Anda di halaman 1dari 6

FARMAKOLOGI MOLEKULER

RESEPTOR ANGIOTENSIN

OLEH
NAMA

: FIRDARINI

NIM

: O1A114120

KELAS

:C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

RESEPTOR ANGIOTENSIN
Agar dapat menimbulkan efek, obat harus melalui suatu proses diantaranya
yaitu berikatan dengan reseptor. Angiotensin berasal dari angiotensinogen yang
merupakan suatau globulin yang disintesis dalam hati dan beredar di dalam darah.
Angiotensinogen ini kemudian diubah menjadi angiotensin I oleh enzim renin yang
selanjutnya akan diubah lagi oleh ACE (Angiotensin Converting Enzyme) menjadi
angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peran penting dalam vasokontriksi
sehingga menyebabkan hipertensi.
Angiotensin II mimiliki 2 reseptor yaitu AT1 dan AT2. AT1 terdistribusi pada
otot polos pembulu darah, paru-paru, hati, ginjal, dan otak. Sedangkan AT2
terdistribusi pada jaringan reproduksi, otak dan janin. Sebagian besar angiotensin II
bekerja pada reseotrot AT1, sedangkan AT2 memiliki efek melawan AT1.
Reseptor angiotensin meupakan molekul protein yang secara normal
diaktivasi oleh transmitor atau hormone yang tergandeng dengan protein G.

(Sumber : https://farmol.wordpress.com/2012/09/05/angiotensin-receptor-blocker/)

Dari gambar dapat dilihat reseptor angiotensin merupakan suatu rantai


polipeptida tunggal yag melewati membrane sebanyak 7 kali sehingga biasa juga
disebut 7 Transmembran. Dimana reseptor pada bagian intraseluler terikat dengan
protein G.

protein G sendiri adalah suatu protein yang terdiri dari 3 rantai polipeptida
yang berbeda yaitu , , dan .

(Sumber : http://luthfya.blogspot.co.id/2011/11/tipe-reseptor-membran-plasma-dan-siklus.html)

Aktivasi GPCR (reseptor tergandeng protein G) dapat melalui 2 jalur yaitu


melalui jalur adenilat siklase dan melalui jalur fosfolipase. Aktivasi ini tergantung
pada jenis protein G yang tergandeng. Ada 3 jenis protein G yaitu :
1. protein Gs (Stimulatory G protein), yang bekerja mengaktifkan enzim adenilat
siklase
2. protein Gi (Inhibitor G protein), yang bekerja mengambat enzim adenilat
siklase
3. protein Gq, yang bekerja mengaktifkan fosfolipase pada jalur fosfolipase
perlu diketahui bahwa reseptor angiotensin ini diaktifkan melalui jalur fosfolipase
karena terikat pada protein Gq.

(Sumber : https://pharmaceuticalexpress.wordpress.com%2F2015%2F08%2F04%2Fkonsep-dasar-reseptorauthor-yosse-rofinus-duka-s-farm.html)

Aktivasi GPCR ini diawali dengan adanya


molekul signal (neurotransmitter) yang
berikatan pada reseptor yang akan
mengaktifkan protein G dimana sub unit
yang tadinya mengikat guanosin difosfat
(GDP) kemudian akan terganti menjadi
guanosin trifosfat (GTP).
(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=A3AUhMCE9n0)

Selanjutnya protein G sub unit yang berikatan dengan GTP akan


mengaktifkan enzim ..ifosfolipase C (PLC) yang selanjutnya bekerja menguraikan
fosfatidil inositol bifosfat (PIP2) menjadi 2 buah second messenger yaitu suatu
molekul signaling intraseluler berupa inositosil trifosfat (IP3) dan diasil gliserol
(DAG).

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=A3AUhMCE9n0)

Inositosil trifosfat akan terikat pada retikulum endoplasma yang akn memicu
pelepasa Ca dari retikulum endoplasma. Kemudian DAG yang dihasilkan tadi dan Ca
akan mengaktivasi enzim, termasuk protein kinase C (PKC) dan calciumcalmodulin protein kinases.
Enzim yang telah aktif tadi kemudian akan berikatan dengan kanal Ca pada
membrane sel dan juga mengikat ATP yang akan membuka kanal Ca sehingga terjadi
influks masif kalsium ke dalam sel dan menyebabkan kontraksi sel otot polos
vaskuler (vasokontiksi).

(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=A3AUhMCE9n0)

Obat hipertensi yang bekerja dengan menghambat kerja angiotensin II adalah


golongan Antagonis Reseptor Angiotensin II (ARB). Beberapa obat golongan obat ini yaitu :
1. Losartan
2. Valsartan
3. Irbesartan
4. Telmisatan
5. Candesartan
Cara kerja golongan obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II pada
reseptornya dan mengakibatkan ringannya pompa jantung karena vasodilatasi pembuluh
darah.
Salah satu contoh obat golongan ini adalah candesartan. Candesartan akan menempel
pada reseptor angiotensin sehingga angiotensin II tidak dapat menempel dan terjadi terjadi
vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang meringankan kerja jantung.

(Sumber
:https://www.youtube.com/watch?v=Uwz7fi-6a-8)

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, 2007, Farmakologi dan Terapi, UI Press, Jakarta.
Ikawati, Z., 2005, Pengantar Farmakologi Molekuler, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Priyanto, 2010, Farmakologi Dasar, Penerbit Leskonfi, Depok.
http://luthfya.blogspot.co.id/2011/11/tipe-reseptor-membran-plasma-dan-siklus.html
(Diakses tanggal 1 Oktobe 2016)
https://farmol.wordpress.com/2012/09/05/angiotensin-receptor-blocker/ (diakses
tanggal 1 Oktober 2016)
https://pharmaceuticalexpress.wordpress.com%2F2015%2F08%2F04%2Fkonsepdasar-reseptor-author-yosse-rofinus-duka-s-farm.html (diakses tanggal 1 Oktober
2016)
https://www.youtube.com/watch?v=Uwz7fi-6a-8 (diakses tanggal 1 Oktober 2016)
https://www.youtube.com/watch?v=Uwz7fi-6a-8 (diakses tanggal 1 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai