EVAPORATOR
Oleh :
FIAN NURDIAN
1621110003
FITRIANINGSIH
1621110010
juga
digunakan
untuk
memproduksi
air
minum,
dioperasikan sebagai unit satu lintas atau sebagai unit sirkulasi. Dalam
dalam
kolam,
oleh
karena
itu,
harus
selalu
berada
pada
itu akan berulang kali berada dalam kontak dengan tabung panas.
Sebagian dari zat cair itu, dengan demikian akan terpanaskan hingga
suhu yang kelewat tinggi. Walaupun waktu menetap (residance time) zat
cair itu dalam zone pemanasan barangkali singkat saja, sebagian dari zat
cair itu mungkin tertahan didalam evaporator selama beberapa waktu.
Pemanasan yang terlalu lama atas sebagian kecil saja pun dari bahan
peka panas seperti makanan akan dapat menyebabkan keseluruhan
produk itu rusak.
Evaporator sirkulasi, di lain pihak dapat beroperasi dengan jangkau
konsentrasi yang cukup luas antara umpan dan cairan pekat dalam satu
unit saja, dan cocok pula untuk evaporasi efek-tunggal. Alat ini dapat
dioperasikan dengan sirkulasi alamiah, dimana aliran berlangsung melalui
tabung dengan disebabkan oleh perbedaan densitas;dapat pula dengan
sirkulasi paksa, dimana alirannya dilaksanakan dengan pompa.
Evaporator tabung-panjang dengan aliran naik
Bagian-bagian utama dari evaporator ini adalah :
1. Sebuah penukar kalor jenis tabung dengan uap dalam selongsong, dan
zat cair yang akan dipekatkan dalam tabung
2. Sebuah separator (pemisah) atau ruang uap (vapor space) untuk
memisahkan zat cair yang terbawa ikut dari uap.
3. Bila alat ini dioperasikan sebagai unit sirkulasi, sebuah tangki
pemulang (return leg) untuk mengembalikan zat cair dari separator ke
bagian bawah penukar kalor.
4. Alat ini mempunyai lubang masuk masing-masing untuk zat cair
umpan dan untuk uap, lubang keluar masing-masing untuk uap,
cairan pekat, kondensat uap, dan gas tak-mampu-kondensasi yang
terkandung dalam uap.
Evaporator vertikal tabung panjang sangat efektif untuk memekatkan
zat cair yang mempunyai kecenderungan membentuk busa. Busa itu akan
pecah bila campuran zat cair dan uap berkecepatan tinggi menumbuk
sekat di bagian kepala uap.
bahan-bahan
yang
sangat
peka
terhadap
panas,
utama
dengan
evaporator
film-jatuh
ini
ialah
dalam
mendistribusikan zat cair itu secara seragam menjadi film di bagian dalam
tabung. Hal ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat plat logam
berlubang-lubang yang ditempatkan lebih tinggi di atas plat tabung yang
dipasang dengan teliti agar benar-benar horisontal. Tabung-tabung itu
diberi sisip pada ujungnya yang memungkinkan zat cair mengalir dengan
teratur ke setiap tabung itu.
Evaporator film-jatuh, tanpa sirkulasi dan dengan waktu menetap
yang sangat singkat dapat menangani produk-produk yang peka yang
tidak dapat ditangani dengan cara lain. Alat ini juga cocok sekali untuk
memekatkan zat cair viskos.
Evaporator sirkulasi-paksa
Pada evaporator sirkulasi alamiah (natural-circulation evaporator) zat
cair masuk ke dalam tabung dengan kecepatan 1 sampai 4 ft/det.
Kecepatan linearnya bertambah dengan cepat dengan terbentuknya uap di
dalam tabung, sehingga pada umumnya laju perpindahan-kalor cukup
memuaskan. Akan tetapi, dengan zat cair viskos, koefisien menyeluruh
unit sirkulasi-alamiah mungkin sangat rendah sehingga tidak ekonomis.
Koefisien yang tinggi dapat dicapai pada evaporator sirkulasi-paksa
cukup tinggi dan waktu-menetap zat cair di dalam tabung juga cukup
singkat, sehingga zat cair yang agak peka terhadap panas pun dapat
dipekatkan dengan menggunakan alat ini. Alat ini juga efektif untuk
evaporasi zat cair penggaram atau yang cenderung membentuk busa.
Evaporator film-aduk
Evaporator ini merupakan modifikasi daripada evaporator film-jatuh
yang mempunyai tabung tunggal bermantel, dimana dalam tabung itu
terdapat sebuah pengaduk. Umpan masuk dari puncak bagian bermantel
dan disebarkan menjadi film tipis yang sangat turbulen dengan bantuan
daun-daun vertikal agitator (pengaduk) itu.
Keunggulan
utama
dari
evaporator
film-aduk
ini
adalah
yang
bergerak,
yang
mungkin
memerlukan
perawatan
dan
digambarkan
pada
diagram
5.1
).
Selain
itu
untuk
panas
yang
terjadi
antara
refrigeran
dan
sekelilingnya
(Proses
udara
melalui
kondensor,
sehingga
disini
terjadi
( h2s h1 )
( h2a h1 )
( h2 h3 )
h3 =
h4
4 1 : Proses pemasukan kalor pada evaporator secara isobarik
e
( h1 h4 )
kondensasi
berlangsung
diturunkan
temperaturnya
hingga
mencapai
temperatur
kerja
Dengan bantuan diagram P-h, besaran yang penting dalam siklus kompresi
uap dapat diketahui. Besaran-besaran ini adalah kerja kompresi, laju
pengeluaran kalor, dampak refrigerasi, koefisien prestasi ( COP ), laju aliran
massa untuk setiap kilowatt refrigerasi, dan daya per kilowatt refrigerant.
Siklus Kompresi Uap Aktual
Siklus kompresi uap sebenarnya hampir tidak ada yang ideal atau
sempurna. Hal ini disebabkan karena adanya gesekan antara refrigerant
dan pipa, dan kerugian-kerugian lainnya. Siklus kompresi uap nyata
mengalami
pengurangan
efisiensi
dibandingkan
siklus
standar.
Perbandingan dapat dilihat pada diagram siklus nyata (aktual) P-h di bawah
ini. Perbedaan penting antara siklus nyata dan standar terletak pada
penurunan
tekanan
dalam
kondensor
dan
evaporator,
dalam
(subcooling)
cairan
di
dalam
kondensor
adalah
Gambar 5.4 Diagram h-s Siklus Kompresi Uap Ideal dan Aktual
isentropis
kompresor
merupakan
suatu
perbandingan
ic =
COP =
Harga COP dijadikan tolak ukur dalam penilaian sebuah sisitem
pendingin. Semakin besar harga COP maka semakin bagus sistem
pendingin tersebut
Komponen Mesin Pendingin
Komponen utama mesin pendingin dispenser terdiri dari empat komponen
penting, yaitu: Kompresor, Kondensor, Katup Expansi dan Evaporator.
Keempat komponen tersebut mempunyai prinsip kerja yang berbeda, tapi
saling berhubungan dan membentuk mesin refrigerasi yang sederhana.
Kompresor
. ( h2 h1 )
.h2
ke
kondensor,
sehingga
gas
tersebut
dapat
Kondensor
Kondensor dan evaporator adalah alat penukar kalor. Kondensor
berfungsi untuk membuang kalor dan mengubah wujud refrigeran dari gas
menjadi cair. Kondensor seperti namanya adalah alat untuk membuat
kondensasi refrigeran gas dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan
tinggi. Refrigeran di dalam kondensor dapat mengeluarkan kalor yang
diserap dari evaporator dan panas yang ditambahkan oleh kompresor.
Kondensor ditempatkan antara kompresor dan alat ekspansi, jadi pada sisi
tekanan tinggi.
Untuk mencairkan refrigeran diperlukan usaha melepaskan kalor
yang harganya sama dengan selisih enthalpi pada saat masuk dan keluar
kondensor. Hal tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Energi panas per satuan waktu yang keluar kondensor
=
=
h2 -
h3
( h2 h3 )
Kondensor
dapat
dibagi
tiga
jenis,
tergantung
dari
zat
mendinginkannya :
1. Kondensor berpendingin udara ( air cooled )
2. Kondensor berpendingin air ( water cooled )
3. Kondensor berpendingin campuran udara dan air ( evaporative )
yang
Katup Ekspansi
.h3=
.h4 +
Diasumsikan tidak ada kalor yang amsuk dan yang keluar pada katup
ekspansi, maka q = 0 dan juga tidak melakukan kerja, makaW = 0 dan
persamaan diatas menjadi :
h3 = h4
Macam-macam katup ekspansi dari jenis umum, antara lain :
1. Pipa Kapiler
Pipa kapiler melayani hampir semua sistem refrigerasi yang
berukuran kecil, dan penggunaannya meluas hingga pada kapasitas
refrigerasi 10 kW. Pipa kapiler umumnya mempunyai ukuran panjang
1 hingga 6 m, dengan diameter dalam 0,5 hingga 2 mm. Cairan
refrigerant memasuki pipa kapiler tersebut dan mengalir sehingga
tekanannya berkurang disebabkan oleh gesekan dan percepatan
dalam bola (fluida power) sangat dekat dengan suhu gas hisap (suction gas).
Tekanan dari fluida ini memberikan dorongan kesisi atas diafragma,
sedangkan tekanan evaporator menekan dari bawah, disamping itu juga
terdapat sebuah pegas yang memberikan gaya ke atas. Untuk dapat
membuka katup, maka tekanan diatas diafragma harus lebih besar dari
jumlah tekanan pegas dan tekanan evaporator
3. Automatic Expansion Valve
Automatic expansion valve (AXV) adalah katup ekspansi yang dapat
mempertahankan tekanan evaporator tetap konstan, walaupun beban
pendinginan berubah-ubah, katup ini mengindera tekanan evaporator. Bila
tekanan evaporator turun akibat adanya penurunan beban, maka katup
akan membuka lebih besar sampai tekanan evapotaor sama dengan
tekanan kendali AXV. Sebaliknya bila tekanan evaporator naik, maka katup
akan menutup sebagian. Pengaturan pembukaan katup ini dilakukan oleh
suatu control pengatur tekanan.
Evaporator
Evaporator disebut juga boiler, freezer, froster, cooling coil, chilling unit dan
sebagainya. Evaporator adalah penukar panas yang memegang peranan
paling
penting
dalam
siklus
refrigerasi,
yaitu
mendinginkan
media
h1
yang
banyak
dipakai
besi,
baja,
tembaga,
kuningan
aluminium.
Berdasarkan prinsip kerjanya evaporator dapat dibagi dua macam :
1. Evaporator banjir (Flooded Evaporator)
2. Evaporator kering (Dry or Direct-expancion evaporator)
dan