Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen
proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas
dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai
barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus
kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,
ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian
berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun local dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985).
Kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan saja dan dimana
saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah
sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Salah satu
yang termasuk dalam komponen demografi adalah mortalitas karena dapat
memepengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah
fertilitas (kelahiran) dan migrasi.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat
yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000
individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi
100.000

terdapat

950

kematian

per

tahun.

Mortalitas

berbeda

dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit
selama periode waktu tertentu.(Wikipedia).
B.

Rumusan Masalah

1.

Apa yang di maksud dengan mortalitas ?

2.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas?

3.

Sebutkan cara mengukur kematian!

4.

Apa yang dimaksud dengan konsep mati ?

C.

Tujuan

1.

Mengetahui pengertian mortalitas secara luas

2.

Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas

3.

Dapat mengetahui cara mengukur kematian

4.

Dapat menjelaskan konsep mati

BAB II
PEMBAHASAN
A.
I.a

MORTALITAS
Pengertian Mortalitas
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda

kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan
jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada
berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat
merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan
penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum
berumur satu bulan.
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal
death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya
pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan
sampai dengan kurang dari satu tahun.
4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai
umur satu tahun.
II.a

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas

1.

Pendidikan
Terdapat hubungan negatif antara tingkat pendidikan ibu dan kematian

anak, tetapi tinggi rendahnya pendidikan yang dibutuhkan untuk menurunkan


mortalitas secara berarti berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain.
Pendidikan memberi kepercayaan diri kepada wanita untuk mengambil
keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 faktor yaitu
:

a.

Berkurangnya fatalisme dalam menghadapi kesehatan buruk yang


menimpa anak.

b.

Kesanggupan yang lebih besar untuk menguasai dunia dalam mengetahui


adanya fasilitas kesehatan.

c.

Perubahan perimbangan tradisional dalam hubungan keluarga yang


mengalihkan titik berat kekuasaan dari sesepuh kepada anak.
Analisis khusus mengelompokkan ibu-ibu yang bisa baca tulis , serta yang

mengikuti sekolah baik formal maupun non formal terdapat angka kematian yang
berbeda.
2.

Pendapatan
Pendapatan

sangat

penting

dalam

kaitannya

dengan

membayar

pengeluaran untuk kesehatan. Faktor pendapatan atau ekonomi, pendidikan,


pekerjaan dan kondisi rumah saling berhubungan dalam mempengaruhi kematian
bayi/anak.
Apabila salah satu indikator sosial ekonomi dihubungkan dengan tingkat
kematian bayi dan anak, ternyata terdapat hubungan yang negatif.
3.

Kesehatan
Kesehatan berhubungan negatif terhadap angka kematian bayi, salah satu

upaya yang terus dilakukan adalah pembangunan kesehatan. Indikator yang


digunakan untuk menggambarkan pembangunan dan fasilitas kesehatan adalah
rasio tenaga medis dan para medis, terhadap jumlah penduduk.
4.

Faktor Demografi
Yang dipilih adalah tingkat kelahiran, yaitu tingkat fertilitas total (TFR).

Apabila fertilitasnya rendah maka mortalitasnya juga akan rendah. Hubungan


positif antara mortalitas bayi dan fertilitas ini timbal balik keberhasilan
menurunkan salah satu faktor diantaranya akan mengakibatkan penurunan
variabel lain.
III.a

Cara Mengukur Kematian

a) Crude Death Rate (CDR)


Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap
1000 orang dalam waktu setahun.
Rumus:
CDR=D/Px1.000
Keterangan:
D = jumlah seluruh kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 = bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
a. >18 Tinggi
b. 14-18 Sedang
c. 9-13 Rendah
b) Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah
banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu
per 1000 penduduk.
Rumus:
ASDR=Di/Pix1000
Keterangan:
Di = banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi = banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada
pertengahan tahun.
1000 = bilangan konstanta
c) Infant Mortality Rate (IMR)

Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur


satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara
pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi.
IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.
Rumus:
IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D = jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P = jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
a. >125 Sangat Tinggi
b. 75-125 Tinggi
c. 35-75 Sedang
d. <35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan
tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang
berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
B.

MATI
Pengertian Konsep Mati

I.b

Menurut konsepnya, terdapat tiga keadaan vital, yang masing-masing


saling bersifat mutually exclusive, artinya keadaan yang satu tidak mungkin
terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya. Tiga keadaan vital tersebut
adalah:
1.

Lahir hidup (live birth)

2.

Mati (death)

3.

Lahir mati (fetal death)


Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara

permanent, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Sedangkan lahir
hidup yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara
6

lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut


terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti
denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot tanpa memandang
apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.
II.b

Penyebab kematian
Kematian dewasa umumnya di sebabkan karena penyakit menular,

kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan
balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA)
dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah
terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.
Di samping itu juga terdapat, faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan
tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan
kemiskinan

merupakan

faktor

individu

dan

keluarga,

mempengaruhi

mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu


merupakan cerminan dari ketidaktahuan masyarakat mengenai pentingnya
perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai

berikut bahwa Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian
suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas juga dapat diukur dengan jumlah kematian
(umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar
suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada
jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas
sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
B.

Saran

Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari
demografi khususnya dalam hal mortalitas, karena dari sana kita dapat mengetahui
konsep mati, penyebab kematian, dan bermacam-macam indikator mortalitas atau
tingkat kematian yang umum di pakai dalam ilmu dasar kependudukan.

DAFTAR PUSTAKA

Data statistik Indonesia


CIA World Factbook -- Rank Order - Death rate Mortality - The Medical
Dictionary by Medterms
"10 Leading Causes of Death, United States" from the Center for Disease Control
Edmond Halley, An Estimate of the Degrees of the Mortality of Mankind (1693).
Internet :
http://fisio-poltekesolo.ac.id/fisioterapi/images/stories/laporanNasional.pdf
diakses pada tanggal 11 september 2014
180.247.113.227/how/k/kesehatan/4_analisis_gizi.pdf diakses pada tanggal 11
September 2014
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kesehatan%20Indonesia
%202007.pdf diakses pada tanggal 11 September 2014
http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/19headline/276 diakses pada tanggal 11 September 2014
Barclay, G.W. : Techniques of population Analysis. John Wiley dan Sons, Inc.
New York, London, Sidney, Eight Printing 1970.
Palmore, J.A.: Measuring Mortality : a self teaching guide to elementary
measures, papers of the East west population Institute No. 15. Honolulu, Hi
1971
Pollard, A.H. Yusuf, F. , pollard, G.N. : Demographic Techniques pergamon press(
Australia ), 1974.
http://balatbangbengkulu.files.wordpress.com/2010/06/mortalitas_bkkbn07.pdf
Sembiring, DR.RK. : Demographic Fakultas Pasca Sarjana IKIP( Jakarta), 1985.

Anda mungkin juga menyukai