oleh:
Yoland Septiane Usiska
NIM. 102310101066
ANALISIS JURNAL
1. Judul jurnal
Penurunan Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hipertensi yang
Mendapat Terapi Bekam di Klinik An-Nahl Purwokerto.
2. Kata kunci
Terapi Bekam, Kadar Kolesterol Total, Hipertensi
3. Penulis Jurnal
Saryono
4. Latar belakang masalah
Terapi Bekam merupakan metode terapi komplementer yang dipilih
oleh masyarakat dengan biaya yang mudah dijangkau dan mudah
dilakukandengan hanya mengambil darah perifer di titik-titik yang diyakini
menjadi sumber penyembuhan. Terapi bekam dipercaya mampu mengatasi
keluhan kondisi kesehatan mulai dari nyeri, hipertensi hingga AIDS.
Sehingga membuktikan pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar
kolesterol pada penderita hipertensi.
5. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kadar
kolesterol total pada penderita hipertensi di Klinik An-Nahl Purwokerto.
6. Metodologi penelitian
Peneitian dengan desain pra eksperimental yang menggunakan
rancangan one-group pre-post test design without control group. Penelitian ini
menggunakan rancangan tersebut karena tidak ada kelompok kontrol yang
diperlukan dalam sampel, peneliti hanya menggunakan subjek yang
diobservasi kadar kolesterol total sebelum dan sesudah diberikan intervensi
terapi bekam. Penelitian ini menggunakan populasi yang berasal dari pasien
hipertensi yang berobat di Klinik An-Nahl Purwokerto yang berjumlah 35
orang. Dan dilakukan pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 30 orang responden.
7. Hasil penelitian
Peneliti membagi hasil penelitian ini berdasarkan pada karakteristik
responden yang terdiri dari: usia, jenis kelamin, dan nilai tekanan darah pada
penderita hipertensi dan hasil penelitian berdasarkan pada kadar kolesterol
sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam. Berdasarkan karateristik usia,
peneliti membagi berdasarkan tiga klasifikasi usia, yaitu : 20-45, 46-65, dan
lebih dari 65 tahun. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin bertambahnya
usia maka angka kejadian hipertensi akan semakin meningkat, dan usia
dewasa pertengahan merupakan faktor resiko usia untuk terjangkit hipertensi.
Hal ini terbukti dengan frekuensi penderita hipertensi terbanyak pada
kelompok usia 46-65 tahun, yaitu: 18 responden (60 %). Pernyataan tersebut
sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya dan beberapa teori yang
menyatakan bahwa kejadian hipertensi banyak terdapat pada populasi dengan
rentang usia 40-59 tahun.
Berdasarkan
karakteristik
jenis
kelamin,
peneliti
membagi
tidak
menjelaskan
karakteristik
responden
lain
yang