Anda di halaman 1dari 2

SURVEY SCOUT CHECK FORMASI

TANJUNG BAGIAN BAWAH ,


CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN
SELATAN, 12-15 Mei 2014.
Posted on May 31, 2014 by birokursus

Biro Kursus IAGI atau IAGI Learning Centre (ILC) kembali mengirim tim survey untuk
melakukan survey persiapan sebelum field trip dari mulai tanggal 12-15 Mei 2014. Kali ini
lokasinya sangat menarik dan cukup jauh yaitu di Cekungan Barito yang merupakan satu dari 3
buah cekungan yang terdapat di Kalimantan bagian tenggara, disamping Kutai Basin dan Asem
Asem Basin.
Tujuan survey ini adalah untuk mempelajari batupasir konglomeratan Formasi Tanjung Bagian
Bawah yang merupakan reservoir hydrokarbon yang cukup bagus baik litologinya, karakteristik
dan penyebarannya. Disamping itu juga akan mempelajari litologi dan karakteristik
basementnya terutama dari sisi fracturenya. Karakteristik litologi Upper Tanjung Formation dan
Berai Formation untuk menjadi alternatif reservoir dangkal juga menjadi salah satu tujuan field
trip ini.
Petroleum systemnya terdiri dari batu serpih hitam dan batu bara di Lower Tanjung Formation
sebagai source rock dan sebagai reservoir adalah Batu pasir Eosen Lower Tanjung Formation dan
batugamping Oligosen Formasi Berai. Dan sebagai seal adalah serpih Oligo-miosen Berai
Formation.
Secara geologi endapan paling tua yang diendapkan adalah batu pasir dan batu pasir
konglomeratan Formasi Tanjung. Batuan ini diendapkan pada Eosen Tengah-Awal Oligosen.
Batuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas batuan dasar berupa batuan beku seperti gabro.
Kemudian secara selaras diendapkan diatasnya batuan karbonat laut dangkal Formasi Berai di

selatan dan endapan Pasang surut dan fluvio deltaic Formasi Montalat. Formasi ini diendapkan
pada umur Oligosen akhir-Awal Miosen. Endapan laut dangkal dan fluvio deltaic Formasi
Warukin menutupi Formasi Berai. Dilanjutkan dengan batuan klastik Formasi Dahor diendapkan
diatas Formasi Warukin.
Survey menempuh perjalanan dari mulai Banjarbaru-Martapura-Binuang-Tanjung-Tamiang
Layang-Rantau-Banjarbaru. Perjalanan yang panjang dan melelahkan. Sebagai gambaran
perjalanan antara Banjarbaru-Tanjung ditempuh hampir 6 jam perjalanan.
Di daerah Binuang ditemukan beberapa singkapan batu yang cukup bagus. Singkapan pada
umumnya berada di lokasi wilayah kerja pertambangan atau jalan masuk tambang sehingga
harus minta ijin ke perusahaan tambang.
Singkapan stop site 1, yang dijumpai berupa singkapan batuan basement, batuan gabro,berwarna
hitam kehijauan, banyak mineral pyroxen, terdapat juga fragmen kuarsa, mengalami fractured
yang intensif. Singkapan terdapat di pinggir jalan masuk tambang, dimensi singkapan dengan
lebar sekitar 10-20 m.
Di stop site 2, ditemukan singkapan yang cukup bagus, singkapan batu pasir dan batu pasir
konglomeratan Formasi Tanjung Bagian bawah. Tebal batu pasir 1-2 m, butiran sedang-kasar,
massive, rounded, terdiri dari kuarsa. Batu pasir kongomeratan berwarna putih-abu abu, butiran
sedang-kasar, fragmen kuarsa, metasedimen. Diatasnya terdapat lapisan lempung yang
menyerpih. Singkapan ini terdapat dipinggir jalan dan hanya berjarak 20 dari lokasi stop site 1.
Pada stop site ke 3,4 dan 5 di temukan singkapan perselingan antara batu pasir, lempung, silt dan
batu bara Formasi Tanjung. Tebal batu pasir semakin berkurang dan ukuran pasir semakin kecil.
Batu bara sudah ditambang sehingga tampak galian luas akibat penambangan batu bara. Di
beberapa area sudah tampak kegiatan penghijauan atau reklamasi tambang dengan penanaman
sengon dan akasia.
http://www.iagi.or.id/kursus/survey-scout-check-formasi-tanjung-bagian-bawahcekungan-barito-kalimantan-selatan-12-15-mei-2014/

Anda mungkin juga menyukai