ABSTRAK
Bencana alam merupakan suatu hal yang sangat umum terjadi di Indonesia, salah satunya yang sering
dijumpai adalah bencana kekeringan. Daerah yang sering terkena bencana kekeringan umumnya
berada pada dataran dengan litologi batuan kristalin, contohnya adalah Pulau Belitung. Di Pulau
Belitung, salah satu daerah yang tersusun oleh Granit adalah desa Padang Kandis. Desa tersebut
memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.221 jiwa, dan total minimum kebutuhan air bersih di desa
tersebut mencapai 73.260 liter per hari, sedangkan diketahui bahwa daerah tersebut merupakan
daerah dengan kekeringan ekstrim (lebih dari enam puluh hari tanpa hujan berturut-turut). Oleh
karena itu, dilakukan pemetaan kedalaman muka air tanah, dan analisis kuantitatif dan kualitatif air
tanah selama bulan Juli-Agustus 2015 untuk menghasilkan peta potensi air tanah. Hasilnya
menunjukkan bahwa aliran air tanah relatif mengalir menuju Barat, dengan kedalaman muka air tanah
antara 0,138 meter di bawah permukaan laut. Didapatkan juga bahwa nilai total dissolved solids
(TDS) antara 29376 mg/L dan pH antara 3,14,8. Akhirnya, diketahui bahwa daerah Padang Kandis
bagian Barat Laut merupakan lokasi yang paling memiliki prospek air tanah. Diharapkan hasil
pemetaan potensi air tanah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar ataupun pemerintah
Kabupaten Belitung sebagai master plan peninjauan kandidat lokasi pengeboran sumur bor
selanjutnya sebagai salah satu upaya pencegahan bencana kekeringan di desa Padang Kandis.
Kata kunci: Hidrogeologi, Solusi Kekeringan, Padang Kandis, Belitung.
Pendahuluan
Desa Padang Kandis terletak di
Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung,
Kepulauan Bangka Belitung. Desa Padang
Kandis terdiri dari tiga dusun, lima rukun
warga dan sembilan rukun tetangga. Luas
wilayah desa Padang Kandis sebesar 50,12 km
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 428
kepala keluarga dan jumlah penduduk
mencapai 1.221 jiwa. Secara geografis daerah
ini merupakan daerah pesisir, rawa-rawa dan
daratan rendah dengan karakteristik tanah yang
didominasi oleh berbagai mineral yang
umumnya berukuran pasir. Karakteristik tanah
tersebut merupakan salah satu potensi sumber
daya alam yang ada di desa Padang Kandis,
yaitu terdapatnya mineral yang kaya akan
timah. Keterdapatan mineral bijih timah ini
tidak hanya di Desa Padang Kandis saja,
melainkan di daerah lain di Kepulauan Bangka
Belitung, yang menjadikan Kepulauan Bangka
Belitung sebagai penghasil timah terbesar di
Indonesia.
2
Tujuan
1. Membuat peta kedalaman air tanah dan
potensi air tanah,
2. Mencari lokasi yang berpotensi untuk
menghasilkan debit air yang lebih
banyak dengan kedalaman muka air
tanah yang lebih dangkal,
3. Mencari
solusi
atas
bencana
kekeringan yang terjadi.
Metode
Desa Padang Kandis terletak kurang
lebih tujuh puluh kilometer dari kota Tanjung
Pandan. Perjalanan menuju desa Padang
Kandis dapat menggunakan transportasi darat
berupa mobil ataupun transportasi umum yang
menuju ke arah Selatan Tanjung Pandan
dengan memakan waktu kurang lebih dua jam.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu studi pustaka, observasi lapangan,
pemetaan hidrologi, dan pengujian komposisi
kimia air. Pengerjaan ketiga metode ini
dilakukan dimulai pada 1 Juli 2015 dan
berakhir pada 31 Agustus 2015. Studi pustaka
yang dilakukan meliputi pencarian informasi
mengenai data kebutuhan air masyarakat
Kabupaten Belitung, potensi air yang dimiliki
Kabupaten Belitung, serta pencarian data
sekunder yang bermanfaat untuk pemetaan
hidrologi nantinya. Data sekunder yang
dimaksud mencakup informasi mengenai
kondisi geologi, kondisi geomorfologi, serta
kondisi
hidrologi
daerah
penelitian.
Selanjutnya, dilakukan observasi secara
langsung di lapangan. Pada kegiatan ini,
dilakukan pengamatan terhadap pemanfaatan
air tanah, pengamatan kenampakan fisik air,
serta pengambilan sampel untuk pengujian
komposisi kimia air nantinya. Tahap yang
ketiga yaitu pemetaan hidrologi. Alat yang
digunakan yaitu GPS, buku catatan lapangan
dan meteran. Pada tahap ini dilakukan
pengambilan data di sejumlah titik sumur,
meliputi pencatatan koordinat lokasi titik yang
diamati dan pengukuran kedalaman muka air
tanah. Hasilnya adalah jaringan titik-titik yang
Keterangan:
Luas Area
15,68 km2
Volume
Cadangan Statis
58.365.486 m3
Dusun Tanjung
Tembelan
9,52 km2
15.909.397 m3
Dusun Batu
Lobang
16,95 km2
52.173.509,7 m3
c. KESIMPULAN
Berdasarkan peta potensi muka air
tanah di Desa Padang Kandis, didapatkan tiga
daerah yang memiliki potensi sedang, tinggi,
dan sangat tinggi untuk dijadikan lokasi sumur
yang baru. Elevasi muka air tanah di daerah
padang kandis memiliki rentang antara -4
hingga 38 meter di bawah permukaan air laut.
Lokasi-lokasi yang memiliki potensi air tanah
tinggi terletak di bagian utara dan timur Desa
Padang Kandis. Potensi air tanah semakin
menurun di wilayah bagian tengah hingga
selatan desa. Daerah dengan potensi air tanah
paling tinggi terletak di bagian utara Dusun
Tembelan dengan kedalam muka air tanah
yang paling dangkal di antara yang lain. Untuk
mengatasi kekeringan yang terjadi, dapat
dilakukan pembuatan instalasi pengambilan air
baik berupa sumur gali maupun sumur bor di
daerah yang berpotensi air tanah tinggi, yaitu
di wilayah utara Desa Padang Kandis,
khususnya bagian utara Dusun Tembelan.
Untuk penelitian lanjutan dapat
dilakukan metode-metode geofisika misalnya
metode geolistrik dengan konfigurasi
Schlumberger.
Dibutuhkan
manajemen
penggunaan air tanah yang baik seperti
pengaturan jadwal menyalakan pompa air,
mematikan keran air apabila tidak digunakan,
dan mengoptimalkan penggunaan reservoir air
buatan untuk menampung dan menyimpan air
sehingga dapat digunakan saat musim
kemarau.
DAFTAR PUSTAKA