Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan.
Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak
bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan
tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi)
yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka
penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang
rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan
diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system
kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system
pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara
terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1.

Apa yang di maksud dengan kopling?

2.

Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling itu sendiri?

3.

Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah


a) Tujuan dari Makalah Ini adalah
1. menjelaskan fungsi kopling dan komponen komponen utama kopling
pada kendaraan
2. menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling
b) manfaat dari makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat Memahami konstruksi dan cara kerja kopling (sesuai
dengan penggunaan)
2. Pembaca lebih memahami lagi tentang prosedur melepas/ mengganti dan
penyetelan unit kopling dan komponen- komponennya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kopling


Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system
yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan
menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan
cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke
komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya
putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.
2.2 Kopling dan Fungsinya
Kopling

atau

Clutch

merupakan

peralatan

transmisi

yang

menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi
transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan
gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling
dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.
Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda
gigi transmisi. Kopling merupakan

suatu system yang berfungsi untuk memindahkan,

memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi


mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.

Gambar 2.1 Kopling / Clutch


2.3 Jenis- jenis Kopling

Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap dan
Kopling Tak Tetap dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP

2.4 Kopling Tetap

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya.
Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan
pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas emapat (4).

2.5 Macam-macam Kopling Tetap


1. Kopling Fluida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. Kopling
Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran

tinggi dan daya yang besar.

Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling
diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan
terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.
4

Gambar 2.2 rangkaian kopling fluida

2. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris.
kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku
terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada ujung
poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf
dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut.
5

Gambar 2.5 Macam-macam kopling tetap

Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta
tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu
kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens
dikeraskan.

Untuk

dapat

menyetel

lurus

kedua

sumbu

poros

secara

mudah,

permukaan Flensyang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi
pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa
adalah baut. Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang
lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan
geser pada semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang

dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal
kopling yang mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang
menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut
itu putus terjadi lagi pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal
yang sama dan putus secara bergantian
3. Kopling Fleksibel
Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling flens kaku,
memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan
dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam
penerusan daya antara mesin penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga
dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.
Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet
ban.Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang
dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan
getaran yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros,
dalam batas-batas tertentu seperti gambar di bawah ini :

4. Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup
besar, terdiri dari:
a. Kopling universal hook
b. Kopling universal kecepatan tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk
sudut yang cukup besar.

2.6 Komponen Utama Kopling


1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir
seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi
plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini
disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).

3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda
penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan
komponen kopling lainnya.
4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk
memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas
tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,bantalan bola diikat pada bantalan
luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi
dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah
terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

Cara Kerja Kopling


Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang.
bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.

10

dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan
mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya.Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik
bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,
sebagai mekanisme pelepas hubungan.

11

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1.

Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu

sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke
roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2.

Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang

dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan


mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.
3.

Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :

Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )

Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling

Friwil )
4.

Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat

tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan
pembebas dan garpu pembebas.

4.2 Saran
Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada tahun
ini, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi adik-adik yang membutuh kanmakalah ini.

12

DAFTAR PUSTAKA

"www.id.wikipedia.org/wiki/Kopling_sentrifugal/
www.duniamotor.net/berita/pengertian-kopling.htm
www .makalahteknik.blogspot.com/
bebas-bolank7.blogspot.com/2010/11/laporan-sistem-kopling.html
http://www.pange.dpakis.com/konsep-penulisan/makalah/2011
http://www.pange.dpakis.com/komunitas-tehnisi/2012
http://www.nusantara/mobil/bongkar856/medan.

13

Anda mungkin juga menyukai