Jawab :

atau dapat ditulis menjadi

sehingga bayangannya adalah :

atau ditulis y = x + 15 atau x - y + 15 = 0

BAB 11
TURUNAN

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Turunan Matematika adalah


Misalkan y adalah fungsi dari x atau y = f(x). Turunan (atau diferensial) dari y

terhadap x dinotasikan dengan :


Rumus Turunan dan contoh

Jika

dengan C dan n konstanta real, maka :

Jika y = C dengan

Jika y = f(x) + g(x) maka

Jika y = f(x).g(x) maka

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Turunan Trigonometri

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Rumus Turunan Trigonometri adalah :

Contoh Soal :
1. Tentukan turunan pertama dari y = sin 4x + cos 6x.
Pembahasan :
y' =
y' = 4 cos 4x 6 sin 6x.
2. Tentukan turunan pertama dari y = 6 sin 2x 4 cos x.
PeMbahasan :
dy

y' =

dx

y' = 12 cos 2x (-4 sin x)


y' = 12 cos 2x + 4 sin x

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Turunan Kedua Turunan kedua y = f(x) terhadap x dinotasikan


dengan
pertama.
Contoh :

. Turunan kedua diperoleh dengan menurunkan turunan

Sifat Sifat Turunan


Dalam mencari turunan, seringkali kita menjumpai dua fungsi atau lebih yang
dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan dan dibagikan. Untuk memudahkan
perhitungan ini, dibuatlah sifat-sifat turunan.
Jika u dan v adalah fungsi dalam x, dan c adalah konstanta, maka berlaku
1. f(x) = u + v maka f '(x) = u' + v'
2. f(x) = u - v maka f '(x) = u'-v'
3. f(x) = c.u maka f '(x)=c.u'
4. f(x) = u.v maka f'(x) = u'v + uv'

5.

maka

Bukti :
Sifat 1
f(x) = u(x) + v(x)

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

f '(x) = u'(x) + v'(x)


Sifat 5
Karena

maka

sehingga

Jika pembilang dan penyebut dikalikan dengan v(x) maka diperoleh

Contoh Soal :
1. Jika f(x) = (2x 1)2 (x + 2), maka f(x) =
A. 4(2x 1)(x + 3)
B. 2(2x 1)(5x + 6)
C. (2x 1)(6x + 5)
D. (2x 1)(6x + 11)
E. (2x 1)(6x + 7)
PEMBAHASAN :
INGAT : f(x) = u.v
f'(x) = uv + uv

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

misal : u(x) = (2x 1)2


v(x) = x + 2

u'(x) = 2(2x 1)(2)

v'(x) = 1

f'(x) = (4(2x 1))(x + 2) + ((2x 1)2)(1)


= (8x 4)(x + 2) + (2x 1)2
= 8x2 + 12x 8 + 4x2 4x + 1
= 12x2 + 8x 7
= (2x 1)(6x + 7)
JAWABAN : E
2. Turunan pertama dari fungsi f yang dinyatakan dengan f(x) =
adalah f (x), maka f(x) =
A.
B.
C.
D.
E.
PEMBAHASAN :

=
=
=

=
JAWABAN : A

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Persamaan Garis Singgung Kurva


Sebelum kita belajar ke materi inti yaitu cara mencari persamaan garis singgung
kurva, kita harus tahu dulu mengenai gradien garis yang disimbolkan dengan m,
dimana :

gradian garis untuk persamaan y=mx+c adalah m

gradien garis untuk persamaan ax+by=c, maka m=-a/b

gradien garis jika diketahui dua titik, misal (x1,y1) dan (x2,y2) maka untuk
mencari gradien garisnya
m=(y2-y1)/(x2-x1)

Gradien dua garis lurus, berlaku ketentuan :

jika saling sejajar maka m1=m2

jika saling tegak lurus maka m1.m2=-1 atau m1=-1/(m2)

Persamaan Garis Singgung Kurva


Jika terdapat kurva y = f(x) disinggung oleh sebuah garis di titik (x1, y1) maka
gradien garis singgung tersebut bisa dinyatakan dengan m = f'(x1). Sementara
itu x1 dan y1 memiliki hubungan y1 = f(x1). Sehingga persamaan garis
singgungnya bisa dinyatakan dengan y y1 = m(x x1).
Jadi intinya jika kita akan mencari persamaan garis singgung suatu kurva jika
diketahui gradiennya m dan menyinggung di titik (x1,y1) maka kita gunakan
persamaan
y-y1=m(x-x1)

Sedangkan jika diketahui 2 titik, misalnya (x1,y1) dan (x2,y2) maka untuk
mencari persamaan garis singgung dari dua titik tersebut kita dapat gunakan
persamaan

Contoh soal :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

1. Luas sebuah kotak tanpa tutup yang alasnya persegi adalah 432 cm2.
Agar volume kotak tersebut mencapai maksimum, maka panjang rusuk
persegi adalah cm.
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
E. 16
PEMBAHASAN :
misal kita anggap tinggi kotak adalah t dan panjang sisi alas adalah s.
Luas kotak tanpa tutup = Luas alas (persegi) + (4 x luas sisi)
432 = s2 + (4.s.t)
432 = s2 + 4ts
Karena yang diminta dalam soal adalah panjang sisi persegi, maka kita buat
persamaan dalam variable s.
432 s2 = 4ts
108/s s/4 = t
Volume = v(x) = s2t
= s2(108/s s/4)
= 108s s3/4
Agar volume kotak maksimum maka :
v'(x) = 0
108 3s2/4 = 0
108 = 3s2/4
144 = s2
12 = s
JAWABAN : D
2. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x 3x di titik (2, 3) ?
Jawab :
f(x) = x 3x

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

f (x) = 3x 3
m = f (2) = 12 3 = 9
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah
y y1 = m(x x1)
y 3 = 9 (x 2)
y 3 = 9x 18
y = 9x 15
Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Tentunya kalian masih ingat dengan topik sebelumnya tentang menentukan titik
maksimum, titik minimum, dan titik belok. Pada topik ini, kalian akan belajar
tentang penggunaan turunan dalam menentukan nilai maksimum dan nilai
minimum.
Definisi 1 :
Jika diberikan fungsi f dengan daerah asal Df dan x = c merupakan anggota Df,
maka berlaku hubungan sebagai berkut :
1. f(c) adalah nilai maksimum fungsi f pada Df jika f(c) f(x) untuk semua x
di Df
2. f(c) adalah nilai minimum fungsi f pada Df jika f(c) f(x) untuk semua x
di Df
3. f(c) adalah nilai ekstrim fungsi f pada Df jika f(c) adalah nilai maksimum
atau minimum fungsi f di Df
Definisi 2 :
Jika diberikan fungsi f dengan daerah asal Df dan interval (a,b) merupakan
himpunan bagian dari Df, maka berlaku hubungan sebagai berkut :
1. f(c) adalah nilai maksimum lokal fungsi f pada interval (a,b) yang
memuat c jika f(c)adalah nilai maksimum fungsi f pada (a,b)
2. f(c) adalah nilai minimum lokal fungsi f pada interval (a,b) yang
memuat c jika f(c)adalah nilai minimum fungsi f pada (a,b)
3. f(c) adalah nilai ekstrim lokal fungsi f jika f(c) adalah nilai maksimum lokal
atau nilai minimum lokal fungsi f[/important
Lalu, kapan terjadi nilai ekstrim lokal?
Kalian dapat menggunakan uji turunan pertama untuk menentukan nilai ekstrim
lokal.
Jika fungsi f kontinu pada selang terbuka (a,b) yang memuat x = c, maka berlaku
hubungan sebagai berikut :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

1. Jika f'(x) > 0 untuk semua nilai x dalam selang (a,c) dan f'(x) < 0 untuk
semua nilai x dalam selang (c,b), maka f(c) merupakan nilai maksimum
lokal f
2. Jika f'(x) < 0 untuk semua nilai x dalam selang (a,c) dan f'(x) > 0 untuk
semua nilai x dalam selang (c,b), maka f(c) merupakan nilai minimum
lokal f
3. Jika f'(x) pada selang (a,c) dan (c,b), maka f(c) bukan merupakan nilai
ekstrim lokal f
Agar lebih jelas, mari perhatikan gambar di bawah ini.

Apakah kalian sudah paham? Mari kita cermati beberapa contoh berikut ini.
Contoh :
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari f(x) = 2x2 - x jika Df = { x | -1 x
2} !
Penyelesaian :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Jika kita perhatikan, ternyata x = merupakan anggota Df = { x | -1 x 2 }.


Dengan demikian, untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum fungsi f
pada Df, kita perlu mengetahui nilai f untuk x = -1 , x = , dan x = 2.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai maksimum dan


minimum dari
f(x) = 2x2 x dengan Df = { x | -1 x 2 } berturut-turut adalah f(2) = 6 dan f(
) = - 1/8.

Bab 12
Integral
Integral merupakan sebuah konsep penting dalam matematika yang seringkali menjadi kelemahan
tidak sedikit orang. Agar dapat paham dengan integral sampai integral berkelanjutan, anda pertama
harus paham integral dasarnya dulu. Pondasi dari semua integral lanjutan, misalnya saja agar dapat
paham integral parsial, integral tentu, integral tak tentu, dll yang akan saya berikan penjelasannya di
artikel berikutnya.

Jika diberikan suatu fungsi f dari variabel x dengan interval [a,b] maka integral
tertentunya dapat ditulis seperti gambar diatas. Sedangkan kurva untuk integral tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.

Kurva diatas dapat didefinisikan sebagai daerah yang dibatasi oleh kurva f,
sumbu x, sumbu y, garis x=a dan garis x=b, dimana daerah diatas sumbu x bernilai positif dan daerah
dibawah sumbu x bernilai negatif.

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Integral juga biasa digunakan untuk merujuk anti turunan. Jika terdapat sebuah fungsi F yang
mempunyai turunan f maka kasus seperti ini disebut integral tak tentu yang dapat dinotasikan sebagai
berikut.

Jika f adalah fungsi kontinu yang terdefinisi pada sebuah interval tertutup [a,b]
dan jika anti turunan F dari f diketahui maka integral tertentu dari f pada interval yang telah diketahui
dapat didefinisikan sebagai.

Berikut ini beberapa rumus dasar integral

Trigonometri

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Dalam mencari nilai integral kita dapat menggunakan beberapa cara, diantaranya :
1. Substitusi
Cari nilai dari:

2. Substitusi Trigonometri
Bentuk

Gunakan

Contoh soal:
Cari nilai dari:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Cari nilai dari:

dengan menggunakan substitusi

Masukkan nilai tersebut:

Nilai sin A adalah

3. Integral Parsial
Integral parsial menggunakan rumus sebagai berikut:

Contoh soal:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Cari nilai dari:

Gunakan rumus di atas

Jika kita menemukan bentuk penjumlahan atau bentuk pengurangan integral dapat dirubah
seperti berikut ini.

Integral Parsial
Prinsip dasar integral parsial :

a. Salah satunya dimisalkan U


b. Sisinya yang lain (termasuk dx) dianggap sebagai dv
Sehingga bentuk integral parsial adalah sebagai berikut :

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

Integral tak tentu


Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan
mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup
yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa integral
tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari
antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut.
Apabila

Keseluruhan

himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah

fungsi adalah integral

tak

tentu ataupun primitif dari terhadap x dan dituliskan secara matematis sebagai:

Ekspresi F(x) + C adalah antiderivatif umum dan C adalah konstanta sembarang.


Misalkan terdapat sebuah fungsi
antiturunan dari fungsi tersebut adalah:

, maka integral tak tentu ataupun

Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral
tertentu dalam bentuk

adalah sebuah bilangan, manakala integral

tak tentu :
adalah sebuah fungsi yang memiliki tambahan
konstanta sembarang C.

Integral Tertentu
Diberikan suatu fungsi bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis
real, integral tertentu:

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang


dibatasi oleh kurva grafik , sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b.
Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah batas
atas yang menentukan domain pengintegralan, adalah integran yang akan
dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx adalah variabel
pengintegralan.

Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval
yang diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah
kurva.

Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang


paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral
Rieman didefinisikan sebagai limit dari penjumlahan Riemann. Misalkanlah
kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh fungsi pada interval
tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita
bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita
memilih sejumlah n-1 titik {x1, x2, x3,..., xn - 1} antara a dengan b sehingga
memenuhi hubungan:

Contoh Soal :

1. 1. Jika Diketahui
Jawab,

Maka integralnya adalah . . .

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Afina Azmi
XI TGB 2

2. Jika Diketahui :
Maka Tentukanlah Integralnya . . .
Jawab,

Sumber : http://ferraraferonica.blogspot.co.id/2011/12/statistika.html
Jumat, 29 April 2016
17:00

Anda mungkin juga menyukai