Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PASIEN


HIPERTENSI YANG MENDAPAT TERAPI BEKAM DI
KLINIK AN-NAHL PURWOKERTO
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas Individu
mata kuliah Terapi Komplementer

oleh:
Yoland Septiane Usiska
NIM. 102310101066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2013

ANALISIS JURNAL

1. Judul jurnal
Penurunan Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hipertensi yang
Mendapat Terapi Bekam di Klinik An-Nahl Purwokerto.
2. Kata kunci
Terapi Bekam, Kadar Kolesterol Total, Hipertensi
3. Penulis Jurnal
Saryono
4. Latar belakang masalah
Terapi Bekam merupakan metode terapi komplementer yang dipilih
oleh masyarakat dengan biaya yang mudah dijangkau dan mudah
dilakukandengan hanya mengambil darah perifer di titik-titik yang diyakini
menjadi sumber penyembuhan. Terapi bekam dipercaya mampu mengatasi
keluhan kondisi kesehatan mulai dari nyeri, hipertensi hingga AIDS.
Sehingga membuktikan pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar
kolesterol pada penderita hipertensi.
5. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar
kolesterol total pada penderita hipertensi di Klinik An-Nahl Purwokerto.
6. Metodologi penelitian
Peneitian dengan desain pra eksperimental yang menggunakan
rancangan one-group pre-post test design without control group. Penelitian ini
menggunakan rancangan tersebut karena tidak ada kelompok kontrol yang
diperlukan dalam sampel, peneliti hanya menggunakan subjek yang
diobservasi kadar kolesterol total sebelum dan sesudah diberikan intervensi
terapi bekam. Penelitian ini menggunakan populasi yang berasal dari pasien
hipertensi yang berobat di Klinik An-Nahl Purwokerto yang berjumlah 35
orang. Dan dilakukan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 30 orang responden.

7. Hasil penelitian
Peneliti membagi hasil penelitian ini berdasarkan pada karakteristik
responden yang terdiri dari: usia, jenis kelamin, dan nilai tekanan darah pada
penderita hipertensi dan hasil penelitian berdasarkan pada kadar kolesterol
sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam. Berdasarkan karateristik usia,
peneliti membagi berdasarkan tiga klasifikasi usia, yaitu : 20-45, 46-65, dan
lebih dari 65 tahun. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin bertambahnya
usia maka angka kejadian hipertensi akan semakin meningkat, dan usia
dewasa pertengahan merupakan faktor resiko usia untuk terjangkit hipertensi.
Hal ini terbukti dengan frekuensi penderita hipertensi terbanyak pada
kelompok usia 46-65 tahun, yaitu: 18 responden (60 %). Pernyataan tersebut
sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya dan beberapa teori yang
menyatakan bahwa kejadian hipertensi banyak terdapat pada populasi dengan
rentang usia 40-59 tahun.
Berdasarkan

karakteristik

jenis

kelamin,

peneliti

membagi

berdasarkan dua klasifikasi, yaitu: pria dan wanita. Peneliti menyimpulkan


bahwa penderita hipertensi lebih banyak terdapat pada kaum pria, terbukti
dengan jumlah penderita hipertensi pada responden berjumlah 20 orang (66,7
%). Hal ini membuktikan bahwa pria memiliki faktor resiko besar besar
terjangkit hipertensi karena faktor pekerjaan atau aktifitas yang lebih berat
daripada wanita sehingga menimbulakn stres yang tinggi. dan menurut teori
bahwa wanita premenopause masih terjaga oleh hormon estrogen yang
mengatur keadaan kolesterol atau lipid yang menjadi fator terbanyak
penyebab terjadinya hipertensi. Berdasarkan karakteristik tekanan darah,
peneliti membagi berdasarkan tiga klasifikasi penderita hipertensi, yaitu :
hipertensi ringan, sedang, dan berat. Dan peneliti mendapatkan bahwa
penderita hipertensi terbanyak dalam tahap ringan yaitu sebanyak 17
responden (56,7 %). Peneliti beranggapan bahwa hipertensi masih dianggap
sebagai penyakit ringan sehingga banyak masyarakat yang jarang
memeriksakan kesehatannya hingga penyakit menjadi berat. Responden
dengan kategori hipertensi ringan yang memeriksakan dirinya ke klinik,

memiliki tingkat kesadaran akan kesehatan yang cukup baik terhadap


perubahan penyakit yang semakin banyak.
Berdasarkan nilai kadar kolesterol total sebelum dan sesudah
dilakukan terapi bekam, peneliti mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
yang bermakna setelah dilakukan terapi bekam, yaitu sebelum terapi dengan
nilai kolesterol 204,93 dan setelah terapi menurun menjadi 187,53 dengan
hasil uji t-test 4,01 (lebih dari nilai p=0,0001 kurang dari = 0,05). Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa terapi bekam dapat menurunkan kadar
kolesterol total darah.
8. Kelemahan penelitian yang di dapat pada jurnal ini, yaitu :
a. Penelitian ini tidak membedakan antara penderita hipertensi essential
(primer) dan sekunder.
b. peneliti

beranggapan bahwa penderita hipertensi pasti memiliki kadar

kolesterol total yang tinggi. Tidak semua penderita hipertensi disebabkan


oleh kadar kolesterol total yang tinggi, tetapi kolesterol hanya sebagai
salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi.
c. Penelitian ini tidak menjelaskan secara bermakna dan jelas hubungan
antara penurunan tingkat kolesterol dengan penggunaan terapi bekam dan
efek samping yang mungkin ditimbulkan dari terapi bekam yang
dilakukan.
d. Penelitian ini tidak menjelaskan apakah kadar kolesterol yang menurun
juga dapat menurunkan nilai tekanan darah pada penderita hipertensi.
e. Peneliti tidak menjelaskan metode pengukuran kadar kolesterol yang
dilakukan.
f. Penelitian

tidak

menjelaskan

karakteristik

responden

lain

yang

mempengaruhi penderita hipertensi yang bukan disebabkan oleh kadar


kolesterol total yang tinggi (misal: karena penyakit kronik, perokok, jenis
pekerjaan, penggunaan KB Hormonal dan non hormonal)

9. Kelebihan penelitian yang di dapat pada jurnal ini, yaitu :


a. Penelitian sudah menjelaskan dengan baik antara kaitan teori dengan hasil
penelitian yang dilakukan dan dengan penelitian terdahulu.
b. Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan yang diujikan dan sesuai
dengan hasil yang diharapkan.
c. penelitian ini dilakukan secara individu oleh peneliti dan seorang terapis
bekam, dimana faktor risiko yang ditimbulkan saat pengukuran kadar
kolesterol dimungkinkan berdampak pada kondisi stres seseorang.
10. Manfaat penelitian yang di dapat pada jurnal ini bagi kesehatan, yaitu :
a. Memberikan sumber referensi bagi para peneliti berikutnya dalam
melakukan penelitian dalam hal yang sama.
b. Penelitian ini dapat menjadikan landasan teori rumah sakit dalam
pemberian terapi dukungan bagi penderita dengan kadar kolesterol yang
tinggi sebagai terapi alternatif.
c. Bagi perawat dapat memberikan suatu tindakan intervensi keperawatan
komplementer pada penderita hipertensi dengan kadar kolesterol total yang
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai