BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN PEMBANGUNAN
Kerja Praktik yang telah Penulis laksanakan selama lebih kurang 2 (dua)
bulan dengan dibimbing Konsultan Pengawas dari PT. LARIS TRIO
BERSAUDARA Consultant, hingga disusun dalam Laporan Kerja Praktik dengan
pemilihan judul Pekerjaan Kolom dan Balok pada pembangunan Rumah Dinas
khusus TNI-AL Tarakan adalah untuk mengetahui dan memahami langkahlangkah dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan Kolom dan Balok pembangunan
Rumah Dinas Khusus TNI-AL tersebut.
Proyek pembangunan Rumah Dinas Khusus TNI AL ini bertujuan untuk
menyediakan sarana tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi para TNI AL.
10/VI/2015
: 17 Juni 2015
: Rp 4.006.713.165,1
: APBN Kota Tarakan
: 2015
: 150 Hari Kalender
1.
2.
3.
4.
Site Engineer
Administrasi
Chief Inspector
Inspector
Ari Yulianto, ST
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengawas
2.5.2.
Struktur Organisasi Kontraktor
PAKET KEGIATAN RUMAH DINAS TNI AL KOTA TARAKAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Direktur
Ir. Tiar Herikson Situmorang
Project Manager
Adm. Keuangan
Ratna Kumala, SH
Site Manager
Ir. Deni Situmorang
Pelaksana / Logistik
Eko Dwi Cahyono
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor
Peralatan
yang
digunakan
untuk
melaksanakan
pekerjaan
alat ini diberikan tambahan papan alas, yang bertujuan sebagai dasar agar
pemotong baja tulangan mudah dikerjakan.
Gambar 2.4 Alat Pemotong Baja (cutting bar)
2.7.1.3.
Alat Pembengkok Baja Tulangan
Alat ini digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan
ukurannya. Adapun cara penggunaannya yaitu, setelah baja tulangan diluruskan,
baja tulangaan diletakkan diatas meja pembengkok. Jika baja tulangan yang akan
dibengkokkan besar, maka pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan satu orang
pekerja melainkan membutuhkan beberapa pekerja agar mendapatkan hasil yang
optimal.
Gambar 2.5 Alat Pembengkok Baja Tulangan
2.7.2.
Bahan
Bahan bahan yang digunakan pada pekerjaan pembangunan gedung
Perumahan Dinas TNI AL kota Tarakan adalah sebagai berikut :
2.7.2.1.
Semen
Semen adalah material yang mempunyai sifat sifat adhesive dan kohesif
yang diperlukan untuk mengikat agregat agregat menjadi suatu massa yang
padat yang mempunyai kekuatan yang cukup. Dari berbagai jenis semen hidrolis
yang telah dikembangkan, semen Portland yang untuk pertama kalinya
dipatentkan dinggris pada tahun 1824, merupakpan semen yang paling banyak
dipakai. Semen Portland yang sudah mengalami perubahan akibat cuaca maupun
kelembapan, tidak diperkenankan untuk dipakai.
SNI
Gambar 2.6 Semen
2.7.2.2.
2.7.2.3.
Agregat