PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep
ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal
seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti
pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal. Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti
sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan
idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar
berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan
ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang
sudah berusia lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan
terasing dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap
dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.
Belajar erat kaitannya dengan psikologi. Dalam hal ini, Made Pidarta mengemukakan :
psikologi atau jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh
dalam mengendalikan jasmani. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali
kehidupan manusia yang berada dan melekat dalam diri manusia itu sendiri.
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani, sejak dari masa bayi,
kanak-kanak dan seterusnya sampai dewasa dan masa tu. Makin besar anak itu makin
berkembang pula jiwanya. Dengan melalui tahap-tahap tertentu dan akhimya anak ito
mencapai kedewasaan balk dari segi kejiwaan maupun dari segi jasmani.
Dalam perkembangan jiwa dan jasmani tersebut, manusia perlu belajar. Masa belajar itu
bertingkat-tingkat,
sejalan
dengan
fase-fase
perkembangannya,
sejak masa kanak-kanak sampai masa tua. Dan sini dapat dipahami bahwa belajar merupakan
kebutuhan sebagai bekal untuk menempuh kehidupan disepanjang hayatnya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami akan memaparkan sedikit mengenai
masalah Pendidikan Sepanjang Hayat.
BAB II
PEMBAHASAN
baik
mengembangkan
dalam
meningkatkan
pengetahuan,
dan
kepribadian,
maupun
dan
di
dalam
masyarakat
yang
saling
luas
pendidikan
sepanjang
hayat (Lifelong
pads
saat ini
karena,
manusia
perlu
terns
sepanjang
hayat
merupakan
jawaban
akan
memenuhi
persyaratan-persyaratan
yang
maju
pesat,
masalah
bagaimana
mengisi
waktu
bukan
hanya
berlangsung
di
sekolah.
proses
perkembangan
seorang
individu
sekaligus
berinteraksi
menunjukkan
sikap
dengan
dan
anaknya,
perlakuan
orang
tertentu
tua
akan
sebagai
masyarakat
sesuai
dengan
perkembangan
merupakan
suatu
keharusan,
karena
tuntutan-
dan
teknologi,
serta
pengembangan
kecakapan-
dalam
(Uyoh
kehidupan
Sadulloh,
di
masyarakat.
1994:65)
Phillip
mengemukakan
persamaan
bagi
mereka
yang
tidak
pernah
Pandangan
Pendidikan
Ke
Arah
pendidikan
formal)
yang
ingin
melanjutkan
kebutuhan
system
pendidikan
secara
membakukan
sehingga
para
siswa
menerima
Pendidikan/Belajar
Sepanjang
Hayat
Implikasi
bagi
pengembangan
pendidikan
sekolah
dan
pendidikan
harus
dilihat
dari
meningkatnya
pendidikan
sekolah
(belajar
mengajar),
kebebasan
merupakan
hak
asasi
memiliki
ketergantungan
yang
mutla,
(6)
social
yang
merupakan
landasan
bagi
dan
bervariasi,
sebagaimana
yang
dikutip
oleh
Better
Educational
Pendidikan
Baca
Tulis
Fungsional;
(2)
Pendidikan
dan
Pembangunan
(5)
Pendidikan
pendidikan
sekolahnya,
para
pekerja
yang
pendidikan,
sumber-sumber
dengan
kepentingan
perseorangan
kebutuhan
informasi,
untuk
itu,
sesuai
memenuhi
lembaga
dari
Wadah
pendidikan
sepanjang
hayat
adalah
semua
pada
apa
yang
diperlukan
oleh
individu.
merdeka
hanya
kursus
mengetik,
steno,
dan
pendidikan
sepanjang
hayat
berwadahkan
pada
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin tinggi urgensinya pada saat ini karena
manusia perlu terus menerus menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam
lingkungan masyarakatnya yang selalu berubah. Proses pendidikan sepanjang hayat di
samping merupakan tuntutan mass kini untuk menyesuaikan juga memberi peluang bagi
seseorang untuk terus berkembang.
Belajar sepanjang hayat akan berrnanfaat apabila mendapatkan respon positif dari
individu atau warga masyarakat yang memiliki kemauan dan kegemaran untuk belajar secara
terus menerus, sesuai dengan kebutuhan kebutuhan masing-masing individu warga
belajamya. Dengan demikian konsep belajar sepanjang hayat memiliki signifikasi di dalam
masyarakat
B.
Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami
dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi
saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi
sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf
karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas
DAFTAR PUSTAKA
Dirto Hadisusanto, Suryanti Sidharto, Dwi Siswaya. (1995) Pengantar Ilmu
Pendidikan.Yogyakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP YOGYAKARTA
Faure, Edgar, et.al. (1981). Belajar Untuk Hidup: Dunia Pendidikan Hari Kini dan Hari
Esok. (terjemahan). Jakarta : Brathara Karya Aksara.
Soelamin Joesoef dan Slamet Santoso, Pendidikan Luar Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya, 1981