Anda di halaman 1dari 4

Studi Kasus Akuntansi PPh Final

Soal 1
PT PQR, sebuah perusahaan operator seluler, mengadakan program undian dengan hadiah sebuah
rumah senilai Rp500.000.000,00 dengan ketentuan pajak atas hadiah undian ditanggung oleh
pemenang. Berdasarkan hasil penarikan undian tanggal 10 Agustus 2016 yang keluar sebagai
pemenang adalah Mukimin. Serah terima hadiah kepada Mukimin dilaksanakan pada tanggal 25
Agustus 2016 mendatang.

Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas hadiah undian berupa rumah
tersebut?
JAWAB:
Atas penghasilan berupa hadiah undian dengan nama dan dalam bentuk apapun dipotong atau
dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final.
PT PQR wajib memungut PPh Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan berupa hadiah undian yang diterima
oleh Mukimin dengan tarif 25% dari jumlah bruto hadiah undian yaitu sebesar nilai pasar hadiah
undian berupa rumah.
PPh yang wajib dipungut oleh PT PQR dari Mukimin adalah:
25% x Rp500.000.000,00 = Rp125.000.000,00
Kewajiban PT PQR sebagai pemungut PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:
1. melakukan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp125.000.000,00 dan memberikan bukti
pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) kepada Mukimin;
2. melakukan penyetoran atas PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut paling lambat 10 September 2016;
3. melaporkan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi tersebut dalam SPT Masa PPh
yang bersifat final Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Agustus 2016 paling lambat tanggal 20
September 2016.
Jurnal Akuntansi Pajak :
PT. PQR :

Jurnal pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)

Beban Pajak Penghasilan


PPh Pasal 4 ayat (2) Hadiah Undian
Kas/Bank

Rp500.000.000
Rp125.000.000

Rp375.000.000

Jurnal pada saat penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) ke kas Negara

PPh Pasal 4 ayat (2) Hadiah Undian


Kas/Bank

Rp125.000.000

Rp125.000.000

Soal 2
PT. ABC merupakan pemilik gedung perkantoran ABC Building. ABC Building merupakan perkantoran
yang disewakan untuk umum. Untuk mengelola ABC Building, PT ABC mengadakan perjanjian kerja
sama dengan PT DEF. PT DEF berkewajiban untuk mengelola keamanan, kebersihan, dan melakukan
perawatan di ABC Building. PT DEF menerima fee atas pengelolaan ABC Building sebesar
Rp800.000.000 per tahun dari PT ABC (belum termasuk PPN). Pembayaran fee tersebut dibayarkan
pada tanggal 11 Juli 2016.
Salah satu penyewa di ABC Building adalah PT XYZ. PT XYZ membayar biaya sewa sebesar
Rp200.000.000 (belum termasuk PPN) dan service charge untuk 1 tahun sebesar Rp15.000.000 (belum
termasuk PPN). PT DEF membantu penagihan biaya sewa dan service charge (penyediaan jasa
keamanan, kebersihan dan perawatan) kepada para penyewa berdasarkan tagihan yang telah dibuat

oleh PT ABC sebagai pemilik ABC Building. PT XYZ melakukan pembayaran atas tagihan tersebut pada
tanggal 26 Juli 2016.

Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas transaksi tersebut?


JAWAB:
Atas penghasilan yang diterima oleh PT ABC dari persewaan tanah dan/atau bangunan wajib dibayar
PPh yang bersifat final atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan. PT XYZ sebagai
penyewa wajib memotong PPh yang bersifat final atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau
bangunan yang diterima oleh PT ABC.
Meskipun pembayaran sewa dan service charge diserahkan kepada PT DEF namun karena PT XYZ
menyewa ruangan di ABC Building milik PT ABC dan penyediaan jasa keamanan, kebersihan dan
perawatan tersebut pada prinsipnya merupakan kewajiban PT ABC sebagai pemilik ABC Building
untuk menyediakannya kepada para penyewa termasuk PT XYZ, maka pembayaran sewa dan service
charge tersebut merupakan pembayaran yang berkaitan dengan sewa tanah dan bangunan yang
wajib dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa tanah dan/atau bangunan yang bersifat final sebesar
10% oleh PT XYZ.
PPh yang wajib dipotong oleh PT XYZ adalah:
10% x jumlah bruto nilai persewaan (Rp200.000.000 + Rp15.000.000) = Rp21.500.000
Kewajiban PT XYZ sebagai pemotong PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:
1. melakukan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp21.500.000 dan memberikan bukti
pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) kepada PT ABC;
2. melakukan penyetoran atas PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut paling lambat tanggal 10 Agustus
2016;
3. melaporkan pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi tersebut dalam SPT Masa PPh
Pasal 4 ayat (2) Masa Pajak Juli 2016 paling lambat tanggal 20 Agustus 2016.
Kegiatan pengelolaan ABC Building yang dilakukan oleh PT DEF kepada PT ABC termasuk dalam
pengertian jasa manajemen yang atas imbalannya wajib dipotong PPh Pasal 23 oleh pihak yang wajib
membayarkan. Atas fee yang dibayarkan oleh PT. ABC kepada PT DEF wajib dipotong PPh Pasal 23
oleh PT ABC.
Besarnya PPh yang wajib dipotong adalah:
2% x Rp800.000.000= Rp16.000.000
Kewajiban PT ABC sebagai pemotong PPh Pasal 23 adalah:
1. melakukan pemotongan PPh Pasal 23 sebesar Rp16.000.000 dan memberikan bukti
pemotongan PPh Pasal 23 kepada PT DEF;
2. melakukan penyetoran atas PPh Pasal 23 tersebut paling lambat tanggal 11 Agustus 2016;
3. melaporkan pemotongan PPh Pasal 23 atas transaksi tersebut dalam SPT Masa PPh Pasal 23
Masa Pajak Juli 2016 paling lambat tanggal 20 Agustus 2016.
Jurnal Akuntansi Pajak :
Penghasilan Sewa Tanah dan/atau Bangunan
a. Bagi PT. ABC
PT. XYZ
1. Saat memperoleh penghasilan atas sewa tanah dan/atau bangunan
Kas/Bank
Rp215.000.000
PPh Pasal 4 ayat (2)
Rp21.500.000
Pendapatan Sewa Tanah dan/atau Bangunan
Rp215.000.000
PPN Keluaran
Rp21.500.000

2. Saat menyetor PPN ke Kas Negara


PPN Keluaran
Kas/Bank

Rp21.500.000
Rp21.500.000

b. Bagi PT. XYZ


PT. ABC
1. Saat membayar sewa atas tanah dan/atau bangunan
Beban Sewa Tanah dan/atau Bangunan
PPN Masukan
PPh Pasal 4 ayat (2)
Kas/Bank

Rp215.500.000
Rp21.500.000
Rp21.500.000
Rp215.500.000

2. Saat menyetor PPh Pasal 4 ayat (2) ke Kas Negara


PPh Pasal 4 ayat (2)
Rp21.500.000
Kas/Bank

Rp21.500.000

Manajemen Fee
a. Bagi PT. DEF
PT. ABC
1. Saat memperoleh penghasilan Manajemen Fee
Kas/Bank
PPh Pasal 23 Dibayar Dimuka
Manajemen Fee
PPN Keluaran
2.

Saat menyetor PPN ke Kas Negara


PPN Keluaran
Kas/Bank

Rp800.000.000
Rp16.000.000
Rp800.000.000
Rp16.000.000
Rp16.000.000
Rp16.000.000

b. Bagi PT. ABC


PT. DEF
1. Saat membayar Biaya Manajemen Fee
Beban Manajemen
PPN Masukan
Utang PPh Pasal 23
Kas/Bank

Rp800.000.000
Rp16.000.000

2. Saat menyetor PPh Pasal 23 ke Kas Negara


Utang PPh Pasal 23
Rp16.000.000
Kas/Bank

Rp16.000.000
Rp800.000.000

Rp16.000.000

Anda mungkin juga menyukai