Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan persamaan non-linier?


Jawab :
Yang dimaksud dengan persamaan non-linier adalah persamaan dengan derajat lebih dari
1 sehingga didapatkan persamaan yang tidak berupa garis lurus.
2. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non
linear dan jelaskan pendekatan yang digunakan masing masing metode untuk
memperoleh hasil!
Jawab :
Metode bisection
Metode Bisection disebut juga pemotongan biner (binary chopping), pembagian
dua intervaaal (halfing) atau metode Balzano, adalah suatu jenis metode dimana interval
selalu dibagi dua / separuhnya. Bila suatu fungsi berubah tanda sepanjang suatu interval,
harga fungsi ditengahnya dievaluasi. Letak akar-akarnya kemudian ditemukan berada
ditengah-tengah subinterval dimana perubahan tanda terjadi. Proses tersebut diulangi
untuk mendapat taksiran yang diperhalus. Metode ini lebih lambat dibanding dengan
metode yang lainnya, akan tetapi kerapian analisis kesalahannya tentu merupakan aspek
positif yang membuatnya menarik untuk aplikasi teknik tertentu.
Metode interpolasi linier
Metode interpolasi linear lebih cepat konvergen dibandingkan dengan metode bisection,
karena pendekatan ke akar yang dikehendaki adalah satu sisi. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengganti harga f(x) pada posisi ujung yang stagnan dengan f(x)/2.
Metode Secant
Metode secant merupakan suatu metode yang memakai suatu beda( different) untuk
menaksir kemiringan. Sebagai harga awal dibutuhkan 2 harga dugaan awal yang harga
fungsinya tidak harus berlawanan tanda. Persamaan iteratifnya adalah :
xi 1 x x

Metode successive approximation

f ( xi ) ( xi 1 xi )
f ( xi 1 ) f ( xi )

Jika f(x) = 0, dapat dituliskan dalam bentuk lain yaitu x = g(x) maka terdapat beberapa
cara untuk menuliskan persamaan tersebut. Sebagai pendekatan mula-mula pilihlah
misalnya x0 maka harga pendekatan selanjutnya diambil :
x1 = g(x0)
x2 = g(x1)..

dst

Pendekatan ke-n atau iterasi ke-n ialah :


xn = g(xn-1)
Dan hal yang perlu diperhatikan adalah xn akan memberikan jawaban yang konvergen
bila n bertambah.
Metode Newton Raphson
Pada metode ini f(x) didekati dengan garis singgungnya pada titik [x n, f(xn)] dan xn+1
adalah absis dari titik potong garis singgung dengan sumbu x. Untuk menentukan x n+1
digunakan persamaan :
F(xn) + (xn+1 xn). f (xn) = 0 atau
xn+1 = xn f(xn) / f (xn) = xn hn
Iterasi dihentikan jika harga absolut daripada (xn+1 xn) / xn menjadi lebih kecil daripada
kesalahan terbesar yang diperbolehkan.
3. Pada percobaan ini akan dibandingkan 5 metode numerik yang biasa digunakan
untuk menyelesaikan persamaan non linier. Sebut dan jelaskan parameter yang
dapat dipakai untuk membandingkan metode metode yang digunakan pada
praktikum ini!
Jawab :
Parameter yang dapat digunakan untuk membandingkan kelima metode dengan toleransi
yang sama adalah :
1. Jumlah iterasi
Dari jumlah iterasi yang diperoleh dapat diamati metode mana yang paling
efektif. Yaitu semakin sedikit iterasi yang dilakukan, maka metode yang
digunakan semakin efektif
2. Harga error

Semakin kecil error yang didapat / doperoleh, semakin efektif metode yang
digunakan
4. Untuk masing masing parameter, metode mana yang terbaik secara teoritis dan
hasil praktikum, kemudian bandingkan hasilnya? kemudian jelaskan juga
secara teoritis kenapa metode itu bisa menjadi yang terbaik untuk masing
masing

parameter? Bila terdapat perbedaan antara hasil praktikum dan

teoritis jelaskan juga hal hal yang mungkin menyebabkannya!


Jawab :
No. 4 so pasti jawabannya metode Newton Raphson lah...

5. Bila ditinjau secara keseluruhan, metode mana yang paling efektif dan efisien
serta metode yang paling jelek untuk digunakan ?Apakah hal ini berlaku untuk
segala kondisi atau terbatas pada kondisi tertentu saja?
Jawab :
Dari kelima metode yang digunakan, metode yang paling efektif dan efisien
adalah Metode Newton Raphson. Pada metode newton raphson dibutuhkan 5 kali iterasi
untuk toleransi 10-3 , 5 kali iterasi untuk toleransi 10-6 dan 5 kali iterasi untuk toleransi
10-9. Metode ini merupakan metode yang paling cepat dan teliti karena pada toleransi 10-3
saja sudah ditemukan harga V yang bila dibandingkan dengan metode lain baru
ditemukan pada iterasi ke 6 sampai 50 kali iterasi. Hal ini disebabkan karena pada
metode ini fungsi f(V) didekati dengan garis singgungnya dimana garis singggung
tersebut dihasilkan dari titik potong antara absis dan garis singgung (titik V). Titik V
disinggungkan kembali dengan f(V) yang kemudian akan menghasilkan nilai V baru.

Anda mungkin juga menyukai