Oleh :
YAYUK ELIYANA
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
SDN Sumedangan II
:
SMPN I Pademawu
:
SMAN I Pamekasan
:
AKBID Ngudia Husada Madura
:
DIV Kebidanan Ngudia Husada Madura:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
PENGARUH JUMLAH KONSUMSI SEMUT JEPANG (TENEBRIO
MOLITOR) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DALAM DARAH
PADA MENCIT DENGAN DIABETES GESTASIONAL proposal ini sebagai
salah satu persyaratan ujian masuk program studi S2 kebidanan di Universitas
Brawijaya Malang.
Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari adanya kekurangan dan
keterbatasan namun berkat bantuan bimbingan, petunjuk serta dorongan dari
semua pihak akhirnya proposal ini dapat diselesaikan pada waktunya. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga
kepada :
1. Orang tua dan keluarga besar saya yang selalu mendoakan saya, memberi
semangat, dan dukungan sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan.
2. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan proposal
penelitian ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis dalam perbaikan di
masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diabetes merupakan merupakan penyakit dimana tubuh penderita sudah
tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah. Penderita mengalami
gangguan metabolisme pada proses penyerapan gula oleh tubuh, karena tubuh
tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara normal. Insulin
adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang
bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah. Penurunan
hormon insulin mengakibatkan seluruh glukosa dalam darah yang dikonsumsi
dalam tubuh akan meningkat. Peningkatan kadar glukosa darah disebabkan
oleh kerusakan pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin. Kerusakan
pankreas ini disebabkan oleh senyawa radikal bebas yang merusak sel-sel
pada pankreas sehingga tidak dapat berfungsi.
Diabetes juga berpotensi terjadi pada ibu hamil. Diabetes pada ibu hamil
bisa terjadi karena memang sebelum hamil ibu sudah menderita diabetes
melitus, atau bisa terjadi pada masa kehamilan walaupun sebelumnya ibu
belum pernah menderita diabetes melitus. Menurut Tandra 2008, beberapa
diantara penderita diabetes baru mengetahui sakit yang diderita ketika sudah
darah tapi tidak sampai dibawah batas normal. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian tentang pengaruh jumlah konsumsi semut jepang
terhadap penurunan kadar gula darah. Oleh karena penelitian ini tidak bisa
dilakukan pada manusia, maka penelitian ini dilakukan pada model hewan
coba mencit hamil yang mengalami diabetes yaitu didiabetkan dengan cara
menginjeksikan larutan dingin aloksan secara intraperitonial dengan dosis
150 mg/ kg BB. Mencit diberi makan pellet dan minum yang mengandung
glukosa 10 % selama dua hari setelah pemberian aloksan.
1.2. Identifikasi Penyebab Masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes gestasional
1.
2.
3.
4.
1.4.3.
normal?
Bagaimana gambaran kadar gula darah pada mencit dengan diabetes
1.4.4.
1.4.5.
normal?
Apakah ada perbedaan efek jumlah konsumsi semut jepang terhadap
diabetes gestational.
Tujuan Khusus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Konsep Dasar tentang Diabetes Melitus
2.1.1. Pengertian Penyakit Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang akibat kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia). Kadar
glukosa darah tinggi ini disebabkan jumlah hormon insulin kurang atau
jumlah insulin cukup bahkan kadang-kadang lebih, tetapi kurang efektif
(resistensi insulin) (Soewondo, 2007).
2.1.2. Patofisiologi
Pankreas adalah kelenjar yang berada diperut bagian belakang dan
dihubungkan langsung dengan saluran yang menuju usus. Fungsi utama
pankreas adalah mengeluarkan enzim-enzim dalam proses pencernaan
makanan (Kurniadi, 2014). Pada pankreas terdapat kumpulan sel yang
berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau langerhans
yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin, yang sangat
berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. Tiap pankreas mengandung
lebih kurang 100.000 pulau langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel beta.
Disamping sel beta ada juga sel alfa yang memproduksi glukagon yang
bekerja sebaliknya dari insulin yaitu meningkatkan kadar glukosa darah,
juga ada sel delta yang mengeluarkan somastomatin.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai
anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel.
Untuk kemudian didalam sel glukosa itu dimetabolisasikan menjadi
tenaga. Bila insulin tidak ada (DM tipe 1) atau bila insulin itu kerjanya
tidak baik seperti dalam keadaan resistensi insulin (DM tipe 2), maka
glukosa tak dapat masuk sel dengan akibat akan tetap berada didalam
pembuluh darah yang artinya kadarnya didalam darah meningkat. Dalam
keadaan seperti ini badan akan jadi lemah karena tidak ada sumber energi
didalam sel (Soegondo, 2013).
Dalam keadaan normal, kadar insulin cukup dan sensitif, insulin akan
ditangkap oleh reseptor insulin yang ada pada permukaan sel otot,
kemudian membuka pintu masuk sel sehingga glukosa dapat masuk sel
untuk kemudian dibakar menjadi energi, akibatnya kadar glukosa dalam
darah normal.
Pada diabetes dimana didapatkan jumlah insulin yang kurang atau
pada keadaan kualitas insulinnya tidak baik (resistensi insulin), meskipun
insulin ada dan reseptor juga ada, tapi karena ada kelainan didalam sel itu
sendiri pintu masuk sel tetap tidak dapat terbuka tetap tertutup hingga
glukosa tidak dapat masuk sel untuk dibakar (dimetabolisme). Akibatnya
glukosa tetap berada diluar sel, hingga kadar glukosa dalam darah
meningkat (Soegondo, 2013).
2.1.3. Penyebab diabetes
a. Gen diabetes dalam keluarga
Diabetes termasuk kedalam penyakit yang bisa diwariskan. Gen
merupakan sel pembawa sifat yang dapat diwariskan orang tua kepada
keturunannya. Pembawaan diabetes tipe 2 memang belum dapat
dipastikan, tetapi kecenderungan penurunan sifat diabetes tipe 2
menghasilkan
beberapa
zat
yang
digolongkan
sebagai
berusaha
meningkatkan
asupan
makanan
dengan
f)
g)
h)
i)
saat pembuahan,
juga
janin
yang
dikandungnya.
Perkembangan
dan
pertumbuhan bayi dapat terganggu oleh kontrol gula darah yang rendah.
Jika bayi harus dilahirkan lebih awal karena ukurannya yang besar, ia
akan lahir prematur dan beresiko mengalami banyak masalah yang
biasa dimiliki bayi prematur.
cukup menjadi alasan untuk meminum asam folat sebelum hamil dan
selama masa kehamilan. Beberapa studi menunjukkan bahwa
perempuan yang kekurangan asam folat dapat meningkatkan resiko
kelainan bawaan, seperti bibir sumbing dan kelainan langit-langit
mulut. Diantara beberapa makanan yang mengandung asam folat adalah
alpukat, pisang, buah kiwi.
b) Pengontrolan ketat kadar gula darah untuk pencegahan makrosomia dan
kelainan kongenital
(1) Mengatur diet
Diet yang dianjurkan pada ibu hamil DMG adalah 30-35 kal/ kg
BB, 150-200 gr karbohidrat, 125 gr protein, 60-80 gr lemak dan
pembatan konsumsi natrium. Penambahan berat badan ibu hamil
DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/ bln, serta konsumsi kalsium dan
vitamin D secara adekuat. Hal yang perlu diperhatikan dalam diet
DM sebagai berikut:
(a) Diet DM harus
mempertahankan
mengarahkan
glukosa
darah
BB
ke
sekitar
berat
normal,
normal,
dapat
hiperglikemik
(koma
diabetik),
hipoglikemi
dan
koma
hipoglikemik.
1) Infeksi yang sulit sembuh
Terkadang penderita diabetes juga dapat mengalami infeksi, yaitu
memasukkan kuman kedalam tubuh seperti flu, borok atau radang paruparu. Pada keadaan hiperglikemi, kuman gram positif akan tumbuh
lebih subur. Pada keadaan normal, kuman yang masuk kedalam tubuh
kelainan
pembuluh
darah
besar
a. Protein
Peneliti luar negeri, Li Yi ran, Jiang Yu xin, Li Chao pin (Department of
Human
Parasitology Wannan
Medical
College,
Wuhu, Anhui
mencegah
rambut
rontok
sekaligus
menghambat
6) Defisiensi/
kekurangan
asam
amino
dapat
menyebabkan
semut
jepang
berupa
asam
amino
membantu
2.3.
Kerangka Konseptual
Gangguan pada
pankreas
Defisiensi insulin
Poli uria
Poli phagia
Semut jepang
GambarKadar
2.1. gula
Kerangka
dalam Konseptual
darah
(Maryunani,
2013)
menurun
Pada gambar dijelaskan bahwa jika terjadi gangguan pada pankreas akan
mengakibatkan penurunan fungsi oleh insulin. Berkurangnya insulin atau aktivitas
insulin menyebabkan glukosa tidak dapat digunakan oleh sel, disamping itu
terjadi peningkatan glukosa dalam darah sehingga mengakibatkan hiperglikemia.
Peningkatan glukosa dalam darah menyebabkan osmolalitas dalam darah
meningkat sehingga cairan banyak tertarik kedalam tubulus ginjal dan
mengakibatkan poli uria, poliphagia, polidipsi.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan suatu masalah, pada dasarnya menggunakan metode
ilmiah (Notoatmodjo, 2005). Pada bab ini akan diuraikan tentang metode yang
akan digunakan dalam penelitian meliputi jenis dan rancangan penelitian, unit
penelitian dan jumlah ulangan, variabel, definisi operasional variabel, alat dan
bahan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, prosedur penelitian, analisa data,
alur penelitian.
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan
rancangan penelitian True Experimental Randomized Posttest Only Control
Group Design (Zainuddin, 2011).
R1
X1
O1
R2
X2
O2
R3
X3
O3
R4
O4
Keterangan:
R1,R2,R3 ,R4
: Kelompok yang dipilih secara random
X1,X2,X3
: Kelompok yang diberi perlakuan
O1,O2,O3,O4
: Pengaruh adanya perlakuan
Kelompok
kontrol
Perlakuan 1:
Perlakuan 2:
Diberi semut
Diberi semut
jepang kurang
jepang sesuai
dosis normal
dosis
Pemeriksaan kadar
gulanormal
dalam darah pada mencit
hamil minggu 1- 6 minggu
Perlakuan 3:
Diberi semut
jepang lebih
dosis normal
Analisa
data
Gambar 3.1. Kerangka
Operasional
Penelitian
Uji
statistik:
T test
3.3. Unit Penelitian dan jumlah ulangan
3.3.1. Unit Penelitian
Penelitian ini menggunakan hewan coba yaitu mencit hamil.
3.3.2. Jumlah Ulangan
Jumlah pengulangan atau replikasi ditentukan berdasarkan rumus Frederer
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
d.
e.
masing
Pada hari ke 3, ke 7, ke 14 dilakukan pengukuran kadar gula dalam
Lampiran 1
FORMAT PENGUMPULAN DATA
LEMBAR OBSERVASI
Judul penelitian
Diabetes gestational
Tabel 1.1. Lembar Observasi Kadar Gula darah Pada Mencit hamil dengan
diabetes
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tanggal
Pengamata
n
Mencit 1
Kada
r
gula
perubaha
n
Mencit 2
Kada
r
gula
perubaha
n
Mencit 3
Kada
r
gula
perubaha
n