Anda di halaman 1dari 8

1

BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN PEMBANGUNAN

2.1 Latar Belakang Proyek


Tentara Nasional Indonesia Angkatan Lautadalah salah satu cabang
angkatan perang dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI)
yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di
laut.
Untuk menjaga keamanan di kawasan perbatasan salah satu fasilitas sarana
dan prasarana yang diberikan PemerintahKota Tarakan adalah rumah dinas untuk
anggota TNI-AL pada tahun 2015 ini telah melaksanakan kegiatan pembangunan
rumah khusus tersebut.Maka dalam proses pembangunan pembangunan rumah
khusus harus tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi,
kelestarian lingkungan, keamanan dan kenyamanan penggunanya.
Pembangunan struktur bangunan yang selama ini dilaksanakan dituntut
untuk menyeimbangkan dengan kebutuhan Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Laut sehingga pelaksanaan pembangunan tidak menjadi pembangunan yang siasia.
Kegiatan pembangunan Rumah Dinas Khusus TNI AL ini beralamatkan di
Jalan Kampung baru Daerah Kota Tarakan.
Selama mengikuti Kerja Praktik Penulis melakukan pengamatan langsung
juga sedapat mungkin ikut aktif di lapangan, sehingga mendapatkan kesempatan
untuk mengamati pekerjaan pembangunan Rumah Dinas Khusus TNI-AL Tarakan
dan kemudian memadukan teori yang diperoleh pada bangku kuliah dengan
praktikdi lapangan tentang pekerjaan kolom dan balok khususnya.

2.2 Tujuan Proyek

Kerja Praktik yang telah Penulis laksanakan selama lebih kurang 2 (dua)
bulan dengan dibimbing Konsultan Pengawas dari PT. LARIS TRIO
BERSAUDARA Consultant, hingga disusun dalam Laporan Kerja Praktik dengan
pemilihan judul Pekerjaan Kolom dan Balok pada pembangunan Rumah Dinas
khusus TNI-AL Tarakan adalah untuk mengetahui dan memahami langkahlangkah dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan Kolom dan Balok pembangunan
Rumah Dinas Khusus TNI-AL tersebut.
Proyek pembangunan Rumah Dinas Khusus TNI AL ini bertujuan untuk
menyediakan sarana tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi para TNI AL.

2.3 Data-data Teknis Proyek


Kegiatan
: Pembangunan Gedung Perumahan
Paket Kegiatan
: Pembangunan Rumah Dinas Khusus TNI AL
Lokasi
: Kota Tarakan
Kontraktor
: PT. TRIO LESTARI BERSAUDARA
Pengawas
: PT. PATITA GALAXY
Nomor Kontrak
:123/PRSRK-ULP2/DOKPENG/RUSUSTNI15Tanggal Kontrak
Nilai Kontrak
Sumber Dana
Tahun Anggaran
Waktu Pelaksanaan

10/VI/2015
: 17 Juni 2015
: Rp 4.006.713.165,1
: APBN Kota Tarakan
: 2015
: 150 Hari Kalender

2.4 Struktur Bangunan Proyek


Struktur bangunan adalah suatu susunan dari bagian-bagian atau
komponen-komponen bangunan sehingga membentuk suatu susunan yang kokoh
dan kuat untuk menahan gaya-gaya yang bekerja padanya, baik itu gaya-gaya
yang berasala dari dalam maupun luar.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa struktur bangunan terdiri dari
dua bagian utama, yaitu :
2.4.1.
Bagian sub struktur, adalah bagian bawah konstruksi bangunan
yang berada dibawah permukaan tanah yang berfungsi meneruskan beban

di atasnya ke bagian bawahnya maupun yang berada di sisi-sisinya.


Bagian utama dari sub struktur adalah pondasi. Perencanaan jenis pondasi
sangat tergantung pada kondisi tanah dan beban yang direncanakan.
2.4.2.
Bagian upper struktur, adalah bagian konstruksi bangunan yang
terletak di atas permukaan tanah. Proyek ini menggunakan konstruksi
beton bertulang dengan struktur bangunan sebagai berikut:
Sloof dengan konstruksi beton bertulang
Dinding geser dengan konstruksi beton bertulang
Kolom dan balok dari konstruksi beton bertulang
Pelat lantai dari konstruksi beton bertulang

1.
2.
3.
4.

2.5 Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah kerangka hubungan antara suatu organisasi yang
didalamnya terdapat jabatan, tugas serta wewenang, yang masing-masing
mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.
2.5.1.

Struktur Organisasi Pengawas

PAKET KEGIATAN RUMAH DINAS TNI AL KOTA TARAKAN


TAHUN ANGGARAN 2015
Direktur
Ir. Tata Maskan, MT
Team Leader
Ir. Erik Purnomo

Site Engineer

Administrasi

Chief Inspector

Ir. Satrio Jhoneri

Wisnu Murti, SE., ME

Adji Pranata Putra, ST

Inspector
Ari Yulianto, ST
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengawas

1. Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau


orang yang ditunjuk untuk menjalankan dan memimpin.
2. Team Leader bertugas sebagai penanggung jawa serta pembinaan dan
pengawasan terhadap chief inspector beserta inspector seperti yang
tercantum dalam struktur organisasi tersebut.
3. Site Engineer bertugas sebagai pembantu tugas manager proyek yang
memiliki tugas dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi
menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan konstruksi
yang diperlukan, menentukan spesifikasi data teknis bahan dan vulome
pekerjaan. Selain itu, juga membuat motede pelaksanaan yang
diperlukan oleh proyek dan waktu kerja yang diperlukan.
4. Chief Inspector bertugas sebagai pengendali terhadap kuantitas bahan
dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
5. Inspector bertugas mengawasi pelaksanaan dari aspek prosedur dan
kuantitas maupun kualitas, memeriksa gambar kerja kontraktor
berdasarkan rencana serta memeriksa dan member ijin pelaksanaan,
mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelakasanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis, membuat
laporan harian mengenai kemajuan pekerjaan yang terdiri dari cuaca,
material yang datang, perubahan dan bentuk ukuran pekerjaan,
peralatan dilapang, pengukuran dilapangan dan kejadian-kejadian
khusus, membuat catatan lengkap tentang perlatan, tenaga kerja dan
material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau
mungkin jadi pekerjaan tambahan (extra).

2.5.2.
Struktur Organisasi Kontraktor
PAKET KEGIATAN RUMAH DINAS TNI AL KOTA TARAKAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Direktur
Ir. Tiar Herikson Situmorang
Project Manager
Adm. Keuangan

Ir. Haris Situmorang

Ratna Kumala, SH
Site Manager
Ir. Deni Situmorang
Pelaksana / Logistik
Eko Dwi Cahyono
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor

1. Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau


orang yang ditunjuk untuk menjalankan dan memimpin.
2. Project Manager memiliki tugas antara lain mengatur jalannya proyek,
member pengarahan dan petunjuk teknis dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan kepada pengawas lapangan atau mandor.
3. Pelaksana/logistic bertugas sebagai mencaridan mensurvei data jumlah
material beserta harga bahan sebagai data untuk memilih harga bahan
termurah dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
didatangkan kearea proyek sehingga dapat tertata rapih dan terkontrol
dengan baik jumlah pendatangan dan pemakaian serta menyusun
macam-macam laporan logistic yang diminta oleh perusahaan.

4. Site manager bertugas memberikan petunjuk kepada tim, dalam


melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis setelah kontrak fisik
ditandatangani, menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan
desain termasuk data pendukung yang diperlukan, serta menjamin
semua pekerjaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak
dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis
pekerjaan yang secara khusus disebut dalam dokumen kontrak.
2.6. Ruang Lingkup
2.6.1.
Ruang Lingkup Perkerjaan Proyek
Secara umum, pekerjaan keseluruhan dari proyek pembangunan
Rumah Dinas Khusus TNI AL adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan persiapan
a. Pembersihan lahan
b. Pengukuran dan survey
c. Perencanaan site plan
d. Penyediaan sumber daya (air kerja dan listrik kerja)
e. Pembuatan shop drawing
f. Pengadaan material
g. Mobilisasi peralatan
2. Pekerjaan tanah
a. Pekerjaan galian tanah
3. Pekerjaan struktur
a. Pekerjaan pondasi tapak
b. Pekerjaan kolom
c. Pekerjaan balok
d. Pekerjaan plat lantai
4. Pekerjaan arsitektur
a. Pekerjaan dinding bata ringan dan kolom praktis
b. Pekerjaan plesteran dinding
c. Pekerjaan pemasangan plafond
d. Pekerjaan pemasangan kusen
e. Pekerjaan pemasangan keramik
f. Pekerjaan pengecatan
g. Pekerjaan sanitary
2.6.2.
Ruang Lingkup Pekerjaan Kerja Praktek
Laporan kerja praktek ini merupakan hasil pengumpulan data yang
diperoleh dari pengamatan di ruangan dan di lapangan, terhitung sejak
tanggal 28 september 2015 hingga 28 November 2015. Selama masa kerja
praktik, pekerjaan yang ditinjau adalah pekerjaan struktur bawah dan

struktur atas. Pekerjaan struktur yang diamati selama kerja praktik


meliputi:
1. Pekerjaan pondasi
2. Pekerjaan sloef
3. Pekerjaan kolom
4. Pekerjaan balok
2.7. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan adalah komponen yang sangat penting dan
menentukan kelancaran pelaksanaan pembangunan proyek. Bahan bangunan
sebagai komponen penyusun bangunan harus memenuhi syarat yang ditentukan
dalam hal kualitas dan kuantitasnya, karena akan mempengaruhi struktur suatu
bangunan.

Peralatan

yang

digunakan

untuk

melaksanakan

pekerjaan

pembangunan perlu mendapat perhatian khusus. Peralatan yang digunakan harus


sesuai jenis, kapasitas dan jumlahnya dengan jenis pekerjaan dan volume
pekerjaan yang dikerjakan. Selain itu harus diperhatikan juga tenaga operator
yang tersedia untuk menoptimalkan pemakaian peralatan tersebut. Peralatan juga
memerlukan perawatan rutin yang benar agar dapat berfungsi dengan baik,
sehingga tidak mengganggu kelancaran jadwal pekerjaan, dan mutu pekerjaan
yang dihasilkan pun baik.
2.7.1.
Peralatan
Peralatan diperlukan untuk mendukung serta penunjang kelancaran
pekerjaan yang sesuai dengan keadaan di lapangan dan waktu yang tersedia.
Peralatan yang digunakan dalam pembangunan gedung Perumahan Dinas Khusus
TNI AL Kota Tarakan adalah sebagai berikut :
2.7.1.1.
Dump Truck
Dump truck digunakan untuk mengangkut material berupa agregat halus
dan agregat kasar dari lokasi pengambilan ke lokasi proyek.
Gambar 2.3 Dump Truck
2.7.1.2.
Alat Pemotong Baja (cutting bar)
Cutting bar, alat pemotong ini digunakan untuk memotong baja tulangan
agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Alat ini terdiri dari beberapa
bagian yang disesuaikam dengan besarnya diameter baja tulangan yang digunakan

alat ini diberikan tambahan papan alas, yang bertujuan sebagai dasar agar
pemotong baja tulangan mudah dikerjakan.
Gambar 2.4 Alat Pemotong Baja (cutting bar)
2.7.1.3.
Alat Pembengkok Baja Tulangan
Alat ini digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan
ukurannya. Adapun cara penggunaannya yaitu, setelah baja tulangan diluruskan,
baja tulangaan diletakkan diatas meja pembengkok. Jika baja tulangan yang akan
dibengkokkan besar, maka pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan satu orang
pekerja melainkan membutuhkan beberapa pekerja agar mendapatkan hasil yang
optimal.
Gambar 2.5 Alat Pembengkok Baja Tulangan
2.7.2.
Bahan
Bahan bahan yang digunakan pada pekerjaan pembangunan gedung
Perumahan Dinas TNI AL kota Tarakan adalah sebagai berikut :
2.7.2.1.
Semen
Semen adalah material yang mempunyai sifat sifat adhesive dan kohesif
yang diperlukan untuk mengikat agregat agregat menjadi suatu massa yang
padat yang mempunyai kekuatan yang cukup. Dari berbagai jenis semen hidrolis
yang telah dikembangkan, semen Portland yang untuk pertama kalinya
dipatentkan dinggris pada tahun 1824, merupakpan semen yang paling banyak
dipakai. Semen Portland yang sudah mengalami perubahan akibat cuaca maupun
kelembapan, tidak diperkenankan untuk dipakai.
SNI
Gambar 2.6 Semen
2.7.2.2.
2.7.2.3.

Agregat

Anda mungkin juga menyukai